Bab 18 Aku harus pergi

Apa?

Raditya membulatkan kedua matanya mendengar hinaan wanita itu.

Benarkah yang aku dengar dia menghina permainan ranjangku?

Raditya berbalik lalu menatap wanita itu yang hendak keluar dari kamar.

Brak

Raditya menutup kembali pintu yang mulai sedikit terbuka itu dengan cepat sebelum wanita itu keluar. Kemudian menarik tubuh wanita itu lalu membawanya ke atas ranjang. Raditya langsung menindih tubuhnya. Sedangakan Ratna hanya diam saja dengan mimik wajah datar, tidak ada rasa terkejut sama sekali.

"Kau bilang apa? " Raditya mengelus pipi Ratna sembari merapikan rambut yang menerpa wajah. "Kenapa diam? Aku ingin mendengarnya sekali lagi? Atau kau ingin kita mengulangnya agar kau bisa tahu mana yang lebih hebat." Raditya menyeringai tipis.

Ratna tak menjawab. Ia berusaha untuk menenangkan hatinya karena jika hati tenang kita bisa menghadapi hal tersulit dalam hidup kita.

Perkataan wanita itu menyulut amarahnya, tapi saat ini bukan hanya amarah melainkan gairah yang juga mulai muncul. Raditya menatap bibir berwarna peach itu, ia mendekatkan wajahnya lalu mengecup sekilas bibir wanita itu, tidak ada penolakan, Raditya semakin bergairah ia ******* bibir lembut itu, meskipun tak mendapat balasan ia melanjutkan aksinya. Ia suka rasa bibir wanita itu. tidak hanya sampai di situ saja, tangannya mulai bergerak.

"Kau suka dengan tubuh pelacur ini?"

Deg

Raditya seketika berhenti lalu menatap dalam kedua bola mata Ratna.

"Tubuh yang sudah disentuh banyak pria? Entah berapa pria yang menyentuhku, kau ingin menjadi yang kesekian kalinya?" lanjut Ratna tanpa memutus tatapannya.

Raditya tediam, lalu bangkit dari posisinya, ia duduk disamping wanita itu lalu menarik selimut menutupi tubuh Ratna. Hasrat yang tadi sempat memburu kini hilang dengan sendirinya.

"Bukankah aku pria kedua yang menyentuhmu selain suamimu?"

Ratna tertawa. "Apa yang membuatmu percaya jika tidak ada lagi pria yang menyentuhku? Aku hanya seorang janda kesepian, mana mungkin aku bisa tahan tanpa sentuhan pria setelah bercerai."

Raditya menatap wanita itu dengan tatapan tak biasa, ia tahu wanita itu berbohong.

"Malam itu aku tidak hanya membantumu, tapi aku tidak menemukan lagi laki-laki yang ingin aku bawa ke atsa ranjang. Ketika aku mendapat kesempatan itu tentu saja aku tidak akan menyiakan waktu untuk menghabiskan malam berasama apalagi pria itu adalsh dirimu pria yang pernah aku cintai dulu."

Dulu? Apa sekarang kau tak mencintaiku lagi?

Merasa tidak tahan dengan ucapan wanita itu. Dengan grakan cepat raditya mencium bibir wanita itu agar berhenti mengoceh.

"Maaf, kau tidak bersalah sedikitpun. Malam itu kau tidak terlibat sama sekali. Kita hanya kebetulan dipertemukan di saat waktu yang kurang tepat. Maaf, telah menyakitimu, mungkin kata maaf saja tidak akan cukup," ucap Raditya setelah melepas pagutannya.

Kau baru percaya setelah menyakitiku begitu dalam, berkali-kali aku menjelaskan kau tidak pernah mempercayainya dan kini dengan mudahnya kau meminta maaf, setelah luka itu kau torehkan.

Ratna berkaca-kaca, ia tidak mampu untuk berbicara lagi. Padahal inilah yang dia inginkan, laki-laki itu mengatakan yang sebenarnya jika dia tidak bersalah.

"Bisakah kita tidak bertemu lagi, aku ingin melupakan kenangan pahit itu. Biarlah aku hanya mengingat kenangan masa remaja kita!"

Raditya menggelengkan kepalanya, kedua matanya memerah tanpa diperintah.

"Jangan meminta seperti itu. Ijinkan aku untuk menebus luka yang telah aku torehkan di hatimu. Tetaplah berada di sisiku. Aku mohon tinggallah di sisiku." Raditya sampai memohon untuk tetap bersama wanita itu. Ia tidak mau wanita itu pergi lagi.

Ratna tersenyum lembut. Ia tidak menyangka laki-laki itu akan meminta ha itu.

"Kisah kita tidak pernah ada. Kisah kita hanya sampai di masa remaja, biarkan tetap seperti itu. Anggap saja kita tidak pernah bertemu kembali malam itu."

Raditya Tidak mau memaksakan kehendaknya untuk mempertahankan wanita itu. Ia akan membiarkan wanita itu tenang lebih dulu, baru ia akan memikirkan langkah selanjutnya untuk bersama wanita yang sudah merebut hatinya.

"Bukankah aku belum menjawab pertanyaanmu dulu. Aku akan menajawabnya, sekarang istirahtlah!"

"Pertanyaan itu sudah kadaluwarsa, tidak lagi membutuhkan jawaban," sahut Ratna yang mengerti maksud pria itu. Pertanyaan yang ia utarakan dulu saat dirinya mengatakan cinta pada Raditya.

"Istirahatlah!" Raditya mengelus rambut Ratna lalu bangkit untuk keluar dari kamar tersebut.

"Aku harus segera pergi dari sini, aku tidak mau terjadi hal yang tidak di inginkan. Bukannya aku terlalu sombong, hanya saja aku merasa kau mulai punya perasaan padaku dan itu harus dihentikan," gumam Ratna setelah laki-laki itu menutup pintu kamar.

*

*

Pagi hari. Di meja makan.

"Kakak, serius mau pulang hari ini juga?" tanya Putri terkejut mendengar penuturan Ratna yang akan kembali ke kota yang selama setahun ini menjadi tempat tinggalnya.

"Ya, aku sudah pesan tiket. Tapi jangan khawatir aku akan sering berkunjung ke sini."

"Seringnya paling setahun dua kali."

Ratna nyengir kuda karena apa yang dikatakan Putri sepertinya benar. "Akan aku usahakan lebi dari itu."

"Baiklah, aku tidak bisa memaksa, kakak. Aku hanya berharap kakak akan selalu bahagia dimanapun berada."

"Terima kasih. Semoga kau juga bahagia." Dua sahabat itu berpelukan.

Setelah sarapan, Ratna segera berkemas karena pesawatnya akan berangkat agak siangan.

"Biarkan aku mengantar, kakak."

"Aku inginnya juga begitu, tapi kasian putri kecil jika harus kau tinggal," jawab Ratna sembari mencium pipi bayi mungil di gendongannya.

Putri mendesah pelan. " Yasudah, kakak hati-hati, ya."

"Pasti, aku berangkat dulu." Setelah berpamitan Ratna segera naik mobil yang sudah disiapkan Putri. Mobil pun melaju ke luar dari halaman rumah mewah itu. Belum jauh mobil melaju, paling hanya beberapa meter mobil yang ditumpanginya berhenti tiba-tiba karena ada mobil lain yang menghalanginya.

"Apa yang dia lakukan?" Tanya Ratna geram, kalau saja sang sopir tidak mengerem tepat pada waktunya dapat di pastikan ia akan mengalami kecelakaan. Ia tahu jika itu mobil Raditya.

"Sepertinya aku tidak akan mudah lepas darinya," gumam Ratna pelan.

"Turun!" titah Raditya membuka pintu mobil yang ditumpangi Ratna. Wanita itu hanya diam tanpa melakukan apapun. " Kau, cepat turun!" Raditya terlihat kesal saat wanita itu mengabaikan perintahnya.

"Ada apa?" tanya Ratna santai.

Bener-bener nih wanita ajaib. Inilah sifat wanita ini sebenarnya tidak beda jauh dengan sifatnya beberapa tahun yang lalu.

Raditya menutup matanya sejenak, ia harus meredakan kekesalan di hati.

"Ada yang ingin aku katakan."

"Baiklah, aku mendengarnya."

"Kau mau kemana?"

"Aku mau pulang."

"Aku akan mengantarmu."

"Jadi, ini yang ingin kau bicarakan?"

"Ya, aku akan mengantarmu." Karena percuma melarangmu kau tidak akan menurut padaku, kita akan main tarik ulur, tapi jangan berpikir aku akan melepaskanmu lanjut Raditya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Mpk Tahmid

Mpk Tahmid

tarik ulur aja, cepat dong athor.

2023-08-21

0

Mom Yara

Mom Yara

upnya tiap hari satu ya, cuma hari ini aku up dua

2023-07-23

0

BEtari

BEtari

lanjut dong thor....ini setelah skian lqmq bc ni kisah baru kalui ini kutek1n tombol lope

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terkejut bukan main
2 Bab 2 Istriku pergi
3 Bab 3 Lingeria hitam
4 Bab 4 Rencana untuk kabur
5 Bab 5 Berhasil kabur
6 Bab 6 Tertangkap kembali
7 Bab 7 Terlalu percaya diri
8 Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9 Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10 Bab 10 Diculik lagi
11 Bab 11 Selidiki dia
12 Bab 12 Mas Teguh
13 Bab 13 Kedatangan Putri
14 Bab 14 Sahabat melahirkan
15 Bab 15 Bertemu kembali
16 Bab 16 Pengecut
17 Bab 17 Cukup menikmatinya
18 Bab 18 Aku harus pergi
19 Bab 19 Membuka lembaran baru
20 Bab 20 Lagi-lagi statusku
21 Bab 21 Masalah hati
22 Bab 22 Tidak sadarkan diri
23 Bab 23 Meminta kesempatan
24 Bab 24 Candle light dinner
25 Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26 Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27 Bab 27 Bertemu mantan suami
28 Bab 28 Aku mau
29 Bab 29 Mama Ana
30 Bab 30 Ratna dan Tiska
31 Bab 31 Rahasia terbongkar
32 Bab 32 Empat hari lagi
33 Bab 33 Tolong aku
34 Bab 34 Ups, aku lupa
35 Bab 35 Aku masih hidup
36 Bab 36 Antara ingin dan dosa
37 Bab 37 Pergilah!
38 Bab 38 Menemui Sayla
39 Bab 39 O... ternyata
40 Bab 40 Aku percaya
41 Bab 41 Putri yang hebat
42 Bab 42 Apa yang aku tangisi
43 Bab 43 Berapa lama?
44 Bab 44 Saling menggoda
45 Bab 45 Status kekasih pria lain
46 Bab 46 Apalagi ini?
47 Bab 47 Melepasmu
48 Bab 48 Langsung tarik saja
49 Bab 49 Private villas of Bali
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Tinggal bersama
52 Bab 52 Menantu kurang sopan
53 Bab 53 Keputusan Vino
54 Bab 54 Hamil
55 Bab 55 Myeongdong
56 Bab 56 Kekasih Sayla
57 Bab 57 Selingkuh itu indah
58 Bab 58 Kedatangan Kim
59 Bab 59 Harus kembali
60 Bab 60 Subrata terbaring lemah
61 Bab 61 Maafkan Ayah
62 Bab 62 Bertemu kembali
63 Bab 63 Kadaluwarsa
64 Bab 64 Kita menikah, ya
65 Bab 65 Sebentar lagi
66 Bab 66 Kau ingin lari?
67 Bab 67 Di dalam kamar
68 Bab 68 Bisa berjalan
69 Bab 69 Wanita pada masa remaja
70 Bab 70 Ungkapan Cinta
71 Bab 71 Kantong Doraemon
72 Bab 72 Tentang Kim
73 Bab 73 Tiga kali seminggu
74 Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75 Bab 75 Hanya bercanda
76 Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77 Bab 77 Menikahlah denganku!
78 Bab 78 Memberikan penjelasan
79 Bab 79 Berulang kali minta maaf
80 Bab 80 Harus bertanggung jawab
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Terkejut bukan main
2
Bab 2 Istriku pergi
3
Bab 3 Lingeria hitam
4
Bab 4 Rencana untuk kabur
5
Bab 5 Berhasil kabur
6
Bab 6 Tertangkap kembali
7
Bab 7 Terlalu percaya diri
8
Bab 8 Kebenaran mulai terungkap
9
Bab 9 Semoga kita tidak bertemu kembali
10
Bab 10 Diculik lagi
11
Bab 11 Selidiki dia
12
Bab 12 Mas Teguh
13
Bab 13 Kedatangan Putri
14
Bab 14 Sahabat melahirkan
15
Bab 15 Bertemu kembali
16
Bab 16 Pengecut
17
Bab 17 Cukup menikmatinya
18
Bab 18 Aku harus pergi
19
Bab 19 Membuka lembaran baru
20
Bab 20 Lagi-lagi statusku
21
Bab 21 Masalah hati
22
Bab 22 Tidak sadarkan diri
23
Bab 23 Meminta kesempatan
24
Bab 24 Candle light dinner
25
Bab 25 Jadi, pacaran nih?
26
Bab 26 Kau masih mencintaiku?
27
Bab 27 Bertemu mantan suami
28
Bab 28 Aku mau
29
Bab 29 Mama Ana
30
Bab 30 Ratna dan Tiska
31
Bab 31 Rahasia terbongkar
32
Bab 32 Empat hari lagi
33
Bab 33 Tolong aku
34
Bab 34 Ups, aku lupa
35
Bab 35 Aku masih hidup
36
Bab 36 Antara ingin dan dosa
37
Bab 37 Pergilah!
38
Bab 38 Menemui Sayla
39
Bab 39 O... ternyata
40
Bab 40 Aku percaya
41
Bab 41 Putri yang hebat
42
Bab 42 Apa yang aku tangisi
43
Bab 43 Berapa lama?
44
Bab 44 Saling menggoda
45
Bab 45 Status kekasih pria lain
46
Bab 46 Apalagi ini?
47
Bab 47 Melepasmu
48
Bab 48 Langsung tarik saja
49
Bab 49 Private villas of Bali
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Tinggal bersama
52
Bab 52 Menantu kurang sopan
53
Bab 53 Keputusan Vino
54
Bab 54 Hamil
55
Bab 55 Myeongdong
56
Bab 56 Kekasih Sayla
57
Bab 57 Selingkuh itu indah
58
Bab 58 Kedatangan Kim
59
Bab 59 Harus kembali
60
Bab 60 Subrata terbaring lemah
61
Bab 61 Maafkan Ayah
62
Bab 62 Bertemu kembali
63
Bab 63 Kadaluwarsa
64
Bab 64 Kita menikah, ya
65
Bab 65 Sebentar lagi
66
Bab 66 Kau ingin lari?
67
Bab 67 Di dalam kamar
68
Bab 68 Bisa berjalan
69
Bab 69 Wanita pada masa remaja
70
Bab 70 Ungkapan Cinta
71
Bab 71 Kantong Doraemon
72
Bab 72 Tentang Kim
73
Bab 73 Tiga kali seminggu
74
Bab 74 Dua manusia di ambang pintu
75
Bab 75 Hanya bercanda
76
Bab 76 Kembali ke rumah sakit
77
Bab 77 Menikahlah denganku!
78
Bab 78 Memberikan penjelasan
79
Bab 79 Berulang kali minta maaf
80
Bab 80 Harus bertanggung jawab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!