Bab 6 Tertangkap kembali

Suara pintu yang ditutup kencang membuat Ratna terkejut. Raditya membawanya kembali ke apartemen. Belum selesai, Raditya kembali mengejutkannya dengan mencium bibirnya brutal. Tidak sampai di situ saja, Raditya merobek kasar baju Ratna.

Apakah aku sehina itu?

"Maaf, aku yang salah. Ya, aku yang menjebakmu, aku yang menyebabkan istrimu meninggal. Aku pelakunya." Ratna terpaksa mengakui semuanya. Laki-laki itu tidak akan pernah percaya padanya. Air mata tak terbendung lagi, jatuh membanjiri pipi. Mengaku atau tidak hasilnya akan sama saja, Raditya berkali-kali melecehkannya.

Deg

Entah kenapa ada rasa yang berbeda di hati Raditya mendengar wanita itu mengakui semua yang ia tuduhkan. Ada rasa tidak terima jika wanita itu adalah pelakunya. Raditya menghentikan aksinya lalu menatap wajah wanita yang sudah dipenuhi air mata itu.

Namun, dendam yang salah terlanjur menutup mata hatinya. Sedetik kemudian amarah yang tadinya sempat hilang kini kembali memuncak. Raditya menarik Ratna lalu melemparnya ke atas ranjang dengan kasar. Ratna terkejut, merasa tidak percaya dengan perbuatan laki-laki yang ia cintai itu begitu kasar.

Raditya mengungkung tubuhnya.

"Sekali pelacur tetaplah pelacur! Kenapa? Kenapa kau melakukannya?"

"Kau sudah tahu jawabannya. Bukankah dari dulu aku selalu menginginkanmu."

Raditya bangkit lalu berteriak. Menatap wanita itu lagi sebelum meninggalkan kamar sembari membanting pintu keras.

Ratna kembali terisak.

"Kenapa dia berubah? Dia bukan lagi laki-laki lembut dan penyayang," gumam Ratna di sela tangisannya.

"Ya, Tuhan. Jika aku bisa keluar dari tempat ini. Aku mohon jangan lagi pertemukan aku dengannya."

*

*

Tiga hari berlalu. Raditya tidak pernah menemui Ratna lagi, ia hanya memantau dari jauh. Dia tidak lagi menempatkan pengawal di depan apartemen. Seperti saat ini, ia sedang memperhatikan Ratna yang sibuk membersihkan apartemen. Raditya memang sengaja tidak memakai jasa pelayan. Ia tersenyum kecil.

"Apa yang aku rasakan ini? Seharusnya aku senang membalaskan dendam. Tapi kenapa hatiku sakit melihatnya menangis. Seharusnya aku membencinya." Raditya menatap tangan yang telah ia gunakan untuk menyiksa wanita itu.

"Tangan ini sudah menamparnya. Tangan ini sudah menyakitinya."

Tak lama seorang laki-laki yang tak lain adalah orang suruhan sekaligus sahabatnya datang. Laki-laki itu melemparkan sebuah dokumen.

"Aku belum bisa menemukan siapa pelaku sebenarnya malam itu, mereka bermain cantik. Tapi sepertinya wanita yang bersamamu tidak terlibat."

"Bagaimana kau bisa yakin?"

"Aku belum bisa memastikan, beri aku waktu sedikit lagi. Yang pasti hentikan kelakuan gilamu terhadap wanita itu."

Setelah itu laki-laki itupun pergi dari ruangan tersebut meninggalkan Raditya dalam keterdiamannya.

"Tidak mungkin dia tidak terlibat," gumamnya pelan. Namun, hati menolak. Di mulut tetap menuduh Ratna, tapi di hati ia percaya jika wanita itu tak bersalah. Lalu apa yang akan ia lakukan selanjutnya jika wanita itu terbukti tak bersalah. Melepaskannya atau tetap mengurungnya dengan alasan lain. Hati memang tidak bisa ditebak.

*

*

Waktu pun berlalu. Cukup lama Ratna tidak bertemu Raditya. Meskipun tidak berharap bertemu, tapi ada yang ingin ia katakan. Ia ingin tahu bagaimana kepastian hidupnya setelah ini. Meskipun semua di tangan Tuhan. Ia hanya ingin tahu apa yang akan dilakukan pria itu terhadapnya. Melenyapkan dirinya atau membawanya ke kantor polisi. Ia sudah berdamai dengan kenyataan.

Ratna menoleh ketika mendengar bunyi kode pintu yang pastinya akan dibuka dari luar. Ia menatap pintu itu dengan perasaan was-was.

Deg

Dia tampan sekali. Lebih tampan dari dulu, hanya saja sekarang sangat kejam. Isss.... Bagaimana bisa aku masih memujanya. Dia adalah malaikat maut.

Ratna mengalihkan tatapannya. Tidak baik melihat wajah itu terlalu lama. Meskipun fisik sudah tersakiti, yang namanya cinta tetaplah cinta. inilah yang disebut cinta tak punya mata.

Raditya masuk lebih ke dalam. Namun, tidak menuju ke arah Ratna. Pria itu melangkah menuju dapur, setelah itu berjalan kembali masuk ke dalam kamar.

"Dia mengangapku tidak ada? Apa statusku bukan tawanan lagi? Jangan-jangan dia sudah punya bukti bahwa aku tidak bersalah," tebak Ratna sembari tersenyum dengan apa yang ia pikirkan. Mungkin sebentar lagi dia akan bebas.

Sementara di dalam kamar. Raditya menepis rasa aneh di dalam hatinya.

"Dia masih imut seperti dulu. Ah... Apa yang aku katakan? Belum tentu dia tidak bersalah. Tapi jika itu benar, apa yang akan aku lakukan?" tanya Raditya bingung sendiri. Kebersamaan singkat mereka ini memgingatkan dirinya dengan masa lalu.

Waktu itu, Ratna menemuinya dengan membawa sebatang coklat.

"Ini untuk, Kakak. Meskipun tak seenak coklat yang wanita lain berikan, tapi ini lebih spesial, kak, karena aku membelinya dengan titik darah penghabisan." Raditya mengernyitkn keningnya. " Ini hasil dari sisa uang sakuku satu bulan, loh, kak. Diterima, ya?" mohon wanita itu dengan senyum merekah dari bibirnya.

Raditya yang memang sikapnya ramah, ia menerima coklat itu dengan senang hati. Bahkan Ratna bukan wanita pertama yang memberi coklat pada hari itu. Tapi hanya dia siswa beasiswa yang berani terang-terangan mendekatinya.

Raditya tersenyum cerah mengingat kejadian waktu itu. Masa lalu yang membekas di hatinya.

"Aku belum menjawab pernyataan cintanya waktu itu," gumam Raditya pelan lalu mengambil ponselnya. Ia terkejut melihat wanita yang baru saja ia pikirkan sedang mengendap-endap berjalan ke arah kamarnya lalu mendekatkan telinganya ke pintu melalui cctv yang terhubung dengan ponsel.

"Apa dia mau menguping? Bodoh, semua kamar disini kedap suara." Raditya tersenyum melihat wanita itu. "Wanita ajaib."

*

*

Di luar pintu.

"Kenapa aku seperti pencuri?" Setelah menyadari kelakuannya, Ratna kembali ke sofa, duduk lalu melanjutkan menonton TV.

Setelah membersihkan diri, Raditya keluar dari kamar. Ia juga bingung harus bersikap bagaimana terhadap wanita itu setelah mendengar ucapan orang suruhannya.

Kenapa dia tidak bicara padaku? Bahkan melihatku saja tidak. Jika aku berbicara duluan apa dia akan menyakitiku lagi?

Ratna berkali-kali mencuri pandang pada laki-laki itu. Layaknya orang jatuh cinta, padahal memang sudah cinta.

"Katakan saja. Jika ada yang ingin kau katakan," ucap Raditya sebab ia tahu dengan jelas wanita itu memperhatikannya.

Aku ketahuan. Hebat. Aku harus berani, jangan mudah diintimidasi olehnya.

"Aku ingin bicara," sahutnya dalam satu tarikan napas.

"Bicaralah!"

"Aku sudah mengakuinya, lalu apa yang akan kau lakukan padaku?"

Raditya belum menjawab. Ia menghabiskan dulu air yang ada di dalam gelas.

"Apa yang kau inginkan?" Bukannya menjawa Raditya balas bertanya.

"Tentu saja, aku ingin bebas." Spontan Ratna menutup mulutnya karena keceplosan bicara. "Aku .... "

"Buktikan, jika kau tidak bersalah!"

"Apa?" Ratna terkejut mendengar ucapan Raditya. "Kau percaya padaku? Itu artinya kau percaya padaku?" Ulang Ratna agar lebih jelas. Ia takut slaah dengar.

"Tidak. Aku hanya ingin tahu, apa yang akan kau lakukan untuk membuktikannya?"

Seketika wajah Ratna lesu, tentu saja Raditya tidak akan mudah percaya padanya.

"Aku tidak punya bukti apapun. Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan. Aku tidak akan menyangkal lagi," sahut Ratna sendu lalu ia berdiri, melangkah masuk ke dalam kamar. Meninggalkan Raditya yang masih diam menatapnya.

"Dia menyerah ... ataukah merajuk?" tanya Raditya sembari melihat wanita yang ia panggil ajaib. Setelah itu ia tersenyum tipis.

Terpopuler

Comments

Durrotun Nasihah

Durrotun Nasihah

,bener yang namanya cinta y tetep cinta....

2024-03-02

0

Mpk Tahmid

Mpk Tahmid

ya namanya cinta ya tetap cinta.

2023-08-21

0

we

we

Ratna jangan bucin ya... bagaimana pun Raditya telah kasar dan melecehkan mu

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terkejut bukan main
2 Bab 2 Istriku pergi
3 Bab 3 Lingeria hitam
4 Bab 4 Rencana untuk kabur
5 Bab 5 Berhasil kabur
6 Bab 6 Tertangkap kembali
7 Bab 7 Terlalu percaya diri
8 Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9 Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10 Bab 10 Diculik lagi
11 Bab 11 Selidiki dia
12 Bab 12 Mas Teguh
13 Bab 13 Kedatangan Putri
14 Bab 14 Sahabat melahirkan
15 Bab 15 Bertemu kembali
16 Bab 16 Pengecut
17 Bab 17 Cukup menikmatinya
18 Bab 18 Aku harus pergi
19 Bab 19 Membuka lembaran baru
20 Bab 20 Lagi-lagi statusku
21 Bab 21 Masalah hati
22 Bab 22 Tidak sadarkan diri
23 Bab 23 Meminta kesempatan
24 Bab 24 Candle light dinner
25 Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26 Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27 Bab 27 Bertemu mantan suami
28 Bab 28 Aku mau
29 Bab 29 Mama Ana
30 Bab 30 Ratna dan Tiska
31 Bab 31 Rahasia terbongkar
32 Bab 32 Empat hari lagi
33 Bab 33 Tolong aku
34 Bab 34 Ups, aku lupa
35 Bab 35 Aku masih hidup
36 Bab 36 Antara ingin dan dosa
37 Bab 37 Pergilah!
38 Bab 38 Menemui Sayla
39 Bab 39 O... ternyata
40 Bab 40 Aku percaya
41 Bab 41 Putri yang hebat
42 Bab 42 Apa yang aku tangisi
43 Bab 43 Berapa lama?
44 Bab 44 Saling menggoda
45 Bab 45 Status kekasih pria lain
46 Bab 46 Apalagi ini?
47 Bab 47 Melepasmu
48 Bab 48 Langsung tarik saja
49 Bab 49 Private villas of Bali
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Tinggal bersama
52 Bab 52 Menantu kurang sopan
53 Bab 53 Keputusan Vino
54 Bab 54 Hamil
55 Bab 55 Myeongdong
56 Bab 56 Kekasih Sayla
57 Bab 57 Selingkuh itu indah
58 Bab 58 Kedatangan Kim
59 Bab 59 Harus kembali
60 Bab 60 Subrata terbaring lemah
61 Bab 61 Maafkan Ayah
62 Bab 62 Bertemu kembali
63 Bab 63 Kadaluwarsa
64 Bab 64 Kita menikah, ya
65 Bab 65 Sebentar lagi
66 Bab 66 Kau ingin lari?
67 Bab 67 Di dalam kamar
68 Bab 68 Bisa berjalan
69 Bab 69 Wanita pada masa remaja
70 Bab 70 Ungkapan Cinta
71 Bab 71 Kantong Doraemon
72 Bab 72 Tentang Kim
73 Bab 73 Tiga kali seminggu
74 Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75 Bab 75 Hanya bercanda
76 Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77 Bab 77 Menikahlah denganku!
78 Bab 78 Memberikan penjelasan
79 Bab 79 Berulang kali minta maaf
80 Bab 80 Harus bertanggung jawab
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Terkejut bukan main
2
Bab 2 Istriku pergi
3
Bab 3 Lingeria hitam
4
Bab 4 Rencana untuk kabur
5
Bab 5 Berhasil kabur
6
Bab 6 Tertangkap kembali
7
Bab 7 Terlalu percaya diri
8
Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9
Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10
Bab 10 Diculik lagi
11
Bab 11 Selidiki dia
12
Bab 12 Mas Teguh
13
Bab 13 Kedatangan Putri
14
Bab 14 Sahabat melahirkan
15
Bab 15 Bertemu kembali
16
Bab 16 Pengecut
17
Bab 17 Cukup menikmatinya
18
Bab 18 Aku harus pergi
19
Bab 19 Membuka lembaran baru
20
Bab 20 Lagi-lagi statusku
21
Bab 21 Masalah hati
22
Bab 22 Tidak sadarkan diri
23
Bab 23 Meminta kesempatan
24
Bab 24 Candle light dinner
25
Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26
Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27
Bab 27 Bertemu mantan suami
28
Bab 28 Aku mau
29
Bab 29 Mama Ana
30
Bab 30 Ratna dan Tiska
31
Bab 31 Rahasia terbongkar
32
Bab 32 Empat hari lagi
33
Bab 33 Tolong aku
34
Bab 34 Ups, aku lupa
35
Bab 35 Aku masih hidup
36
Bab 36 Antara ingin dan dosa
37
Bab 37 Pergilah!
38
Bab 38 Menemui Sayla
39
Bab 39 O... ternyata
40
Bab 40 Aku percaya
41
Bab 41 Putri yang hebat
42
Bab 42 Apa yang aku tangisi
43
Bab 43 Berapa lama?
44
Bab 44 Saling menggoda
45
Bab 45 Status kekasih pria lain
46
Bab 46 Apalagi ini?
47
Bab 47 Melepasmu
48
Bab 48 Langsung tarik saja
49
Bab 49 Private villas of Bali
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Tinggal bersama
52
Bab 52 Menantu kurang sopan
53
Bab 53 Keputusan Vino
54
Bab 54 Hamil
55
Bab 55 Myeongdong
56
Bab 56 Kekasih Sayla
57
Bab 57 Selingkuh itu indah
58
Bab 58 Kedatangan Kim
59
Bab 59 Harus kembali
60
Bab 60 Subrata terbaring lemah
61
Bab 61 Maafkan Ayah
62
Bab 62 Bertemu kembali
63
Bab 63 Kadaluwarsa
64
Bab 64 Kita menikah, ya
65
Bab 65 Sebentar lagi
66
Bab 66 Kau ingin lari?
67
Bab 67 Di dalam kamar
68
Bab 68 Bisa berjalan
69
Bab 69 Wanita pada masa remaja
70
Bab 70 Ungkapan Cinta
71
Bab 71 Kantong Doraemon
72
Bab 72 Tentang Kim
73
Bab 73 Tiga kali seminggu
74
Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75
Bab 75 Hanya bercanda
76
Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77
Bab 77 Menikahlah denganku!
78
Bab 78 Memberikan penjelasan
79
Bab 79 Berulang kali minta maaf
80
Bab 80 Harus bertanggung jawab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!