“ayo kita periksa” seraya mengatakan itu warti langsung berlari mendekati puing puing mobil yang masih tersisa itu dengan waspada “nona sudah tidak ada zombie lagi, drone ku sudah menginformasikannya” mendengar itu warti tersenyum lalu ia berjalan santai melewati jalanan yang baru ia rusak “dimana persembunyian mereka?” Tanya warti saat melihat sana sini hanya bangunan tua yang berantakan, tidak ada tanda tanda kehidupan manusia “tepat di bawah anda nona” jawab SP yang membuat warti terperanjat.
“kok bisa?” tanya Warti.
“bukan di sini, tapi di dalam rumah itu ada ruangan bawah tanahnya dan di sana lah mereka bersembunyi” jelas SP sehingga warti menatap bangunan rumah megah itu namun tetap saja terlihat menyeramkan dan sudah rusak di beberapa sisi bangunannya “coba suruh cek drone mu, ada zombie gak di sana?” pinta warti namun ia juga melangkah mendekati rumah tersebut, sedang drone langsung terbang “Praakk” mata warti membelalak saat ia melihat drone yang baru mau masuk itu hancur seketika “berbahaya nona” kata SP mendeteksi adanya sinyal berbahaya di dalam rumah itu.
“tapi gimana cara kita menyelesaikan misi kalo gak masuk?” Tanya warti, ia memang takut namun juga ingin melawan para zombie supaya cepat selesai ini misi “kita pancing saja, aku masuk anda tunggu sini” kepala warti langsung menggeleng ia menolak ide gila itu.
“tidak jangan la..” baru juga warti ingin bicara tiba tiba ia mendengar suara aneh dari belakang tubuhnya sehingga ia menoleh, mata warti membelalak bahkan ia langsung mengambil anak panahnya dan segera memasangkannya ke busurnya “itu karena suara ledakan tadi jadi mereka kesini” kata SP melihat segerombolan zombie itu yang mendapat anggukan kepala warti “tidak ada cara lain, selain ini” SP tentu terkejut karena bukannya menghabisi para zombie itu warti lebih memilih masuk kedalam rumah itu setelah mendobrak pintunya.
Namun yang lebih mengherankan lagi, zombie itu langsung berhenti seolah mereka takut mendekati rumah itu “jleb” warti reflek saat ia merasakan ada sesuatu yang mendekatinya dari belakang dan warti berhasil melesatkan anak panahnya itu tepat mengenai sasaran, menusuk kepalanya “mahluk apa itu?” kata warti, tubuhnya seolah mati berdiri saat melihat betapa besarnya mahluk ini meski cahaya ruangan ini redup.
“nona menghindar!” teriak SP yang membuat kesadaran warti pulih secepat kilat, saat mahluk itu hendak menangkapnya warti menghindar namun tubuhnya terjatuh ke lantai sehingga SP terpental “ah sial..” keluh warti busur panahnya juga terlepas dan ia segera berlari untuk mengambilnya namun saat ia mencobanya tiba tiba zombie raksasa itu menyerangnya dengan melemparkan meja kearah warti “ah dia kuat sekali” warti memang bisa menghindarinya namun karena hal itu ia sekarang jadi terpojok karena tidak bisa berlari lagi akibat terjatuh di ruang sempit.
“jangan sakiti tuan ku!” teriak SP lalu ia melemparkan barang barang yang ada sehingga membuat perhatian teralihkan kepadanya “apa yang kau lakukan, jangan dekati dia!” teriak warti namun zombie raksasa itu tidak menggubrisnya yang membuat warti sangat ketakutan sekarang “panah, dimana..” saat warti kebingungan mencari busur panahnya itu, zombie tersebut semakin mendekati SP yang kini sudah siap siap berlari.
“TIDAAAAKKK” teriak warti, ia sangat marah sekali saat zombie itu menangkap SP lalu membantingnya, namun hal tak terduga pun terjadi. Panah itu tiba tiba terbang menghampiri warti sehingga warti menangkapnya lalu di ambilnya anak panahnya dan saat sudah terpasang di busurnya tiba tiba cahaya batu Kristal biru itu pun menyala terang “mati kau, zombie raksasa jahat!” bersamaan dengan itu warti melepas anak panahnya dan anak panah itu menyala berwarna biru menusuk tepat di kepala zombie raksasa itu yang membuat kepalanya hancur seketika.
“huh huh huh” warti langsung terduduk, ia juga berusaha mengatur napasnya karena tiba tiba ia merasakan tubuhnya sangat lelah “nona anda tidak apa apa?” Tanya SP yang membuat warti langsung meraih tubuhnya lalu di peluknya erat “aku kira kau akan mati, dasar bodoh jangan lakukan hal gila lagi” kata warti sehingga SP tersenyum “maaf nona, tapi kita belum selesai bertarung!” kepala warti langsung mengangguk lalu ia kembali memegang panahnya dan berjalan menuju pintu untuk keluar menemui para zombie yang tersisa.
“aku akan coba gunakan sekali lagi, wahai anak panah jadi lah banyak” kata warti, ia percaya kepada senjatanya ini dan benar saja saat warti melepas anak panah dari busurnya. Anak panah itu melesat cepat bercahaya biru dan berubah menjadi banyak sehingga mengenai para zombie itu satu persatu. Namun tidak lama kemudian tubuh warti kembali terduduk dengan napas yang tidak beraturan.
“nona anda tidak apa apa?” tanya SP.
“apa efek samping menggunakan senjata ini?” Tanya balik Warti.
“dia akan menyedot habis energy anda karena sebagai pengganti anda mengendalikannya sesuka hati” jawab SP sehingga kini warti mengerti kenapa tubuhnya sangat lelah dan tidak bertenaga sekarang “begitu, lalu apa kita masih punya misi lagi?” Tanya warti lagi “ada, menyelamatkan keluarga yang ada di bawah tanah dan pergi ke tempat selanjutnya” jawab SP sehingga warti langsung mencoba berdiri, dengan langkah tertatih warti masuk kembali kedalam rumah itu.
“dimana lokasinya?” Tanya warti saat melihat ruang tamu yang berantakan itu “nona ikuti saja cahaya ku itu” warti hanya mengangguk samar dan ia melangkah mengikuti cahaya biru yang menyala seperti api terbang itu “disini?” Tanya warti karena cahaya tiba tiba menghilang tepat di bawah lantai kayu ini “benar nona, sekarang kita hanya perlu membukanya” setelah mengatakan itu SP langsung melompat kebawah dan ia menemukan kail pintu kecil lalu warti mengangkatnya dan benar saja di bawahnya ada sebuah tangga kayu.
“kita haru turun” kata SP sehingga warti menurut saja mereka pun kembali disinari cahaya biru sehingga bisa melihat anak tangga ini “halo bantuan dating” kata warti saat ia sampai di ruangan bawah tanah itu, sehingga keluarga itu tersenyum menatap warti “terimakasih” kata mereka yang jumlah empat orang itu sebelum menghilang.
“oke nona misi di tempat ini selesai mari bergegas pergi ke tempat selanjutnya." ajak SP.
“baiklah” warti dan SP pun segera keluar dari rumah itu, setelah berjalan cukup lama warti pun melihat sebuah bangunan sekolah yang begitu sepi dan berantakan “zombie nya mana?” Tanya warti heran karena sekolah ini sama saja, tidak ada tanda tanda kehidupannya “mereka sudah mati anda habisi tadi” jawab SP yang membuat warti melongo namun tiba tiba ia tersenyum.
“berarti tinggal bebasin mereka yang terjebak dong?” tanya Warti.
“benar nona” jawab SP singkat.
“oke tunjukan lokasinya!” pinta warti tidak sabar “mereka ada di kelas 10, ikuti aku!” setelah mengatakan itu tiba tiba SP pun terbang yang membuat warti melongo lagi karena benar benar takjub dengan ponsel sistem pemandunya ini yang sangat luar biasa dan warti pun berhasil membebaskan para pelajar itu sehingga misi di level satu pun selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments