Si brengsek mesum

Shifa memandang jalanan ibu kota, melalui jendela kaca dari taxi yang di tumpangi nya. Cuaca hari ini tiba tiba berubah menjadi mendung. Shifa menghela nafas pelan cuaca hari ini cocok dengan suasana hatinya.

padahal pagi hari ini dia memulai hari nya dengan penuh semangat dan ceria, pertemuan tidak terduga dengan Calvin hari ini memberikan pengaruh yang besar terhadap nya. Padahal bertemu kembali dengan Calvin adalah harapan nya sejak lama, Shifa tidak mengangka pertemuan yang sangat di inginkannya berubah menjadi sebuah tragedi. Shifa tahu Calvin pasti membencinya, Shifa sudah menyiapkan diri sejak lama untuk menghadapi kebencian Calvin. Namun Shifa tidak menyangka kepribadian Calvin yang pemalu dan sopan, setelah dewasa berubah menjadi brengsek dan tidak tahu malu. Jika tahu akan begini lebih baik mereka tidak usah bertemu saja.

Shifa berjalan memasuki toko Farhan bakery dengan wajah yang lesu, melihat kedatangan Shifa membuat Sita dan Mila dengan segera menghampiri Shifa.

"Fa lo kenal sama Calvin?" Tanya Mila penasaran

"Lo ada hubungan apa Fa , Sama Calvin" Tanya Sita semangat.

"Kok bisa sih lo kenal sama penyanyi dan Aktor terkenal sehebat Calvin" Tanya Mila takjub

"Sejak kapan lo pacaran sama Calvin Fa" Tanya Sita menuntut

"Fa lo..." Ucapan Mila terpotong karena Shifa yang kesal langsung membekap mulut Mila dengan tangan nya.

"Diem!" Ujar Shifa sambil melotot pada Mila, Mila yang mulutnya masih di bekap Shifa langsung mengangguk patuh, dengan perlahan Shifa melepaskan bekapan tangan nya.

Mila langsung mengambil nafas sebanyak banyak nya "Gila lo fa tega banget, kalo gue kehabisan nafas gimana" Ujar Mila kesal

Shifa menyeringai "Gampang tinggal panggil Didi buat kasih lo nafas buatan, dengan senang hati dia pasti mau" Ujar Shifa menyeringai. Didi adalah lelaki yang menyukai Mila, hampir setiap hari dia datang ke farhan bakery demi untuk bertemu dengan Mila.

"Iiihhhhh ogah banget gue!" Ujar Mila lalu mengerucut kan bibirnya kesal

"Jadi sekarang bisa lo jelasin hubungan lo sama Calvin?" Tanya Sita yang masih tidak mau menyerah, untuk mengetahui hubungan antara Shifa dan Calvin

Shifa menghela nafas pelan "Gue nggak kenal sama Calvin yang sekarang" Jawab Shifa ambigu

Mila menyerngitkan dahi nya bingung "Maksudnya gimana? lo kenal atau nggak?" Tanya Mila memastikan

"Nggak kenal yang sekarang, berarti dulu lo kenal?" Tanya Sita lagi

Shifa mengangguk pelan "Dulu dia teman SMA gue Kita kenal kurang lebih baru 1 tahun, terus dia lanjut kuliah di luar negri" Jawab Shifa singkat

Mila dan Sita saling memandang lalu kembali menatap Shifa penasaran

"Terus??" Tanya Mila yang merasa tidah puas dengan jawaban singkat Shifa

Shifa menatap Mila dengan wajah polos nya "Ya terus Udah, kita nggak pernah komunikasi lagi" Jawab Shifa singkat pura-pura bodoh

Sita merasa cerita Shifa terlalu singkat seperti ada bagian yang sengaja di potong "Terus apa maksud dari ciuman kalian siang tadi? nggak mungkin dong kalian bisa dengan percaya dirinya ciuman di depan banyak orangz kalau nggak punya hubungan apapun?" Tanya Sita menuntut

Shifa yang di ingingatkan lagi akan ciuman pertama nya yang di curi si Brengsek Mesum itu membuat Shifa kembali naik darah "Itu tadi cuma kecelakaan Mbak. Gue nggak sengaja hampir jatuh, terus dia coba untuk nolongin gue. Dan setelah itu gue juga bingung kenapa bisa begitu, tapi intinya itu semua nggak sengaja, Mana mau gue dengan sengaja mau di cium sama si brengsek mesum itu" Ujar Shifa menjelaskan panjang lebar dengan kesal

Mila menatap Shifa aneh "Lo bukan nya suka banget ya sama Calvin? Setiap kali Calvin rilis lagu atau film baru lo kan selalu memuji-muji dia. Kenapa sekarang malah jadi ngatain Calvin si brengsek mesum?" Tanya Mila tidak mengerti

"Dulu mata gue buta, Cover nya aja yang bagus, tapi kepribadian nya buruk" Jawab Shifa kesal

"Buruk gimana Fa? lo di apain emang nya?" Tanya Sita penasaran, Karena masih jelas di ingatan Sita saat siang tadi Calvin menarik Shifa pergi bersama nya, ekpresi Shifa jelas-jelas menunjukkan jika dia terpesona dan sangat menyukai Calvin. Tapi begitu Shifa kembali ekspresi nya sangat sedih, dan sekarang Shifa menunjukkan kebencian nya secara terang-terangan untuk Calvin.

"Pokoknya buruk Mbak, mulai sekarang gue nggak mau lagi denger atau berhubungan lagi sama si Brengsek mesum itu" Ujar Shifa berapi-api

"Fa lo kok dari tadi nyebut Calvin Brengsek mesum sih, lo beneran nggak di apa-apain sama dia?" Tanya Mila curiga

"Iya Fa bilang saja kalau lo di lecehin jangan takut, kita pasti bakal bantuin lo kalo perlu laporin saja sekalian" Ujar Sita menambahkan. Sita jadi ikut curiga jangan-jangan Calvin benar-benar melecehkan Shifa.

Shifa terdiam sebentar lalu menatap Sita menenangkan "Nggak ada apa-apa kok Mbak, itu cuma karena gue kesal saja siang tadi dia cium gue gitu saja, tapi nggak ada permintaan maaf sama sekali" Ujar Shifa berbohong. Meskipun sekarang Shifa membenci Calvin, tapi Shifa tidak ingin orang lain menganggap nya buruk. Karena mau bagaimana pun Calvin adalah Nono, cinta pertama nya yang dulu pernah Shifa sakiti. Shifa juga yakin perilaku tidak sopan Calvin hari ini itu di sebabkan kebencian Calvin padanya

Shifa menghela nafas panjang, seperti nya dia butuh waktu untuk menenangkan diri

"Mbak gue hari ini boleh ijin pulang duluan nggak?" Tanya Shifa pada Sita

Sita menatap Shifa khawatir "Kenapa lo sakit?" Tanya Sita

Shifa mengganggukan kepala nya pelan "Gue agak nggak enak badan hari ini" Jawab Shifa.

Shifa tidak sepenuh nya berbohong, kejadian hari ini membuat fikiran nya rumit dan suasana hatinya berubah menjadi buruk, Shifa merasa dia tidak bisa melanjutkan pekerjaannya hari ini

Sita mengangguk mengerti, wajah Shifa memang terlihat pucat "Yaudah lo pulang saja istirahat" Ujar Sita menyetujui

"Makasih ya mbak, gue kebelakang dulu ngambil barang" Ujar Shifa pamit

Sita mengangguk mengerti "Mil lo jelasin deh ke rekan kerja yang lain supaya nantinya nggak gosipin yang enggak-enggak tentang Shifa, lihat tuh mereka dari tadi udah ngeliatin terus, penasaran tapi pada nggak berani tanya" Ujar Sita pada mila sambil menunjuk dengan dagu beberapa pegawai yang dari tadi memperhatikan mereka bertiga saat sedang berbicara

Mila mengangguk mengerti "Siap Mbak, tenang saja, masalah menangani gosip, gue ini ahlinya" Ujar Mila dengan ekspresi sombong.

Sita tersenyum lalu menepuk pundak Mila pelan "kalo gitu gue serahin ke lo ya" Ujar Sita tersenyum bangga kepada Mila

"Siap Mbak!!!" Jawab Mila semangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!