Untuk Apa Pulang

Para gadis peri langsung terpesona melihat aksi yang diperlihatkan oleh Nuril, karena dalam pandangan mereka, turun dari langit dengan menginjak kepala siluman besar hingga mati itu sangat keren.

"Kapan dia mulai melakukan itu?, keren" ucap Rayuna yang tidak melihat pergerakan Nuril saat dia meloncat naik ke monster itu.

"Entahlah, tapi itu benar benar keren" ucap Imelda

"Ayo kita ke sana, barang apa yang di bawa oleh siluman itu" ucap Aruni langsung beranjak mendekat ke arah Nuril, yang masih memperhatikan wajah siluman yang membuatnya cukup merinding itu.

"Nuril, ternyata kau sangat hebat " puji Imelda

"Tidak juga, pisau mu yang sudah membunuhnya, jadi kaulah yang sebenarnya hebat, ini ku kembalikan" ucap Nuril langsung melempar pisau imelda pada pemiliknya.

"Huupp," imelda langsung menangkap pisaunya, dan menjilat sisa darah siluman yang ada di pisaunya.

"Uweek,, Tidak kusangka, siluman pertama yang di bunuh oleh pisauku ini rasanya tidak enak" ucap Imelda

"Kamu jangan sembarangan, nanti kau keracunan" ucap Rayuna

Imelda hanya nyengir saja

"Harusnya kita dapat barang bagus dari mahluk ini" ucap Aruni langsung menghampiri monster itu.

"Barang apa maksudnya?" tanya Nuril yang tidak mengerti

"Semakin besar dan kuat siluman, itu artinya semkin hebat pula barang yang sudah menjadikanya wadah, dan itu pasti punya harga yang bagus di pasaran" ucap Aruni sedikit menjelaskan.

Tapi penjelasan Aruni sama sekali tidak memberikan pencerahan pada Nuril.

"Aku sama sekali tidak mengerti, apa mahluk seperti ini yang selalu kalian buru?" tanya Nuril

"Ya, seperti inilah buruan kami, malah ada yang lebih besar dan lebih menakutkan daripada ini yang pernah kami taklukan, dan aku sendiri yang memegang senjatanya" ucap Rayuna

"Benarkah?, ternyata kalian wanita wanita yang hebat" ucap Nuril nyengir.

"Kalau siluman yang ada di kepalamu, itu siluman apa?, rasanya aku belum pernah melihat siluman sekecil itu" tanya imelda penasaran.

"Siluman di kepalaku?" tanya Nuril. dia langsung meraba kepalanya dan baru sadar kalau Tarsius emas itu masih ada di kepalanya.

Nuril mengelusnya, dan tarsius itu langsung berpindah ke tangan Nuril.

"Oh ini, Ini adalah buruan ku, aku tidak tau ini siluman atau bukan, yang pasti dia sangat lincah," ucap Nuril

"Tapi dia Kecil sekali, dia pasti masih belum di jadikan wadah oleh senjata apapun" ucap Aruni

"Entahlah" ucap Nuril tidak paham dengan rumus Aruni

Tubuh monster terbang yang sudah berhasil di tumbangkan oleh Nuril itu tiba tiba saja menyusut, dan berubah menjadi sosok pria dari bangsa Elf.

"Hah, Yagi?, apa itu kau?" tanya Narima yang mengenali sosoknya

Semuanya langsung mengalihkan perhatian mereka pada pria elf yang di panggil Yagi itu

Yagi yang tergeletak langsung berdiri dan menatap tajam pada Nuril.

"Sejak kapan kau punya siluman terbang?" tanya Aruni

"Ini baru saja kudapat kan, kenapa kalian malah membunuhnya, aku akan membunuhmu manusia, karena kau sudah membunuh peliharaan ku" ucap Yagi langsung mengeluarkan senjata kampak nya, dan mencoba menyerang Nuril.

Tentu Nuril bisa menghindarinya dengan sangat mudah, dan berpindah tempat ke samping yagi, Nuril langsung menyentil hidung Yagi cukup keras 'Peletak'.

"Aw aw aw, sakit" Yagi langsung merasa kesakitan di hidung mancungnya yang terasa hampir patah, dan dia memeganginya.

"Mau membunuhku?, pikirkan lagi!" ucap Nuril berlaga.

"Kau benar benar elf bodoh Yagi, jelas jelas manusia ini bisa menumbangkan wujud siluman mu dengan mudah, apa lagi kau yang seperti ini " ucap Imelda

"Aku tadinya hanya ingin memamerkan itu pada Aruni, kenapa kalian harus membunuhnya, aku menukarnya dengan 15 kristal darah" ucap Yagi

"Mahal sekali!, memangnya untuk apa kau berlaga seperti itu, hah?, jelas jelas Aruni tidak tertarik padamu, jadi jangan pernah dekati dia lagi" ucap Rayuna

"Yagi, kenapa kau tidak memilihku saja, aku mau padamu" ucap Imelda

"Aku tidak mau padamu, aku hanya ingin pada Aruni, aku ingin memiliki keturunan setengah manusia, supaya bisa hebat seperti Putri Jeliska" ucap Yagi

"Hah!!, ngimpi saja, aku tidak mau" ucap Aruni

"Tunggu dulu, kau bilang Aruni iti manusia?" tanya Nuril baru menyadari hal itu.

"Ya, dia memang manusia seperti mu, kami menemukanya saat dia tersesat, dan hampir di makan oleh siluman kelaparan" ucap Rayuna

"Pantas saja dia berbeda dengan kalian" ucap Nuril yang memang melihat perbedaan Aruni dan gadis elf sedari awal.

"Kami tidak bisa menemukan jalan untuk dia pulang ke dunia manusia lagi, ke jadi kami mengangkatnya jadi saudari, dan tinggal bersama kami" ucap Rayuna.

"Apa kau juga mau tinggal bersama kami?, di rumah kami masih kosong" ucap Imelda yang langsung beranjak ke samping Nuril.

Tentu saja itu yang di inginkan Nuril, meski dia tidak pernah memikirkannya.

"Sepertinya itu ide yang bagus, aku juga tersesat" ucap Nuril yang hampir meneteskan air liurnya, membayangkan bisa tinggal bersama dengan elf yang cantik dan seksi seperti mereka.

...****...

Nuril pun dia bawa mereka ke tempat persembunyian para gadis, nuril di bawa ke sebuah bukit batu yang terdapat gua untuk masuk kedalamnya.

"Kalian tinggal di gua ini?" tanya Nuril sedikit tidak habis pikir.

"Ya, mari masuk" ucap Rayuna

"Aku juga ingin tinggal bersama kalian," ucap Yagi yang juga ikut kesana.

"Aku akan membunuhmu jika kau berani ikut masuk ke dalam" ucap Narima

"Kenapa begitu?, kenapa aku tidak di perbolehkan, sementara manusia boleh?" tanya Yagi merengek

"Jangan banyak bertanya, pergi sana yang jauh" ucap imelda sambil menendang kaki Yagi

"Kalian benar benar elf yang jahat" ucap Yagi

"Terserah, cepat pergi sana" ucap Imelda

"Ya, aku pergi" ucap yagi yang langsung beranjak terbang

Pintu batu pun segera terbuka, dan Rayuna langsung memimpin untuk masuk

"Masuklah" ucap Rayuna

Nuril segera mengikuti Rayuna, dan yang lainnya juga mengikuti di belakang.

Nuril langsung terkesima melihat isi di dalamnya, bagaimana tidak, di dalam gua itu terdapat bangunan yang cukup besar, terlihat juga kilauan dari emas permata yang jadi dekorasi pintu masuknya

"Ini luar biasa, bagaimana bisa kalian membangun rumah dari emas, berapa penghasilan kalian perhari?" tanya Nuril, dia membandingkan rumah yang bertahtakan emas itu jika berada di dunianya, pasti hanya bisa di bangun oleh para miliarder saja.

"Tidak banyak, paling hanya dua atau tiga keping kristal darah saja" ucap Imelda

"Keping darah, apa itu?" tanya Nuril

"Di dimensi ini, emas itu bukanlah barang yang mahal, tapi tetap di sukai, yang berharga di sini juga bukan uang seperti di dunia kita, tapi kristal darah murni yang berasal dari ras persilangan antara manusia dan peri" ucap Aruni menjelaskan

"Maksudmu, setiap ras persilangan itu akan di kuras darahnya untuk di buat kepingan kristal?" tanya Nuril

"Entahlah, kami juga tidak begitu paham dengan membuatnya, dan seperti apa prosesnya, karena itu hanya di produksi secara rahasia oleh kerajaan elf" ucap Rayuna

"Itu mata uang yang aneh sekali, tapi aku ingin emas, bolehkah aku memintanya sedikit?" tanya Nuril yang mungkin bisa membawa emas yang banyak saat dia kembali ke dunianya, jelas itu akan membuatnya kaya raya.

"Boleh, kau pilih saja di dalam apa yang kau mau" ucap Rayuna yang langsung membuka pintu rumahnya yang berlapis emas dan bermotif has negri peri

Nuril lebih terkesima lagi saat mereka masuk kedalamnya, ruangan yang luas itu di penuhi oleh furniture yang hampir semuanya berlapis emas dan perak.

Mata nuril langsung membulat seperti baru saja menemuka segudang harta karun "Emas, uwaaaaa, aku ingin minta ini, ini juga, ini juga" nuril mengambil satu persatu pajangan guci emas, teko emas, dan beberapa perabotan lain yang semuanya terbuat dari emas murni 24karat

Nuril langsung memperlihatkannya pada Rayuna untuk memintanya

"Boleh kah aku meminta semua ini" ucap Nuril sangat bersemangat dengan tangan yang kesulitan untuk memegangi semua emasnya.

"Boleh, ambil saja semau mu, tapi untuk apa?, kamu tidak bisa kembali ke dimensi mu kan" tanya Rayuna

Nuril langsung terdiam saat mendengarnya. 'Sial, itu benar juga, untuk apa aku punya banyak emas jika aku tidak tau caranya pulang, juga untuk apa aku harus pulang?, jelas di sini lebih menguntungkan, tidak perlu kaya, tapi sudah di kelilingi wanita wanita yang cantik, kurang apa lagi' pikir Nuril sambil menatapi satu persatu gadis elf di depannya.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Ngeri bnget, kasihan yg pnya ras prsilangan y

2023-08-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!