Bab 15. Akhir Cerita Hanna dan Wildan

Hari ini akan menjadi momen yang tak terlupakan, yaitu di mana Hanna akan menyandang status barunya sebagai janda.

Kisah perjalanan hidup yang berawal bahagia, kini harus berakhir dengan sebuah perceraian. Kehidupan yang disangka akan berjalan mulus dan indah, sekarang tinggal harapan yang takkan pernah terjadi. Pengkhianatan yang dilakukan sang suami membuat dunianya seolah berhenti berputar. Suami yang dianggap sosok yang setia dan bertanggung jawab, nyatanya telah menorehkan luka yang teramat dalam.

Poligami, salah satu hal yang tak pernah terpikirkan olehnya. Bahkan kata itu akan menjadi trauma di hatinya, meski poligami tak dilarang, tetapi suaminya justru tak menjalankan syariat yang sesungguhnya. Wildan tak meminta izin darinya untuk menikah lagi, setelah menikah dia lebih condong kepada istri mudanya, dan yang paling fatal adalah tega menyakiti hati istri pertama demi menjaga perasaan istri kedua.

Inilah akhir kisah perjalanan rumah tangganya, dia harus siap lahir dan batin dengan status barunya. Dia harus bangkit dari keterpurukan dan membuktikan pada mantan suaminya, jika dia mampu berdiri sendiri tanpa pria seperti Wildan.

Usai hakim membacakan putusan gugatan cerai dan ketuk palu, Hanna tak dapat menyembunyikan luka terbesar yang dideritanya. Hari ini menjadi saksi bahwa dia dan Wildan bukanlah siapa-siapa lagi, melainkan hanya dua orang asing yang dulu pernah terikat sebuah pernikahan.

Atika yang menemani Hanna sejak sudang dimulai, langsung menberikan pelukan sebagai bentuk dukungan agar adiknya itu bisa bangkit dan hidup bahagia dengan caranya sendiri.

"Jangan menangis, Han. Tak ada yang perlu ditangisi atauapun disesali, semua telah terjadi dan inilab kehidupan sesungguhnya yang harus kamu jalani. Tuhan tau apa yang terbaik untukmu dan mulai sekarang buka lembaran baru untuk meraih kebahagiaanmu sendiri. Kakak akan selalu ada untukmu."

"Maafin Hanna, Kak. Hanna belum bisa menjadi adik yang baik, andai dulu Hanna mendengar apa kata Kakak, mungkin hidup Hanna nggak akan seperti ini." Hanna semakin tergugu dalam pelukan sang kakak.

"Sudahlah, tak perlu menyalahkan diri sendiri. Anggap semua yang terjadi sebagai pembelajaran untukmu ke depannya, mungkin memang inilah jalan hidup yang harus kamu lalui sebelum pada waktunya kamu akan menemukan takdir hidupmu yang sesungguhnya."

"Iya, Kak."

Sementara itu di lain tempat, Wildan rupanya masih belum bisa menerima perceraiannya dengan Hanna. Di kamarnya, Wildan tampak melamun sepeulang dari pengadilan agama tadi. Dia berencana ingin mendapatkan Hanna kembali, apa pun caranya. Mengingat perjuangannya untuk mendapatkan Hanna dulu sangat tidak mudah.

Segala usaha dan cara dia lakukan untuk mendapatkan restu dari kakak Hanna, untuk membuktikan kesungguhannya jika dia sangat tulus pada Hanna. Pada akhirnya, Hanna sendiri ikut turun tangan untuk mendapatkan restu dari sang kakak.

Setelah berusaha meyakinkan sang kakak, dengan setengah hati Atika pun merestui adiknya menikah dengan Wildan. Dan beberapa bulan kemudian, Hanna dan Wildan melangsungkan acara pernikahan. Sepanjang acara tak ada raut bahagia di wajah Atika. Hatinya dilanda gundah saat harus merestui pernikahan adiknya.

"Jangan perlihatkan wajah murung. Kasihan Hanna kalau melihatmu seperti itu, jangan rusak hari bahagianya. Kalaupun memang tak menyukai pilihan Hanna, setidaknya jangan memperlihatkan pada semua orang yang ada di sini," tegur Andrean, suami Atika.

Hingga acara selesai, Atika hanya diam dan sesekali tersenyum saat ada tamu yang menyalaminya. Tepat pukul sebelas malam, seluruh tamu undangan sudah meninggalkan tempat acara. Kini sepasang pengantin baru itu menemui keluarga mereka.

"Kak Atika, Mas Andrean, Hanna pamit, ya. Mulai malam ini Hanna akan langsung menempati rumah yang dibelikan Mas Wildan sebagai mahar. Hanna minta maaf, jika selama ini terlalu banyak menyusahkan kalian," tutur Hanna seraya menggenggam tangan kakaknya.

Atika lantas memeluk Hanna dengan begitu erat, seolah tak ingin berpisah dengan adik satu-satunya itu. "Kamu nggak perlu minta maaf, Han. Kamu sama sekali nggak pernah menyusahkan kami. Jaga diri kamu baik-baik, ya. Sekarang kamu sudah jadi tanggung jawab suamimu."

Kedua kakak beradik itu berpelukan untuk beberapa saat dan malam itu Hanna telah sepenuhnya mengabdikan hidupnya pada Wildan.

***

"Mas Wildan!" teriak Novita.

Wildan yang tengah melamun seketika tersentak karena teriakan istrinya itu. "Aku nggak tuli, nggak usah teriak di dekat kuping."

"Kamu itu dari tadi dipanggil, diajak ngoming diam aja. Apa kamu sedang meratapi perceraianmu dengan Mbak Hanna? Sampai aku datang pun kamu nggak tau," cerca Novita.

"Iya, aku menyesal telah mengabulkan permintaan Hanna untuk bercerai. Karena memang dari awal aku nggak ada niat sedikitpun untuk menceraikan dia. Aku akan melakukan apa pun asalkan Hanna bisa kembali padaku," ujar Wildan tanpa memikirkan perasaan istrinya.

"Lalu kamu anggap apa aku ini, Mas? Dulu kamu yang menawarkan pernikahan dan hidup bahagia ke aku, tapi kenyataannya apa? Aku acuhkan aku begitu saja, kamu mengabaikan aku semenjak Mbak Hanna menggugat cerai kamu."

"Bisa diam nggak? Kamu itu cuma bikin tambah pusing kepalaku tau nggak." Wildan beranjak pergi meninggalkan Novita yang menangis dan terluka karena ucapan dan perubahan sikapnya sekarang.

"Kamu sudah berubah, Mas. Kamu bukan Mas Wildan yang kukenal dulu," gumam Novita.

"Aku harus secepatnya hamil supaya Mas Wildan bisa kembali seperti dulu. Ya, aku harus hamil dan melahirkan keturunan untuknya, dengan begitu dia bisa melupakan Mbak Hanna." Novita mengusap kasar air matanya dan dia bertekad untuk secepatnya bisa hamil demi mempertahankan pernikahannya dengan Wildan.

Terpopuler

Comments

Jetty Eva

Jetty Eva

wildan mandul novitaaa😁😁😁sampai matipun tak ada anak..wildan akan kawin cerai terus😁😁

2025-04-02

1

Tiasni Nellu

Tiasni Nellu

rain lo, emang enak dicuekin.

2024-11-25

1

Endang Supriati

Endang Supriati

memang hamil bisa dibuat dan diarur sendiri!!!

2024-09-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kenyataan Pahit
2 Bab 2. Tak Lagi Sama
3 Bab 3. Ardiansyah Mahendra
4 Bab 4. Kepulangan Adnan
5 Bab 5. Kepulangan Adnan (part 2)
6 Bab 6. Amarah Hanna
7 Bab 7. Wildan Yang Malang
8 Bab 8. Siapa Lelaki Itu?
9 Bab 9. Hari Pertama Bekerja
10 Bab 10. Bertemu Novita
11 Bab 11. Perdebatan Adnan dan Wildan
12 Bab 12. Suasana Yang Berbeda
13 Bab 13. Ipar Menyebalkan
14 Bab 14. ( Tanpa Judul )
15 Bab 15. Akhir Cerita Hanna dan Wildan
16 Bab 16. Lembaran Baru
17 Bab 17. Kebohongan Novita
18 Bab 18. Pengaggum Rahasia
19 Bab 19. Kiriman Paket Lagi
20 Bab 20. Senjata Makan Tuan
21 Bab 21. Gegana
22 Bab 22. Orang Tak Dikenal
23 Bab 23. Terjebak Perjanjian
24 Bab 24. Rencana Licik Novita
25 Bab 25. PMS
26 Bab 26. Wildan vs Frans
27 Bab 27. Welcome Baby Sean
28 Bab 28. Siapa Ibunya?
29 Bab 29. Hukum Tabur Tuai
30 Bab 30. Kejujuran yang Menyakitkan
31 Bab 31. Keikhlasan Hati
32 Bab 32. Permintaan Novita
33 Bab 33. Keputusan Papa Riswan
34 Bab 34. Adakah Harapan?
35 Bab 35. Memaafkan, Tidak untuk Melupakan
36 Bab 36. Kejadian Tak Terduga
37 Bab 37. Marry Me?
38 Bab 38. Hanya Milikku
39 Bab 39. Curcol
40 Bab 40. Menggapai Restu Atika
41 Bab 41. Canggung
42 Bab 42. Meminta Restu
43 Bab 43. Cemburu?
44 Bab 44. Cemburu? Part 2
45 Bab 45. Kekhawatiran Hanna
46 Bab 46. Perhatian Dari Hanna
47 Bab 47. Kabar Duka
48 Bab 48. Kabar Duka part 2
49 Bab 49. Rahasia Yang Terungkap
50 Bab 50. Pertemuan Yang Tak Disengaja
51 Bab 51. Hari Yang Dinanti
52 Bab 52. Lamaran
53 Bab 53. Undangan Pernikahan
54 Bab 54. Sah
55 Bab 55. Honeymoon
56 Bab 56. Honeymoon 2
57 Bab 57. Perubahan Sikap Hanna
58 Bab 58. Harapan Yang Terwujud
59 Bab 59. Kado Terindah
60 Bab 60. Kado Terindah part 2
61 Bab 61. Siaga
62 Bab 62. Ending
63 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1. Kenyataan Pahit
2
Bab 2. Tak Lagi Sama
3
Bab 3. Ardiansyah Mahendra
4
Bab 4. Kepulangan Adnan
5
Bab 5. Kepulangan Adnan (part 2)
6
Bab 6. Amarah Hanna
7
Bab 7. Wildan Yang Malang
8
Bab 8. Siapa Lelaki Itu?
9
Bab 9. Hari Pertama Bekerja
10
Bab 10. Bertemu Novita
11
Bab 11. Perdebatan Adnan dan Wildan
12
Bab 12. Suasana Yang Berbeda
13
Bab 13. Ipar Menyebalkan
14
Bab 14. ( Tanpa Judul )
15
Bab 15. Akhir Cerita Hanna dan Wildan
16
Bab 16. Lembaran Baru
17
Bab 17. Kebohongan Novita
18
Bab 18. Pengaggum Rahasia
19
Bab 19. Kiriman Paket Lagi
20
Bab 20. Senjata Makan Tuan
21
Bab 21. Gegana
22
Bab 22. Orang Tak Dikenal
23
Bab 23. Terjebak Perjanjian
24
Bab 24. Rencana Licik Novita
25
Bab 25. PMS
26
Bab 26. Wildan vs Frans
27
Bab 27. Welcome Baby Sean
28
Bab 28. Siapa Ibunya?
29
Bab 29. Hukum Tabur Tuai
30
Bab 30. Kejujuran yang Menyakitkan
31
Bab 31. Keikhlasan Hati
32
Bab 32. Permintaan Novita
33
Bab 33. Keputusan Papa Riswan
34
Bab 34. Adakah Harapan?
35
Bab 35. Memaafkan, Tidak untuk Melupakan
36
Bab 36. Kejadian Tak Terduga
37
Bab 37. Marry Me?
38
Bab 38. Hanya Milikku
39
Bab 39. Curcol
40
Bab 40. Menggapai Restu Atika
41
Bab 41. Canggung
42
Bab 42. Meminta Restu
43
Bab 43. Cemburu?
44
Bab 44. Cemburu? Part 2
45
Bab 45. Kekhawatiran Hanna
46
Bab 46. Perhatian Dari Hanna
47
Bab 47. Kabar Duka
48
Bab 48. Kabar Duka part 2
49
Bab 49. Rahasia Yang Terungkap
50
Bab 50. Pertemuan Yang Tak Disengaja
51
Bab 51. Hari Yang Dinanti
52
Bab 52. Lamaran
53
Bab 53. Undangan Pernikahan
54
Bab 54. Sah
55
Bab 55. Honeymoon
56
Bab 56. Honeymoon 2
57
Bab 57. Perubahan Sikap Hanna
58
Bab 58. Harapan Yang Terwujud
59
Bab 59. Kado Terindah
60
Bab 60. Kado Terindah part 2
61
Bab 61. Siaga
62
Bab 62. Ending
63
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!