Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah

Naomi sedang duduk bersantai di taman belakang rumahnya pagi itu, sembari menikmati segelas susu khusus ibu hamil, kehamilan Naomi sudah masuk bulan ke tujuh, Naomi dan Ilham tampak begitu bahagia karena kehamilan Naomi kali ini adalah impian mereka berdua sejak lama, 5 tahun menikah, menunggu dengan sabar dan berdoa ternyata membuahkan hasil yang tidak mengecewakan, akhirnya Naomi hamil tepat di 5 tahun pernikahan mereka, sehingga patut dianggap sebagai hadiah terindah.

Bahkan Ilham juga semakin posesif dan sangat menjaga Naomi dengan baik selama masa kehamilan ini, kedua orang tua Ilham juga tak kalah bahagianya, akhirnya cucu pertama yang sudah lama di nantikan kini akan segera hadir.

Naomi Ratu

“Sayang, ini mama sudah bawa kan beberapa potongan apel untukmu, buah-buahan sangat baik untuk ibu hamil.” Ujar Nancy ibu kandung Ilham yang kini sudah duduk di samping Naomi dengan seutas senyuman.

Nancy juga berperan dalam membantu menjaga Naomi selama Naomi hamil, bak mertua idaman, dia selalu menyiapkan makanan bergizi untuk sang menantu, bahkan ia melarang pelayan untuk membantunya memasak makanan untuk Naomi karena ia ingin menantunya makan masakan yang dia buat dengan tangannya sendiri, Nancy sama sekali tidak mau melakukan kecerobohan dalam hal merawat menantu kesayangannya itu.

Nancy

“Terima kasih Ma, tapi Naomi mau makan di dalam saja.” Jawab Naomi sembari meraih sepiring buah yang sudah dipotong itu.

“Ya sudah mama bantu bawakan.”

Namun baru saja hendak beranjak, tiba-tiba saja Naomi merasakan nyeri yang hebat di perut dan punggungnya, melihat itu, Nancy pun tersentak dan cemas bukan kepalang.

“Naomi, kamu kenapa nak?” Tanya Nancy yang sontak memegang lengan dan punggung Naomi dengan raut wajah cemas.

“Sakit Ma, perut dan punggung Naomi sakit.” Keluh Naomi sembari memegang perut dan punggungnya secara bersamaan dengan meringis kesakitan.

Tidak sampai disitu saja, mata Nancy seketika dibuat mendelik saat melihat banyaknya darah yang mengalir di kaki Naomi, melihat itu Nancy pun tampak semakin panik, dia segera berteriak memanggil pelayan, tak menunggu lama, pelayan pun segera datang mereka sama terkejutnya saat melihat keadaan Naomi, sehingga tanpa pikir panjang, mereka segera membantu Nancy untuk memapah Naomi masuk ke dalam rumah.

Nancy segera membawa Naomi ke rumah sakit, memanggil supir pribadi mereka untuk mengantarkan mereka ke rumah sakit.

Kini Naomi dan juga Nancy sedang berada di perjalanan menuju rumah sakit, Naomi semakin mengerang kesakitan karena nyeri di perutnya semakin hebat.

“Pak Rudi cepetan dong.” Titah Nancy tampak tak sabaran.

“Baik nyonya.” Pak Rudi selaku supir pribadi keluarga Adhitama itu langsung menginjak pedal gas dan menaikan kecepatan mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Tak butuh waktu lama, sampailah mereka di rumah sakit yang dituju, Nancy memerintahkan pak Rudi untuk menggendong Naomi masuk ke dalam IGD rumah sakit itu, melihat itu, perawat dan dokter jaga rumah sakit pun tak tinggal diam, mereka segera mengambil brankar dan membaringkan Naomi di sana.

Kini Naomi sudah di bawah masuk ke ruangan khusus perawatan, Nancy dan pak Rudi menunggu Naomi dengan harap-harap cemas.

Setelah sudah 20 menit menunggu, Nancy pun tersentak dan segera menghubungi Ilham yang masih berada di kantor, saking cemasnya, Nancy sampai lupa menghubungi Ilham.

“Halo Ma.” Jawab Ilham dari seberang telepon.

“Ham, Mama harap kamu segera ke rumah sakit sekarang, Naomi mengalami perdarahan dan nyeri perut hebat, Mama sudah membawanya di rumah sakit dekat rumah kita, sekarang Mama sedang menunggu Naomi yang sedang berada dalam penanganan dokter.”

“Bagaimana bisa Ma?” Tanya Ilham lalu mengusap kasar wajahnya.

“Nanti Mama jelaskan, sekarang kamu cepat ke sini.”

“Baik Ma.” Jawab Ilham langsung mengakhiri panggilan telepon.

“Andre, kau handle semua pekerjaan di kantor, saya akan ke rumah sakit, istri saya mengalami perdarahan hebat.” Titah Ilham saat berpapasan dengan Andre asistennya, yang hendak masuk ke ruangannya namun harus terhenti karena melihat atasannya itu begitu tergesa-gesa keluar dari ruangan.

“Baik pak.” Jawab Andre sembari membungkukkan badan.

Ilham pun berlalu meninggalkan Andre begitu saja, berjalan dengan langkah cepat menuju lift khusus direktur.

Setelah melewati meja resepsionist dan loby kantor, Ilham berjalan cepat menuju basement tempat mobilnya terparkir.

Sisi Lain Club Mewah…

Dengan langkah gontai, Monita berjalan menuju ruangan Mami Bela, dia pun mematung di depan pintu ruangan itu, Monita pun menghela nafas panjang lalu dengan perlahan ia mulai mengetuk pelan pintu ruangan Mami Bela.

“Masuk, tidak di kunci kok.” Jawab Bela dari dalam dengan suara yang tersendat-sendat.

Akhirnya tanpa ragu, Monita memutar gagang pintu dan membukanya, namun alangkah kagetnya Monita saat mendapati pemandangan memalukan itu di depan matanya, sehingga dengan refleks Monita menutup kedua matanya.

Mami Bela sedang kedapatan bercumbu dengan seorang lelaki yang usianya terpaut jauh lebih muda dari Bela.

“Kenapa sayang?” Tanya Bela dengan matanya yang tampak sayu dan nafas yang terengah-engah akibat pergulatan panasnya dengan seorang pria, yang sedang berlangsung namun harus terhenti sejenak karena keberadaan Monita.

Melihat keberadaan Monita, pria itu hendak menghentikan aksinya, namun Mami Bela kembali menarik pelan rambut pria itu dan kembali menengadakan wajah pria itu ke area sensitifnya untuk kembali mencumbuinya.

“Ma..maaf Mam, lebih baik aku tunggu di luar saja.” Ujar Naomi tampak gugup dengan tangan yang masih tertutup di mata.

“Oke beib.”

Monita pun keluar dengan mengusap dadanya, sembari menghembuskan nafas secara kasar, lalu kemudian duduk di depan ruangan Mami Bela dengan jantung yang bergemuru dengan begitu cepat.

Sedangkan Ilham sedang berjalan mondar mandir di depan ruang perawatan istrinya dengan perasaan yang berkecamuk, Ilham tampak begitu cemas, terlihat dari sikapnya yang beberapa kali mengusap kasar wajahnya.

Tak lama Dokter pun keluar dari ruang perawatan Naomi, Ilham dan juga ibunya bergegas menghampiri Dokter yang sudah terlihat berdiri di ambang pintu, dengan raut wajah cemas.

“Dok bagaimana keadaan calon anak dan istri saya?” Tanya Ilham antusias.

“Maaf tuan, kami harus segera melakukan tindakan operasi pada nyonya Naomi untuk mengeluarkan janin dalam kandungannya, karena janinnya sudah meninggal di dalam kandungan tuan, karena plasenta atau ari-ari dalam rahimnya terlepas, itulah sebabnya mengapa Nyonya Naomi mengalami perdarahan hebat dan nyeri dibagian perut dan punggung.” Jelas sang dokter dengan seksama.

Mendengar itu, Ilham dan juga ibunya tampak syok, Nancy sampai menutup mulutnya yang sedikit menganga karena saking terkejutnya.

“Baiklah, saya permisi dulu, jika tuan bersedia tuan bisa ke ruangan saya untuk menandatangi persetujuan pelaksanaan tindakan operasi.” Ujar Dokter spesialis kandungan itu, sembari menepuk pelan pundak Ilham.

Ilham tampak begitu terpukul, kini Ilham terduduk lesu di kursi depan ruang tunggu itu dengan tatapan kosong, begitu pula halnya dengan Nancy, ia sama terpukulnya dengan Ilham, ia mengusap pelan punggung anaknya itu, menyalurkan kekuatan yang sebenarnya dirinya pun juga rapuh.

Episodes
1 Eps 1 Menafkahi Adik dan Ibunya
2 Eps 2 Ibu Sakit Keras
3 Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah
4 Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru
5 Eps 5 Permintaan Konyol Naomi
6 Eps 6 Mengabulkan Permintaan Sang Istri
7 Eps 7 Pertemuan Kedua
8 Eps 8 Menikah
9 Eps 9 Majikan yang Energik
10 Eps 10 Ibu Siuman
11 Eps 11 Ditinggal Sendiri
12 Eps 12 Ada Maunya
13 Eps 13 Pindah Rumah
14 Eps 14 Mulai Perhatian
15 Eps 15 Pertemuan Perdana Istri Pertama dan Istri Kedua
16 Eps 16 Rasa yang Mulai Muncul
17 Kepergian Naomi
18 Eps 18 Mood Rusak
19 Eps 19 Rencana Ke Swis
20 Eps 20 Swiss
21 Eps 21 Bertemu David
22 Eps 22 Menjebol Gawang Monita
23 Eps 23 Rasa Bersalah
24 Eps 24 Bertengkar!
25 Eps 25 Bersama David
26 Eps 26 Melamar
27 Eps 27 Menantang
28 Eps 27 Menanam Saham
29 Eps 29 Mengungkap Rahasia
30 Eps 30 Pengakuan Cinta
31 Eps 31 Malaikat Kecil
32 Eps 32 Firasat Seorang Ibu
33 Eps 33 Akhirnya Ilham Tau
34 Eps 34 Sahabat Lama
35 Eps 35 Salah Paham
36 Eps 36 Berbaikan
37 Eps 37 Aksi Penyelamatan
38 Eps 38 Berpisah Sebentar
39 Eps 39 Uneg-uneg Andre
40 Eps 40 Sembunyi-sembunyi
41 Eps 41 Andre dan Eden
42 Eps 42 Tidur Dengan Ibu
43 Eps 43 Duka Mendalam
44 Eps 44 Pengakuan
45 Eps 45 Mengetahui Pelakunya
46 Eps 46 Kembalinya Naomi
47 Eps 47 Perasaan Sensitif
48 Eps 48 Memulai Rencana
49 Eps 49 Hal Tak Terduga
50 Eps 50 Mengaku
51 Eps 51 Di Bawah Taburan Bintang
52 Eps 52 Main Kucing-kucingan
53 Eps 53 Karya Terindah
54 Eps 54 Si Merah
55 Eps 55 Bimbang
56 Eps 56 Peluh di Malam Hari
57 Eps 57 Lagi dan Lagi
58 Eps 58 Menyalami Tangan Suami
59 Eps 59 Belum Direstui
60 Eps 60 Kencan Membawa Ija
61 Eps 61 Gagal
62 Eps 62 Hambar
63 Eps 63 Dia Milikku!
64 Eps 64 Terciduk
65 Eps 65 Aku Tidak Sebrengsek Itu!
66 Eps 66 Mbak Naomi Sudah Berubah!
67 Eps 67 Suasan Rumah Jadi Tak Nyaman
68 Eps 68 Makan Hati
69 Eps 69 Diabaikan Lagi
70 Eps 70 Menggoda Eden
71 Eps 71 Pura-pura
72 Eps 72 Mertua Terbaik
73 Eps 73 Selalu Ada Kesempatan
74 Eps 74 Apartemen Baru
75 Eps 75 Nginap Di Apartemen
76 Eps 76 Rencana Dinner
77 Eps 77 Rencana Dinner part 2
78 Eps 78 Cemburu Menguras Hati
79 Eps 79 Melepas Rindu
80 Eps 80 Kecurigaan Naomi
81 Eps 81 Terciduk Lagi
82 Eps 82 Tak Ada Lagi Kesempatan
83 Eps 83 Terlibat Cekcok
84 Eps 84 Frustasi
85 Eps 85 Titik Terang
86 Eps 86 Akhirnya
87 Eps 87 Bagaikan Second Lead
88 Eps 88 Tak Menyangka!
89 Eps 89 Menolak Namun Tubuh Berkhianat
90 Eps 90 Dikta Anugerah Adhitama
91 Eps 91 Tidak Tau Tempat
92 Eps 92 Pamit
93 Eps 93 Fakta Mencengangkan
94 Eps 94 Terkuak!
95 Eps 95 Variasi
96 Eps 96 Keputusan
97 Eps 97 Ilham Keterlaluan! (Mama Nancy)
98 Eps 98 Kekaguman Mama Nancy
99 Eps 99 Penyatuan Lagi
100 Eps 100 Mama Nancy Merindukan Dikta
101 Eps 101 Mama Nancy Gagal Diet
102 Eps 102 Naomi Sakit Hati
103 Eps 103 Keceplosan
104 Eps 104 Terungkap
105 Eps 105 Larangan Mutlak Mama Nancy
106 Eps 106 Menggoda Iman
107 Eps 107 Hanya Karena Gadis Belia
108 Eps 108 Berdamai Dengan Keadaan
109 Eps 109 Piknik
110 Eps 110 Cinta yang Tak Main-main
111 Eps 111 Siapa Pelaku Pembunuh Ibu?
112 Eps 112 Memperkenalkan Monita di Depan Umum
113 Eps 113 Berita Miring
114 Eps 114 Licik
115 Eps 115 Penasaran
116 Eps 116 Rahasia Naomi
117 Eps 117 Amarah Mama Nancy
118 Eps 118 Rencana Ilham
119 Eps 119 Fakta Kematian Ibu
120 Eps 120 Aku Talak Kamu!
121 Eps 121 Perang Batin Karena Eden
122 Eps 122 Ungkapan Cinta Andre
123 Eps 123 Inilah Saatnya!
124 Eps 124 Hampir Saja!
125 Eps 125 Mahakarya Ilham
126 Eps 126 Benar-benar Bedah
127 Eps 127 Tak Peduli Lagi
128 Eps 128 Pertunangan Eden
129 Eps 129 Akhir Kisah Naomi
130 Eps 130 Calon Pewaris Tahta
131 Eps 131 Suami Posesif
132 Eps 132 Suami Impian
133 Eps 133 Bahaya Mengintai
134 Eps 134 Ilham Tidak Sebodoh Itu
135 Eps 135 Hukuman
136 Eps 136 Pertemuan Tak Terduga
137 Eps 137 Sekilas Tentang Kisah Cinta Segiempat
138 Eps 138 Kelahiran Kedua
139 Eps 139 Diculik
140 Eps 140 Kebersamaan (End)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Eps 1 Menafkahi Adik dan Ibunya
2
Eps 2 Ibu Sakit Keras
3
Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah
4
Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru
5
Eps 5 Permintaan Konyol Naomi
6
Eps 6 Mengabulkan Permintaan Sang Istri
7
Eps 7 Pertemuan Kedua
8
Eps 8 Menikah
9
Eps 9 Majikan yang Energik
10
Eps 10 Ibu Siuman
11
Eps 11 Ditinggal Sendiri
12
Eps 12 Ada Maunya
13
Eps 13 Pindah Rumah
14
Eps 14 Mulai Perhatian
15
Eps 15 Pertemuan Perdana Istri Pertama dan Istri Kedua
16
Eps 16 Rasa yang Mulai Muncul
17
Kepergian Naomi
18
Eps 18 Mood Rusak
19
Eps 19 Rencana Ke Swis
20
Eps 20 Swiss
21
Eps 21 Bertemu David
22
Eps 22 Menjebol Gawang Monita
23
Eps 23 Rasa Bersalah
24
Eps 24 Bertengkar!
25
Eps 25 Bersama David
26
Eps 26 Melamar
27
Eps 27 Menantang
28
Eps 27 Menanam Saham
29
Eps 29 Mengungkap Rahasia
30
Eps 30 Pengakuan Cinta
31
Eps 31 Malaikat Kecil
32
Eps 32 Firasat Seorang Ibu
33
Eps 33 Akhirnya Ilham Tau
34
Eps 34 Sahabat Lama
35
Eps 35 Salah Paham
36
Eps 36 Berbaikan
37
Eps 37 Aksi Penyelamatan
38
Eps 38 Berpisah Sebentar
39
Eps 39 Uneg-uneg Andre
40
Eps 40 Sembunyi-sembunyi
41
Eps 41 Andre dan Eden
42
Eps 42 Tidur Dengan Ibu
43
Eps 43 Duka Mendalam
44
Eps 44 Pengakuan
45
Eps 45 Mengetahui Pelakunya
46
Eps 46 Kembalinya Naomi
47
Eps 47 Perasaan Sensitif
48
Eps 48 Memulai Rencana
49
Eps 49 Hal Tak Terduga
50
Eps 50 Mengaku
51
Eps 51 Di Bawah Taburan Bintang
52
Eps 52 Main Kucing-kucingan
53
Eps 53 Karya Terindah
54
Eps 54 Si Merah
55
Eps 55 Bimbang
56
Eps 56 Peluh di Malam Hari
57
Eps 57 Lagi dan Lagi
58
Eps 58 Menyalami Tangan Suami
59
Eps 59 Belum Direstui
60
Eps 60 Kencan Membawa Ija
61
Eps 61 Gagal
62
Eps 62 Hambar
63
Eps 63 Dia Milikku!
64
Eps 64 Terciduk
65
Eps 65 Aku Tidak Sebrengsek Itu!
66
Eps 66 Mbak Naomi Sudah Berubah!
67
Eps 67 Suasan Rumah Jadi Tak Nyaman
68
Eps 68 Makan Hati
69
Eps 69 Diabaikan Lagi
70
Eps 70 Menggoda Eden
71
Eps 71 Pura-pura
72
Eps 72 Mertua Terbaik
73
Eps 73 Selalu Ada Kesempatan
74
Eps 74 Apartemen Baru
75
Eps 75 Nginap Di Apartemen
76
Eps 76 Rencana Dinner
77
Eps 77 Rencana Dinner part 2
78
Eps 78 Cemburu Menguras Hati
79
Eps 79 Melepas Rindu
80
Eps 80 Kecurigaan Naomi
81
Eps 81 Terciduk Lagi
82
Eps 82 Tak Ada Lagi Kesempatan
83
Eps 83 Terlibat Cekcok
84
Eps 84 Frustasi
85
Eps 85 Titik Terang
86
Eps 86 Akhirnya
87
Eps 87 Bagaikan Second Lead
88
Eps 88 Tak Menyangka!
89
Eps 89 Menolak Namun Tubuh Berkhianat
90
Eps 90 Dikta Anugerah Adhitama
91
Eps 91 Tidak Tau Tempat
92
Eps 92 Pamit
93
Eps 93 Fakta Mencengangkan
94
Eps 94 Terkuak!
95
Eps 95 Variasi
96
Eps 96 Keputusan
97
Eps 97 Ilham Keterlaluan! (Mama Nancy)
98
Eps 98 Kekaguman Mama Nancy
99
Eps 99 Penyatuan Lagi
100
Eps 100 Mama Nancy Merindukan Dikta
101
Eps 101 Mama Nancy Gagal Diet
102
Eps 102 Naomi Sakit Hati
103
Eps 103 Keceplosan
104
Eps 104 Terungkap
105
Eps 105 Larangan Mutlak Mama Nancy
106
Eps 106 Menggoda Iman
107
Eps 107 Hanya Karena Gadis Belia
108
Eps 108 Berdamai Dengan Keadaan
109
Eps 109 Piknik
110
Eps 110 Cinta yang Tak Main-main
111
Eps 111 Siapa Pelaku Pembunuh Ibu?
112
Eps 112 Memperkenalkan Monita di Depan Umum
113
Eps 113 Berita Miring
114
Eps 114 Licik
115
Eps 115 Penasaran
116
Eps 116 Rahasia Naomi
117
Eps 117 Amarah Mama Nancy
118
Eps 118 Rencana Ilham
119
Eps 119 Fakta Kematian Ibu
120
Eps 120 Aku Talak Kamu!
121
Eps 121 Perang Batin Karena Eden
122
Eps 122 Ungkapan Cinta Andre
123
Eps 123 Inilah Saatnya!
124
Eps 124 Hampir Saja!
125
Eps 125 Mahakarya Ilham
126
Eps 126 Benar-benar Bedah
127
Eps 127 Tak Peduli Lagi
128
Eps 128 Pertunangan Eden
129
Eps 129 Akhir Kisah Naomi
130
Eps 130 Calon Pewaris Tahta
131
Eps 131 Suami Posesif
132
Eps 132 Suami Impian
133
Eps 133 Bahaya Mengintai
134
Eps 134 Ilham Tidak Sebodoh Itu
135
Eps 135 Hukuman
136
Eps 136 Pertemuan Tak Terduga
137
Eps 137 Sekilas Tentang Kisah Cinta Segiempat
138
Eps 138 Kelahiran Kedua
139
Eps 139 Diculik
140
Eps 140 Kebersamaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!