“lah kok habis?” Tanya warti, ia terkejut bukan main saat menengok kesamping anak panahnya tidak tersedia di wadahnya “itu masalahnya nona” kata SP sehingga warti keheranan namun juga terkejut “ah bodoh, ngapa juga aku mempercayaimu. Berikan belatinya sebelum kita mati dimakan zombie itu” pinta warti, ia tidak bisa berpikir lagi karena sisa zombie yang belum ia bunuh masih banyak sedang SP langsung melaksanakan perintah tuannya itu sehingga muncul belati yang langsung di pegang oleh warti.
“pegang ini, jangan kabur. Aku akan cepat menghadapi mereka!” kata warti dengan tegas lalu setelah meletakan SP ke semak semak dan memberikan panahnya kepada ponsel pintarnya itu. Warti langsung berlari “ya allah, tolong aku jangan biarkan aku mati. Bantu aku membunuh mereka biar dapat uang 100 juta hari ini” pinta hati warti penuh harap kepada sang tuhan, lalu ia benar benar bertarung hanya mengandalkan belati di tangan kanannya itu.
“maaf ya..” kata warti saat ia menusuk kepala zombie itu lalu ia berlari lagi, bertarung. Menendang, membabat juga menghindar secepatnya karena di keroyok para zombie itu.
“Hiaaa..” warti berteriak, ia membabi buta menyerang zombie itu hingga mereka pun mati karena di hancurkan kepalanya oleh tusukan belati warti yang mematikan.
“huh huh huh” warti langsung terduduk, ia mengatur napasnya karena kehilangan banyak tenaga. Mata warti langsung membelalak saat melihat luka gigitan di lengan kirinya, ia baru menyadarinya saat hormone adrenalin nya terkikis.
“nona..” SP menghampirinya sehingga warti tersenyum “aku butuh minum, dan makan” kata warti ia merasa butuh asupan energy mengingat tadi pagi pun ia belum sarapan “obat anti virus dan regenerasi” kata SP lalu muncul sebuah botol kecil yang di ambil oleh warti “cadangan energy di level 1 hanya itu nona, tapi membantumu cepat pulih kok. Minum lah” pinta SP sehingga warti menurut saja dan langsung meneguk cairan itu.
“gimana rasanya?” Tanya SP ia tampak heran dengan ekspresi wajah warti “pait banget, tapi makasih loh” kata warti lalu ia tersenyum kepada SP “nona, kau jangan sampai tergigit seperti tadi di tempat berikutnya karena cairan energy obatnya hanya satu” pinta SP sehingga kepala warti mengangguk “akan aku usahakan, ya sudah ayo kita evakuasi para anak anak itu” ajak warti yang langsung di setujui oleh SP.
“gimana caranya kita kasih tahu mereka?” Tanya warti karena ia bingung berteriak pun belum bisa menjangkau indra pendengaran mereka “Drone” kata SP tiba tiba muncul di hadapannya sebuah drone kecil yang membuat warti kembali melongo, karena ia takjub sampai tidak bisa berkata apa apa lagi “naik lah beritahu mereka” pinta SP sehingga drone itu terbang ke atas menuju pohon.
“halo anak anak” kata warti keras sambil meneriaki para anak anak itu juga tak lupa warti melambaikan tangannya keatas “turun lah bantuan sudah datang” teriaknya lagi sehingga mereka pun menurunkan tangga dari tali itu lalu secara bergantian mereka turun ke bawah “hai nama ku wartiyah” kata warti memperkenalkan diri secara penuh keceriaan dan keramahan “nona mereka tidak nyata jangan berlebihan begitu” sahut SP yang membuat warti membulatkan mata sempurna saat melihat para anak anak itu tersenyum lalu menghilang begitu saja.
“lah apa yang terjadi pada mereka?” tanya Warti heran.
“misi di tempat ini terselesaikan jadi mereka hilang karena udah di bebaskan?” jawab SP.
“Hah..” Warti lagi lagi terkejut karena itu kalimat itu keluar dari mulut nya.
“udah nona nanti aja nanya nya sekarang ayo kita pergi ke tempat lainnya” meski otak warti masih di penuhi pertanyaan membingungkan, ia tetap berlari mengikuti instruksi SP “cari lokasi zombie” kata SP kepada drone kecil miliknya sehingga drone itu kembali terbang tinggi “nona sembunyi” pinta SP dadakan yang membuat warti reflek langsung menunduk ke bawah mobil yang berceceran di jalan ini.
“apa?” tanya Warti.
“drone ku menginformasikan bahwa dia jalanan ini banyak zombie, mungkin jumlahnya 20 an atau lebih” jawab SP. warti terdiam, ia bingung namun saat melihat kesamping warti terkejut “lah ini kenapa anak panahnya ada lagi?” spontan warti langsung bertanya sehingga SP menatapnya “setiap 10 menit sekali, anak panah akan terisi setelah habis” jawab SP yang membuat warti kini mengerti cara kerja senjatanya ini “apa kau bisa menyalakan api?” Tanya warti tiba tiba muncul ide brilian di otaknya.
“tentu saja, aku bisa menyalakan api biru yang indah dan kuat” jawab SP.
“bagus, sekarang kau diam saja di sini” pinta Warti.
“eh tapi nona..” sahut SP ragu.
“diam lah, tugasmu sekarang tinggal nunggu aku kembali. Eh tapi apa kau bisa menyalakan api di ujung anak panah nya?” tanya Warti.
“iya aku bisa..” mendengar itu, warti segera meletakan SP ke aspal lalu ia tiba tiba merangkak yang membuat SP keheranan namun ia tidak berbuat apapun karena takut di amuk tuannya. Sedang warti langsung menancapkan belatinya itu ke badan mobil tepat di posisi wadah bahan bakar secara hati hati dan satu persatu warti melakukannya perlahan dan penuh kesabaran, barulah saat sudah kesepuluh mobil tiba tiba warti langsung berdiri yang membuat SP tersentak kaget.
“woy para zombie gila sini lo pada, makan gue kalo bisa!” teriak warti keras, ia sengaja membuat perhatian itu supaya para zombie mengejarnya “bagus berhasil..” kata Warti saat para zombie itu sudah berlari mengejarnya dan kini mereka sedang berusaha melewati para mobil yang menghalangi jalan itu, warti langsung berlari kencang lalu ia mengambil SP yang masih bersembunyi itu setelah itu langsung menancapkan belati ke wadah bensin mobil itu lalu warti berlari menjauhinya.
“sekarang nyalakan apinya” pinta warti saat ia sudah membidikan satu anak panah ke busurnya “selamat tinggal” kata warti lalu ia tersenyum saat api biru itu menyala di ujung anak panah “bismilah” kata hati warti bersamaan tangannya membidikan anak panah itu ke arah bensin yang sudah tumpah membasahi aspal ini.
“kita harus kabur dulu” kata warti sambil berlari sedang SP masih terdiam karena melihat para zombie itu terbakar namun tidak lama kemudian “Duarr” suara ledakan mobil yang terbakar itu benar benar dahsyat sehingga menghancur leburkan para zombie itu tanpa sisa namun puing puing badan mobil itu berterbangan kemana mana itulah alasan warti berlari kencang supaya tidak terkena, karena ia tahu harus menjaga kondisi tubuhnya agar tidak terluka seperti tadi.
Sungguh ini kali pertama dalam hidup nya mendapatkan pengalaman segila ini, namun Warti senang meski hatinya terus berdebar karena ia sangat takut jika tiba tiba mati. Tetapi Warti yakin semua bisa ia lewati karena ia mengandalkan Tuhannya Allah yang maha kuasa lagi maha penolong, ya begitulah pikir para orang orang muslim mereka menganggap doa adalah senjata terkuat dan Warti juga mempercayai nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments