Eps 11 Ditinggal Sendiri

Jam sudah menunjuk ke angka 07.00 malam, Monita baru keluar dari kamar mandi kamar hotel itu usai membersihkan diri, Monita melirik sejenak ke arah Ilham yang tampak sudah terlelap di atas ranjang king size itu.

Setelah memastikan kalau Ilham benar-benar sedang terlelap, Monita pun dengan percaya dirinya keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk sebatas dada dengan rambut yang masih basah.

Sementara Ilham yang sejak tadi hanya pura-pura tidur mulai membuka sebelah matanya melirik istri sirinya itu, melihat Monita yang sedang berdiri membelakanginya dengan hanya memakai handuk yang sangat minim bahan itu membuat Ilham membulatkan matanya, naluri kelelakian Ilham mulai bergejolak, Ilham baru sadar bahwa ternyata, tubuh Monita sangatlah seksi, apalagi saat rambut panjangnya tampak basah seperti itu, ditambah dengan aroma vanila dari shampo yang Monita pakai, membuat Ilham menelan salivanya.

Tak lama Monita melucuti handuknya menampilkan kulit mulus Monita, semakin tergoda lah Ilham apalagi saat melihat lekuk tubuh Monita yang terpampang jelas tanpa sehelai benangpun, Monita sedang berdiri membelakangi Ilham lalu mulai memakai pakaiannya dengan sedikit tergesa-gesa.

“Kenapa dia begitu tergesa-gesa seperti itu saat mamakai baju?” Gumam Ilham dengan dahi yang mengkerut.

Monita tergesa-gesa seperti itu bukan tanpa alasan, dia yang sedari tadi tidak sadar kalau Ilham sudah melihat semuanya pun bergegas memakai seluruh pakaiannya, takut jika Ilham terbangun secara tiba-tiba dan melihat tubuhnya.

Namun Ilham sudah tidak mau berpura-pura lagi, pada saat Monita berbalik badan menatapnya dengan sudah berpakaian lengkap, Ilham tetap membiarkan matanya terbuka dengan posisi setengah tidur miring dengan kepala bertumpu pada jari-jari tangan yang ia kepalkan.

“Astagfirullah.” Monita refleks beristighfar ketika menyadari kalau ternyata, sedari tadi Ilham sudah bangun dan kini sudah melihat semuanya.

“Ma..mas, sejak kapan Mas Ilham bangun?”tanya Monita dengan wajah memerah seperti tomat.

“Sejak kau keluar dari toilet tadi.” Jawab Ilham dengan santainya.

Mendengar itu Monita sontak membulatkan matanya dan menutup mulutnya yang sedikit terbuka.

“Ja..jadi, Mas sudah.. sudah…”

“Iya saya sudah melihat seluruh tubuhmu tanpa mengenakan busana.” Jawab Ilham dengan cepat memotong perkataan Monita.

Tak lama Ilham pun bangkit dari tidurnya dan berdiri di depan Monita yang masih tampak begitu syok.

“Tidak perlu tegang seperti itu, saya adalah suami sah mu, jadi semua tubuhmu ini sudah halal untuk saya.” Cetus Ilham kemudian berjalan menuju toilet, meninggalkan Monita yang masih diam tak bergeming.

Ilham sudah keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai pakaian lengkap, ketika Monita masih tertunduk malu atas kejadian tadi, Ilham kini justru meraih jaket yang semula ia gantung tak jauh dari tempat Monita duduk, setelah mengutak-atik ponselnya lalu memasukkan ponsel itu kembali ke dalam saku jaketnya.

“Aku sudah mentransfer uang di rekeningmu, pakailah uang itu untuk kebutuhanmu selama di sini.” Tutur Ilham singkat, tanpa menoleh ke arah Monita sedikitpun.

Setelah itu, Ilham berjalan menuju pintu.

“Mau ke mana?” Tanya Monita, bisa-bisanya kata tanya itu lolos begitu saja dari bibirnya.

Itu pertanyaan spontan karena dilihatnya Ilham akan membuka pintu dan sudah memakai jaket, seperti akan pergi entah ke mana.

“Bukan urusanmu!”

Tanpa berbalik dan menatap Monita, Ilham langsung memegang handle pintu kemudian menutupnya dengan kencang, seolah marah pada istri sirinya itu.

“Astaga! Pria itu ketus sekali.” Keluh Monita yang terus menatap daun pintu yang sudah tampak tertutup rapat itu.

Akhirnya Monita pun membuka mobile banking yang ada di ponselnya, menekan tulisan cek saldo untuk memastikan, berapa uang yang ditransfer Ilham untuknya.

Pada saat melihat jumlah nominal pada aplikasi mobile banking itu, mata Monita membulat sempurna, uang yang ditransfer Ilham ternyata sangat fantastis jumlahnya, untuk ukuran menginap semalam di hotel, menurut Monita itu sudah sangat banyak, bahkan jauh dari kata kurang, ternyata Ilham benar-benar menepati janjinya untuk membuat hidup Monita terjamin, namun bukan itu yang diharapkan Monita sebenarnya, disaat Ilham memanjakannya dengan setumpuk uang, dia justru merasa gelisah dan seolah merutuki nasibnya kini.

Sedangkan di basement, Ilham sudah duduk di kursi belakang mobilnya, membuat Andre yang sudah duduk dari tadi di dalam mobil menungguinya sedikit terhenyak.

“Mau ke mana tuan?”

“Pulang!”

“Pulang? Kenapa tuan meninggalkan istri mudanya di saat malam pertama mereka?” Andre kembali menduga-duga.

Tak menunggu lama, mobil warna hitam mengkilat itu melaju memeca angin malam, melewati barisan-barisan gedung yang menjulang tinggi di tengah ibu kota yang gemerlap itu.

Ilham hanya diam dengan menerawang pemandangan lewat kaca di sebelahnya, hanya kelap kelip lampu yang mampu ditangkap oleh matanya.

Pikirannya begitu kacau, seolah menyesali keputusan yang baru saja ia ambil.

“Apa menikahi Monita adalah awal dari sebuah kesalahan fatal?” Ilham terus bertanya-tanya dalam hati.

Ilham segera menepis rasa bersalahnya itu saat ia melihat mobil yang dikemudikan Andre sudah hampir sampai depan rumah.

Setelah tiba di sebuah hunian bertingkat dengan pagar corak perak yang super tinggi menjulang, akhirnya Ilham mulai bernapas lega.

Rumah ini menciptakan banyak kenangan bersama dia dan Naomi, rumah yang seharunya terasa seperti surga kini beberapa hari lalu sempat terasa seperti neraka.

Ilham tersenyum miris, wanita yang amat sangat ia cintai itu ternyata punya ide gila, mengancamnya untuk bercerai supaya dia mau menikah lagi, benar-benar miris.

Tak disangka, di malam pengantin bersama istri mudanya, Ilham justru pulang ke rumah.

“Sayang.” Panggil Ilham saat melihat istri pertamanya itu sedang duduk termenung di taman samping rumah.

Ilham sangat mencntai istrinya itu, Ilham langsung memeluk tubuh istrinya dari belakang.

“Kenapa malah pulang?” Tanya Naomi dengan lesu, namun ketika Ilham memutar tubuh istrinya itu, hati Ilham seakan teriris.

Ditatapnya bola mata sang istri yang selalu menatapnya dengan binar-binar cinta itu kini sudah banjir air mata.

Mata Naomi tampak sembab dan bengkak, entah sudah berapa lama dia menangis.

“Maafkan aku sayang.”

Ilham memeluk tubuh istrinya dengan hangat, seolah tak rela pada takdir yang mempermainkan hati mereka dengan tega.

Sementara Monita, sejak tadi menatap langit yang gelap gulita di balik jendela kaca kamar hotel bintang 5 itu.

Monita terus menerus menyaksikan langit yang tampak gelap gulita itu, seolah menjadi sebuah pertanda kalau hidupnya yang akan datang juga akan diisi dengan kegelapan yang sama.

Langit malam yang tampak hitam pekat itu juga menggambarkan hati Naomi, sedari pagi hati perempuan itu seolah seperti disayat sembilu.

Begitu pun dengan Monita, dia juga merasakan hal yang sama, ia seolah sudah tidak bisa melihat masa depannya lagi semenjak dengan beraninya mengambil keputusan menikahi pria dewasa nan asing itu.

Seolah-olah garis takdirnya sudah ditulis dengan tinta hitam, Monita yang lugu nan polos itu, yang tidak pernah merasakan pacaran, terpaksa harus berakhir menjadi istri siri dari seorang pria seperti Ilham.

Karena tak mau larut dalam kesedihan, akhirnya Monita memilih membaringkan tubuhnya di ranjang, tak lama mata Monita mulai sayu hingga perlahan-lahan mata indah itu sudah terpejam dan siap mengantarkannya ke alam mimpi.

Sementara di sebuah kamar, sepasang kekasih sah sedang berciuman dengan begitu hangatnya, ciuman itu seakan sudah lama tidak mereka rasakan sehingga tampak begitu menuntut, namun Ilham masih bisa menahan dirinya tidak mau lebih menyentuh istrinya mengingat Naomi yang masih dalam masa nifas.

Episodes
1 Eps 1 Menafkahi Adik dan Ibunya
2 Eps 2 Ibu Sakit Keras
3 Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah
4 Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru
5 Eps 5 Permintaan Konyol Naomi
6 Eps 6 Mengabulkan Permintaan Sang Istri
7 Eps 7 Pertemuan Kedua
8 Eps 8 Menikah
9 Eps 9 Majikan yang Energik
10 Eps 10 Ibu Siuman
11 Eps 11 Ditinggal Sendiri
12 Eps 12 Ada Maunya
13 Eps 13 Pindah Rumah
14 Eps 14 Mulai Perhatian
15 Eps 15 Pertemuan Perdana Istri Pertama dan Istri Kedua
16 Eps 16 Rasa yang Mulai Muncul
17 Kepergian Naomi
18 Eps 18 Mood Rusak
19 Eps 19 Rencana Ke Swis
20 Eps 20 Swiss
21 Eps 21 Bertemu David
22 Eps 22 Menjebol Gawang Monita
23 Eps 23 Rasa Bersalah
24 Eps 24 Bertengkar!
25 Eps 25 Bersama David
26 Eps 26 Melamar
27 Eps 27 Menantang
28 Eps 27 Menanam Saham
29 Eps 29 Mengungkap Rahasia
30 Eps 30 Pengakuan Cinta
31 Eps 31 Malaikat Kecil
32 Eps 32 Firasat Seorang Ibu
33 Eps 33 Akhirnya Ilham Tau
34 Eps 34 Sahabat Lama
35 Eps 35 Salah Paham
36 Eps 36 Berbaikan
37 Eps 37 Aksi Penyelamatan
38 Eps 38 Berpisah Sebentar
39 Eps 39 Uneg-uneg Andre
40 Eps 40 Sembunyi-sembunyi
41 Eps 41 Andre dan Eden
42 Eps 42 Tidur Dengan Ibu
43 Eps 43 Duka Mendalam
44 Eps 44 Pengakuan
45 Eps 45 Mengetahui Pelakunya
46 Eps 46 Kembalinya Naomi
47 Eps 47 Perasaan Sensitif
48 Eps 48 Memulai Rencana
49 Eps 49 Hal Tak Terduga
50 Eps 50 Mengaku
51 Eps 51 Di Bawah Taburan Bintang
52 Eps 52 Main Kucing-kucingan
53 Eps 53 Karya Terindah
54 Eps 54 Si Merah
55 Eps 55 Bimbang
56 Eps 56 Peluh di Malam Hari
57 Eps 57 Lagi dan Lagi
58 Eps 58 Menyalami Tangan Suami
59 Eps 59 Belum Direstui
60 Eps 60 Kencan Membawa Ija
61 Eps 61 Gagal
62 Eps 62 Hambar
63 Eps 63 Dia Milikku!
64 Eps 64 Terciduk
65 Eps 65 Aku Tidak Sebrengsek Itu!
66 Eps 66 Mbak Naomi Sudah Berubah!
67 Eps 67 Suasan Rumah Jadi Tak Nyaman
68 Eps 68 Makan Hati
69 Eps 69 Diabaikan Lagi
70 Eps 70 Menggoda Eden
71 Eps 71 Pura-pura
72 Eps 72 Mertua Terbaik
73 Eps 73 Selalu Ada Kesempatan
74 Eps 74 Apartemen Baru
75 Eps 75 Nginap Di Apartemen
76 Eps 76 Rencana Dinner
77 Eps 77 Rencana Dinner part 2
78 Eps 78 Cemburu Menguras Hati
79 Eps 79 Melepas Rindu
80 Eps 80 Kecurigaan Naomi
81 Eps 81 Terciduk Lagi
82 Eps 82 Tak Ada Lagi Kesempatan
83 Eps 83 Terlibat Cekcok
84 Eps 84 Frustasi
85 Eps 85 Titik Terang
86 Eps 86 Akhirnya
87 Eps 87 Bagaikan Second Lead
88 Eps 88 Tak Menyangka!
89 Eps 89 Menolak Namun Tubuh Berkhianat
90 Eps 90 Dikta Anugerah Adhitama
91 Eps 91 Tidak Tau Tempat
92 Eps 92 Pamit
93 Eps 93 Fakta Mencengangkan
94 Eps 94 Terkuak!
95 Eps 95 Variasi
96 Eps 96 Keputusan
97 Eps 97 Ilham Keterlaluan! (Mama Nancy)
98 Eps 98 Kekaguman Mama Nancy
99 Eps 99 Penyatuan Lagi
100 Eps 100 Mama Nancy Merindukan Dikta
101 Eps 101 Mama Nancy Gagal Diet
102 Eps 102 Naomi Sakit Hati
103 Eps 103 Keceplosan
104 Eps 104 Terungkap
105 Eps 105 Larangan Mutlak Mama Nancy
106 Eps 106 Menggoda Iman
107 Eps 107 Hanya Karena Gadis Belia
108 Eps 108 Berdamai Dengan Keadaan
109 Eps 109 Piknik
110 Eps 110 Cinta yang Tak Main-main
111 Eps 111 Siapa Pelaku Pembunuh Ibu?
112 Eps 112 Memperkenalkan Monita di Depan Umum
113 Eps 113 Berita Miring
114 Eps 114 Licik
115 Eps 115 Penasaran
116 Eps 116 Rahasia Naomi
117 Eps 117 Amarah Mama Nancy
118 Eps 118 Rencana Ilham
119 Eps 119 Fakta Kematian Ibu
120 Eps 120 Aku Talak Kamu!
121 Eps 121 Perang Batin Karena Eden
122 Eps 122 Ungkapan Cinta Andre
123 Eps 123 Inilah Saatnya!
124 Eps 124 Hampir Saja!
125 Eps 125 Mahakarya Ilham
126 Eps 126 Benar-benar Bedah
127 Eps 127 Tak Peduli Lagi
128 Eps 128 Pertunangan Eden
129 Eps 129 Akhir Kisah Naomi
130 Eps 130 Calon Pewaris Tahta
131 Eps 131 Suami Posesif
132 Eps 132 Suami Impian
133 Eps 133 Bahaya Mengintai
134 Eps 134 Ilham Tidak Sebodoh Itu
135 Eps 135 Hukuman
136 Eps 136 Pertemuan Tak Terduga
137 Eps 137 Sekilas Tentang Kisah Cinta Segiempat
138 Eps 138 Kelahiran Kedua
139 Eps 139 Diculik
140 Eps 140 Kebersamaan (End)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Eps 1 Menafkahi Adik dan Ibunya
2
Eps 2 Ibu Sakit Keras
3
Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah
4
Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru
5
Eps 5 Permintaan Konyol Naomi
6
Eps 6 Mengabulkan Permintaan Sang Istri
7
Eps 7 Pertemuan Kedua
8
Eps 8 Menikah
9
Eps 9 Majikan yang Energik
10
Eps 10 Ibu Siuman
11
Eps 11 Ditinggal Sendiri
12
Eps 12 Ada Maunya
13
Eps 13 Pindah Rumah
14
Eps 14 Mulai Perhatian
15
Eps 15 Pertemuan Perdana Istri Pertama dan Istri Kedua
16
Eps 16 Rasa yang Mulai Muncul
17
Kepergian Naomi
18
Eps 18 Mood Rusak
19
Eps 19 Rencana Ke Swis
20
Eps 20 Swiss
21
Eps 21 Bertemu David
22
Eps 22 Menjebol Gawang Monita
23
Eps 23 Rasa Bersalah
24
Eps 24 Bertengkar!
25
Eps 25 Bersama David
26
Eps 26 Melamar
27
Eps 27 Menantang
28
Eps 27 Menanam Saham
29
Eps 29 Mengungkap Rahasia
30
Eps 30 Pengakuan Cinta
31
Eps 31 Malaikat Kecil
32
Eps 32 Firasat Seorang Ibu
33
Eps 33 Akhirnya Ilham Tau
34
Eps 34 Sahabat Lama
35
Eps 35 Salah Paham
36
Eps 36 Berbaikan
37
Eps 37 Aksi Penyelamatan
38
Eps 38 Berpisah Sebentar
39
Eps 39 Uneg-uneg Andre
40
Eps 40 Sembunyi-sembunyi
41
Eps 41 Andre dan Eden
42
Eps 42 Tidur Dengan Ibu
43
Eps 43 Duka Mendalam
44
Eps 44 Pengakuan
45
Eps 45 Mengetahui Pelakunya
46
Eps 46 Kembalinya Naomi
47
Eps 47 Perasaan Sensitif
48
Eps 48 Memulai Rencana
49
Eps 49 Hal Tak Terduga
50
Eps 50 Mengaku
51
Eps 51 Di Bawah Taburan Bintang
52
Eps 52 Main Kucing-kucingan
53
Eps 53 Karya Terindah
54
Eps 54 Si Merah
55
Eps 55 Bimbang
56
Eps 56 Peluh di Malam Hari
57
Eps 57 Lagi dan Lagi
58
Eps 58 Menyalami Tangan Suami
59
Eps 59 Belum Direstui
60
Eps 60 Kencan Membawa Ija
61
Eps 61 Gagal
62
Eps 62 Hambar
63
Eps 63 Dia Milikku!
64
Eps 64 Terciduk
65
Eps 65 Aku Tidak Sebrengsek Itu!
66
Eps 66 Mbak Naomi Sudah Berubah!
67
Eps 67 Suasan Rumah Jadi Tak Nyaman
68
Eps 68 Makan Hati
69
Eps 69 Diabaikan Lagi
70
Eps 70 Menggoda Eden
71
Eps 71 Pura-pura
72
Eps 72 Mertua Terbaik
73
Eps 73 Selalu Ada Kesempatan
74
Eps 74 Apartemen Baru
75
Eps 75 Nginap Di Apartemen
76
Eps 76 Rencana Dinner
77
Eps 77 Rencana Dinner part 2
78
Eps 78 Cemburu Menguras Hati
79
Eps 79 Melepas Rindu
80
Eps 80 Kecurigaan Naomi
81
Eps 81 Terciduk Lagi
82
Eps 82 Tak Ada Lagi Kesempatan
83
Eps 83 Terlibat Cekcok
84
Eps 84 Frustasi
85
Eps 85 Titik Terang
86
Eps 86 Akhirnya
87
Eps 87 Bagaikan Second Lead
88
Eps 88 Tak Menyangka!
89
Eps 89 Menolak Namun Tubuh Berkhianat
90
Eps 90 Dikta Anugerah Adhitama
91
Eps 91 Tidak Tau Tempat
92
Eps 92 Pamit
93
Eps 93 Fakta Mencengangkan
94
Eps 94 Terkuak!
95
Eps 95 Variasi
96
Eps 96 Keputusan
97
Eps 97 Ilham Keterlaluan! (Mama Nancy)
98
Eps 98 Kekaguman Mama Nancy
99
Eps 99 Penyatuan Lagi
100
Eps 100 Mama Nancy Merindukan Dikta
101
Eps 101 Mama Nancy Gagal Diet
102
Eps 102 Naomi Sakit Hati
103
Eps 103 Keceplosan
104
Eps 104 Terungkap
105
Eps 105 Larangan Mutlak Mama Nancy
106
Eps 106 Menggoda Iman
107
Eps 107 Hanya Karena Gadis Belia
108
Eps 108 Berdamai Dengan Keadaan
109
Eps 109 Piknik
110
Eps 110 Cinta yang Tak Main-main
111
Eps 111 Siapa Pelaku Pembunuh Ibu?
112
Eps 112 Memperkenalkan Monita di Depan Umum
113
Eps 113 Berita Miring
114
Eps 114 Licik
115
Eps 115 Penasaran
116
Eps 116 Rahasia Naomi
117
Eps 117 Amarah Mama Nancy
118
Eps 118 Rencana Ilham
119
Eps 119 Fakta Kematian Ibu
120
Eps 120 Aku Talak Kamu!
121
Eps 121 Perang Batin Karena Eden
122
Eps 122 Ungkapan Cinta Andre
123
Eps 123 Inilah Saatnya!
124
Eps 124 Hampir Saja!
125
Eps 125 Mahakarya Ilham
126
Eps 126 Benar-benar Bedah
127
Eps 127 Tak Peduli Lagi
128
Eps 128 Pertunangan Eden
129
Eps 129 Akhir Kisah Naomi
130
Eps 130 Calon Pewaris Tahta
131
Eps 131 Suami Posesif
132
Eps 132 Suami Impian
133
Eps 133 Bahaya Mengintai
134
Eps 134 Ilham Tidak Sebodoh Itu
135
Eps 135 Hukuman
136
Eps 136 Pertemuan Tak Terduga
137
Eps 137 Sekilas Tentang Kisah Cinta Segiempat
138
Eps 138 Kelahiran Kedua
139
Eps 139 Diculik
140
Eps 140 Kebersamaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!