Ponsel Calvin terus berdering, Calvin yang tahu sang Mama yang menelepon dengan sengaja mengabaikan nya. Karena pertemuan dengan Ashifa mengacaukan segalanya, hati dan fikiran Calvin benar-benar sedang kacau sekarang. Sehabis bertemu Shifa Calvin langsung pulang dan rebahan di kasurnya, tapi tanpa sengaja Calvin tertidur. Setelah terbangun hari sudah gelap, akal sehat nya sudah mulai kembali, membuat Calvin ingat jika dia sudah membuat masalah besar saat di toko kue tadi. Calvin sudah menghubungi Luna dan Budi Manager nya untuk bertemu di kantor.
Sesudah sampai di kantor Calvin dengan cepat pergi menuju ruangan Luna, Calvin merutuki dirinya sendiri bisa-bisanya dia tertidur, di saat karirnya mungkin saja dalam bahaya. Tanpa mengetuk pintu Calvin langsung menerobosnya masuk.
Dengan cepat Calvin menghampiri Luna yang sedang duduk di meja kerjanya "Luna, Gawat! Gawat!" Ujar Calvin panik
Luna langsung menatap Calvin bertanya, sedangkan Budi yang sedang duduk di sofa menatap Calvin bingung
"Kenapa lagi?" Tanya Luna tidak senang, saat Luna baru merasa tenang karena masalah yang di buat Calvin dengan susah payah Luna selesai kan, sekarang Calvin justru mendatanginya dengan panik, membuat Luna berfirasat buruk.
"Siang tadi tanpa sengaja gue cium wanita, dan banyak orang yang mengambil fotonya" Jelas Calvin singkat
"Apa?"
"Apa?" Teriak Luna dan Budi berbarengan, Luna dan Budi bahkan dari kemarin belum sempat pulang karena harus menyelesaikan masalah Calvin. Dan sekarang tanpa tahu malu Calvin mengatakan dirinya baru saja membuat masalah.
"Masalah apalagi yang lo buat sekarang" Teriak Luna marah.
Calvin menatap Luna takut "Gue benar-benar nggak sengaja Lun, Wanita itu mau jatuh gue cuman berusah menolong saja. Tapi nggak di sangka ada pelayan yang nggak sengaja nyenggol gue dari belakang yang buat gue terdorong dan tanpa sengaja cium wanita yang ada di depan gue" Ujar Calvin mencoba untuk menjelaskan kepada Luna
"Kejadian nya siang tadi dan lo baru ngomong sekarang?" Ujar Luna marah.
Calvin tidak berani menatap mata Luna "Gu.. gue ketiduran lun" Cicit Calvin pelan
"APA LO BILANG!!!!" Teriak Luna murka
"LO HABIS BIKIN MASALAH DAN MASIH BISA TIDUR" Teriak Luna tidak percaya dengan kelakuan bodoh sepupunya itu.
Teriakan Luna yang sangat menggelegar sampai terdengar oleh staff lain di luar yang saat itu juga sedang lembur. Membuat mereka merinding, mereka saling pandang tanpa kata seolah mengatakan 'Pasti ada masalah lagi. Mereka hari ini pasti tidak akan bisa pulang, padahal sudah 2 hari mereka lembur dan belum pulang'
"Gue benar-benar nggak sengaja ketiduran Lun" Jawab Calvin takut
"Lo mau bunuh gue ya, dari kemarin gue bahkan belum sempat pulang gara-gara lo, Lo udah bosen ya kerja di bidang ini? kalau bosan bilang saja. banyak yang mau gantiin lo" Ujar Luna mengomel
Calvin hanya menunduk diam
Luna mengusap wajahnya lelah "Sekarang lo jelasin semua nya di mana dan apa sudah terjadi" Ujar Luna dia harus tahu dulu apa yang terjadi baru bisa membuat rencana bagaimana mengatasinya.
Calvin dengan perlahan mulai menceritakan dari awal sampai akhir kejadian yang terjadi di Farhan Bakery, tanpa menceritakan apa yang terjadi setelah mereka keluar dari toko Farhan Bakery.
Luna dan Budi diam dan mendengarkan dengan baik penjelasan Calvin sampai selesai. Setelah itu Luna meijat kepalanya yang pusing, kali ini bagaimana dia akan mengatasinya terlalu banyak saksi dan pastinya foto bukti perbuatan Calvin juga banyak. Luna menghela nafas panjang
"Budi segera bawa tim kita pergi ke toko kue Farhan Bakery, cari tahu siapa saja yang sudah mengambil gambar Calvin dan bagaimana pun caranya kita harus menghentikan foto-foto itu di publik, cepat pergi sekarang juga!" Ujar Luna tegas
Budi mengangguk patuh "Baik boss!" Jawab Budi bergegas
Saat Budi hendak membuka pintu untuk keluar, Pintu tersebut sudah terbuka dengan terlebih dahulu membuat budi kaget.
Salah satu staff Luna, Doni berlari panik ke arah Luna "Bos ada masalah besar!" Seru Doni panik kepada Luna, kebiasaan pegawai Luna selalu manggilnya bos setiap kali ada masalah. Setiap kali mendengar nya
Luna selalu bersikap waspada.
"MASALAH APALAGI?" Teriak Luna frustasi, dengan segera Doni menyerahkan ipad nya kepada Luna
Luna langsung menerima ipad dari Doni dan segera meliahat berita dan artikel yang sedang tranding saat ini
'Calvin tertangkap kamera berciuman dengan pegawai dari toko kue'
'Calvin berciuman panas di toko kue'
'Calvin sang bintang adalah seorang Casanova'
'Calvin si good kisser'
'Calvin penakluk wanita'
'Calvin si penjahat kelamin'
Luna membaca judul-judul provokatif artikel tentang Calvin, hanya dengan membaca judulnya saja Luna sudah bisa menebak apa isi dari artikel-artikel tersebut. Apalagi artikel-artikel itu di sertai bukti Foto Calvin yang sedang memeluk pinggang wanita dan dengan sebelah tangan menyentuh kepala seorang wanita sambil berciuman. Apalagi posisi wanita itu terlihat seperti sedang bersandar di dinding. Dari segi manapun Luna melihat nya foto ini tidak terlihat seperti orang yang tidak sengaja berciuman, justru foto ini terlihat seperti Calvin dan wanita itu yang sedang berciuman dengan semangat. ini benar-benar masalah besar.
"AAHHKKKK SIAL!" Umpat Luna kesal, dengan emosi Luna melempar ipad itu kepada Calvin. Untungnya dengan sigap Calvin menangkap ipad itu.
Dengan perasaan khawatir Calvin membaca artikel-artikel itu, bahkan Foto dia berciuman pun ada begitu banyak dari berbagai sisi, Ramai nya pelanggan Farhan Bakery kemarin benar-benar menjadi petaka untuk Calvin. Sekarang jika dia mau menyangkal pasti tidak akan ada yang mau percaya. Calvin memijat dahinya pusing, bagaimana nasib nya sekarang
"Bu masalah ini sudah tidak mungkin bisa di tutupi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Budi khawatir
"Sebentar!" Ujar Luna, lalu Luna diam berfikir apa yang harus di lakukan nya. Budi benar masalah ini sudah tidak bisa di tutupi apalagi di sangkal, jika mereka menyangkal nya respob publik pasti akan jadi lebih buruk
Luna menatap Budi dan Doni bergantian "Buktinya terlalu kuat, jika kita menyangkal respon publik justru akan semakin buruk, yang bisa kita lakukan sekarang hanya mengakui berita tersebut" Ujar Luna memutuskan
"Tapi gue benar-benar nggak sengaja Lun, gue nggak ada hubungan apapun sama Asyifa" Ujar Calvin menyangkal
Luna menatap Calvin tajam "Masalah nya sudah jadi seperti ini sudah tidak penting bagaimana kejadian yang sebenarnya, yang penting sekarang adalah memperbaiki citra lo di publik!" Ujar Luna tegas
"Tapi.."
"DIAM!" Teriak Luna marah
Calvin langsung menciut diam 'Dasar wanita tempramental, gue doa'in lo susah jodoh' Batin Calvin kesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments