'Beginikah rasanya di makan oleh batang pohon, mungkinkah ini karma dari kayu kayu yang sering ku bakar di tungku sebelumnya?, ah entahlah, tapi ini tidak lebih menyakitkan daripada kehidupan ku yang sebelumnya'
Nuril yang sudah berada di dalam tubuh roh pohon itu, mendadak melihat biasan cahaya samar berwarna biru.
Beberapa saat kemudian Tarsius emasnya juga tiba tiba hadir di dalam pandangannya, Tarsius emas juga langsung memancarkan cahaya keemasanya lagi.
Dan Seketika itu juga, Nuril merasakan kalau bagian bagian tubuhnya yang tadi sudah terkoyak hancur kini kembali utuh seperti sdiakala, dia bahkan bisa merasakan tangannya lagi yang masih menggenggam erat sisa pedangnya yang patah karena ikut terkoyak di mulut Roh pohon.
"Sial, harusnya aku tau kalau aku tidak akan mati semudah ini, karena aku adalah raja Siluman, benarakan!, Tarsius" ucap Nuril memandangi Tarsius yang di depannya.
Tarsius hanya sedikit berekspresi dan entah apa makna dari ekspresi nya itu, karena Nuril tidak bisa membaca setiap ekspresi dari mahluk kecil itu.
"Sekarang saatnya menghancurkan pencernaan mu dari dalam, anggap saja ini karma karena kau sudah memakan orang baik seperti ku" gerutu Nuril yang langsung menghujamkan serpihan pedangnya ke sembarangan arah, dan terus meronta menuju ke arah cahaya biru itu.
"Aku yakin itu jantung dari pohon jelek ini" ucap Nuril yang tengah berbalik mengoyak isi di dalam perut roh pohon itu.
"Arrrrrrrrgghh, mahluk apa yang ku makan ini?, argggghhh," roh pohon itu terus meraung raung kesakitan seiring Nuril yang mengoyak tubuh nya dari dalam.
Hingga akhirnya Nuril bisa meraih rune berwarna Biru tua yang bersinar terang itu.
"Akhirnya kudapatkan kau" ucap Nuril langsung mencabutnya, dan sedikit memperhatikan batu rune indah bebentuk permata pipih yang seukuran dengan telapak tangannya.
Rune biru itu semakin bercahaya terang di kala Nuril sudah berhasil memegang nya, dan terasa semakin hangat di tangan Nuril, Kemudian batu rune itu perlahan melebur dan menjalar ke seluruh tubuh Nuril.
Hingga akhirnya cahayanya meredup di kala energinya sudah terserap habis kedalam aliran darah Nuril.
"Apa?, kenapa?, apakah ini hanya tipuan?, Ah tidak mungkin" gumam Nuril kesal karena merasa sudah kehilangan rune biru yang sulit di dapatkan olehnya itu.
Padahal kenyataannya energi dari Batu rune biru itu kini sudah membaur di dalam aliran darahnya. dan memperkokoh daya tahan tubuhnya berkali kali lipat daripada sebelumnya. dan sekarang dirinya sudah sanggup untuk menampung kekuatan yang lebih besar lagi.
Tiba tiba Tarsius emas juga bercahaya putih lalu melebur dan terserap kedalam diri Nuril, dan Nuril langsung merasakan energi yang mulai meronta di dalam dirinya, seolah olah mendesak untuk keluar "Apa ini?.Aaaarrrrrrrrrghhhhh" Nuril berteriak keras,
Kesadaran Nuril pun mulai di ambil alih oleh sesuatu yang lain dari dirinya, matanya langsung bersinar terang, taringnya mencuat keluar, dan rambutnya mengeras menyerupai mahkota tanduk di sisi kiri dan kanannya .
Medan energi yang keluar dari dalam diri nuril langsung menghancurkan tubuh dari roh pohon itu, lalu memancar kelangit
dan menyinari belantara lembah siluman yang remang remang itu jadi terang benderang.
Sementara para siluman sedikit tersentak dan menghalangi mata mereka, karena cahaya silau yang di hasillan medan kekuatan yang begitu dahsyat itu, yang tiba tiba membeludak di tengah tengah mereka.
Nuril lalu mengangkat satu tanganya ke arah langit. dan kilatan petir langsung berpadu dengan medan energi yang di hasilkannya, dan semuanya itu langsung terpusat ke genggaman tangan nuril. Dan
'Crinnggggggghhhhh,,,,, critch, critchhhh,,' Di Tangan Nuril langsung muncul sebuah pedang tangguh yang berenergi sangat kuat, di selingi kilatan listrik yang menyelimuti bilah pedang legendaris raja siluman itu.
Aruni juga sampai bisa merasakan kekuatan yang teramat dahsyat itu meski dia sudah berada jauh dari lembah kematian,, dan sudah kembali ke wujud manusia nya.
"Cahaya apa itu tadi,?" tanya Rayuna yang melihat sekilas cahaya yang memancar kelangit itu.
"Entahlah, yang pasti itu energi yang sangat kuat" ucap Aruni
"Hu hu, Nuril, aku harap ada keajaiban yang bisa menyelamatkan nya" rengek Imelda
"Semoga saja" ucap Rayuna
Ketika cahaya dari medan energi itu mulai meredup, para siluman yang sekarang mengelilingi Nuril pun kini bisa melihat wujud Nuril.
"Roarrrrr" mereka semu langsung bergerak serempak untuk menyerang ke arah Nuril.
Namun 'Cringhhhhhhhhhh, sreeeetttttttt' efek tebasan pedang Nuril yang jauh langsung memotong leher beberapa siluman siluman yang berukuran sedang di depannya.
Dan Nuril melkukan itu pada Siluman siluman yang ada di sekelilingnya hanya dengan mengibaskan pedang dan berputar di tempatnya saja 'Sreeerttttt, srertt sreeettt'
Kepala para siluman dan tubuhnya pun langsung jatuh bergelimpangan satu persatu oleh hempasan pedang Nuril, dan dia hanya butuh beberapa detik saja untuk menumbangkan beberapa siluman besar yang paling dekat dengannya.
Tapi itu belum berakhir karena siluman yang lainya juga masih terus berdatangan ke arah Nuril.
Nuril lalu menurunkan pandangan dan menancapkan ujung pedangnya ke atas tanah. bumi pun langsung bergetar hebat, hingga mengganggu pergerakan siluman darat.
Tiba tiba sebuah tangan batu raksasa menyeruak keluar dari dalam tanah dan muncul ke permukaan, tangan itu langsung menimpa beberapa siluman sampai hancur, layaknya menepuk sebuh lalat.
Perlahan bagian kepala dan tangan lainnya juga muncul dan bangkit membumbung tinggi, Nuril juga ikut naik karena dia berada di atas kepala mahluk batu besar itu, dan hanya dengan kemunculan setengah dari badannya saja, mkhluk batu dari roh alam itu sudah terlihat sangat besar. apalagi jika dalam ukuran sempurnanya.
'Dummmmmh 'dummmhh' Makhluk batu itu langsung melibas habis semua siluman yang mencoba mendekat ke arahnya, dan golm batu itu tidak terlalu terpengaruh oleh serangan searangan yang di lancarkan siluman siluman di sekitar nya,
Sementara Nuril hanya berdiri dengan tenang di atas kepala makhluk itu dan sedikit mengontrolnya lewat pedangnya.
Mahluk batu itu bukanlah perwujudan dari dalam nuril yang sesungguhnya, itu hanya sebagian kecil kekuatan yang bisa di panggil oleh pedang raja siluman itu, karena hakekatnya pedang itu mampu memanggil ratusan mahluk kuat yang tersegel ataupun tertidur untuk bangkit menuruti perintah nya.
Namun jumlah makhluk yang di panggil itu tergantung dari seberapa banyak darah si pemanggil yang bisa di persembahkan untuk pedang itu.
Dengan waktu singkat, mahluk batu Nuril bisa menumbangkan puluhan siluman yang berani mendekat ke arahnya, hingga akhirnya tidak ada lagi Siluman yang berani mendekati Nuril lagi.
Karena siluman siluman yang kewalahan melawan Nuril memilih melarikan diri dan bersembunyi lagi ke tempat persembunyian mereka di lembah itu.
Dan di saat semuanya sudah selesai, pedang raja siluman yang di pegang oleh Nuril perlahan memudar dan lenyap.
Dan Golem batu yang di tunggangi oleh Nuril itu juga segera rubuh dan kembali ke tanah seperti asalnya, bersaman dengan Nuril yang melesat pergi entah kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments