"Ma sejak kapan Shifa jadi calon mantu mama?" Tanya Calvin tak habis fikir
"Sejak Kamu ciuman sama Shifa di depan umum, Kamu sengaja kan ngelakuin itu untuk mengumumkan hubungan kalian" Ujar Mama Lisa menebak
Calvin langsung menggeleng kan kepalanya menyangkal "Ma itu semua kecelakaan, nggak sengaja Ma, Mana mungkin Aku dengan sengaja menghancurkan karir aku sendiri" Ujar Calvin kesal
"Cuma ciuman aja Vin apanya yang menghancurkan karir. Kamu nggak usah berlebihan. Mama sudah sering nonton Film yang Kamu bintangi, Kamu kan sudah sering ciuman di Film" Ujar Mama Lisa santai
"Ma itu dua hal yang berbeda saat itu kan Aku cuma Akting itu di perlukan, tapi sama Shifa itu beda" Ujar Calvin berusaha menjelaskan
"Apanya yang beda, bukannya sama saja bibir ketemu bibir" Ujar Mama Lisa santai lalu memakan cake nya
Calvin menghela nafas lelah "Terserah Mama saja deh, Aku capek mau istirahat" Ujar Calvin, Saat akan beranjak pergi langkah Calvin terhenti
"Ma sejak kapan Mama kenal Shifa?" Tanya Calvin yang tersadar dari interaksi nya dengan Mama nya seolah beliau sudah mengenal Shifa
"Sudah lama, Mama kan sudah sering bilang mau jodohin Kamu sama seseorang, yang mau Mama jodohin ke Kamu itu Shifa " Jelas Mama Lisa panjang lebar
"Apa?" Ujar Calvin terkejut, Calvin tidak menyangka ternyata seorang patissier yang selalu Mama nya puji, dan ingin di jadikan mantu itu Shifa
"Shifa seorang Patissier?" Tanya Calvin tidak menyangka
Mama Lisa mengangguk "Iya, semua kue yang Mama kasih ke Kamu itu, semua Shifa yang membuat" Ujar Mama Lisa memberi tahu
Calvin terdiam berfikir, padahal dulu Shifa mengatakan kepada nya akan mengambil jurusan manajemen bisnis saat kuliah. Tapi kenapa sekarang jadi patissier, Saat bertemu Shifa di Farhan Bakery Calvin sangat terkejut. Dia bahkan tidak terpikirkan kenapa Shifa bekerja disana.'Dasar Calvin bodoh' Rutuk Calvin dalam hati
"Ma Calvin ke atas dulu" Pamit Calvin lalu pergi
Saat Calvin sedang berada di tangga menuju lantai 2 Calvin mendengar Mama nya berteriak
"Vin jadi kapan Kamu bawa Shifa pulang?" Teriak Mama Lisa belum menyerah
"MAaaaaa" Teriak Calvin kesal
Mama Lisa hanya tersenyum "Cepat atau lambat Shifa pasti akan jadi mantu Mama" Gumam Mama Lisa pelan, lalu lanjut menikmati cake nya.
Calvin masuk ke kamarnya dengan banyak fikiran yang berkecamuk di kepalanya, sebenarnya apa yang terjadi pada Shifa selama 10 tahun mereka tidak bertemu. Kenapa banyak sekali perubahan yang terjadi dengan Shifa.
Calvin membuka laci di kamarnya satu-persatu, di mana sebenarnya ponsel lama nya. Kenapa tidak ada di mana-mana bingung Calvin yang sudah mulai lelah mencari.
Karena lelah Calvin membaringkan tubuhnya di atas kasur, lalu pandangan nya tertuju pada sebuah kotak berukuran sedang yang terletak di atas lemari. Dengan Cepat Calvin bangkit dan mengambil kotak tersebut. Setelah mendapatkan nya Calvin langsung membukanya. Kotak tersebut, di dalam nya terdapat banyak barang yang berhubungan dengan Shifa, ada Foto, buku, dan benda-benda lain pemberian Shifa. Lalu di sana Calvin juga menemukan Ponsel yang sejak tadi di carinya.
"Ternyata disini" Gumam Calvin pelan
Calvin melirik sebentar Foto dan barang-barang di kotak tersebut
"Nggak penting" Ucap Calvin pelan lalu memilih menutup dan mengembalikan kotak tersebut ketempat semula
Calvin menyambung kan ponsel tersebut ke nirkabel ponsel, setelah ponselnya hidup Calvin dengan cepat mencari kontak Shifa. Tidak sulit untuk mencari karena kontak Asyifa berada di urutan atas.
Calvin menatap nomor telepon Shifa ragu, sudah 10 tahun berlalu, mungkinkah Shifa masih menggunakan nomor yang sama. Calvin meyalin nomor tersebut ke ponselnya yang sekarang, lalu mencoba untuk meneleponnya.
Calvin menunggu dengan cemas 'apakah sudah tidak bisa' Batin Calvin mulai menyerah
Tapi tidak Calvin sangka ternyata teleponnya tersambung, dengan perasaan sedikit cemas Calvin menanti telepon nya di angkat. Tapi sampai beberapa kali Calvin menelepon, meski tersambung telepon nya tetap tidak ada yang mengangkat.
"Terserah lah ngantuk gue" Ujar Calvin menyerah
🦋🦋🦋
Bunyi alarm terus terdengar, tetapi seorang gadis masih dengan nyamannya tidur di kasurnya, tanpa terganggu dengan suara alarm yang terus memanggil. Tidak lama kemudian ponsel di nakas samping ranjang pun mulai berdering, suara alarm dan ponsel yang saling menyahut pun mulai mengganggu tidur nyenyak gadis tersebut.
Dengan perlahan gadis itu membuka matanya "Hooaammm berisik banget sih!" Gerutu gadis tersebut, dengan malas gadis tersebut melirik jam yang terletak di nakas, seketika mata gadis itu membulat terkejut
"Gila jam 8!!" Teriak gadis itu segera bangun dari kasurnya
"Mati gue, bisa-bisanya bangun sesiang ini" Ucap Gadis tersebut panik
Karena takut akan semakin terlambat untuk bekerja, gadis itu memilih untuk tidak mandi, dan hanya cuci muka dan sikat gigi saja. Setelah memilih pakaian dengan asal dan bersiap-siap, gadis itu langsung mengambil ponselnya yang sedang di isi daya sejak semalam.
Dengan di temani sepeda motor maticnya gadis itu berangkat bekerja dengan tergesa-gesa. Sepanjang perjalanan ponselnya terus berdering, namun gadis itu tidak sempat mengangkat nya. Setelah sampai di tempat kerjanya, dan memarkirkan sepeda motornya, gadis itu bersiap untuk masuk ke tempat kerjanya. Namun di lihatnya begitu banyak orang yang terlihat seperti wartawan, berkerumun di tempat kerjanya membuat gadis itu bingung
"Rame banget, ada apa ya?" Gumam gadis itu pelan
Suara ponselnya pun kembali berdering gadis itupun menerima panggilan telepon tersebut
"Halo Mil" Sapa gadis tersebut
"Akhirnya di angkat juga" Ujar Mila senang
"Lo dimana?" Tambah Mila bertanya
"Gue udah di depan toko, gue mau masuk tapi di luar pintu banyak banget orang nya" Ujar Gadis tersebut yang ternyata Shifa
"Fa lo jangan masuk, cepat lo pergi dari sana sekarang juga. Jangan sampai para wartawan itu melihat lo" Ucap Mila panik
"Memang nya kenapa?" Tanya Shifa tidak mengerti
"Lo nggak lihat berita ya?" Tanya Mila panik
"Berita apa?" Tanya Shifa tidak tahu
"Haisshhh itu nggak penting, nanti lo bisa lihat sendiri. Tapi yang terpenting sekarang lo pergi dari sana" Ujar Mila kesal karena Shifa tidak segera menuruti perkataannya
"Kenap sih Mil?" Tanya Shifa kesal, karena Shifa tidak segera menjelaskan nya
"Nggak usah banyak tanya, cepat pergi sekarang juga!!!" Teriak Mila kesal
"Iya-iya gue pergi!" Jawab Shifa kesal
Shifa dengan segera menuruti perkataan Mila dan pergi dari sana. Sesampainya di rumah, Shifa langsung melempar kan tas nya di sofa dan menelepon Mila
"Halo Mil" Sapa Shifa
"Halo Fa, lo dimana sekarang?" Tanya Mila langsung
"Gue di rumah, sekarang lo bisa jelasin apa yang terjadi?" Tanya Shifa langsung
"Lo lihat saja sendiri, sekarang banyak banget Artikel yan berkaitan sama lo muncul" Jawab Mila
"Artikel apa?" Tanya Shifa sambil mencari berita apa yang sedang trending di ponselnya
"APA-APAAN INI?" Teriak Shifa marah menatap ponselnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments