Stealth King Sword (Pedang Raja Siluman)

Stealth King Sword (Pedang Raja Siluman)

Kebangkitan Yang Lebih Baik

Nuril Hazan, pemuda disabilitas miskin yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk di pemukiman lembah gunung.

Pemuda yang hanya memiliki satu kaki kanan itu baru berusia 20thn, tapi dia sudah harus berurusan dengan seorang lintah darat yang terus terusan menyengsarakan hidupnya.

Dia harus bekerja serabutan hanya untuk melunasi hutang yang di tinggalkan mendiang orang tua angkatnya.

Hutang yang seharusnya semakin lama semakin menyusut , ini malah semangkin membengkak dan membesar berkali kali lipat dari hutang awalnya.

Itu membuat Nuril merasa sangat sesak nafas, dan merasa lelah tak berkesudahan karena hutangnya tidak kunjung tuntas meski dia sudah bekerja mati matian untuk membayarnya.

'Braaak!!!' seorang pria berwajah sangar tiba tiba menendang daun pintu di gubuk yang di tinggali oleh Nuril. Dia juga langsung masuk tanpa permisi.

"Enak sekali hidupmu anak muda, hutang mu itu sangat banyak, tapi kerjaanmu hanya molor sepanjang hari, ini sudah jatuh tempo, jadi cepat bayar tunggakan mu" ucap sinis si pria yang jadi kaki tangan tuan tanah.

Nuril yang tengah terbaring sakit di tempat tidur reyotnya langsung memaksakan dirinya untuk bangkit.

"Maaf bang, kesehatan ku sedikit buruk akhir akhir ini, aku tidak kuat untuk bekerja di ladang, aku benar benar tidak punya uang untuk menyicil hutangnya sekarang , uhuukk uhuk" ucap Nuril dengan lemas

"Alah, alasan saja, pake pura pura sakit segala, Kalau kau terus terusan mencari alasan dan tidak mau menyicil hutangmu sekarang, jangan salahkan aku jika aku bertindak kasar padamu", ucap si pria sangar itu

"Aku mohon bang, berikan aku waktu, setidaknya sampai aku bisa bekerja lagi di ladang" ucap Nuril

"Aku tidak mau tau, pokonya cepat kau cari uangnya sekarang juga, dasar pemalas" ucap pria sangar itu sambil menarik baju Nuril dari tempat tidurnya hingga Nuril jatuh tersungkur ke lantai.

'Guprak' "Arggh. Ampun bang, aku benar benar sakit bang, aku tidak kuat untuk bekerja" ucap Nuril sambil meraih kaki si pria sangar itu, berharap ada belas kasihan darinya.

"Alah, alasan" ucap pria itu langsung menendang Nuril hingga dia jatuh terjungkal lagi.

Dan nasib nahas pun menimpa Nuril, dia terpental dan kepalanya harus membentur sudut Tiang penyangga gubuknya dengan keras.

'Trak' "Arggggghhh, a, a" seketika itu darah segar langsung mengucur deras dari kepala belakng Nuril. Dia langsung kehilangan kesadaranya saat itu juga.

"Waduh, anak ini malah berdarah Bos!, Bagaimana in?" tanya si pria sangar itu pada bosnya yang menunggu di luar.

"Apa?, Kau benar benar membuatku rugi Basim, kenapa kau malah melukainya?" tanya sang tuan tanah, dia sedikit panik melihat Nuril yang tergeletak lemas dengan bersimbah darah di dalam rumahnya.

"Ma maaf bos, aku tidak sengaja" ucap Basim

"Kalau di biarkan urusannya pasti bisa repot,, bisa bisa aku di salahkan kalau dia sampai mati" ucap si bos gendut.

"Bos, bagaimana kalau kita buang saja anak ini ke jurang?" ucap si Basim.

"Itu Ide bagus, aku tidak ingin mengeluarakan uangku hanya untuk mengobati anak sampah ini, cepat bawa dia, pastikan tidak ada orang yang melihatnya" ucap Si bos gendut yang melihat Nuril tidak mungkin bisa bertahan hidup lagi, mengingat dia sangat miskin, dan dia juga tidak ingin rugi jika harus mengobatinya.

*

Mereka pun membawa tubuh Nuril ke tepian jurang yang nampak cukup dalam dan terjal .

"Ini lebih baik untukmu anak muda, daripada hidupmu terus menyusahkan orang lain, lebih baik kau mati saja. Basim, cepat lemparkan dia sekarang juga!!" ucap si bos gendut pada pria sangar itu .

"Baik bos" Basim pun langsung melempar tubuh kurus Nuril itu ke bibir jurang yang ada di depan nya.

Tubuh Nuril pun seketika melayang bebas di udara, hingga dia berakhir di dasar jurang yang terjal.

Dan 'Bruuuukkk' hempasan yang sangat keras dari atas jurang itu cukup untuk membuat tulang tulang Nuril retak dan patah patah, saat dia mendarat di bebatuan terjal.

Setelah melempar Nuril, si bos gendut dan si Basim juga segera pergi dari tepian jurang itu dengan terburu buru.

Untuk sesaat, Sisa kesadaran Nuril datang padanya hingga dia mampu membuka matanya, dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya, tulang tulang di badannya terasa sudah hancur berkeping keping.

'Ini kah akhir hidupku?, kenapa kematianku harus seperti ini, tidak pantas kah aku mati dengan layak?, setelah hidupku yang begitu menyedihkan'

Pandangan lemah Nuril menatap lurus pada sebuah Arca kuno yang terdapat di selah batuan yang berada di depannya.

Refleks tangan Nuril yang sudah berlumuran darah itu tiba tiba bergerak untuk menyentuh Arca kuno yang ukuranya tidak lebih besar dari telapak tangan nya,

Nuril tidak tau kenapa tangan nya masih bisa bergerak, padahal dia merasa kalau seluruh badanya sudah mati rasa.

Dan tetesan Darah dari tangan Nuril langsung membasahi patung batu yang ukiran nya mirip dengan hewan primata.

Hingga tiba tiba terlihat biasan cahaya yang samar dari Arca itu seolah darah Nuril sudah membuka suatu segel tertentu dari batu itu.

Tapi Nuril tidak bisa menyaksikan nya lebih jauh, karena kesadarannya juga perlahan menghilang kembali.

*

Tiba tiba Nuril terbangun di tempat yang gelap gulita, matanya tidak bisa menangkap objek apapun di tempat yang tidak di ketahui nya itu.

"Apa aku sudah berada di alam baka sekarang?, akhir yang sangat menyedihkan" ucap Nuril yang mengira dia sudah benar benar mati.

Tiba tiba saja, dari arah depan nuril terbuka sepasang bola mata yang ukuranya sangat besar, lebih besar dari pada ukuran tubuh nuril, mata yang langsung memancarkan cahaya merah itu cukup membuat jantung nuril hampir copot dari tempatnya saat dia melihatnya.

"Si, siapa kau?" tanya nuril dengan terbata

"Kau sudah menganggu tidur panjangku"

Suara menggelegar dari mahluk itu langsung menggetarkan gendang telinga nuril hingga nyaris hancur, mulutnya yang bertaring itu berada tepat di bawah sepasang mata yang menyala merah di kegelapan itu.

"Aku benar benar minta maaf jika aku sudah mengganggu tidurmu, kau boleh tidur lagi, aku, aku tidak akan mengganggumu lagi" ucap Nuril merasa sangat ketakutan menyaksikan hal di luar nalar yang tidak pernah di lihatnya, di semasa hidupnya.

"Aku sudah terbangun, artinya kau harus membantuku untuk bangkit" ucap Bayangan yang hanya nampak mata dan giginya yang bertaring.

"Apa aku bisa membantumu?" tanya Nuril, dia berpikir kalau ukuran mata saja bisa lebih besar dari pada tubuhnya sendiri, akan sebesar apa wujud keseluruhan dari mahluk di depan nya itu.

'Bagaimana mungkin aku bisa membantu mahluk sebesar itu untuk bangkit?' batin nuril

"Rrrrrrrggghhhh" mahluk itu tiba tiba bergemuruh lagi, dan seketika mata merahnya yang menyala dan gigi tajam nya itu langsung menyusut dan menjadi satu titik cahaya kecil.

Cahaya itu langsung bergerak perlahan ke arah nuril, dan segera memaksa masuk ke mulut Nuril

"Aaaaaarrrgghhhhh" mulut Nuril langsung merasakan rasa panas yang luar biasa, apalagi saat cahaya itu memaksa masuk ke rongga rongga tenggorokan Nuril.

Teriakan Nuril semakin menggila hingga suaranya membelah kegelapan yang menyelimutinya sekarang.

*

Beberapa saat kemudian, Nuril yang tiba tiba terperanjat bangun lagi, mendapati dirinya masih berada di dasar jurang berbatu itu, tapi semua rasa sakitnya kini sudah tidak dia rasakan lagi.

Dia memperhatikan sekelilingnya dengan Hela nafas yang tidak beraturan, seolah dia baru saja terbangun dari mimpi yang sangat sangat buruk.

"Apa itu tadi?, apa itu hanya mimpi buruk, benar benar mengerikan!!" ucap Nuril yang langsung berdiri untuk pergi dari dasar jurang itu.

Tapi dia langsung tersadar sesuatu, dan melihat ke arah kakinya, "Apa?, aku tidak salah lihat kan?, aku punya kaki kiri?" dia sangat senang saat melihat ada sepasang kaki yang utuh di badanya.

Padahal sebelumnya dia hanya mempunyai satu kaki dan harus berjalan dengan bantuan kruk tongkat.

Dia kemudian meraba raba tubuhnya sendiri, meski dia sudah jatuh dari ketinggian dan mendarat di bebatuan, dia sama sekali tidak melihat luka di tubuhnya.

Bahkan penyakit yang dia derita di beberapa hari terakhir itu juga sudah sembuh.

"Ini benar benar keajaiban" ucap Nuril

Nuril mendongak ke atas jurang, "Haaaahahha" dia langsung tertawa keras karena merasa keadaan nya sekarang itu jauh lebih baik dari pada sebelum dia jatuh.

"Ahahhaha, ahahhaha, jika ini hanya mimpi, aku mohon, jangan ada yang membangunkan aku selamanyaaaaaa" teriak Nuril tidak bisa membendung rasa senangnya.

Tapi di tengah tengah kesenangannya, tiba tiba ada sesosok mahluk primata kecil yang hinggap di bahu kiri Nuril,

Nuril melirik dan mencoba menepisnya karena kaget "Aaa apa itu?" ucap nuril mencoba mengusir mahluk tersebut dari tubuhnya.

Namun gerakan yang lincah dari mahluk berbulu kuning emas itu bisa dengan mudah menghindari tangan Nuril, lalu berpindah kebagian bagian tubuh Nuril yang lain.

"Apa itu?, pergilah, pergilah" ucap Nuril terus mencoba mengusirnya.

Hingga akhirnya mahluk itu hinggap di ranting pohon yang tidak jauh dari Nuril.

Dan barulah nuril bisa tenang saat mahluk itu tidak di badanya lagi.

"Mahluk apa itu?, kenapa bentuknya aneh sekali" gumam Nuril yang baru kali ini melihat mahluk primata yang memiliki warna bulu emas yang sangat mencolok.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-08-22

0

Lee

Lee

Sepertinya seru, kayak nonton film dongeng tapi versi novel 🤭 soalnya suka nonton film bangsa elf, peri..gitu ..hihi..😅

2023-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!