Rahim 1 Milyar
Monita Maheswari Kusuma adalah gadis berusia 20 tahun, ia adalah gadis yang baik hati dan selalu tersenyum meski beban hidupnya begitu banyak, selain itu Monita juga memiliki paras yang sangat cantik, hidungnya mancung, bibir seksi dan berwarna merah delima meski tanpa polesan lisptik, rambutnya panjang dan lurus, kulitnya putih dan begitu mulus, mempunyai wajah yang anggun, bulu matanya juga terlihat begitu lentik.
Monita adalah gadis yang tidak suka memakai make up, karena tanpa make up pun Monita sudah terlihat begitu cantik, banyak wanita yang merasa iri akan kecantikannya, karena dalam segi fisik Monita nyaris sempurna, namun keberuntungannya dalam hal kecantikan berbanding terbalik dengan ekonominya yang bisa di katakan jauh dari kata mapan, Monita yang tinggal di desa kini harus merantau ke kota demi mencari nafkah untuk menyekolahkan adik perempuannya Eden Kusuma yang kala itu masih duduk di bangku SMA, dan juga untuk kesembuhan ibunya yang saat ini tengah sakit keras.
Ayah Monita sudah meninggal dunia dan ibunya kini memiliki riwayat penyakit jantung.
Monita pun mencari pekerjaan di kota besar dengan hanya tinggal di sebuah kost, Monita yang pandai membuat kue pun membuka usaha jualan kue kecil-kecilan dan pembelinya pun hanya teman-teman yang berada satu kost dengannya dan tetangga-tetangga yang tinggal di sekitar kost Monita.
Orang yang satu kost dengan Monita hampir semuanya membeli kue Monita setiap hari, itulah sebabnya dari pagi sampai siang, di habiskan Monita untuk membuat kue serta mengantarkan kue itu ke kamar kost pelanggannya masing-masing atau ke tetangga kost itu.
Kemudian dari siang sampai malam di habiskan Monita untuk bekerja sebagai waiters di salah satu club mewah yang ada di kota itu.
Begitu lah Monita menghabiskan kesehariannya tanpa bisa menikmati hidup layaknya gadis seusia nya yang seharusnya masih bisa bersenang-senang bersama teman dan keluarga.
Namun jangan kan waktu bersantai, waktu untuk tidur saja kurang, bagaimana tidak, jam 05.00 Monita harus ke pasar untuk berbelanja bahan kue jualannya yang semuanya Monita kerjakan dan siapkan sendiri, Monita Maheswari gadis cantik jelita yang sangat malang.
Malam ini seperti biasa Monita kembali di sibukkan dengan banyaknya orderan minuman di club tempat ia bekerja.
“Monita, apa minuman ini sudah di antar di ruangan VIP?” Tanya Agus dengan raut wajah cemas.
Agus adalah Manager khusus melayani minuman di club itu, dia salah satu orang kepercayaan owner club dalam mengelola dan mengembangkan club mewah itu.
“Sebentar lagi siap pak.” Jawab Monita sambil menundukkan kepala.
“Jangan buat mereka menunggu, cepat antarkan dulu yang di ruangan VIP sekarang!” Perintah Agus sembari berlalu meninggalkan Monita.
“Ba.. baik pak,”
Monita pun bergegas mendorong troli yang membawa cukup banyak minuman dan juga makanan ringan, Monita berjalan sigap menuju ruangan VIP yang memang sengaja di buat terpisah dari ruangan yang lainnya.
Sementara orang dalam ruangan itu sudah pasti tergolong orang-orang penting di kalangan pebisnis, karena biasanya tamu dari kalangan pebisnis itu sering mengadakan perayaan keberhasilan terikatnya kontrak kerja sama dengan seorang klien yang ingin meminta untuk merayakannya dengan minum-minum di club.
Tak lama tiba lah Monita di depan pintu ruangan VIP itu, Monita mendorong perlahan gagang pintu dan masuk dengan ikut membawa troli itu ke dalam ruang VIP, di dalam ruangan tersebut sudah duduk 4 orang bos muda yang tampan dengan balutan jas mahal yang menambah kesan formal.
“Permisi tuan, ini minumannya.” Ucap Monita ramah sembari mulai menghidangkan minuman dan makanan ringan itu di atas meja.
Monita sama sekali tidak berani menatap wajah para bos muda itu, ia hanya fokus dengan minuman dan makanan ringan yang tengah ia hidangkan, karena ia tidak ingin membuat kesalahan sedikit pun.
Para bos muda itu merespon dengan cukup ramah, kecuali satu orang yang sama sekali tidak merespon kedatangan Monita, dan orang itu adalah Ilham Adhitama, sang CEO perusahaan Anugrahjaya, perusahaan besar nan berjaya di kota itu.
Ilham hanya diam sembari menatap Monita yang sedang menghidangkan makanan dengan tatapan dinginnya.
Ilham Adhitama adalah seorang lelaki tampan, ia berusia 30 tahun dan sangat terkenal dengan sikap dingin dan arogant nya, Ilham Adhitama adalah pewaris tahta kerajaan bisnis keluarganya, mulai dari beberapa Restaurant mewah dan hotel bintang 5 semua itu berada dibawah naungan management AnugrahJaya, bahkan seluruh usahanya itu sudah tersebar di luar kota bahkan sudah ada beberapa di luar negeri.
Ilham Adhitama mempunyai seorang istri bernama Naomi Ratu, istri yang amat sangat Ilham cintai, Ilham juga begitu setia denhan istrinya itu, usia Naomi tidak terpaut jauh dari Ilham, usianya sudah menginjak 29 tahun, mereka sudah 5 tahun menikah, dan kini Naomi sedang mengandung anak pertama mereka dan usia kandungannya sudah masuk bulan ke-7.
Setelah selesai menghidangkan minuman dan makanan ringan di ruangan VIP itu, Monita pun pamit lalu membungkukkan badannya dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
“Bagaimana? Apa kau melakukan kesalahan?” Tanya Agus langsung menghampiri Monita yang baru saja keluar dari ruangan VIP.
“Tidak pak, sama sekali tidak.” Monita dengan cepat menggelengkan kepalanya.
Sementara Mami Bela yang melihat Monita dari kejauhan mulai menyunggingkan senyuman sinisnya sembari memegang satu batang rokok di tangan kanannya.
Tak lama, Mami Bela melangkah kan kakinya menghampiri Monita.
“Jangan terlalu memarahinya.” Ujar mami Bela ketika sudah berada dekat dengan Agus dan juga Monita.
Melihat keberadaan Bela di tengah-tengah mereka membuat Agus sontak membungkukan badannya dan pamit pergi meninggalkan Bela dan juga Monita.
Kedudukan mami Bela di club itu cukup berpengaruh, mami Bela adalah mucikari yang di tugaskan untuk menangani dan mengawasi para ladies di club itu.
“Hei, aku baru melihat mu di sini, siapa nama mu?” Tanya mami Bela muali menatap Monita dari ujung kaki hingga ujung kepala.
“Monita nyonya,” jawab Monita dengan menundukkan kepalanya.
“Tidak perlu menundukkan kepala seperti itu.” Ujar Bela memegang lembut dagu Monita yang tertunduk agar bisa ia lihat dengan jelas.
“Cantik sekali, bahkan sangat sempurna.” Gumam Bela dalam hati yang tiba-tiba saja menemukan sebuah ide.
“Kamu sangat cantik, kenapa kamu hanya bekerja sebagai waiters?” Tanya Bela sembari mulai menghisap rokoknya yang mulai habis.
“Karena hanya pekerjaan ini yang saya dapatkan nyonya.”
“Aku punya pekerjaan yang lebih pantas untukmu, dan tentunya gaji nya juga jauh lebih besar dari hanya sekedar menjadi waiters.” Tutur Bela dengan senyuman menyeringai.
“Benarkah nyonya? Pekerjaan apa itu?” Tanya Monita dengan begitu polosnya.
“Tapi sebelumnya, tidak usah panggil saya nyonya, panggil saja saya Mami.”
Monita Maheswari Kusuma
Ilham Adhitama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments