Bab 19 Membuka lembaran baru

"Selamat tinggal," ucapan terakhir Ratna yang membuat Raditya terpaku di tempatnya.

Setelah melewati perdebatan panjang karena Raditya yang memaksa ingin mengantar, sementara wanita itu menolak, akhirnya Ratna berhasil untuk pulang sendiri.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama ia sampai di probolinggo. Ratna masuk ke dalam rumah, bukannya istirahat malah keluar lagi, ia sudah merasa cukup tidur selama di perjalanan dan tujuannya saat ini adalah pergi ke cafe.

Dor

Ratna mengejutkan wanita yang sedang duduk membelakanginya.

"Astaga, kurang kerjaan banget."

"Kau terkejut? Oh aku tidak percaya." Ratna duduk di hadapan Sayla.

"Aku belum menyusul kenapa kau sudah pulang?" tanya Sayla yang terdengar seperti sindiran.

"Kau tidak suka dengan kedatanganku?" Ratna mencebikkan bibirnya. "Padahal aku merindukanmu." Lalu ia tersenyum.

"Ck. Kau sudah puas menghabiskan waktu bersama saudaramu itu?"

"Hey, kau cemburu? Aku heran apa yang membuat kalian tidak akur. Padahal kalian memiliki kesamaan, sama-sama bermulut licin."

"Aku tidak seperti itu," elak Sayla. wanita itu baru pulang sudah menghinanya.

"Aku hanya bicara kenyataan."

"Ck, pulang-pulang kau ketularan menyebalkan." Sayla berpura-pura merajuk.

"Bagaimana keadaan cafe?"

"Hey, apa kau tak ingin tahu kabarku?"

"Sangat terlihat jelas jika kau baik- baik saja."

Sayla menghembuskan napas berat.

"Cafe semakin ramai saja karena memiliki pelanggan setia yang selalu menanyakanmu."

"Wauw ... apa aku seterkenal itu? Sepertinya aku harus mempertimbangkan diri untuk jadi model."

"Mungil begitu mau jadi model apa?" sindir Sayla dengan senyum di bibirnya. "Kalau mau jadi model, harus berbadan tinggi semampai sepertiku ini, sharange," Sayla memuji dirinya sendiri sambil menunjukkan tangan membentuk love ala korea.

Ratna menelisik penampilan Sayla. "Ya, kau sangat cocok jadi model, lalu kenapa kau terdampar di sini, apa kau tida laku?"

"Sialan kau, memujiku lalu menghinaku sekaligus!" Ratna tertawa melihat wajah kesal sang sahabat. " Kau tahu banyak agensi yang menawariku, akunya saja yang tidak mau." Sayla menyombongkan diri.

"Kenapa?"

"Sudah punya pacar kaya untuk apa bekerja."

"Kalau begitu, carilah pacar lagi supaya kau tidak perlu bekerja di cafe. Cantik kok jomblo."

"Kau sangat pintar menasehati sesama wanita jomblo." Sayla tersenyum mengejek.

"Aku akan mempertimbangkan mas Teguh." Ratna membayangkan pria yang menurutnya unik itu.

"Kau tahu laki-laki itu setiap hari menanyakanmu, sampai aku bosan mendengar pertanyaannya."

"Dia sangat lucu. Selamat tinggal masa lalu dan selamat datang lembran baru." Ratna memutuskan untuk membuka lembaran baru.

"Aku mendukungmu."

"Kau juga harus begitu, lupakan masa lalumu, tataplah masa depan, aku saja yang janda bisa, apalagi kau yang masih gadis, pasti laku tuh."

"Kau pikir aku tak laku? Wah, kau melukai hatiku." Keduanya tertawa lebar membuat para pengunjung melihat ke arah mereka.

"Eh, tapi kau masih perawan 'kan?" tanya Ratna yang sedikit ragu pada sahabatnya itu.

"Rahasia ...."

"Kau pernah melakukannya?" tanya Ratna penasaran. Sayla hanya memberinya senyuman manis.

"Apa kau tidak risih melakukan pertama kali dengan pria tanpa status?"

Sayla hanya mengedikkan bahunya, ia suka melihat wajah penasaran sang sahabat.

*

*

Waktunya makan siang, laki-laki yang ia pikirkan semalam pun akhirnya datang. Setelah berpikir semalaman ia memutuskan untuk membuka hatinya kembali. Ia harus bangkit dari rasa trauma dengan menjalin hubungan yang baru.

"Hi, kau sudah kembali?"

"Mas Teguh. Apa kabar?"

"Aku baik."

"Mau pesan apa, Mas?"

"Seperti biasa saja. Bisakah kita bicara?"

Ratna pun mengangguk, sebelumnya ia sudah mengatakan pesanan mas Teguh pada karyawan lain. Lalu mereka duduk di satu meja yang sama dan saling berhadapan.

"Aku senang bertemu denagnmu. Bisakah aku meminta jawabannya hari ini."

Laki-laki ini to the point sekali. Sat set. Duh, kenapa aku jadi gugup, ya.

Ratna memejamkan kedua matanya lalu memantapkan hatinya, untuk statusnya ia akan mengatakan nanti saja di saat waktu yang tepat. Jika laki-laki itu tidak mau menerima statusnya, ya tinggal putus saja. Untuk saat ini biarlah menjalin hubungan terlebih dahulu.

Ratna menganggguk sembari membuka kedua matanya. "Aku mau."

Laki-laki itu tersenyum. " Terima kasih, mau menerimaku. Berarti sekarang kita sepasang kekasih?" Ratna pun mengangguk.

Laki-laki ini polos sekali.

"Kau tahu kau adalah kekasih pertamaku dan cinta pertamaku."

Aku bingung harus senang atau sedih mendengarnya. Apa kau akan kecewa jika tahu statusku?

"Nanti malam aku akan menjemputmu, kita kencan, ya?" lanjut Teguh.

"Ya,"

*

*

Ratna bersiap untuk berkencan dengan kekasih barunya. Laki-laki itu benar datang, entah kenapa laki-laki itu terlihat lebih tampan.

"Kau sangat cantik," puji Teguh saat wanita itu keluar dari rumah dengan pakaian yang sudah rapi.

"Kau tahu dari mana rumahku?"tanya Ratna karena laki-laki itu tidak mengirim pesan satupun.

"Aku pernah mengikutimu,"jawab Teguh santai membuat hati Ratna sedikit berbunga.

Ya, Tuhan apakah dia jodoh untukku. Jika iya, tumbuhkanlah cinta di hati ini. Biarkan jantung ini berdebar jika berada di dekatnya.

Tanpa bicara lagi Ratna masuk ke dalam mobil Teguh yang sudah di buka oleh laki-laki itu. tidak ada pembicaraan sedikitpun selama perjalanana. Teguh yang senyum-senyum sendiri karena terlalu bahaga, akhirnya ia punya kekasih.

Sementara Ratna merasa bersalah karena belum mengatakan status yang sebenarnya pada laki-laki itu. Tak lama mobil itupun berhenti di sebuah restoran, mereka berjalan masuk ke dalam restoran setelah memarkirkan mobilnya.

"Mau pesan apa?" tawar Teguh lembut.

"Samakan saja."

Setelah itu Teguh memanggil pelayan lalu mengatakan pesanannya.

Hening. Teguh terlihat gugup, maklumlah ini pertama kali baginya dekat dengan seorang wanita. Di usianya yang hampir 27 tahun, Ratna adalah kekasih pertamanya.

"Kenapa kau menyukaiku?" tanya Ratna membuka obrolan.

"Karena kau lucu."

"Lucu?"

"Kau sangat lucu dan meggemaskan."

Seharusnya aku klepek-klepek kan ya, tapi kenapa aku malah merasa bersalah.

"Apa kau tahu statusku?" Ratna berhenti sebentar. "Aku sudah pernah menikah?" Ratna menunduk sembari menunggu jawaban pria yang saat ini tengah menatap ke arahnya.

"Benarkah? Tapi kau terlihat masih seperti gadis." Ratna mendongak karena terkejut mendengar respon laki-laki itu.

"Aku serius, aku sudah menikah dan bercerai, sekarang aku janda tanpa anak."

"Ya sudah, tidak apa-apa."

Hah, begitu saja.

"Kau bisa menerimanya?"

"Ya, mau bagaimana lagi. Aku sudah mentok cinta sama kamu."

Rasanya aku ingin menangis. Masih ada ya stok orang baik untukku. Ya, Tuhan, Engkau tak salah kirim 'kan?

"Terima kasih." Aku berjanji akan berusaha untuk mencintaimu lanjut Ratna dalam hati.

Sebulan berlalu, hubungan keduanya semakin dekat. Ratna juga pernah bertemu dengan orang tua dan keluarga Teguh. Mereka semua menerima Ratna dengan baik. Teguh tidak perlu bertemu dengan orang tua Ratna karena dia sudah yatim piatu sejak lahir, itu menurut pihak panti asuhan karena sang ibu meninggal tepat saat ia melahirkan Ratna.

"Hari ini kita ke rumah orang tuaku, ya?" Teguh mengajak Ratna bertemu orang tuanya kembali.

Terpopuler

Comments

NR..

NR..

gentleman's deh

2023-07-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terkejut bukan main
2 Bab 2 Istriku pergi
3 Bab 3 Lingeria hitam
4 Bab 4 Rencana untuk kabur
5 Bab 5 Berhasil kabur
6 Bab 6 Tertangkap kembali
7 Bab 7 Terlalu percaya diri
8 Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9 Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10 Bab 10 Diculik lagi
11 Bab 11 Selidiki dia
12 Bab 12 Mas Teguh
13 Bab 13 Kedatangan Putri
14 Bab 14 Sahabat melahirkan
15 Bab 15 Bertemu kembali
16 Bab 16 Pengecut
17 Bab 17 Cukup menikmatinya
18 Bab 18 Aku harus pergi
19 Bab 19 Membuka lembaran baru
20 Bab 20 Lagi-lagi statusku
21 Bab 21 Masalah hati
22 Bab 22 Tidak sadarkan diri
23 Bab 23 Meminta kesempatan
24 Bab 24 Candle light dinner
25 Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26 Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27 Bab 27 Bertemu mantan suami
28 Bab 28 Aku mau
29 Bab 29 Mama Ana
30 Bab 30 Ratna dan Tiska
31 Bab 31 Rahasia terbongkar
32 Bab 32 Empat hari lagi
33 Bab 33 Tolong aku
34 Bab 34 Ups, aku lupa
35 Bab 35 Aku masih hidup
36 Bab 36 Antara ingin dan dosa
37 Bab 37 Pergilah!
38 Bab 38 Menemui Sayla
39 Bab 39 O... ternyata
40 Bab 40 Aku percaya
41 Bab 41 Putri yang hebat
42 Bab 42 Apa yang aku tangisi
43 Bab 43 Berapa lama?
44 Bab 44 Saling menggoda
45 Bab 45 Status kekasih pria lain
46 Bab 46 Apalagi ini?
47 Bab 47 Melepasmu
48 Bab 48 Langsung tarik saja
49 Bab 49 Private villas of Bali
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Tinggal bersama
52 Bab 52 Menantu kurang sopan
53 Bab 53 Keputusan Vino
54 Bab 54 Hamil
55 Bab 55 Myeongdong
56 Bab 56 Kekasih Sayla
57 Bab 57 Selingkuh itu indah
58 Bab 58 Kedatangan Kim
59 Bab 59 Harus kembali
60 Bab 60 Subrata terbaring lemah
61 Bab 61 Maafkan Ayah
62 Bab 62 Bertemu kembali
63 Bab 63 Kadaluwarsa
64 Bab 64 Kita menikah, ya
65 Bab 65 Sebentar lagi
66 Bab 66 Kau ingin lari?
67 Bab 67 Di dalam kamar
68 Bab 68 Bisa berjalan
69 Bab 69 Wanita pada masa remaja
70 Bab 70 Ungkapan Cinta
71 Bab 71 Kantong Doraemon
72 Bab 72 Tentang Kim
73 Bab 73 Tiga kali seminggu
74 Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75 Bab 75 Hanya bercanda
76 Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77 Bab 77 Menikahlah denganku!
78 Bab 78 Memberikan penjelasan
79 Bab 79 Berulang kali minta maaf
80 Bab 80 Harus bertanggung jawab
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Terkejut bukan main
2
Bab 2 Istriku pergi
3
Bab 3 Lingeria hitam
4
Bab 4 Rencana untuk kabur
5
Bab 5 Berhasil kabur
6
Bab 6 Tertangkap kembali
7
Bab 7 Terlalu percaya diri
8
Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9
Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10
Bab 10 Diculik lagi
11
Bab 11 Selidiki dia
12
Bab 12 Mas Teguh
13
Bab 13 Kedatangan Putri
14
Bab 14 Sahabat melahirkan
15
Bab 15 Bertemu kembali
16
Bab 16 Pengecut
17
Bab 17 Cukup menikmatinya
18
Bab 18 Aku harus pergi
19
Bab 19 Membuka lembaran baru
20
Bab 20 Lagi-lagi statusku
21
Bab 21 Masalah hati
22
Bab 22 Tidak sadarkan diri
23
Bab 23 Meminta kesempatan
24
Bab 24 Candle light dinner
25
Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26
Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27
Bab 27 Bertemu mantan suami
28
Bab 28 Aku mau
29
Bab 29 Mama Ana
30
Bab 30 Ratna dan Tiska
31
Bab 31 Rahasia terbongkar
32
Bab 32 Empat hari lagi
33
Bab 33 Tolong aku
34
Bab 34 Ups, aku lupa
35
Bab 35 Aku masih hidup
36
Bab 36 Antara ingin dan dosa
37
Bab 37 Pergilah!
38
Bab 38 Menemui Sayla
39
Bab 39 O... ternyata
40
Bab 40 Aku percaya
41
Bab 41 Putri yang hebat
42
Bab 42 Apa yang aku tangisi
43
Bab 43 Berapa lama?
44
Bab 44 Saling menggoda
45
Bab 45 Status kekasih pria lain
46
Bab 46 Apalagi ini?
47
Bab 47 Melepasmu
48
Bab 48 Langsung tarik saja
49
Bab 49 Private villas of Bali
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Tinggal bersama
52
Bab 52 Menantu kurang sopan
53
Bab 53 Keputusan Vino
54
Bab 54 Hamil
55
Bab 55 Myeongdong
56
Bab 56 Kekasih Sayla
57
Bab 57 Selingkuh itu indah
58
Bab 58 Kedatangan Kim
59
Bab 59 Harus kembali
60
Bab 60 Subrata terbaring lemah
61
Bab 61 Maafkan Ayah
62
Bab 62 Bertemu kembali
63
Bab 63 Kadaluwarsa
64
Bab 64 Kita menikah, ya
65
Bab 65 Sebentar lagi
66
Bab 66 Kau ingin lari?
67
Bab 67 Di dalam kamar
68
Bab 68 Bisa berjalan
69
Bab 69 Wanita pada masa remaja
70
Bab 70 Ungkapan Cinta
71
Bab 71 Kantong Doraemon
72
Bab 72 Tentang Kim
73
Bab 73 Tiga kali seminggu
74
Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75
Bab 75 Hanya bercanda
76
Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77
Bab 77 Menikahlah denganku!
78
Bab 78 Memberikan penjelasan
79
Bab 79 Berulang kali minta maaf
80
Bab 80 Harus bertanggung jawab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!