Serangan Para Gadis

Nuril sangat penasaran dengan makhluk primata berbulu emas yang mirip hewan tarsius itu, menurutnya mahluk itu sangat menarik dengan matanya yang bulat kemerahan, dan taring taring kecil mencuat dari mulutnya,

"Sepertinya ini jenis monyet yang sangat langka, aku mungkin bisa menjualnya dengan harga yang tinggi" ujar Nuril, dia berniat untuk menangkap mahluk berbulu emas itu.

Perlahan Nuril mendekati mahluk itu lagi dan mencoba menangkapnya "Hup"

Tapi mahluk itu tiba tiba menghilang dari tangkapannya. "Ah, sial, kemana mahluk itu" ujar Nuril mencari ke pohon pohon lain di sekitar nya

Tapi dia terkejut lagi saat menyadari kalau Tarsius emas itu sudah berada di pundaknya lagi.

"Uwaaaaaaa" Nuril mencoba menangkapnya dengan kaget.

Namun secepat kilat Tarsius emas itu berpindah tempat ke pohon yang lebih jauh lagi.

Namun Nuril masih bisa melihat pergerakan nya meski hampir tidak terlihat karena tarsius emas itu memiliki kecepatan gerak yang sulit terlihat oleh kasat mata.

"Sial, tunggu kau, aku pasti akan menangkap mu" ujar Nuril segera beranjak untuk mengejar.

'srett' Nuril juga ternyata bisa bergerak sangat cepat dan tiba tiba sudah berada di depan tarsius emas itu lagi.

"Kena kau" Nuril akhirnya bisa menangkap tarsius itu.

"Hahaha, akhirnya kudapatkan juga kau" ucap Nuril tertawa senang.

"Tunggu, bukan kah tadi aku di sana?, bagaimana bisa?, jaraknya sangat jauh, kenapa aku bisa cepat sampai di sini?" Nuril merasa heran saat dia menyadari kalau pergerakan nya juga secepat tarsius itu.

Dia terus memandangi tempat dia berada sebelumnya, yang jaraknya puluhan meter dengan medan yang cukup terjal, tapi dia bisa sampai kesana tidak lebih dari satu detik saja.

"Ini mustahil" gumam Nuril

Ketika pandanganya kembali ke tangannya, dia mendapati kalau Tarsius yang sudah berhasil dia tangkap tadi sudah tidak ada lagi.

"Apa?, kemana lagi mahluk itu, sial, dia mempermainkan ku" ucap Nuril terheran.

Matanya pun kembali mendapati keberadaan tarsius itu di jarak kurang lebih 70 meter, dan hampir mustahil jika mata biasa melihat mahluk sekecil itu di antara rimbunnya dedaunan di pohon.

"Kau tidak akan lepas begitu saja" gumam Nuril yang langsung melesat cepat ke arah tarsius itu lagi, dia merasa badanya sangat ringan tapi juga bertenaga. jadi dia bisa selincah tarsius itu.

Nuril tidak banyak berpikir kenapa dia mampu melakukan itu, karena dia menganggap kekuatannya itu adalah hal yang lumrah bagi roh yang sudah meninggal, dan itu sah sah saja menurutnya.

Tarsius emas itu terus kejar kejaran dengan Nuril dari pohon ke pohon , pohon besar atau kecil, tinggi atau rendah tidak jadi masalah untuk Nuril yang memiliki pergerakan super cepat itu.

Tapi tarsius emas itu juga bukanlah mahluk sembarangan, jadi tidak mudah untuk Nuril mendapatkannya lagi.

Mereka terus saling mengejar, tapi hanya berputar putar mengitari tempat awal mereka, Nuril merasa cukup bersenang senang dengan keadaan barunya itu, dia terus tertawa lepas dan bersemangat saat mengejar Tarsius emas itu.

Sampai ketika Tarsius itu berhenti di antara dua bongkah batu yang tegak berdiri, seperti halnya sebuah gawang.

"Apa kau sudah lelah?, Kena Kau" ujar Nuril yang tanpa pikir panjang langsung menerkam Tarsius itu untuk menangkapnya.

Namun, ruang yang ada di antara dua bongkah batu itu tiba tiba menjadi sebuah portal dimensi lain, yang otomatis langsung menyedot Nuril yang baru menangkap Tarsius itu masuk ke dalamnya.

"Apa ini?" tanya nuril yang tiba tiba merasakan ada keanehan.

.

Tiba tiba Nuril langsung terjatuh dari ketinggian bersamaan dengan riak air terjun yang juga mengarah ke bawahnya,

Tersadar kalau dirinya terjatuh lagi membuat Nuril sontak berteriak histeris "Uwaaaaaaaaaaah"

'Biurrrrr' Nuril langsung tercebur ke genangan air yang lumayan cukup dalam.

Nuril terus tenggelam hingga ke dasar sungai yang berbatu, air yang yang sangat jernih di kolam alami itu membuatnya bisa melihat apapun yang ada di dalamnya, termasuk ikan ikan kecil yang tengah berenang di sekitarnya.

Tarsius emas yang juga ikut tenggelam bersama nuril juga terlihat berenang naik untuk ke permukaan.

Nuril juga sadar kalau dia tidak sendirian di kolam sungai itu, karena dia melihat tubuh tubuh putih yang mengambang di permukaan Air.

Sejenak dia memperhatikan nya, dan dia yakin kalau itu adalah sekumpulan gadis gadis yang sedang mandi di sana .

Nuri jadi merasa sedikit takut kalau dia muncul kepermukaan, dan di kira sedang mengintip gadis gadis itu

Tapi dia juga merasa tidak mungkin bisa terus terusan diam di dalam Air, karena dia butuhkan oksigen untuk bernafas.

Nuril terpaksa berenang naik ke atas, lalu memunculkan kepalanya ke permukaan, dengan Tarsius yang juga ikut di kepalanya.

Dia langsung tertegun saat melihat pemandangan gadis gadis mulus berambut abu muda yang berenang di air yang sama dengan nya.

'Indah', itulah yang terbesit di otak nakal Nuril .

Nuril sedikit bingung harus berbuat apa, tapi sekaligus senang karena bisa melihat gadis gadia mulus di depan matanya langsung .

Salah satu gadis yang mandi di sana akhirnya menyadari kalau ada orang asing di air selain mereka.

"Ada mahluk asing!!, cepat semuanya keluar dari air" teriak salah satu gadis yang melihat Nuril.

Nuril merasa sedikit tidak enak berada di situasi itu, tapi mau bagaimana lagi, itu adalah suatu kebetulan yang bagus menurutnya. jadi dia mencoba tetap tenang, dan menikmati sisa pemandangan yang teramat langka baginya itu.

Satu persatu gadis polos itu langsung keluar dari air menuju ke tepian sungai, dengan cara yang bervariasi, beberapa gadis langsung melayang di udara dangan sayap transparan yang muncul dari punggung mereka , dan ada juga seorang gadis yang hanya berenang di permukaan untuk sampai ke darat.

Nuril pun menyadari kalau ada keanehan yang nampak dari gadis gadis yang di lihatnya itu.

"Mereka itu apa?, kenapa mereka bisa terbang?, apa ini hanya halusinasiku?" gumam Nuril terheran heran.

Setelah naik ke daratan, semua gadis itu langsung mengenakan atribut mereka yang tersimpan di sana.

Setelah itu mereka langsung mengeluarkan persenjataan yang tiba tiba muncul di tangan tangan mereka.

Nuril merasa kalau itu mulai jadi masalah yang serius, "Sial, mereka ternyata punya senjata" ucap Nuril yang melihat mereka sudah bersiap menyerangnya,

Ada yang mengarahkan busur panahnya, tombak trisula, belati kembar, dan senjata pedang lainnya.

"Cepat lumpuhkanbmahluk itu" teriak salah satu sang gadis.

"Hey, tahan dulu, Kita bisa membicarakan ini baik baik, tidak perlu dengan cara kekerasan kan?" ucap Nuril mencoba untuk bernegosiasi dengan kelima gadis seksi berpenampilan aneh itu.

"Jangan dengarkan dia, dia pasti berbahaya, serang sekarang juga" teriak Salah satu gadis lainnya.

Mereka pun mulai menjadikan Nuril sebagai target sasaran dari anak panah dan tombak yang di pegang mereka.

Dan seketika tombak tombqk dan anak panah yang mulanya hanya tunggal, menjadi sangat banyak setelah terlepas dari busurnya.

Tombak tombak dan anak panah itu langsung bergerak cepat ke arah Nuril yang masih ada di dalam air.

Dan 'sep, sep' puluhan anak panah itu hanya mengenai riak air yang bergelombang . sementara Nuril sudah tidak nampak di sana

"Hah, tidak kena?, kemana perginya mahluk tadi" ucap salah satu gadis berambut pirang yang tidak melihat Nuril lagi.

Mereka terus bersiaga untuk antisipasi kalau Nuril muncul lagi ke permukaan. meski mereka tidak melihatnya di bawah air.

"Apa kita tidak bisa berdamai saja?, itu lebih baik daripada kalian membunuhku kan?" ucap Nuril yang tiba tiba sudah berada di belakang kelima gadis itu.

"Dia ada di belakang, hati hati" teriak salah satu dari gadis itu, yang langsung berbalik ke arah Nuril lagi

Sontak serangan pun langsung berhamburan lagi ke arah Nuril, serangan yang menurut Nuril sangat tidak biasa itu membuatnya cukup berhati hati, dan dengan ketangkasan Nuril, dia masih bisa menghindari semua serangan mereka itu, lalu melesat cepat ke sisi lain mereka.

"Aku benar benar minta maaf pada kalian, aku tidak punya maksud apa apa!!, aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa tiba tiba ada di sini" ucap Nuril menjelaskan.

Mereka berlima langsung menoleh ke arah Nuril lagi, mereka cukup terkejut dengan pergerakan Nuril yang sangat cepat itu, mereka bahkan menatap Nuril dengan tatapan ngeri.

Itu Karena serangan dari mereka benar benar tidak bisa melukai Nuril sedikit pun.

"Kak aku merasa kalau dia bukan mahluk sembarangan, dia memiliki aura yang sangat kuat, lebih baik kita kabur saja, kita tidak mungkin bisa melawan nya" ucap Gadis cantik berambut gelap yang memegang busur.

"Kamu benar adik kelima, serangan kita sama sekali tidak berpengaruh padanya, semuanya, kita mundur" teriak wanita berambut abu muda yang lain.

Mereka pun langsung pergi melayang ke udara dengan sayap transparan mereka lagi, kecuali satu gadis berambut gelap yang memegang busur terlihat dipegangi oleh dua saudarinya untuk pergi.

"Tunggu dulu, apa kita tidak bisa berkenalan?" tanya Nuril melihat kepergian mereka "Hhh, sayang sekali aku tidak bisa mengenal mereka satupun" ucap Nuril sangat menyayangkan.

Meski Nuril tidak tau mereka dari bangsa apa, tapi dalam pandangan Nuril mereka tetap terlihat sangat menarik, meski paras mereka sedikit berbeda dari gadis gadis yang umumnya dia temui di desanya.

Salah satunya perbedaan yang paling mencolok terlihat dari bentuk telinga mereka yang runcing, dan warna rambut yang bervariasi.

Tapi selebihnya mereka cantik, dan mungkin Nuril tidak akan menemukan gadis seperti mereka di desanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!