Calvin mendengus kesal "Setelah gue bilang gendut dan jelek lo baru inget, wahh pasti cuma gue ya lelaki gendut dan jelek yang pernah lo tolak" Ujar Calvin merasa miris
Dirinya yang dulu begitu menyedihkan bisa-bisa nya dia jatuh cinta pada gadis seperti Shifa yang dengan mudah nya melupakan dirinya begitu saja. padahal cara Shifa menolak nya dulu sangat jelas di ingatan nya, ingatan itu seperti mimpi buruk yang terus menghantui nya sampai sekarang
"No gue minta maaf, penampilan lo yang sekarang beda banget sama dulu. Gue bukan nya sengaja ngelupain lo" Ujar Shifa menyesal
Nono teman dekat sekaligus cinta pertama Shifa sewaktu SMA, Shifa tidak akan pernah bisa melupakan nya. Shifa merasa sangat bersalah kepada Nono, Dulu karena kondisi keluarga nya yang sedang memburuk Shifa yang masih muda tidak bisa menerima berubahan besar yang terjadi saat itu, Emosi Shifa sedang sangat tidak stabil. Pada saat itu Nono mengungkapkan perasaan nya kepada Shifa, Shifa yang merasa tidak sebanding dengan Nono yang berasal dari keluarga yang kaya merasa rendah diri. Emosi Shifa yang memang sedang tidak stabil membuat nya melampiaskan amarah nya kepada Nono yang tidak bersalah. Saat Shifa menyesali perbuatannya, dan berniat ingin meminta maaf, Shifa tidak dapat menemui Nono lagi karena Nono memblokir kontak Shifa dan melanjutkan study nya di luar negri, setelah itu Shifa tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Nono
"Kenapa? dulu gue jelek banget ya maka nya nggak pantas bersanding sama cewek cantik dan populer kaya lo" Ujar Calvin sinis
Lalu Calvin memindai penampilan Shifa yang sangat jauh berbeda dengan dulu. 'Kenapa Shifa yang anggun dan selalu mengenakan gaun indah saat pergi kemanapun berubah menjadi urakan seperti ini' Batin Calvin yang melihat Shifa hanya mengenakan jeans yang warnanya sudah hampir pudar dan kaos Seragam Farhan Bakery, rambut nya pun yang dulu selalu di tata dengan cantik saat ini hanya diikat ekor kuda. Meskipun wajah nya masih secantik dulu, tapi secara keseluruhan penampilan Shifa sangat berbeda. 10 tahun memang bukan waktu yang sebentar, wajar jika Shifa berubah, diri nya sendiri pun sudah banyak berubah.
"Maaf No, Dulu gue benar-benar jahat sama lo" Ujar Shifa merasa menyesal.
"Cihh" Calvin berdecih sinis
"Sekarang lo baru minta maaf, telat Fa!" Ujar Calvin sinis
"Dulu gue menyesal banget atas perlakuan gue ke lo, gue cari lo kemana-mana bermaksud untuk meminta maaf, tapi lo udah blokir kontak gue, setelah itu lo lanjut kuliah ke luar negri dan setelah itu gue nggak pernah dengar kabar lo lagi" Jelas Shifa merasa bersalah
"Basi banget Fa, nggak ada guna nya lo minta maaf sekarang, udah telat!" Ucap Calvin dingin, teringat bagaimana masa-masa sulit yang harus Calvin alami karena Asyifa membuat amarah yang dulu di pendam nya seakan hampir meluap.
"No" Panggil Shifa pelan sambil berusaha menggenggam tangan Calvin.
"JANGAN SENTUH GUE!" Teriak Calvin marah sambil menepis tangan Shifa kasar
Shifa terkejut langsung menunduk takut, tidak menyangka Nono akan bersikap kasar padanya. Dulu Nono adalah lelaki paling lembut yang pernah Shifa kenal. Mungkin dulu Shifa sudah menyakiti Nono terlalu dalam, wajar jika sekarang Nono membenci nya.
Calvin sendiri terkejut dengan perlakuan kasar nya pada Shifa, dia tidak bermaksud untuk sekasar itu. Melihat Shifa yang langsung menunduk ketakutan, membuat Calvin ingin menjulurkan tangan nya kepada Shifa, namun Calvin langsung mengurungkan niat nya itu. 'Shifa pantas mendapatkan nya' Batin Calvin dalam hati yang masih di liputi amarah.
"Berhenti panggil gue Nono, nama gue sekarang Calvin!" Ujar Calvin dingin
Shifa berusaha sekuat tenaga menahan tangis nya "Maaf" Ujar Shifa pelan
"Apa yang harus gue lakuin supaya lo bersedia maafin gue?" Tanya Shifa pelan, sambil menunduk tidak berani menatap Calvin
Calvin melirik Shifa sinis, entah kenapa dia sangat ingin menyakiti Shifa Saat ini, dia ingin membuat Shifa merasakan Luka yang sama.
"Apa lo bersedia ngelakuin apa saja asal gue mau maafin lo?" Tanya Calvin sinis
Shifa menatap Calvin berharap, asalkan Calvin bersedia memaafkan kesalahan nya dulu, Shifa bersedia melakukan apapun. bagaimanapun dulu Shifa lah yang bersalah "Gue mau lakuin apapun asal lo bersedia maafin gue" Ujar Shifa penuh harap
Melihat tatapan berbinar Shifa membuat Calvin semakin kesal "Lo yakin? Apapun mau?" Tanya Calvin sekali lagi
"Iya gue mau" Jawab Shifa yakin
Calvin menyeringai licik lalu mendekatkan wajah nya ke arah Shifa, Calvin yang tiba-tiba mendekat membuat Shifa memundurkan wajah nya. Calvin terlalu dekat, wajahnya hanya berjarak 3 cm dari wajah Shifa bahkan hembusan nafas hangat Calvin terasa di wajahnya, membuat jantung Shifa berdetak dengan cepat.
Respon Shifa yang terlihat gugup saat Calvin mendekati nya membuat Calvin menyeringai licik, Calvin menyentuh lembut bibir Shifa dengan jari nya lalu mendekat berbisik ke telinga Shifa
"Tidur sekali saja sama gue, setelah itu mungkin gue bisa maafin lo" Bisik Calvin pelan lalu mengecup sebelah pipi Shifa
Shifa langsung mendorong Calvin dengan keras, Calvin yang terdorong menatap Shifa sekilas lalu terkekeh pelan. Sedangkan Shifa menatap Calvin tidak percaya, Nono yang di kenalnya dulu tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu. 'Apakah merubah nama dapat merubah karakter seseorang juga' batin Shifa tidak mengerti.
"Kenapa? nggak perlu natap gue kayak begitu, gara-gara lo dulu hidup gue berantakan. wajar dong kalau gue minta kompensasi" Ujar Calvin menyeringai licik. Calvin sangat tahu Ashifa adalah gadis dengan harga diri yang tinggi, jika ingin melukai nya maka harus melukai harga dirinya.
Shifa menatap Calvin marah "Apa lo bilang kompensasi?" Tanya Shifa tidak percaya
Calvin menatap Shifa remeh "lagian cuma tidur sekali saja Fa, hal sekecil itu saja nggak perlu lo permasalahin" Ujar Calvin sengaja menyulut amarah Shifa
Shifa menyerngitkan dahi nya kesal "Hal kecil lo bilang, lo anggep gue ini apa? gue memang niat tulus mau minta maaf sama lo, tapi bukan berarti lo bisa seenaknya hina gue" Ujar Shifa emosi
Calvin terkekeh pelan "Siapa juga yang hina lo, lo lihat penampilan lo yang sekarang dan penampilan gue yang sekarang, lo harus nya berterima kasih gue mau tidur sama lo, kebetulan rumah gue dekat dari sini, kalau lo setuju Kita kerumah gue sekarang gimana?" Tanya Calvin menyeringai lalu dengan terang terangan memindai penampilan Shifa dari ujung kaki sampai ujung kepala. Lalu menatap Shifa remeh.
"Anggap saja gue menuntaskan perasaan gue ke lo dulu" Ujar Calvin, Calvin menantikan reaksi Shifa yang marah. Namun Shifa hanya menunduk diam tidak merespon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments