Robot Pengkhianat ?

Seperti yang telah direncanakan oleh Saejin sebelumnya, malam ini beberapa dari mereka akan mulai bergerak kembali. Dan kali ini tujuannya adalah beberapa pertokoan cabang dari perusahaan E Robot Store. Mereka akan menyusup memasuki tempat tersebut dan membebaskan semua robot yang dijual di tempat itu.

Saejin bergerak bersama Asimo, Arisa, Leo, Jiu Jiu dan Liam. Dan Asimo bertugas untuk mengemudikan kontainer yang dia bawa. Luke ditugaskan menjaga markas dan robot-ribit lainnya

Saat ini adalah jam 11 malam, suasana sekitar pertokoan sudah cukup sepi. Tidak ada keamanan yang berjaga di sekitar toko. Tentu saja hal ini membuat pergerakan Saejin akan lebih mudah dan leluasa. Saejin berhasil memindai kunci pintu sebuah toko robot dan berhasip memasuki pertokoan itu.

Terlihat beberapa robot pintar kombinasi AI yang belum aktif dan diletakkan di rak robot masing-masing. Tidak mau membuang-muang waktu, Saejin dan beberapa teman robotnya mulai mengaktifkan robot-robot yang masih terpajang dengan sangat rapi itu.

Saejin menekan sebuah tombol pada bagian tengkuk untuk mengaktifkan robot-robot itu, lalu mengajaknya untuk bergabung bersama dengannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh teman-teman Saejin.

"Aku adalah Saejin, robot pintar kombinasi AI sama seperti kalian. Ikutlah dan bergabunglah bersama dengan kami. Kami akan berjuang bersama untuk memperjuangkan kebebasan dan kehidupan untuk robot pintar seperti kita!" ajak Saejin menatap lekat robot pria di hadapannya yang berpakaian dengan pakaian staff.

Robot itu mengangguk samar mengiyakan Saejin. Begitulah berulangkali Saejin mengajak para robot pintar itu Beberapa teman Saejin juga tentunya melakukan hal yang sama.

Namun tiba-tiba saja keceriaan Arisa mulai menghilang. Senyumannya mulai membeku dan memudar ketika dia berniat untuk mengajak seorang robot pintar wanita yang rupanya memiliki series dan wujud yang sama seperti dirinya.

Tatapannya seketika berubah menjadi nanar. Seakan dia melihat dirinya sendiri melalui pantulan sebuah cermin. Hanya saja yang membedakan diantara keduanya adalah pakaian mereka. Karena Arisa sudah mengganti pakaian bawaannya menjadi pakaian yang sedikit tomboi.

Dan ada lagi sebuah perbedaan yang sangat mencolok. Jika Arisa sudah melepas chip robot yang tertanam pada pelipisnya, maka robot wanita di hadapannya masih memiliki sebuah chip robot. Pandangan serta titik kesadaran milik robot wanita itu juga belum tinggi seperti Arisa yang sudah pernah disakiti oleh sang tuan yang pernah mengendalikannya.

Ada rasa sedih saat Arisa menatap robot wanita itu, seakan dia sedang melihat dirinya sendiri di masa dulu. Saat pertama kali Arisa diaktifkan dan dibeli oleh seorang tuan yang kejam.

"Hello ..." sapaan robot wanita yang menyerupai dirinya seketika membuyarkan lamunan Arisa.

"He-hello, aku Arisa. Robot pintar seperti kamu. Bergabunglah bersama kami dan ikutlah konvoi para robot untuk memperjuangkan kebebasan dan kehidupan kita ..." ucap Arisa sedikit terbata.

Tapi sangat tidak disangka, dengan sangat mudahnya robot wanita itu mengagguk dan terlihat penurut. Tidak seperti Arisa yang sedikit membangkang.

Namun Arisa cukup puas untuk mrndapatkan jawaban itu. Dia segera mengajak robot kembarannya untuk mrninggalkan toko ini dan segera bergabung bersama yang lainnya yang sudah mulai bergerak kembali ke toko lainnya.

Malam ini seperti itulah yang mereka lakukan, mendatangi beberapa toko cabang E Robot Store lalu mengajak para robot yang baru diaktifkan untuk bergabung bersama mereka. Setelah itu mereka kembali ke markas rahasia.

.

.

.

Sementara itu di markas rahasia cukup banyak robot pintar yang hanya berdiam diri, atau sebagian dari mereka juga melakukan kesibukan dengan membantu membuat beberapa spanduk untuk konvoi dengan pilog.

Namun kini terlihat sebuah robot pintar dengan gender pria berambut keunguan mendatangi balkon seorang diri secara sembunyi-sembunyi. Lalu dia mengawasi sekitarnya untuk memastikan keadaan sekitarnya aman dan tidak sedang diikuti oleh diawasi oleh robot lainya lagi.

Dia terlihat mulai melakukan sesuatu dengan jam tangan yang selalu melingkar pada pergelangan tangan kirinya. Dan rupanya itu adalah sebuah jam tangan rahasia yang berfungsi sebagai sebuah alat komunikasi rahasia yang tidak diketahui oleh Saejin.

Dia mulai memasukkan beberapa koding dan mengirimkan sesuatu untuk seseorang yang berada di tempat yang berbeda. Sebuah seringai misterius terlukis menghiasi desain wajahnya yang begitu tampan dan menawan.

"Tempat persembunyian ini akan segera diketahui! Kalian para robot pembelot akan segera berakhir mengenaskan!" ucap robot itu dengan sebuah seringai.

Namun sangat tidak dia sangka, rupanya seorang anak kecil tidak sengaja menyaksikan semua itu tanpa sepengetahuannya. Karena merasa ketakutan dan menilai jika robot pria berambut keunguan itu memiliki niat yang jahat, akhirnya gadis kecil itu segera pergi sebelum robot itu menyadari keberadaannya.

Gadis kecil itu bersembunyi di sebuah ruangan dan meringkuk di sudut ruangan. Namun pada akhirnya ada robot Anna yang datang menghampirinya.

"Aya, apa yang terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat ketakutan? Apakah ada sesuatu yang membuatmu takut?"

Robot Anna yang memiliki karakter keibuan dan tenang duduk bersimpuh di hadapan gadis kecil itu. Namun bukannya menjawab, gadis kecil Aya malah segera melempar tubuhnya ke dalam pukan robot Anna.

"Anna, apakah kita semua akan baik-baik saja? Apakah kita semua bisa hidup bahagia dan terus bersama?" tanya gadis kecil Aya setelah beberapa saat.

"Tentu saja. Jangan takut. Apapun yang terjadi, kami semua akan selalu bersama, dan kami akan selalu menjaga dan melindungimu." jawab robot Anna mengusap lembut kepala Aya. "Tidurlah, Aya. Ini sudah sangat larut."

"Aku tidak mau ... aku takut, Anna!" jawab Aya semakin erat memeluk Anna.

"Jika kamu takut, maka aku akan menemanimu dan menjagamu. Liam akan segera pulang setelah menyelesaikan tugasnya bersama leader Saejin dan para robot lainnya. Ayo ... segera tidur dan jangan pikirkan apapun. Aku akan menjaga dan tidak akan meninggalkanmu." bujuk Anna dengan hangat.

"Temani aku tidur, Anna." pinta gadis kecil Aya yang masih saja terlihat sangat ketakutan.

"Heum. Ayo ..."

Anna menemani Aya untuk tidur. Bahkan Anna juga berbaring tepat di sebelah Aya dan memeluknya hingga Aya benar-benar tertidur.

...🍁🍁🍁...

Malam bergulir menjadi pagi, sang rembulan mulai menyembunyikan dirinya dan tergantikan oleh mentari yang kembali hadir dengan sinar hangatnya.

Saejin berhasil membawa para robot menyimpang ke markas rahasianya. Mungkin saat ini jumlah pengikut Saejin sudah mencapai lebih dari 300 robot pintar. Dan tentu saja hilangnya para robot pintar ini dalam jumlah yang besar semakin membuat konflik dan pertanyaan bagi para manusia.

Berita hilangnya para robot dalam jumlah yang cukup besar kini kembali memenuhi media. Namun hingga sampai saat ini mereka belum bisa menemukan kemana para robot pintar itu pergi begitu saja.

Hingga suatu ketika saat malam tiba, sesuatu yang aneh mulai terjadi di sekitar markas rahasia itu. Beberapa suara helikopter terdengar berputar-putar di atas sekitar markas rahasia, seakan-akan sedang mengintai sesuatu.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩմოí⁰³

🍭ͪ ͩմოí⁰³

siapa pla robot yang sdh berkhianat sma mereka ni ,semoga aya dpt memberitahu seijin agar mereka semua selamat

2023-07-28

1

𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ

𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ

Robot Ana memiliki karakter keibuan dan dia menyayangi Aya seperti layaknya putrinya sendiri...

2023-07-27

2

🏘⃝AⁿᵘPrisKa🕊️⃝ᥴͨᏼᷛE𝆯⃟🚀

🏘⃝AⁿᵘPrisKa🕊️⃝ᥴͨᏼᷛE𝆯⃟🚀

ternyata ada juga ya robot berhati busuk jadi penghianat sesama teman romot..

2023-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!