Menyelamatkan Para Robot

Perlahan Saejin membuka pintu tembaga itu dengan sangat hati-hati. Hingga terlihat si gadis robot berkacamata Jiu Jiu di balik pintu itu. Namun tiga detik setelah Saejin membuka pintu itu dan belum sempat terjadi perbincangan, , tiba-tiba saja seorang manusia berpakaian serba hitam kombinasi army sudah berada di belakang Jiu Jiu dan bersiap untuk menyerang dengan menarik pelatuk senjata laras panjangnya.

BUGH ...

TAR ...

BRUGHHH ...

PYARRR ...

Sebuah amunisi panas meleset dan malah mengenai lampu penerangan yang tergantung di langit-langit. Ternyata sebelum mausia itu menarik pelatuk senjatanya, Luke sudah memukul tengkuknya dengan sebuah kayu besar hingga membuat manusia itu tak sadarkan diri.

Semua kembali terlihat lega mengetahui kehadiran Luke yang kali ini menyelamatkan mereka.

"Anna, ajak mereka segera pergi ke ruang rahasia itu! Aku dan Luke akan segera menyusul setelah memastikan tidak ada robot pintar yang tersisa!" ucap Saejin kembali memberikan perintahnya.

"Baik, Leader Saejin! Ayo kita pergi!" sahut Anna dengan patuh dan segera memimpin beberapa robot itu untuk pergi ke ruang rahasia.

Sementara Saejin dan Luke segera melanjutkan untuk memeriksa sekitar. Beberapa robot pintar terlihat sudah ditemukan rusak tak berdaya dengan beberapa bagian tubuh yang rusak serta darah kebiruan yang mengalir pada beberapa luka itu.

Namun kini Saejin dan Luke mulai melihat robot Leo yang sedang duduk berlutut dengan menganggkat kedua tangannya. Sementara salah satu manusia sedang menodongkan senjata laras panjangnya bersiap untuk meluncurkan sebuah amunisi panas.

Kedua tangan Saejin mengepal melihat semua itu. Ingin rasanya dia menyelamatkan robot Leo dan melindunginya. Namun bagaimana caranya? Dia tidak memiliki cukup banyak waktu untuk bergerak dalam penyelamatan Leo.

Namun tanpa Saejin duga, kini robot Luke mulai menepuk bahu Saejin dan mengatakan sesuatu padanya, "Serahkan hal ini padaku!"

Setelah mengatakan hal itu, Luke segera keluar dari tempat persembunyian dan melenggang menghampiri mereka. Bahkan Saejin belum sempat untuk menahan kepergian Luke.

Luke memperlihatkan sesuatu kepada manusia itu dan membuat manusia itu menurunkan kembali senjata laras panjangnya. Namun Saejin dan Leo tidak mengetahui apa sebenarnya yang baru saja Leo perlihatkan kepada manusia itu.

"Serahkan dia padaku!" ucap Luke penuh dengan penekanan.

Rupanya itu adalah sebuah tanda pengenal dari sebuah badan intelegent negara yang Luke miliki sebagai tanda pengenal miliknya yang ditugaskan untuk membasmi para robot yang menyimpang itu. Manusia itu dengan mudahnya mempercayai Luke dan segera meninggalkannya.

Setelah kepergian manusia itu, Luke segera membantu Leo untuk berdiri kembali. Dan rupanya bahu kiri Leo juga mengalami cedera oleh serangan dari manusia lain.

"Leo, datanglah ke ruang pribadiku! Di lantai bawah karpet ada sebuah pintu rahasia. Masuklah! Disana mereka sudah menunggu kita dan mereka akan segera mengobati lukamu! Pergi dengan hati-hati dan jangan sampai tertangkap manusia lagi!" titah Saejin yang saat ini sudah menghampirinya.

"Baiklah. Aku mengerti." sahut Leo masih memegangi bahu kirinya.

Namun sebelum berlalu, Leo sempat menatap Luke rumit dan penuh rasa curiga.

Luke dan Saejin kembali memeriksa beberapa tempat dan sudah tidak menemukan keberadaan para robot pintar. Mereka hanya melihat para manusia yang mengobeak-abrik markas rahasia ini untuk mencari sesuatu.

"Luke! Sebaiknya kita segera menyusul yang lain! Sepertinya sudah tidak ada lagi yang tersisa. Kita harus segera meninggalkan tempat ini!" titah Saejin.

"Baik!" jawab Luke dengan patuh dan segera berlalu dengan hati-hati.

Saejin juga segera berlalu bersama Luke. Mereka bergerak dengan sangat hati-hati dan mengendap-endap agar pergerakannya tidak diketahui oleh para manusia.

Namun tiba-tiba saja Saejin menghentikan langkahnya disaat dia mendengar suara seorang gadis kecil menangis. Sementara Luke sudah terus berlari meninggalkannya.

Saejin memutuskan untuk memeriksa tempat di sekitarnya. Hingga akhirnya dia melihat seorang gadis kecil yang duduk meringkuk di lantai bawah. Sementara Saejin melihatnya dari lantai atas. Gadis kecil itu adalah Aya.

Bersamaan dengan itu seorang manusia bersiap untuk menyerang Aya dengan senjata laras pendeknya karena mengira Aya adalah juga robot pintar yang membelot.

Dengan cepat Saejin segera mengambil pergerakan cepat karena mengkhawatirkan Aya. Dia melompat dari atas dan jatuh tepat di atas manusia itu. Sebuah obat bius segera dia gunakan untuk membuat pria itu tak sadarkan diri.

"Aya, apa kamu baik-baik saja?" tanya Saijin menghampiri Aya.

"Kak Saejin. Aku baik-baik saja. Tapi aku takut sekali, Kak. Hiks ..." gadis kecil Aya segera bangun dan melempar tubuh mungilnya ke dalam pelukan Saejin.

"Kakak ada disini. Kakak akan melindungimu. Jangat takut lagi. Ayo, kakak akan menggendongmu dan kita tinggalkan tempat ini!"

Aya mengangguk dan kembali memeluk Saejin. Saejin segera menggendong depan Aya dan bergegas untuk meninggalkan tempat ini. Namun sayang sekali, rencananya tidaklah mulus dan bisa dengan mudah dilancarkan begitu saja.

Kini seorang manusia malah menyadari keberadaannya dan mengejar Saejin melewati sebuah lorong benatuan yang cukup gelap. Saejin masih berlari sambil memeluk Aya untuk menghindari serangan dari manusia itu.

TAR ...

TAR ...

TAR ...

Beberapa amunisia panas diluncurkan oleh manusia itu untuk melumpuhkan Saejin. Namun Saejin dengan pergerakan cepat dan lincahnya bisa menghindarinya. Namun punggungnya terkena sebuah tembakan itu hingga darah kebiruan mulai merembes dan membasahi pakaiannya.

Namun tidak menyerah sampai disini saja, luka tersebut tak membuat Saejin menyerah! Dia terus berlari untuk mencapai ruangan rahasianya yang berada di ujung lorong di lantai atas.

"Berhenti!! Jangan harap bisa kabur dariku!!" pria berseragam kehitaman kombinasi army itu memperingatkan dan kembali meluncurkan sebuah amunisi panas yang kali ini mengenai lengan kanan Saejin.

Tidak boleh sampai terjatuh! Aku tidak boleh kembali berakhir sampai disini! Karena kini bukan hanya untuk diriku sendiri! Aku masih harus melindungi Aya dan juga mereka! Mereka tidak boleh dihancurkan! Aku harus bisa menyelamatkan mereka!!

Batin Saejin menguatkan dirinya sendiri dan kembali mempercepat langkah kakinya untuk berlari. Namun sebelum itu, Saejin memanjat ke samping dan memberikan sebuah tendangan untuk manusia itu hingga pria itu terjatuh.

Setelah itu Saejin kembali berlari untuk mencapai ruang pribadinya. Dia sempat melihat dua manusia yang berada di sekitar ruang pribadinya. Hingga akhirnya Saejin kembali berhenti untuk mencari waktu yang tepat memasuki ruangan pribadinya tanpa sepengetahuan mereka.

Beberapa saat berlalu, namun kedua pria itu masih saja berada di sekitar tempat itu. Hingga akhirnya seseorang datang dengan tiba-tiba dan memukul kedua tengkuk pria itu secara bergantian dengan sebuah kayu besar. Hingga membuat kedua pria itu tak sadarkan diri.

BUGGHH ...

BRUGHH ...

"Ayo! Kita harus segera pergi!" Luke yang masih mententeng kayu besar itu kini mengajak Saejin untuk bergegas.

Saejin mengangguk dan segera memasuki ruangan pribadinya yang selama ini menyimpan sebuah tempat rahasia itu.

Terpopuler

Comments

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

pasti ini si Luke yang bantuin saejin, good job luke

2023-08-10

1

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

tenang leo sekarang Luke berpihak pada kalian

2023-08-10

1

🍭ͪ ͩմოí⁰³

🍭ͪ ͩմოí⁰³

penyelamatan kali ni betul2 mbuat mereka harus punya strategi yg baik lagi kedepannyaa lgi

2023-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!