Bab 20 Lagi-lagi statusku

"Ma, kami ingin menikah?" ujar Teguh langsung membuat Ratna terkejut karena laki-laki itu belum mengatakan apapun sebelumnya.

Seharusnya dia kan melamarku lebih dulu.

"Maaf, aku belum melamarmu, tapi kau setuju untuk menikah denganku 'kan?" tanya Teguh yang mengerti dengan pikiran sang wanita, ia yakin wanita itu terkejut.

Ratna hanya tersenyum, ia takut untuk menjawab karena di sana ada orang tua Teguh lengkap. Apalagi dia juga mendapat tatapan yang berbeda dari mama Teguh.

"Kau yakin akan menikah, bukankah kalian masih baru saling mengenal?" tanya mama dengan perasan yang mengganjal di hati.

"Aku sangat mencintai Ratna, Ma. Untuk apa kita berpacaran lama, kalau akhirnnya hanya menjaga jodoh orang. Aku sudah memilihnya untuk menjadi istriku saat pertama kali melihatnya. Lagi pula kami sudah sangat cukup umur untuk menikah."

Perkataan Teguh yang mengatakan menjaga jodoh orang terasa memukul ulu hati mama. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada mama Teguh.

"Kau bersedia menikah dengan putraku dan berbagi suka duka dengannya?" tanya mama Teguh yang tentu saja membuat Ratna gugup.

Tanpa berpikir panjang lagi wanita itu menganggukkan kepalanya.

"Baiklah jika kalian ingin menikah. Kau ingin pernikahanmu bagaimana?" tanya mama pada Teguh, sedangkan ayahnya dari tadi hanya mendengarkan saja.

Teguh menatap wanitanya. "Aku serahkan semua pada Ratna. Kau ingin pernikahan seperti apa, Sayang?"

"Aku tidak pernah berpikir untuk menikah seperti apa. Cukup mendapat suami yang baik dan mencintaiku. Aku 'kan sudah janda mungkin kita menikah secara sederhana saja, tapi aku serahkan semuanya sama mas."

"Janda?" tanya Mama dan papa bersamaan. Ratna terkejut dengan keterkejutan kedua orang tua Teguh. Kemudian Ratna melihat ke arah laki-laki itu seraya bertanya 'kau belum mengatakan pada orang tuamu jika aku sudah pernah menikah?'

"Jadi, kau sudah pernah menikah?" ulang mama teguh.

Ratna merasa dilema untuk menjawab. Ia bingung harus menjawab apa, mau jujur takut salah, mau berbohong sudah keceplosan, ia takut apa yang dipikirkannya itu menjadi kenyataan. Orang tua Teguh tidak setuju anaknya menikah dengan janda.

"Ya, Ma, Pa. Ratna sudah pernah menikah dan sudah bercerai dengan suaminya. Dari awal dia sudah mengatakan semua padaku dan aku tidak mempermasalahkan statusnya." Teguh yang menjawab pertanyaan sang mama.

"Tapi, kau anak mama satu-satunya. Bagaimana kau bisa berpikir untuk menikahi janda. Apa stok wanita di dunia ini sudah habis. Tidak bisakah kau mencari yang sudah perawan?" Mama terlihat marah.

Deg

Lagi-lagi statusku dipermasalahkan, dulu karena aku anak yatim piatu dan sekarang karena aku menyandang status janda.

"Ma, aku mencintai Ratna. Aku hanya ingin menikah dengannya."

"Apa yang kau lakukan pada putraku? Kau memberinya kopi janda sehingga putraku seperti burung yang penurut?" Mama menatap Ratna dengan penuh emosi.

Ratna hanya diam saja, tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak mau melawan orang tua sekalipun mereka menghinanya. Karena jauh di lubuk hatinya ia sangat merindukan sosok orang tua. Dia akan menurut apa yang akan menjadi keputusan mereka.

"Ma, dia tidak melakukan apapun. Aku yang mengejarnya."

"Tidak mungkin kau begitu mencintainya, jika tidak diberi sesuatu. Banyak wanita yang lebih cantik darinya yang menyukaimu, tapi kenapa kau bisa jatuh pada seorang janda?"

"Batalkan pernikahan ini?" Kini papa Teguh yang mengeluarkan suara tegas dan terdengar berat.

Jangan menangis. Jangan menangis. Kau bukan wanita lemah. Ingat tidak ada bahu untuk bersandar. Kau sendirian. Jadi, jangan cengeng!

"Tidak. Kami akan tetap menikah."

"Kau ingin jadi anak durhaka setelah bisa mecari uang sendiri," sentak sang mama.

"Ma, jangan seperti ini. Jangan lakukan ini padaTeguh. Aku mohon ma, ijinkan aku memilih pasangan sendiri."

"Mama tidak pernah melarangmu, tapi kau tidak harus menikahi janda, carilah yang masih gadis yang pastinya belum menikah dengan siapapun."

"Ratna pilihanku, Ma. Aku akan tetap menikahinya."

"Hanya karena waita yang baru kau kenal, kau berani membantah ucapan orang tuamu?"

"Maaf, Ma. Aku tidak bermaksud--"

"Kami tidak akan menikah," potong Ratna yang sedari tadi mendengar perdebatan orangtua dan anak itu.

Spontan Teguh menatap ke arahnya.

"Tidak, kita akan tetap menikah," sela Teguh sembari menggelengkan kepalanya.

"Mas, apa yang di ucapkan orang tua itu pasti yang tebaik untuk anaknya. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya masuk ke dalam jurang ataupun tenggelam dalam kegelapan. Aku yakin itu yang terbaik untuk kita." Ratna mengucapkan kata bijak untuk menguatkan diri lalu berhenti sejenak.

"Orang tua Mas, benar. Masih banyak gadis di luar sana yang bisa mas nikahi, tidak perlu menikah dengan janda sepertiku," lanjut Ratna dengan kedua mata berkaca-kaca.

Memang benar dia baru mengenal laki-laki itu, tapi mendapat penghinaan secara terang-terangan dari orang tua laki-laki yang mengajaknya menikah mampu membuat hatinya sakit. Dia haya wanita biasa bukan wonder woman.

"Maafkan, Mas. Maukah kau berjuang bersama agar kita bisa bersatu." Teguh masih berusaha membujuk Ratna.

Ratna tersenyum. "Tidak semuanya bisa diperjuangkan, ada kalanya kita harus berhenti demi kebahagiaan bersama."

Ratna melepas genggaman tangan laki-laki itu.

"Terima kasih sudah memberiku waktu mengenal om dan tante sekeluarga, kalian sangat baik padaku, hanya saja mungkin aku tidak ditakdirkan masuk ke dalam keluarga tante dan om. Saya permisi."

Setelah mengucapkan itu, Ratna beranjak berdiri lalu melangkah keluar dengan langkah cepat. Teguh hendak mengejar wanita itu. Namun, ucapan sang mama menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" tanya Teguh menghadap sang mama. "Apa mama senang membuatnya terluka. Dia tidak punya siapapun lagi, Ma. Aku ingin menjadi sandarannya, tapi kalian telah menghina dan menyakitinya. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku mohon ijinkan kami bersama. Berilah kami restu." Teguh menangis dihadapan orang tuanya.

Kedu arang tua Teguh terdiam. Teguh yang tidak mendapat jawaban segera keluar dari rumah tersebut untuk mengejar pemilik hatinya. Ia yakin wanita itu sedang sedih.

Sementara Ratna sudah pergi dengan naik taxi. Ia menatap jendela dengan mimik wajah datar. Tidak ada acara menangis ataupun bersedih. Ia sudah terbiasa untuk menghadapi semuanya sendirian.

Terima kasih atas ujian yang Kau berikan ini, Ya Tuhan. Aku yakin dibalik semua ini pasti akan ada sesutu yang indah telah menungguku.

Di saat kita putus asa hanya kata yang menyenangkan hati yang bisa membuat hati sedikit tenang. Ratna tidak pergi ke rumah Sayla ataupun ke cafe. Tapi ia pergi ke hotel untuk menenangkan diri sebentar. Ia tahu Teguh pasti akan mencarinya.

"Kau pria yang baik, Mas. Kau pantas mendapatkan wanita yang baik, bukan wanita bekas sepertiku," gumam Ratna sembari memaksakan diri untuk tersenyum.

Teguh merasa putus asa karena tidak bisa menemukan wanita yang sangat ia cintai. Pasangan kekasih itu sama-sama terlihat tidak baik-baik saja.

Namun, di tempat lain seorang laki-laki tertawa dengan air mata yang membasahi pipi.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

sprtinya itu ulah Raditya dech

2023-11-01

0

Mpk Tahmid

Mpk Tahmid

mas teguh tertawa dan menangis, lalu Ratna bersedih juga apa ya, kl janda kenapa, jodoh gak bisa di tolak.

2023-08-21

0

Hman Pedang

Hman Pedang

sabar ratna..jodoh terbaik telah d siapkan

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terkejut bukan main
2 Bab 2 Istriku pergi
3 Bab 3 Lingeria hitam
4 Bab 4 Rencana untuk kabur
5 Bab 5 Berhasil kabur
6 Bab 6 Tertangkap kembali
7 Bab 7 Terlalu percaya diri
8 Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9 Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10 Bab 10 Diculik lagi
11 Bab 11 Selidiki dia
12 Bab 12 Mas Teguh
13 Bab 13 Kedatangan Putri
14 Bab 14 Sahabat melahirkan
15 Bab 15 Bertemu kembali
16 Bab 16 Pengecut
17 Bab 17 Cukup menikmatinya
18 Bab 18 Aku harus pergi
19 Bab 19 Membuka lembaran baru
20 Bab 20 Lagi-lagi statusku
21 Bab 21 Masalah hati
22 Bab 22 Tidak sadarkan diri
23 Bab 23 Meminta kesempatan
24 Bab 24 Candle light dinner
25 Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26 Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27 Bab 27 Bertemu mantan suami
28 Bab 28 Aku mau
29 Bab 29 Mama Ana
30 Bab 30 Ratna dan Tiska
31 Bab 31 Rahasia terbongkar
32 Bab 32 Empat hari lagi
33 Bab 33 Tolong aku
34 Bab 34 Ups, aku lupa
35 Bab 35 Aku masih hidup
36 Bab 36 Antara ingin dan dosa
37 Bab 37 Pergilah!
38 Bab 38 Menemui Sayla
39 Bab 39 O... ternyata
40 Bab 40 Aku percaya
41 Bab 41 Putri yang hebat
42 Bab 42 Apa yang aku tangisi
43 Bab 43 Berapa lama?
44 Bab 44 Saling menggoda
45 Bab 45 Status kekasih pria lain
46 Bab 46 Apalagi ini?
47 Bab 47 Melepasmu
48 Bab 48 Langsung tarik saja
49 Bab 49 Private villas of Bali
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Tinggal bersama
52 Bab 52 Menantu kurang sopan
53 Bab 53 Keputusan Vino
54 Bab 54 Hamil
55 Bab 55 Myeongdong
56 Bab 56 Kekasih Sayla
57 Bab 57 Selingkuh itu indah
58 Bab 58 Kedatangan Kim
59 Bab 59 Harus kembali
60 Bab 60 Subrata terbaring lemah
61 Bab 61 Maafkan Ayah
62 Bab 62 Bertemu kembali
63 Bab 63 Kadaluwarsa
64 Bab 64 Kita menikah, ya
65 Bab 65 Sebentar lagi
66 Bab 66 Kau ingin lari?
67 Bab 67 Di dalam kamar
68 Bab 68 Bisa berjalan
69 Bab 69 Wanita pada masa remaja
70 Bab 70 Ungkapan Cinta
71 Bab 71 Kantong Doraemon
72 Bab 72 Tentang Kim
73 Bab 73 Tiga kali seminggu
74 Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75 Bab 75 Hanya bercanda
76 Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77 Bab 77 Menikahlah denganku!
78 Bab 78 Memberikan penjelasan
79 Bab 79 Berulang kali minta maaf
80 Bab 80 Harus bertanggung jawab
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Terkejut bukan main
2
Bab 2 Istriku pergi
3
Bab 3 Lingeria hitam
4
Bab 4 Rencana untuk kabur
5
Bab 5 Berhasil kabur
6
Bab 6 Tertangkap kembali
7
Bab 7 Terlalu percaya diri
8
Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9
Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10
Bab 10 Diculik lagi
11
Bab 11 Selidiki dia
12
Bab 12 Mas Teguh
13
Bab 13 Kedatangan Putri
14
Bab 14 Sahabat melahirkan
15
Bab 15 Bertemu kembali
16
Bab 16 Pengecut
17
Bab 17 Cukup menikmatinya
18
Bab 18 Aku harus pergi
19
Bab 19 Membuka lembaran baru
20
Bab 20 Lagi-lagi statusku
21
Bab 21 Masalah hati
22
Bab 22 Tidak sadarkan diri
23
Bab 23 Meminta kesempatan
24
Bab 24 Candle light dinner
25
Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26
Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27
Bab 27 Bertemu mantan suami
28
Bab 28 Aku mau
29
Bab 29 Mama Ana
30
Bab 30 Ratna dan Tiska
31
Bab 31 Rahasia terbongkar
32
Bab 32 Empat hari lagi
33
Bab 33 Tolong aku
34
Bab 34 Ups, aku lupa
35
Bab 35 Aku masih hidup
36
Bab 36 Antara ingin dan dosa
37
Bab 37 Pergilah!
38
Bab 38 Menemui Sayla
39
Bab 39 O... ternyata
40
Bab 40 Aku percaya
41
Bab 41 Putri yang hebat
42
Bab 42 Apa yang aku tangisi
43
Bab 43 Berapa lama?
44
Bab 44 Saling menggoda
45
Bab 45 Status kekasih pria lain
46
Bab 46 Apalagi ini?
47
Bab 47 Melepasmu
48
Bab 48 Langsung tarik saja
49
Bab 49 Private villas of Bali
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Tinggal bersama
52
Bab 52 Menantu kurang sopan
53
Bab 53 Keputusan Vino
54
Bab 54 Hamil
55
Bab 55 Myeongdong
56
Bab 56 Kekasih Sayla
57
Bab 57 Selingkuh itu indah
58
Bab 58 Kedatangan Kim
59
Bab 59 Harus kembali
60
Bab 60 Subrata terbaring lemah
61
Bab 61 Maafkan Ayah
62
Bab 62 Bertemu kembali
63
Bab 63 Kadaluwarsa
64
Bab 64 Kita menikah, ya
65
Bab 65 Sebentar lagi
66
Bab 66 Kau ingin lari?
67
Bab 67 Di dalam kamar
68
Bab 68 Bisa berjalan
69
Bab 69 Wanita pada masa remaja
70
Bab 70 Ungkapan Cinta
71
Bab 71 Kantong Doraemon
72
Bab 72 Tentang Kim
73
Bab 73 Tiga kali seminggu
74
Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75
Bab 75 Hanya bercanda
76
Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77
Bab 77 Menikahlah denganku!
78
Bab 78 Memberikan penjelasan
79
Bab 79 Berulang kali minta maaf
80
Bab 80 Harus bertanggung jawab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!