Percuma. Apapun yang ia katakan tidak akan merubah pandangan pria kasar dihadapannya. Ratna tersenyum sinis disela menahan sakit yang berasal dari punggungnya.
"Dosa? Bukankah kau juga menikmatinya?" Menjedda ucapannya. "Bahkan kau sampai melakukannya dua kali dan seingatku ... kau juga tidak lupa untuk membuangnya di luar atau jangan-jangan kau tahu jika wanita yang kau sentuh bukanlah istrimu, benar begitu?" Muncul seringai pada wajah imutnya. Terlanjur dicap pelacur, biarlah tenggelam sekalian.
Pria yang pernah menjadi kakak kelasnya itu terhenyak mendengar ucapan wanita di depannya. Menikmati? Tidak! Pria itu menyangkal pikirannya sendiri.
Malam itu Raditya dalam pengaruh obat, meskipun begitu ia tahu siapa yang berada dalam kungkungannya. Ia pun baru ingat jika dirinyalah yang memaksa wanita itu.
Wanita itu tertawa pelan. "Dilihat dari wajahmu ... sepertinya kau baru teringat dengan jelas bagaimana malam penuh nikmat itu terjadi."
"Tutup mulutmu!" Benar. Dirinyalah yang memaksa wanita itu. Namun, dengan mudah wanita itu menuruti keinginannya.
"Bukan aku ... bukan aku yang menjebakmu, percayalah!" mohon Ratna. Ia berharap pria itu mau melepaskannya karena ia tidak tahu apa-apa.
Raditya menatapnya tajam. Lalu berdiri tanpa melepas tatapannya. Entahlah apa yang ia pikirkan. Ia merasa bimbang dan marah sekaligus. Haruskah ia percaya pada wanita lemah di hadapannya atau tetap pada tuduhannya.
Pria itu berbalik kemudian pergi keluar dari kamar itu.
"Begitu sulitkah untuk percaya padaku? Wanita yang pernah mengejar cintamu. Meskipun kebersamaan kita dulu hanya sementara, tapi bagiku semua itu sangat berkesan.
Raditya adalah cinta pertamanya. Ia langsung jatuh cinta ketika mereka bertemu di lapangan basket. Dapat dipastikan laki-laki itu berasal dari keluarga kaya raya. Mungkin hanya dirinya wanita miskin yang bisa masuk sekolah favorit karena beasiswa. Meskipun begitu, ia tidak pernah berkecil hati ataupun minder, dalam kamusnya berjuanglah sendiri karena kau tidak punya siapapun untuk bersandar. Jadi ketika hatinya memilih pria itu, segala cara positif ia lakukan untuk berada di dekat pria itu.
Raditya adalah ketua tim basket dan Ratna berhasil masuk ke dalam grup cheerleaders. Alhasil waktu untuk mendekati pria itu lebih mudah. Meskipun saingannya banyak dan berat ia tetap mendekati pria itu. Ratna pun secara terang-terangan menyatakan perasaannya pada Raditya, meskipun tidak dijawab setidaknya tidak ditolak.
Hubungan mereka pun semakin dekat meskipun tanpa status. Tak apalah yang penting bisa dekat. Namun, kedekatan mereka membuat orang lain memendam kebencian padanya. Ketika Raditya lulus, Ratna juga keluar dari sekolah karena fitnah. Di dalam tasnya ditemukan ****** yang sudah terpakai dan juga masih utuh. Ia dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat, mengeluarkan siswa beasiswa itu sangat mudah.
Sejak itu mereka tidak pernah bertemu kembali. Setelah beberapa tahun barulah takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ketika akan pulang bekerja ia mendengar suara seseorang yang akan menjebak seorang pria yang bernama Raditya.
Awalnya dia tidak ingin ikut campur, tetapi nama Raditya membuatnya penasaran. Setelah itu ia mencari tahu keberadaan pria itu dan ternyata dugaannya benar. Pria di dalam kamar itu adalah Raditya, idolanya dulu.
Tanpa berpikir panjang ia memindahkan pria itu yang terlihat tidak baik-baik saja. Untungnya dia tidak menolak, dengan bantuan teman sejawatnya ia memindahkan laki-laki itu.
Bantuan yang ia berikan tidak sampai di situ saja, ternyata pria itu dalam pengaruh obat perangsang. Jadi, saat pria itu memaksanya ia tidak menolak. Bukankah jika menolong orang jangan setengah-setengah. Anggap saja mengobati rasa rindu yang terpendam itulah pikirannya waktu itu.
Ratna tersenyum tipis melihat keadaannya saat ini. Tak lama, anak buah Raditya datang lalu melepaskan ikatan pada kedua tangannya.
*
*
Seminggu sudah berlalu. Raditya tidak pernah mengunjungi Ratna. Pria itu hanya memantau dari jauh.
Laki-laki itu mengusap wajahnya kasar. Ia tidak menampik ucapan wanita itu yang tidak semuanya salah. Malam itu ia tahu jika wanita yang berada di bawahnya bukan sang istri dan ia sangat menikmati malam panas tersebut.
"Apa ada yang aku lewatkan? Benarkah wanita itu hanya ingin membantuku? Tapi kenapa begitu kebetulan. Aku harus mencari tahu kejadian waktu itu. Sebelum itu, aku tidak akan melepaskannya. Bagaimanapun istriku meninggal karena aku bersama wanita itu. Yang sayangnya aku meniduri pelacur."
"Argh... " jeritnya sembari menyugar rambutnya ke belakang. Entahlah apa yang membuatnya frustasi. Balas dendam atau keberadaan wanita itu yang mengingatkan akan masa lalu.
"Kau terlihat sangat santai, kau ingin lebih sibuk lagi, mungkin kau harus kembali ke perkerjaanmu yang sesungguhnya. Sepertinya kakak akan bahagia menerima kabar, jika putranya akan segera memggantikan posisinya." Suara sang paman membuyarkan lamunannya.
"Ck, Paman terlalu menyayangiku. Apa yang membuat Paman datang ke sini?"
"Jangan pernah meracuni pikiran istriku lagi, atau.... " Hardian yang tak lain adalah paman Raditya menghentikan ucapannya sembari menatap Raditya dengan senyum devilnya.
Raditya yang pernah melihat senyum itu, merasa ngeri. Pikirannya mulai melayang ke masa lalu. Pamannya itu memukul seseorang hanya untuk melindunginya.
"Aku akan diam. Anggap saja ini balas budiku karena rencana pernikahan yang kau buat."
"Paman tahu?" tanya Raditya terkejut, pasalnya dia sudah melakukannya dengan hati-hati.
Hardian berbalik sambil merapikan jasnya.
"Berhati-hatilah! Jangan sampai ketahuan! Untuk yang satu ini aku tidak bisa membantumu. Kau tahu dengan pasti, siapa yang akan kau hadapi."
"Sebelum terlambat, selidikilah kembali kejadian waktu itu!"
Setelah mengatakan itu Hardian keluar dari ruangan Raditya. Kini Raditya yang terdiam dengan pikiran melayang ke tempat yang lain. Tetapi amarah dihatinya, menutup mata hati laki-laki tersebut. Yang dia inginkan hanya satu balas dendam. Sebelum itu terlaksana dia tidak akan bisa hidup bahagia.
Setelah itu ia menghubungi anak buahnya untuk menanyakan kabar seseorang.
*
*
Raditya masuk ke dalam apartemen. Ia ingin melihat keadaan wanita itu. Mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Terdengar suara yang berasal dari dapur. Ratna keluar dari dapur setelah minum air dingin, kerongkongannya terasa kering setelah melewati malam-malam dengan menangis.
Langkahnya terhenti ketika melihat sosok laki-laki yang sudah beberapa hari tidak mendatanginya. Tatapan keduanya bertemu, detik berikutnya Ratna mengalihkan tatapannya.
Puk
Raditya melempar paperbag ke arah wanita itu, reflek Ratna menangkapnya.
"Pakai itu, jika ada aku!" Perintah pria itu dengan tatapan tajam. Lalu berjalan ke arah sofa. Sementata Ratna melangkah ke kamar tanpa mengucapkan apapun, lebih baik menurut jika ia ingin baik-baik saja. Pria yang bersamanya bukan lagi pria beberapa tahun yang lalu.
Ratna membulatkan kedua matanya karena terkejut melihat isi paperbag. Lingeria berwarna hitam. Dengan tangan mengepal ia meremas lingeria itu, kedua matanya mulai berkaca-kaca.
Sedetik kemudian wanita itu tertawa sinis. "Baiklah, aku akan mematuhimu."
Ratna memegang tubuhnya dengan menyilangkan kedua tangannya.
"Tubuh, tenanglah kau akan baik-baik saja. Jangan mengeluh ini bagian dari kerasnya kehidupan. Inilah kehidupan, jika kau tidak ingin merasakannya maka lebih baik mati saja. Kau tidak ingin mati 'kan? Jadi, semangatlah. Tidak ada yang akan menyayangimu melebihi dirimu sendiri. Tidak akan ada yang mempercayaimu selain dirimu sendiri. Tubuh, ada aku bersamamu." Lalu Ratna menepuk-nepuk bahunya sembari membuka kedua matanya.
Ratna membuka seluruh pakaiannya lalu berganti dengan lingeria yang diberikan Raditya. Dengan kepercayaan diri yang maksimal ia melangkah pasti keluar dari kamar lalu berjalan ke arah Raditya. Inilah Ratna, wanita yang penuh percaya diri dan cuek.
Glek
Raditya menelan salivanya kasar, jakunnya naik turun melihat pemandangan indah di depannya.
"Sial!" rutuknya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Mpk Tahmid
pengen krn ketemu wanita yg pernah menyatakan cintanya di waktu SMA.
2023-08-21
1
Becky D'lafonte
jd pengen kan km😄
2023-07-27
0
Tina Nine
Semangat thor..
2023-07-22
0