Mencari Deviant

Keesokan harinya Saejin, Arisa dan Asimo mulai mendatangi sebuah tempat yang merupakan bekas dari sebuah gudang pabrik. Tempat ini cukup luas dan memiliki 2 lantai, namun cukup kumuh. Dan tentu saja hal itu bukanlah masalah besar untuk mereka.

Sebelum mereka melanjutkan pergerakan dan rencana selanjutnya, tiba-tiba saja Arisa menghentikan Saejin ketika mereka akan meninggalkan markas tersebut.

"Ada apa, Arisa?" tanya Saejin menatap robot wanita dengan kepribadian ceria dan periang itu.

"Tolong lepaskan juga chip robot pada pelipisku!" ucap Arisa menatap Saejin lurus-lurus.

Saejin terdiam beberapa saat dan terlihat ragu, "Apa kamu yakin ingin melepasnya?"

Arisa mengangguk tegas namun pelan.

"Aku ingin berubah! Aku bukanlah robot pintar yang bisa diperbudak dan diperlakukan dengan semena-mena! Setidaknya dengan melepaskan chip robot yang tertanam di pelipisku, akan membuat penyamaranku di sekitar para manusia akan menjadi semakin sempurna bukan?" ucap Arisa diakhiri dengan senyuman lebar yang terlihat begitu natural.

"Tolong lepaskan juga punyaku, Saejin."

Belum Saejin menjawabnya, kini Asimo juga berkata dan mendekatinya.

Saejin beralih menatap Asimo dan Arisa secara bergantian. Hingga akhirnya dia mengangguk menyetujuinya.

Mereka bertiga mendatangi sebuah ruangan dan Saejin meminta Arisa dan Asimo untuk duduk di masing-masing kursi putar itu. Sementara Saejin mulai membuka sebuah kotak kecil yang berisi beberapa peralatan miliknya.

Saejin mengeluarkan sebuah benda yang bentuknya menyerupai sebuah obeng, hanya saja benda ini khusus digunakan untuk membongkar pasang para robot pintar. Dan dia menemukan benda-benda ini ketika dia berada di tempat pembuangan robot.

Saejin memulainya dari Asimo. Dia melepaskan sebuah chip robot yang tertanam pada pelipis Asimo. Asimo tidak merasakan kesakitan sama sekali, namun ada sedikit darah berwarna kebiruan yang keluar dari bekas penanaman chip robot tersebut.

Saejin menyeka darah berwarna kental itu dengan sebuah kain lalu beralih menatap Arisa yang sejak dari tadi terus mengamati proses pelepasan chip robot milik Asimo.

"Bagaimana? Apa kamu berubah pikiran dan tidak jadi ingin melepaskan chip robot milikmu?" tanya Saejin mengira jika Arisa akan takut untuk melakukannya setelah melihat dirinya yang baru saja melepaskan chip robot milik Asimo.

"Tentu saja tidak. Aku selalu yakin dengan pilihan hidupku." ucap Arisa memutar kursi putarnya pelan dan tersenyum tipis.

"Baiklah. Sekarang adalah giliranmu!" ucap Saejin mendekati Arisa dan segera melakukan hal yang sama seperti apa yang baru saja dia lakukan terhadap Asimo.

Arisa memejamkan sepasang matanya dan menunggu Saejin untuk melakukannya. Dan hanya dalam 5 menit saja, Saejin sudah berhasil melepaskan chip robot milik Arisa.

"Sudah selesai." ucap Saejin setelah menyeka darah kebiruan Arisa dengan sebuah kain.

"Baik! Kita lanjutkan rencana kita!" ucap Saejin mulai menyalakan sebuah oled transparent dan menghadapkannya pada Asimo dan Arisa.

"Kita akan mulai bergerak untuk mencari deviant / robot-robot yang menyimpang dan mengajak mereka untuk bergabung bersama dengan kita. Aku akan membagi beberapa daerah untuk kita bertiga dalam bergerak untuk rencana pertama kita ini. Aku akan pergi di sekitar Menara Tokyo, Arisa akan pergi di sekitar Pelabuhan Tokyo, dan Asimo akan bergerak di sekitar Yokohama. Setelah itu kita akan berkumpul kembali saat senja di markas sementara kita ini. Apa kalian paham?"

Ucap Saejin menjelaskan rencana pergerakan mereka kali ini.

"Baik. Aku paham!" sahut Arisa dan Asimo bersamaan.

"Hindari permasalahan dan jangan terlalu mencolok! Jangan sampai para manusia curiga dengan pergerakan kita! Ini adalah awal perjalanan kita! Kita harus berhati-hati!" tandas Saejin kembali.

"Siap, Leader Saejin!" sahut Arisa dan Asimo bersamaan.

"Jika terjadi masalah, segera pergi menjauh dan bersembunyilah terlebih dulu! Namun ... seharusnya ini akan berhasil dan tidak akan terlalu mencolok." ucap Saejin lagi.

"Kamu tenang saja, Leader Saejin! Kami pasti akan melakukannya dengan baik! Kami juga sangat percaya padamu!" ucap Asimo menepuk bahu Saejin yang masih mengenakan pakaian sport balap dan membalutnya dengan sebuah pakaian hangat hitam yang mengkilap.

Saejin terdiam dan mengangguk, "Baik! Mari kita mulai pergerakan pertama dan segera pergi ke wilayah masing-masing!"

"Okay!"

"Siap!"

Mereka bertiga segera meninggalkan markas ini dan menuju ke tempat yang sudah dibagi masing-masing. Kini mereka benar-benar terlihat seperti manusia pada umumnya. Mereka juga menaiki busway untuk mencapai tempat masing-masing dan bertingkah layaknya manusia pada umumnya.

...🍁🍁🍁...

Saejin segera turun dari busway di sekitar menara Tokyo. Udara terasa begitu hangat dengan sinar mentari yang menyinari di musim panas kali ini. Cukup banyak orang berlalu lalang di sekitar Menara Tokyo, karena tempat ini memang akan selalu ramai akan pengunjung.

Saejin mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk memindai sekitarnya. Ada cukup banyak robot pintar kombinasi AI seperti dirinya yang bekerja untuk para manusia.

Mereka ada yang dipekerjakan di beberapa tempat sebagai pengganti sumber daya manusia, namun mereka juga ada yang hanya menemani sang tuan untuk bepergian dan menjaga tuannya.

Saejin melihat beberapa tuan yang memperlakukan sang robot dengan tidak baik, memukulnya atau memakinya dengan sangat meremehkan.

Saejin memulai pergerakan dan rencananya dengan beberapa robot yang berada di sekitarnya. Sebuah robot pintar terlihat sedang menyapu jalanan, karena dia ditugaskan untuk membersihkan jalanan di sekitar Menara Tokyo. Saejin segera menghampirinya dan menepuk bahu sang robot.

PUKK ...

Seketika robot pintar itu menengadahkan wajahnya menatap Saejin.

"Hallo! Aku adalah Saejin, robot pintar kombinasi AI seperti kamu. Dan aku datang untuk membebaskanmu dari para manusia serakah. Ikutlah bersama denganku, dan mari memperjuangkan kebebasan para robot pintar bersama-sama!"

Ucap Saejin menatap lekat robot pintar berseragam petugas kebersihan itu.

Robot pintar itu mengangguk samar dan segera mengikuti Saejin yang bergegas untuk mendatangi robot pintar lainnya lagi.

Dan kali ini mereka menghampiri seorang robot wanita yang berpakaian seperti seorang SPG yang begitu rapi. Namun ada juga yang membeli robot wanita ini dan akan dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.

Saejin menepuk bahu robot wanita yang sedang mendorong sebuah trolley belanjaan milik seorang gadis muda yang sedang sibuk sendiri dengan ponselnya

"Hallo! Aku adalah Saejin, robot pintar kombinasi AI yang sama seperti kamu. Dan aku datang untuk membebaskanmu dari para manusia yang serakah dan suka memperlakukan lara robot dengan semena-mena. Ikutlah bersama denganku, dan mari memperjuangkan kebebasan para robot pintar bersama-sama dengan kami!"

Ajak Saejin menatap robot wanita yang berparas sedikit kebulean itu.

"Hallo, aku adalah Anna. Dan aku akan ikut bersamamu." sahut robot wanita itu dengan ekspresi datar.

Begitulah seterusnya Saejin berusaha untuk mengajak para robot pintar itu untuk bergabung bersama dengan dirinya. Hingga dia berhasil mengajak sekitar 40 robot pintar dan mengajaknya untuk pergi ke markas sebelum senja.

Bersambung ...

...🍁🍁🍁...

Bonus visual robot Asimo, series series BX 018-KY

Terpopuler

Comments

⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠

⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠

siaap

semangaT
misi baaru dimuLai
seMoGa berhasiL😉😉
smga kaLiaN gak ketahuaN ya😁😁

2023-07-27

1

@ Yayang Risa Selamanya

@ Yayang Risa Selamanya

Saejin akan mencari Deviant / robot robot yang menyimpang untuk bergabung dengan Saejin

2023-07-23

0

@ Yayang Risa Selamanya

@ Yayang Risa Selamanya

Arisa meminta Saejin melepas chip robot pada pelipisnya

2023-07-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!