Gudang E Robot Store, Yokohama, Tokyo, 11 PM.
Setelah Saejin, Arisa dan Asimo melakukan perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka telah tiba di wilayah dimana perusahaan E Robot Store berada. Namun mereka mendatangi sebuah gedung yang merupakan sebuah gedung penyimpanan baterai. Dan biasanya E Robot Store akan memiliki cukup banyak persediaan baterai super dan baterai supreme di gudang ini.
Terlihat 2 orang pria penjaga yang masih berbincang di depan pintu gudang tersebut sambil menyeduh kopi masing-masing di malam yang cukup dingin ini. Mereka juga terlihat menyibukkan diri dengan berbincang dan sesekali berselancar di di media sosial masing-masing.
Sementara itu dari kejauhan Saejin, Asimo, dan Arisa masih memantau kedua pria penjaga gudang itu dan berusaha untuk mencari celah dan kesempatan.
"Bagaimana ini? Kita harus membuat mereka meninggalkan tempat itu." gumam Saejin berusaha untuk mencari sebuah ide dan rencana.
"Aku akan memancing dan mengalihkan perhatian mereka. Setelah itu gunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin." ucap Arisa memelankan suaranya.
"Tapi, bagaimana kamu akan memancing dan mengalihkan perhatian mereka? Jika kamu sampai tertangkap oleh mereka, itu akan sangat berbahaya, Arisa." sabut Saejin mengkhawatirkan Arisa.
"Tenang saja! Kalian harus percaya padaku! Aku tidak akan tertangkap! Okay?" balas Arisa dengan wajah ceria sama seperti biasanya.
Saejin dan Asimo mengangguk pelan menyepakati rencana Arisa. Dan kini Arisa mulai beraksi. Dia berjalan mengendap-endap dan mulai mendekati dinding samping bangunan gudang itu. Dan rupanya rencana Arisa kali ini adalah mengalihkan perhatian kedua penjaga itu dengan menyalakan sebuah alarm kebakaran.
KRIIINGGGG ...
KRIINGGG ...
Alarm kebakaran mulai berbunyi dan seketika kedua pria penjaga gudang itu kalang kabut. Mereka segera bergegas untuk memeriksa gedung-gedung lain untuk memastikan dimana krbakaran itu terjadi.
Disaat itulah, Saeijin dan Asimo mulai bergerak.
"Asimo, kamu tetaplah disini dan berjaga! Aku akan menyelinap masuk ke dalam gudang. Halangi mereka dan ulur waktu mereka jika sampai aku belum keluar dari gudang penyimpanan baterai!" titah Saejin.
"Okay! Aku mengerti!" sahut Asimo.
Saejin segera menerobos memasuki gudang tersebut melalui jendela yang sedikit terbuka, karena pintu utama gudang masih terkunci. Sementara Saejin tidak memiliki kunci card untuk membukanya.
Di dalam gudang itu Saejin mulai mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk pelaksanaam misinya kali ini. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah kunci truk kontainer yang di dalamnya tentunya sudah tersusun cukup banyak baterai super dan supreme.
Dia segera mengambil kunci tersebut lalu mengangonginya di dalam pakaian hangatnya.
Sementara itu di luar, Arisa sudah kembali bersama Asimo dan mengintai darj kejauhan. Namun rupanya kedua pria penjaga gudang itu sudah terlihat kembali lagi.
Arisa dan Asimo cukup merasa kebingungan saat ini, karena Saejin masih berada di dalam gedung itu.
"Sialan! Siapa sebenarnya yang menyalakan alarm kebakaran saat itu?! Merepotkan saja! Padahal sama sekali tidak terjadi kebakaran apapun di gedung manapun! Ckkk ..." gerutu salah satu pria penjaga itu terlihat sedikit kesal.
"Mungkin saja alarm kebakarannya mengalami kerusakan. Buktinya tidak ada apapun yang terjadi." celutuk penjaga pria lainnya lagi.
"Tidak mungkin! Semua peralatan dan fasilitas di E Robot Store ini sangat diperhatikan oleh bos besar Ellios. Hal sekecil apapun akan selalu dipantau dan diperhatikan olehnya." sanggah penjaga pria lainnya.
"Ckkk ... tapi aku mulai ragu dengan semua pemikiranmu itu. Aku dengar akhir-akhir ini beberapa series robot pintar keluaran dari E Robot Store banyak yang dilaporkan telah menghilang begitu saja. Mereka meninggalkan tuannya masing-masing dan entah pergi kemana. Dan hingga sampai saat ini semua itu masih menjadi misteri." bisik pria penjaga gudang itu semakin memelankan suaranya.
"Ya ya. Kau benar! Aku juga mendengar soal hal itu. Aku khawatir jika semua ini akan berpengaruh terhadap E Robot Store. Semoga saja semua masalah ini bisa segera diselesaikan. Biar bagaimanapun aku sudah bekerja cukup lama disini. Dan aku tidak mau perusahaan ini menjadi down."
"Yah, semoga saja seperti itu."
Arisa dan Asimo masih bisa mendengarkan mereka samar-samar. Mereka berdua semakin kebingungan disaat melihat kedua penjaga pria itu yang semakin mendekati gudang.
Hingga akhirnya Arisa nekat untuk melakukan sesuatu kembali, agar mereka tidak mengetahui keberadaan Saejin yang masih berada di dalam gudang.
"Asimo, tunggu disini sebentar!" bisik Arisa sebelum dia meninggalkan Asimo.
Tak memberikan kesempatan Asimo untuk menjawabnya, Arisa segera keluar dari tempat persembunyiannya. Dia dengan sengaja memperlihatkan dirinya di hadapan kedua pria itu dan sengaja menghempaskan sebuah tong besar hingga menabrak kedua pria penjaga itu.
BRUUGHH ...
Setelah itu Arisa segera berlari ke arah lain dan menjauh dari area gudang.
"Sial! Siapa gadis itu?! Cepat tangkap dia!! Jangan-jangan dia adalah pencuri!"
"Ayoo!! Kita tangkap dia!!"
Dua pria penjaga itu segera bangun kembali dan bergegas mengejar Arisa.
Sementara itu Saejin yang baru saja berhasil keluar dari gudang melalui jendela, kini segera menghampiri Asimo. Namun Saejin terlihat mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya seakan sedang mencari sesuatu.
"Dimana Arisa? Apa dia belum kembali?" tanya Saejin akhirnya.
"Arisa kembali memancing kedua penjaga itu. Dan kini kedua pria penjaga itu sedang berusaha untuk menangkapnya." jelas Asimo.
Saejin terdiam sama beberapa saat dan memandangi sebuah kunci yang masih berada dalam genggamannya. Setelah cukup lama mempertimbangkannya, akhirnya Saejin mulai menyerahkan kunci truk kontainer itu kepada Asimo.
Karena mengingat menyopir adalah keahlian dari Asimo, hingga akhirnya dia mempercayakan hal itu kepada Asimo. Dan lagi saaf ini Saejin juga mulai merencanakan sesuatu.
"Asimo, kendarai truk kontainer itu untuk meninggalkan tempat ini! Segera pergilah ke Dermaga Tokyo!" ucap Saejin melirik sebuah truk kontainer besar yang di dalamnya sudah ada cukup banyak baterai super dan supreme.
"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Asimo tampak mencemaskan Saejin.
"Aku akan mencari Arisa terlebih dahulu. Kami akan segera menyusulmu!" tandas Saejin.
"Tapi ..."
"Percayalah padaku! Dan lakukan tugasmu dengan baik. Apa kamu mengerti, Asimo?" pangkas Saejin menekankan.
Meskipun perintah itu cukup berat, namun pada akhirnya Asimo hanya bisa mengangguk dengan patuh. Meskipun terbesit perasaan cemas, namun dia sangat yakin jika Saejin bisa melakukannya dengan baik.
Saejin dan Asimo bertatapan lekat dan keduanya mengangguk bersamaan. Asimo segera menaiki truk kontainer besar itu dan bersiap untuk mengemudikannya.
Sementara Saejin segera bergegas untuk menyusul Arisa. Halaman belakang perusahaan E Robot Store ini cukup luas. Sehingga Saejin memerlukan cukup banyak waktu untuk bisa menemukan Arisa. Terlebih dia harus bergerak dengan sangat hati-hati agar tidak diketahui oleh penjaga lainnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥
gilak 1 truck container di gondol🤣saejin ternyata lebih cerdas dr ellios ya😆
2023-08-03
1
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
Asimo, Saejin, dan Arisa begitu kompaknya...mereka saling melindungi satu dg yg lainnya..
2023-07-27
2
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
khan saEjiN dkk hanya meNgecoH kaLian saJaaa🤪🤪🤪🚴🚴🚴🚴🚴
2023-07-27
1