Shifa memasuki gedung 'Sunsine' yang merupakan manajemen artis tempat Calvin bernaung. Shifa melihat jam tangannya, untunglah baru Jam 1 siang. Hari ini agar tiba lebih awal, Shifa memilih kembali menggunakan pesawat. Meskipun biayanya lebih mahal, tetapi lebih baik dari pada lewat darat dan laut yang bisa menempuh perjalanan lebih dari 8 jam. Saat keluar dari bandara, tanpa pulang ke kost nya Shifa memilih langsung ke 'Sunsine' karena pasti banyak hal yang harus di persiapkan untuk konferensi pers malam ini.
"Permisi Mbak" Ujar Shifa kepada resepsionis Sunsine
"Iya Mbak ada yang bisa di bantu?" Tanya resepsionis tersebut ramah.
"Saya ingin bertemu dengan Ibu Luna" Ujar Shifa pada resepsionis tersebut
"Apakah mbak nya sudah membuat janji temu dengan Ibu Luna?" Tanya resepsionis tersebut
"Sudah Mbak" Jawab Shifa
Resepsionis tersebut tersenyum "Maaf Mbak namanya siapa ya? akan saya cek terlebih dahulu" Ujar resepsionis ramah
"Nama saya Asyifa Mbak" Jawab Shifa tersenyum
"Mohon tunggu sebentar ya Mbak" Ujar sang resepsionis, lalu menelepon meja sekretaris Luna
Setelah mendapatkan konfirmasi, resepsionis tersebut langsung memanggil Shifa "Mbak Asyifa sudah di tunggu oleh Ibu Luna, Mbak bisa langsung pergi ke lantai 3 lalu belok kanan di sana nanti akan ketemu ruangan Ibu Luna" Ujar sang resepsionis ramah
Shifa tersenyum "Terimakasih Mbak" Ujar Shifa lalu langsung pergi menuju ke lantai 3
Sambil menunggu lift Shifa melihat ke sekeliling di lantai 1, meskipun gedung ini hanya 3 lantai tapi gedung ini cukup besar, kemungkinan setiap lantainya juga sangatlah luas. Begitu lift terbuka Shifa langsung masuk. Setelah sampai di lantai 3 Shifa langsung belok kanan, Lantai 3 ini pun terlihat sangat luas. Dan banyak pegawai yang terlihat sangat sibuk, Shifa ingin bertanya di mana ruangan Luna, tetapi melihat mereka terlihat sangat sibuk Shifa jadi merasa enggan.
Dengan terpaksa Shifa mencoba untuk mencari ruangan Luna sendiri, di saat Shifa sedang kebingungan. Seorang wanita cantik yang tinggi semampai menghampiri Shifa
"Dengan Mbak Asyifa?" Tanya wanita tersebut
Shifa sempat tertegun menatap wanita cantik di hadapannya 'Apakah dia salah satu artis disini? dia sangat cantik' Batin Shifa kagum
"Dengan Mbak Asyifa?" Tanya wanita tersebut sekali lagi
Shifa langsung tersadar "Ah iya maaf, benar saya Asyifa" Jawab Shifa merasa malu karena sempat tertegun tadi
Wanita tersebut mengangguk, lalu menjulurkan tangannya "Saya Lita sekretaris Ibu Luna" Ujar Lita memperkenalkan diri
Shifa menyambut uluran tangan tersebut "Asyifa" Ujar Shifa memperkenalkan diri sekali lagi
Lita hanya mengangguk "Mari ikuti Saya, Ibu Luna sudah menunggu Anda" Ajak Lita untuk pergi ke ruangan Luna
Shifa dengan patuh mengikuti Lita dari belakang, sambil memperhatikan Lita. Menurut Shifa, Lita terlihat sangat anggun meskipun ekspresi nya terlihat datar namun dia memiliki aura yang tidak biasa
Setelah sampai di ruangan Luna, Lita mengetuk pintu, setelah terdengar jawaban dari dalam baru Lita mempersilakan nya masuk.
Saat Shifa masuk, Luna yang awalnya sedang duduk di kursi kebesarannya, langsung berdiri dan menghampiri Shifa.
"Selamat datang" Sambut Luna tersenyum Sambil menjulurkan tangannya, Shifa tersenyum sambil menyambut uluran tangan tersebut.
"Akhirnya kita bertemu lagi" Sambut Luna hangat
Shifa yang awalnya agak sedikit canggung mulai bisa sedikit rileks karena Luna menyambut nya ramah
"Iya Bu Luna" Ujar Shifa pelan
Luna menggeleng "Karena Lo adalah teman Calvin jadi panggil gue Mbak saja ya, Gue hanya beberapa tahun lebih tua dari Lo kok" Ujar Luna merubah gaya bahasanya menjadi lebih santai.
Shifa menatap Luna bingung 'Bukankah kemarin di telepon, Ibu Luna masih bersikap sangat formal, tetapi kenapa sekarang jadi berubah sok akrab begini' Batin Shifa tidak mengerti
Luna yang paham jika Shifa sedikit kebingungan langsung tersenyum "Lo pasti bingung ya?" Tanya Luna tepat sasaran
Shifa mengangguk "Gue ini selain CEO agensi manajemen Calvin, Gue juga adalah kakak sepupu dari pihak ibunya Calvin. Karena kedepannya lo akan berperan sebagai pacar Calvin, pasti aneh dong kalau ada orang lain yang melihat interaksi kita sangat formal. Jadi gue memutuskan untuk kita bisa bersikap lebih santai" Jelas Luna tersenyum ramah.
Mendengar Luna ternyata adalah kakak sepupu Calvin membuat sudut hati Shifa merasa lega 'Lega?' Batin Shifa bingung
'Kenapa juga gue harus merasa lega, mau Calvin dan Luna memiliki hubungan sepupu ataupun hubungan kekasih itu kan bukan urusan gue' Batin Shifa kesal atas pemikiran anehnya
"Shifa?" Panggil Luna karena Shifa hanya terdiam
Shifa yang mendengar namanya di panggil langsung tersadar "Ah maaf" Ujar Shifa tidak enak hati
"Jadi bagaimana? apa lo keberatan panggil gue Mbak dan bersikap untuk lebih santai?" Tanya Luna memastikan
Shifa menggeleng, lalu tersenyum manis "gue nggak keberatan kok!" Ujar Shifa yang juga merubah gaya bahasanya menjadi lebih santai.
"Baguslah jika begitu, mari duduk" Ujar Luna meminta Shifa untuk duduk di Sofa
Shifa duduk di Sofa lalu Luna pun duduk di sofa berhadapan dengan Shifa
"Untuk surat kontrak perjanjian nya nanti akan di bawakan oleh manajer Calvin dan ini adalah naskah yang akan kalian pakai saat konferensi pers nanti malam" Jelas Luna lalu menyodorkan Map biru kepada Shifa
Shifa mengangguk mengerti, lalu menerima Map yang di berikan Luna, Shifa membuka dan membaca naskah tersebut. Sesekali Shifa akan menyergit kan dahinya saat melihat ada yang tidak masuk akal di naskah tersebut, dan terkadang Shifa juga akan tersenyum geli ketika melihat Calvin yang di buat menderita. Setelah selesai membaca, Shifa menutup Map tersebut.
"Kenapa kita harus mengatakan jika kita mulai kenal sejak SMA?" Tanya Shifa tidak mengerti
Luna tersenyum "Karena kisah Cinta pertama selalu lebih menarik perhatian" Jawab Luna
"Lalu kenapa pertemuan ke dua kami di buat jadi 4 tahun yang lalu?" Tanya Shifa lagi,
'Bukankah 4 tahun itu terlalu lama?' Batin Shifa bingung
"Karena saat itu Calvin baru 1 tahun debut, dan masihlah penyanyi pendatang baru, yang masih belum memiliki nama. Dan disini lo berperan sebagai orang yang selalu mendukung dan mensuport Calvin. Dengan begitu Fans Calvin tidak akan merasa keberatan dengan hubungan kalian, dan justru mungkin akan merasa berterima kasih, karena lo selalu ada untuk Calvin" Jelas Luna
Shifa tersenyum mengerti "Tapi naskahnya apa tidak terlalu dramatis, dan apa Calvin tidak keberatan dengan naskah yang seperti ini?" Tanya Shifa lagi, Karena entah kenapa Shifa merasa naskah ini seperti di buat untuk membuat Calvin menderita.
"Kisah yang dramatis lebih banyak di minati dan-" Ucapan Luna terhenti
Luna menyeringai licik "Calvin tidak keberatan sama sekali" Ujar Luna tersenyum, yang entah kenapa bagi Shifa senyuman Luna terlihat mengerikan
'Tok tok tok'
"Masuk" Jawab Luna
Ternyata Budi lah yang datang "Bu, Calvin sudah datang, dan sedang menunggu Mbak Shifa di ruangan sebelah" Ujar Budi memberi tahu
Luna mengangguk "Shifa lo bisa temui Calvin dulu di ruangan sebelah, untuk membahas dan menandatangani surat kontrak" Ujar Luna
Shifa mengangguk "Mari" Ajak Budi pada Shifa, Shifa bangkit dan pergi mengikuti Budi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments