Bab 13 Kedatangan Putri

"Aku menyukaimu, sejak pertama kali melihatmu. Hati ini berdebar, pikiran ini selalu teringat akan dirimu. Itulah alasanku setiap hari makan siang di sini, hanya untuk melihatmu," ucap Teguh lancar sembari menatap wanita yang sudah mengambil hatinya. Ratna juga menatap pria itu.

Dia menyatakan cinta. Panjang sekali. Tapi jujur aju juga dah dig dug mendengarnya.

"Maaf, jika mmebuatmu tak nyaman. Ini tentang diriku, kau bisa membacanya dulu, tidak perlu dijawab sekarang, aku akan memberimu waktu selama yang kau inginkan, tapi ijinkan aku untuk selalu melihatmu setiap hari," lanjut teguh semangat sembari meletakkan amplop coklat besar ke atas meja, meskipun wanita di hadapannya hanya diam saja tak membuat dirinya pesimis.

"Aku--"

"Jangan dijawab sekarang! Waktu istirahatku habis, aku harus kembali ke kantor. Aku pergi dulu." Teguh langsung meninggalkan Ratna setelah berpamitan. Setelah sampai diluar cafe Teguh memegang dadanya.

"Untung saja, hampir saja aku di tolak," gumamnya pelan sembari melangkah menuju tempat parkir dimana mobilnya berada.

Ratna membuka amplop besar yang baru saja Teguh berikan padanya.

"Dia seperti melamar pekerjaan saja memberikan daftra riwayat hidup." Ratna mengeluarkan selembar kertas dari dalam amplop itu lalu membacanya. Ia merasa takjub dengan apa yang Teguh berikan. Dli situ berisi nama lengkap, hobi, pekerjaan dan juga tentang keluarganya.

"Wau... dia memang berbeda. Tapi laki-laki sepertinya tidak pantas untukku. Aku hanya seorang janda kesepian. Sungguh merana, sedangkan dia laki-laki yang baru saja mekar." Ratna bukannya tak percaya diri, cuma dia tahu diri.

Ratna memasukkan kembali kertas itu ke dalam amplop lalu menyimpannya di sebelah meja kasir.

*

*

Di rumah.

"Serius sekali. Apa yang kau lihat?" tanya Ratna pada Sayla yang duduk di sofa.

"Mantan kekasihku bersama istrinya. Mereka terlihat sangat bahagia menunggu kelahiran calon bayi mereka. Ah... aku jadi iri."

"Duh, kasian. Yang lain bahagia, hanya kau yang kesepian. Sini-sini aku peluk," goda Ratna.

"kau menyebalkan!"

"Sini, aku mau lihat mantan kekasih terindahmu itu." Ratna mengambil ponsel Sayla lalu mellihat berita itu. "Ya, dia sangat tampan. Apa dia artis hingga masuk berita?" tanya ratna tanpa melepas pandangannya pda ponsel Sayla.

"Dia pengusaha."

"Wanitanya juga..." tiba -tiba ucapannya terhenti setelah melihat jelas wajah wanita yang berada di samping mantan kekasih Sayla. " Putri!" sentaknya, terkejut hingga kedua bola matanya hampir saja keluar.

"Kau tahu nama istrinya? Kau mengenalnya?"

"Dia sahabatku," jawab Ratna dengan perasaan yang tak percaya dan bahagia sekaligus jika dia benar sahabatnya. "Kau masih punya nomer mantan kekasihmu itu?"

Sayla menatap Ratna dengan pikiran tak enak. "Jangan bilang kau menyuruhku...."

"Ya, tolong hubungi dia untukku."

"Tidak. Aku tidak mau."

"Ayolah, bantu aku. Kali ini saja, aku belum mengucapkan selamat untuk pernikahannya, aku juga pergi tanpa berpamitan padanya. Aku mohon," pinta Ratna dengan wajah sendunya.

"Kau sangat meyebalkan!" Sayla mengambil ponselnya lalu menghubungi nomer Hardian. Sebenarnya dia tidak ingin lagi berhubungan dengan masa lalunya. Kalau saja tadi dia tidak iseng melihat berita itu, ini semua tak akan berlanjut. Dengan terpaksa ia menekan nomer mantan terindahnya itu.

"Hallo..." Sayla menyapa lebih dulu ketika sambungan teleponnya langsung di angkat.

"Hallo juga. Maaf, suamiku sedang sibuk." Sibuk memijat kakiku lanjutnya dalam hati.

"Aku ingin bicara dengan istrinya."

"Oh, kalau istrinya sedang mengangkat telepon. Ada apa ya?"

"Ck, ini sahabatmu menyebalkan." Sayla memberikan ponselnya pada Ratna.

"Hey, kau--"

"Putri," potong Ratna sebelum wanita itu mengoceh.

"Kak Ratna," pekik Putri dari seberang, ia sungguh terkejut wanita itu menghubunginya setelah cukup lama menghilang tanpa kabar.

"Ya, ini aku, aku merindukanmu."

"Kak..." Putri menangis. "Kakak dimana? Kenapa baru menghubungiku? Kakak baik-baik saja? Apa kakak makan dengan baik?" taya Putri di sela isakn tangisnya.

"Kau cengeng sekali! Pertanyaanmu terlalu banyak, aku bingung mau jawab yang mana dulu."

"Tidak perlu dijawab, besok saja. Aku akan menemui kakak. Kakak share lock, ya."

"Kau akan datang?"

"Ya, aku akan memarahi kakak."

"Baiklah, aku menunggumu." Ratna melihat ponselnya. " Yach, dimatikan."

Sementara di tempat lain, Putri langsung mematikan ponselnya tepat saat dia akan mengeluarkan suara laknat. Pasti tahulah apa yang pasangan itu lakukan.

*

*

Hari berikutnya.

Dengan menggunakan jet pribadi dilanjut mobil Hardian dan Putri sampai di kota Probolinggo. Mobil yang membawa mereka berhenti tepat di depan rumah Ratna, lebih tepatnya rumah Sayla.

Putri turun dari mobil lalu masuk kerumah itu.

"Kakak... kakak..." panggil Putri. Ratna yang mendengar suara sang sahabat segera keluar.

"Put ...."

Keduanya berpelukan saling melepas rindu hingga keduanya sama-sama mengeluarkan air mata. Tak lama mereka melepaskan pelukannya setelah Hardian juga masuk ke rumah itu.

"Sekarang jawab pertanyaanku. Apa kakak--"

"Aku baik-baik saja, aku sehat. Aku makan dengan baik, bahkan sangat baik," sela Ratna, ia bahagia bisa bertemu lagi dengan sahabatnya itu.

"Syukurlah, aku sangat khawatir. kakak tiba-tiba menghilang."

"Nanti aku ceritakan, sekarang duduk dulu. Bagaimana kau bisa hamil tanpa memberiathuku?"

Hardian memicingkan kedua matanya mendengar ucapan sahabat istrinya itu yang terdengar aneh. Putri menatap Hardian sembari nyengir kuda.

Wanita ini sudah lepas dari Raditya. Apa dia tahu keberadaan wanita ini?

Hardian sudah tahu wanita yang disembunyikan oleh keponakannya itu adalah sahabat sang istri. Hanya saja dia tidak mau ikut campur urusan sang keponakan, ia yakin keponakannya itu bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Hanya saja ia tidak pernah mengawasi lagi setelah terakhir kali memberi peringatan pada keponakannya itu.

"Maaf, kak. Aku lupa, selanjutnya aku akan berdiskusi dulu denganmu."

Hardian tertegun setelah mendengar jawaban ambigu sang istri.

"Kakak, sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi?" sambung Putri lagi dengan bertanya.

"Ceritanya panjang, di hari pernikahanmu aku di culik oleh manusia gila dan akhirnya aku bisa bebas."

"Siapa yang berani malakukannya?"

"Sudahlah tidak perlu membahasnya lagi, aku ingin melupakan kejadian itu."

"Maaf, aku tidak ada di sisi kakak, saat kakak membutuhkanku," cicit Putri yang benar tulus menyayangi Ratna.

"Semua sudah berlalu, yang penting sekarang aku baik-baik saja. Sekarang ceritakan padaku bagaimana rasanya hamil?"

Putri tersenyum." Aku bahagia, kak."

"Oya, maaf terlambat mengucapkannya. Selamat, ya atas pernikahan dan kehamilanmu."

"Terima kasih, kak. Tapi kakak harus datang saat aku melahirkan nanti."

"Aku--"

"Tidak ada alasan lagi. Kakak harus datang."

Aku takut bertemu dengannya lagi.

"Baiklah."

"Kakak harus berjanji dulu."

"Ya, aku janji."

"Kau sangat pemaksa!" celetuk seorang wanita yang baru saja keluar dari dapur membawa nampan yang berisi minuman dan makanan kecil. Semua mata melihat ke arahnya.

Terpopuler

Comments

Mpk Tahmid

Mpk Tahmid

cemburu gua putri hardian gimana

2023-08-21

0

MPit Mpit MPit

MPit Mpit MPit

udah akuh vote y Thor...cuma punya 1..😀

2023-07-16

1

Hman Pedang

Hman Pedang

semakin penasaran kelanjutannya

2023-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terkejut bukan main
2 Bab 2 Istriku pergi
3 Bab 3 Lingeria hitam
4 Bab 4 Rencana untuk kabur
5 Bab 5 Berhasil kabur
6 Bab 6 Tertangkap kembali
7 Bab 7 Terlalu percaya diri
8 Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9 Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10 Bab 10 Diculik lagi
11 Bab 11 Selidiki dia
12 Bab 12 Mas Teguh
13 Bab 13 Kedatangan Putri
14 Bab 14 Sahabat melahirkan
15 Bab 15 Bertemu kembali
16 Bab 16 Pengecut
17 Bab 17 Cukup menikmatinya
18 Bab 18 Aku harus pergi
19 Bab 19 Membuka lembaran baru
20 Bab 20 Lagi-lagi statusku
21 Bab 21 Masalah hati
22 Bab 22 Tidak sadarkan diri
23 Bab 23 Meminta kesempatan
24 Bab 24 Candle light dinner
25 Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26 Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27 Bab 27 Bertemu mantan suami
28 Bab 28 Aku mau
29 Bab 29 Mama Ana
30 Bab 30 Ratna dan Tiska
31 Bab 31 Rahasia terbongkar
32 Bab 32 Empat hari lagi
33 Bab 33 Tolong aku
34 Bab 34 Ups, aku lupa
35 Bab 35 Aku masih hidup
36 Bab 36 Antara ingin dan dosa
37 Bab 37 Pergilah!
38 Bab 38 Menemui Sayla
39 Bab 39 O... ternyata
40 Bab 40 Aku percaya
41 Bab 41 Putri yang hebat
42 Bab 42 Apa yang aku tangisi
43 Bab 43 Berapa lama?
44 Bab 44 Saling menggoda
45 Bab 45 Status kekasih pria lain
46 Bab 46 Apalagi ini?
47 Bab 47 Melepasmu
48 Bab 48 Langsung tarik saja
49 Bab 49 Private villas of Bali
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Tinggal bersama
52 Bab 52 Menantu kurang sopan
53 Bab 53 Keputusan Vino
54 Bab 54 Hamil
55 Bab 55 Myeongdong
56 Bab 56 Kekasih Sayla
57 Bab 57 Selingkuh itu indah
58 Bab 58 Kedatangan Kim
59 Bab 59 Harus kembali
60 Bab 60 Subrata terbaring lemah
61 Bab 61 Maafkan Ayah
62 Bab 62 Bertemu kembali
63 Bab 63 Kadaluwarsa
64 Bab 64 Kita menikah, ya
65 Bab 65 Sebentar lagi
66 Bab 66 Kau ingin lari?
67 Bab 67 Di dalam kamar
68 Bab 68 Bisa berjalan
69 Bab 69 Wanita pada masa remaja
70 Bab 70 Ungkapan Cinta
71 Bab 71 Kantong Doraemon
72 Bab 72 Tentang Kim
73 Bab 73 Tiga kali seminggu
74 Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75 Bab 75 Hanya bercanda
76 Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77 Bab 77 Menikahlah denganku!
78 Bab 78 Memberikan penjelasan
79 Bab 79 Berulang kali minta maaf
80 Bab 80 Harus bertanggung jawab
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Terkejut bukan main
2
Bab 2 Istriku pergi
3
Bab 3 Lingeria hitam
4
Bab 4 Rencana untuk kabur
5
Bab 5 Berhasil kabur
6
Bab 6 Tertangkap kembali
7
Bab 7 Terlalu percaya diri
8
Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9
Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10
Bab 10 Diculik lagi
11
Bab 11 Selidiki dia
12
Bab 12 Mas Teguh
13
Bab 13 Kedatangan Putri
14
Bab 14 Sahabat melahirkan
15
Bab 15 Bertemu kembali
16
Bab 16 Pengecut
17
Bab 17 Cukup menikmatinya
18
Bab 18 Aku harus pergi
19
Bab 19 Membuka lembaran baru
20
Bab 20 Lagi-lagi statusku
21
Bab 21 Masalah hati
22
Bab 22 Tidak sadarkan diri
23
Bab 23 Meminta kesempatan
24
Bab 24 Candle light dinner
25
Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26
Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27
Bab 27 Bertemu mantan suami
28
Bab 28 Aku mau
29
Bab 29 Mama Ana
30
Bab 30 Ratna dan Tiska
31
Bab 31 Rahasia terbongkar
32
Bab 32 Empat hari lagi
33
Bab 33 Tolong aku
34
Bab 34 Ups, aku lupa
35
Bab 35 Aku masih hidup
36
Bab 36 Antara ingin dan dosa
37
Bab 37 Pergilah!
38
Bab 38 Menemui Sayla
39
Bab 39 O... ternyata
40
Bab 40 Aku percaya
41
Bab 41 Putri yang hebat
42
Bab 42 Apa yang aku tangisi
43
Bab 43 Berapa lama?
44
Bab 44 Saling menggoda
45
Bab 45 Status kekasih pria lain
46
Bab 46 Apalagi ini?
47
Bab 47 Melepasmu
48
Bab 48 Langsung tarik saja
49
Bab 49 Private villas of Bali
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Tinggal bersama
52
Bab 52 Menantu kurang sopan
53
Bab 53 Keputusan Vino
54
Bab 54 Hamil
55
Bab 55 Myeongdong
56
Bab 56 Kekasih Sayla
57
Bab 57 Selingkuh itu indah
58
Bab 58 Kedatangan Kim
59
Bab 59 Harus kembali
60
Bab 60 Subrata terbaring lemah
61
Bab 61 Maafkan Ayah
62
Bab 62 Bertemu kembali
63
Bab 63 Kadaluwarsa
64
Bab 64 Kita menikah, ya
65
Bab 65 Sebentar lagi
66
Bab 66 Kau ingin lari?
67
Bab 67 Di dalam kamar
68
Bab 68 Bisa berjalan
69
Bab 69 Wanita pada masa remaja
70
Bab 70 Ungkapan Cinta
71
Bab 71 Kantong Doraemon
72
Bab 72 Tentang Kim
73
Bab 73 Tiga kali seminggu
74
Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75
Bab 75 Hanya bercanda
76
Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77
Bab 77 Menikahlah denganku!
78
Bab 78 Memberikan penjelasan
79
Bab 79 Berulang kali minta maaf
80
Bab 80 Harus bertanggung jawab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!