Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru

Selesai dengan pergulatan panas mereka, pria yang tadinya melakuan hubungan terlarang dengan Mami Bela tampak keluar dari ruangan itu.

Pria itu menatap Monita dengan tatapan tak biasa, nampaknya dia tertarik melihat gadis di depan matanya sekarang, saking terpesonanya, pria itu tanpa sadar membuka lebar mulutnya.

“Apa kau ladies baru di sini?” Tanya pria itu mulai melangkah mendekati Monita.

“Bukan.” Jawab Monita yang kini berdiri di hadapan pria itu.

“Kau sangat cocok jika harus jadi ladies di sini, kenapa tidak menjadi ladies saja?” Tanya pria itu hendak mencolek dagu Monita namun dengan cepat Monita segera menepisnya.

“Jauhkan tangan kotormu itu dariku.” Ketus Monita kemudian berlalu begitu saja meninggalkan pria itu, Monita pun kini masuk ke dalam ruangan Mami Bela, yang sedang merapikan penampilannya yang cukup berantakan.

“Hei sayang, ayo sini duduk, ada apa?” Tanya Bela dengan lembut seakan tau maksud kedatangan Monita saat ini.

“Iya mam.” Monita pun mendudukkan dirinya di sofa king size milik Mami Bela.

“Ada apa sayang? Apa kau berubah pikiran dan ingin menerima tawaran Mami?” Tanya Mami Bela yang duduk berpangku kaki dengan lengan yang diletakkan di sandaran sofa, sembari menatap Monita dengan tatapan sinisnya.

“Iy… iya Mam, sepertinya aku berubah pikiran dan mau menerima tawaran Mami.” Jawab Monita dengan menundukkan kepalanya.

Mendengar itu, Bela pun seketika tersenyum penuh kemenangan, akhirnya dia bisa mendapatkan banyak keuntungan, karena dia sangat yakin, kecantikan Monita akan berhasil memikat hati para pria hidung belang nantinya.

“Akhirnya kau berubah pikiran juga sayang, Mami sangat senang mendengarnya.” Ucap Bela yang kini sudah duduk didekat Monita dan mengusap lembut rambut panjangnya.

“Tapi Mam, aku masih perawan.” Jawab Monita dengan mata berkaca-kaca.

“Kau yakin masih perawan?” Tanya Bela yang kelihatannya sedikit ragu-ragu.

Karena perempuan perawan sebelum menikah di jaman serba modern ini sudah sangat langka, menurut Bela.

Monita pun hanya mengangguk sembari menundukkan kepalanya.

“Kalau memang karena itu, tidak akan jadi masalah.” Jawab Bela sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara.

“Maksud anda Mami?” Monita pun mulai mengusap air matanya yang sudah lolos membasahi kedua pipi mulusnya.

“Ya, karena pekerjaan utamamu hanyalah menemani tamu minum atau pun karaoke, initnya kau hanya perlu membuat tamu betah dan memesan banyak minuman di club ini.” Jelas Bela dengan santai.

“Jadi tidak melakukan itu?”

“Tidak sayang, kalau itu hitungannya juga beda sayang, jika kau menemani mereka melakukan ML, kau akan mendapat tambahan fee dari perusahaan dan dari tamu itu sendiri, tapi kau juga punya hak untuk menolaknya jika tidak berminat.” Jelas Bela secara detail.

Monita pun terdiam sembari terus menyimak penjelasan Bela.

“Bagaimana? Apa kau tertarik?” Tanya Bela sembari terus mengusap rambut panjang Monita.

“Lalu apa saja syaratnya Mami, apa aku perlu memasukan surat-surat dan sebagainya?” Tanya Monita dengan begitu polosnya.

“Hahahaha, kalau bekerja sebagai penghibur di dunia malam, tidak di butuhkan syarat seperti itu, kau hanya perlu melakukan 3 hal.”

“Apa itu Mam?” Monita pun mengerinyitkan dahinya.

“Pertama kau harus tampil cantik, kedua kau harus tampil seksi dan ketiga harus bisa minum alkohol, itu saja.” Jelas Bela dengan begitu santai.

“Tapi Mam, saya tidak pernah minum alkohol.” Monita pun kembali menundukkan kepalanya.

“Itu masalah gampang, nantinya juga kamu akan terbiasa.”

“Tapi ingat, kau harus bisa membuat tamu itu senang, semakin tamu itu senang, semakin banyak tips yang akan kamu peroleh.”

“Apa lagi jika tamu yang kau temani adalah tamu kelas kakap, bisa-bisa kau akan kaya dalam waktu semalam, hahaha.” Jelas Bela panjang lebar lalu kemudian tertawa.

Monita tampak terus berfikir dan merasa sedikit ragu, namun lagi-lagi wajah Eden dan ibunya terus terlintas di benaknya, sampai akhirnya, Monita pun memberanikan diri untuk menerima tawaran Bela.

“Lalu berapa gaji pokok yang akan saya terima jika saya bekerja disini?” Tanya Monita penasaran.

“Jika dalam sebulan kau full menemani satu tamu setiap malam selama jam kerja, tanpa ada sehari pun yang bolong, maka gaji mu 15 juta, namun jika bisa menemani tamu dua kali dalam 1 malam dalam sebulan maka kau akan mendapat 30 juta, itu di luar tips dari tamu dan di luar hitungan BO.”

“Baik Mami saya mengerti, kapan saya bisa mulai?”

“Bukan kah lebih cepat lebih baik? Malam ini, kau sudah langsung bisa bekerja, berdandan dan berpakaian lah yang cantik dan seksi, aku yakin orang secantikmu, tak butuh waktu lama membuat para tamu disini melirikmu.”

“Tapi Mam, aku tidak punya pakaian yang seksi dan tidak bisa berdandan.”

“Kau tenang saja, aku yang akan meriasmu dan meminjamkan bajuku padamu, kau hanya perlu datang membawa badanmu kemari nanti pukul 19.00 malam.

“Oh ya, apa kau akan menggunakan nama Monita? Atau memberi nama samaran untuk menjaga privasimu?” Tanya Bela kemudian.

“Nama samaran Mami?” Tanya Monita dengan dahi mengkerut.

“Iya, kebanyakan ladies disini menggunakan nama samaran demi menjaga privasi, kecuali Rosa, apa kau juga akan mengganti namamu?”

“Iy…iya Mam, tapi aku bingung harus pakai nama apa.”

“Tenang saja aku yang akan memberi nama.”

“Jadi mulai sekarang namamu sebagai ladies disini adalah Katty.”

“Katty?”

“Ya, apa kau tidak suka?”

“Ah tidak tidak Mam, aku suka baiklah aku akan memakai nama itu.”

“Ya sudah Mam, sebentar malam aku akan datang, terima kasih Mami, terima kasih banyak sudah membantuku.”

“Sekarang pulang lah, persiapkan dirimu dan tenagamu untuk nanti malam.”

“Baik Mami, aku pulang dulu.”

Akhirnya Monita pun bisa sedikit bernafas lega, walau pun sebenarnya pekerjaan yang akan dia jalani sama sekali bukan keinginannya, tapi demi ibu dan adiknya, dia rela melakukan apa saja, asalkan bisa menghasilkan uang dengan cepat.

Sisi Lain Rumah Sakit…

Ilham sedang duduk di samping ranjang sang istri yang masih belum sadarkan diri.

Ia berulang kali mengecup punggung tangan istrinya itu dengan tatapan sendu, melihat itu Nancy jadi semakin tidak tega, disisi lain dia sangat menginginkan cucu, tapi melihat keadaan menantunya seperti itu, membuat Nancy terpaksa harus mengubur dalam-dalam keinginannya saat ini, dia berfikir kalau Naomi pasti akan tetap hamil setelah ini, anggap saja ini bukan rejeki mereka, dan Nancy yakin masih ada rejeki yang lain yang akan datang menghampiri mereka.

“Ilham, kau ke ruang dokter saja sekarang, tandatangani surat persetujuan itu agar Naomi bisa segera dioperasi.” Jelas sang Mama kemudian.

“Iya Ma, jaga Naomi sebentar ya.” Jawab Ilham setelah bangkit dari tempat duduknya.

Kini Ilham sudah berada di ruangan dokter.

“Tuan Ilham, mari silahkan duduk.” Ucap sang dokter mempersilahkan Ilham untuk duduk.

“Mana surat yang harus saya tandatangani Dok.” Ujar Ilham lirih.

“Maaf tuan, sebelumnya saya akan menjelaskan satu hal yang tak kalah penting.”

“Apa itu Dok?” Tanya Ilham tampak antusias dengan mulai menunjukkan raut wajah kecemasan.

“Selain mengalami pelepasan plasenta sebelum waktunya, Nyonya Naomi juga mengalami penyumbatan tuba falopi yang menyebabkan Nyonya Naomi sulit hamil, karena tuba falopi adalah saluran yang mengubungkan antara indung telur dan rahim.”

“Saluran ini berfungsi sebagai tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur dan sel sper** saat proses pembuahan, jika tuba falopi tersumbat, maka perjalanan sel telur menuju rahim akan terhambat.” Jelas dokter itu secara detail.

Mendengar itu Ilham nampak terpukul, bagaiamana pun, jauh dari lubuk hatinya yang terdalam, dia sangat mendambakan hadirnya sang buah hati di tengah-tengah pernikahan mereka, namun dia juga tidak mau egois, demi kebaikan istrinya terpaksa dia harus menandatangani surat persetujuan itu, Ilham masih tetap mau menerima sang istri bagaimana pun keadaannya, karena cinta Ilham pada Naomi yang tiada tara.

Akhirnya dengan berat hati dan dengan tangan yang bergetar, Ilham menandatangani surat persetujuan itu, dengan buliran bening yang lolos begitu saja dari matanya.

Episodes
1 Eps 1 Menafkahi Adik dan Ibunya
2 Eps 2 Ibu Sakit Keras
3 Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah
4 Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru
5 Eps 5 Permintaan Konyol Naomi
6 Eps 6 Mengabulkan Permintaan Sang Istri
7 Eps 7 Pertemuan Kedua
8 Eps 8 Menikah
9 Eps 9 Majikan yang Energik
10 Eps 10 Ibu Siuman
11 Eps 11 Ditinggal Sendiri
12 Eps 12 Ada Maunya
13 Eps 13 Pindah Rumah
14 Eps 14 Mulai Perhatian
15 Eps 15 Pertemuan Perdana Istri Pertama dan Istri Kedua
16 Eps 16 Rasa yang Mulai Muncul
17 Kepergian Naomi
18 Eps 18 Mood Rusak
19 Eps 19 Rencana Ke Swis
20 Eps 20 Swiss
21 Eps 21 Bertemu David
22 Eps 22 Menjebol Gawang Monita
23 Eps 23 Rasa Bersalah
24 Eps 24 Bertengkar!
25 Eps 25 Bersama David
26 Eps 26 Melamar
27 Eps 27 Menantang
28 Eps 27 Menanam Saham
29 Eps 29 Mengungkap Rahasia
30 Eps 30 Pengakuan Cinta
31 Eps 31 Malaikat Kecil
32 Eps 32 Firasat Seorang Ibu
33 Eps 33 Akhirnya Ilham Tau
34 Eps 34 Sahabat Lama
35 Eps 35 Salah Paham
36 Eps 36 Berbaikan
37 Eps 37 Aksi Penyelamatan
38 Eps 38 Berpisah Sebentar
39 Eps 39 Uneg-uneg Andre
40 Eps 40 Sembunyi-sembunyi
41 Eps 41 Andre dan Eden
42 Eps 42 Tidur Dengan Ibu
43 Eps 43 Duka Mendalam
44 Eps 44 Pengakuan
45 Eps 45 Mengetahui Pelakunya
46 Eps 46 Kembalinya Naomi
47 Eps 47 Perasaan Sensitif
48 Eps 48 Memulai Rencana
49 Eps 49 Hal Tak Terduga
50 Eps 50 Mengaku
51 Eps 51 Di Bawah Taburan Bintang
52 Eps 52 Main Kucing-kucingan
53 Eps 53 Karya Terindah
54 Eps 54 Si Merah
55 Eps 55 Bimbang
56 Eps 56 Peluh di Malam Hari
57 Eps 57 Lagi dan Lagi
58 Eps 58 Menyalami Tangan Suami
59 Eps 59 Belum Direstui
60 Eps 60 Kencan Membawa Ija
61 Eps 61 Gagal
62 Eps 62 Hambar
63 Eps 63 Dia Milikku!
64 Eps 64 Terciduk
65 Eps 65 Aku Tidak Sebrengsek Itu!
66 Eps 66 Mbak Naomi Sudah Berubah!
67 Eps 67 Suasan Rumah Jadi Tak Nyaman
68 Eps 68 Makan Hati
69 Eps 69 Diabaikan Lagi
70 Eps 70 Menggoda Eden
71 Eps 71 Pura-pura
72 Eps 72 Mertua Terbaik
73 Eps 73 Selalu Ada Kesempatan
74 Eps 74 Apartemen Baru
75 Eps 75 Nginap Di Apartemen
76 Eps 76 Rencana Dinner
77 Eps 77 Rencana Dinner part 2
78 Eps 78 Cemburu Menguras Hati
79 Eps 79 Melepas Rindu
80 Eps 80 Kecurigaan Naomi
81 Eps 81 Terciduk Lagi
82 Eps 82 Tak Ada Lagi Kesempatan
83 Eps 83 Terlibat Cekcok
84 Eps 84 Frustasi
85 Eps 85 Titik Terang
86 Eps 86 Akhirnya
87 Eps 87 Bagaikan Second Lead
88 Eps 88 Tak Menyangka!
89 Eps 89 Menolak Namun Tubuh Berkhianat
90 Eps 90 Dikta Anugerah Adhitama
91 Eps 91 Tidak Tau Tempat
92 Eps 92 Pamit
93 Eps 93 Fakta Mencengangkan
94 Eps 94 Terkuak!
95 Eps 95 Variasi
96 Eps 96 Keputusan
97 Eps 97 Ilham Keterlaluan! (Mama Nancy)
98 Eps 98 Kekaguman Mama Nancy
99 Eps 99 Penyatuan Lagi
100 Eps 100 Mama Nancy Merindukan Dikta
101 Eps 101 Mama Nancy Gagal Diet
102 Eps 102 Naomi Sakit Hati
103 Eps 103 Keceplosan
104 Eps 104 Terungkap
105 Eps 105 Larangan Mutlak Mama Nancy
106 Eps 106 Menggoda Iman
107 Eps 107 Hanya Karena Gadis Belia
108 Eps 108 Berdamai Dengan Keadaan
109 Eps 109 Piknik
110 Eps 110 Cinta yang Tak Main-main
111 Eps 111 Siapa Pelaku Pembunuh Ibu?
112 Eps 112 Memperkenalkan Monita di Depan Umum
113 Eps 113 Berita Miring
114 Eps 114 Licik
115 Eps 115 Penasaran
116 Eps 116 Rahasia Naomi
117 Eps 117 Amarah Mama Nancy
118 Eps 118 Rencana Ilham
119 Eps 119 Fakta Kematian Ibu
120 Eps 120 Aku Talak Kamu!
121 Eps 121 Perang Batin Karena Eden
122 Eps 122 Ungkapan Cinta Andre
123 Eps 123 Inilah Saatnya!
124 Eps 124 Hampir Saja!
125 Eps 125 Mahakarya Ilham
126 Eps 126 Benar-benar Bedah
127 Eps 127 Tak Peduli Lagi
128 Eps 128 Pertunangan Eden
129 Eps 129 Akhir Kisah Naomi
130 Eps 130 Calon Pewaris Tahta
131 Eps 131 Suami Posesif
132 Eps 132 Suami Impian
133 Eps 133 Bahaya Mengintai
134 Eps 134 Ilham Tidak Sebodoh Itu
135 Eps 135 Hukuman
136 Eps 136 Pertemuan Tak Terduga
137 Eps 137 Sekilas Tentang Kisah Cinta Segiempat
138 Eps 138 Kelahiran Kedua
139 Eps 139 Diculik
140 Eps 140 Kebersamaan (End)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Eps 1 Menafkahi Adik dan Ibunya
2
Eps 2 Ibu Sakit Keras
3
Eps 3 Naomi Tertimpa Musibah
4
Eps 4 Mendapat Pekerjaan Baru
5
Eps 5 Permintaan Konyol Naomi
6
Eps 6 Mengabulkan Permintaan Sang Istri
7
Eps 7 Pertemuan Kedua
8
Eps 8 Menikah
9
Eps 9 Majikan yang Energik
10
Eps 10 Ibu Siuman
11
Eps 11 Ditinggal Sendiri
12
Eps 12 Ada Maunya
13
Eps 13 Pindah Rumah
14
Eps 14 Mulai Perhatian
15
Eps 15 Pertemuan Perdana Istri Pertama dan Istri Kedua
16
Eps 16 Rasa yang Mulai Muncul
17
Kepergian Naomi
18
Eps 18 Mood Rusak
19
Eps 19 Rencana Ke Swis
20
Eps 20 Swiss
21
Eps 21 Bertemu David
22
Eps 22 Menjebol Gawang Monita
23
Eps 23 Rasa Bersalah
24
Eps 24 Bertengkar!
25
Eps 25 Bersama David
26
Eps 26 Melamar
27
Eps 27 Menantang
28
Eps 27 Menanam Saham
29
Eps 29 Mengungkap Rahasia
30
Eps 30 Pengakuan Cinta
31
Eps 31 Malaikat Kecil
32
Eps 32 Firasat Seorang Ibu
33
Eps 33 Akhirnya Ilham Tau
34
Eps 34 Sahabat Lama
35
Eps 35 Salah Paham
36
Eps 36 Berbaikan
37
Eps 37 Aksi Penyelamatan
38
Eps 38 Berpisah Sebentar
39
Eps 39 Uneg-uneg Andre
40
Eps 40 Sembunyi-sembunyi
41
Eps 41 Andre dan Eden
42
Eps 42 Tidur Dengan Ibu
43
Eps 43 Duka Mendalam
44
Eps 44 Pengakuan
45
Eps 45 Mengetahui Pelakunya
46
Eps 46 Kembalinya Naomi
47
Eps 47 Perasaan Sensitif
48
Eps 48 Memulai Rencana
49
Eps 49 Hal Tak Terduga
50
Eps 50 Mengaku
51
Eps 51 Di Bawah Taburan Bintang
52
Eps 52 Main Kucing-kucingan
53
Eps 53 Karya Terindah
54
Eps 54 Si Merah
55
Eps 55 Bimbang
56
Eps 56 Peluh di Malam Hari
57
Eps 57 Lagi dan Lagi
58
Eps 58 Menyalami Tangan Suami
59
Eps 59 Belum Direstui
60
Eps 60 Kencan Membawa Ija
61
Eps 61 Gagal
62
Eps 62 Hambar
63
Eps 63 Dia Milikku!
64
Eps 64 Terciduk
65
Eps 65 Aku Tidak Sebrengsek Itu!
66
Eps 66 Mbak Naomi Sudah Berubah!
67
Eps 67 Suasan Rumah Jadi Tak Nyaman
68
Eps 68 Makan Hati
69
Eps 69 Diabaikan Lagi
70
Eps 70 Menggoda Eden
71
Eps 71 Pura-pura
72
Eps 72 Mertua Terbaik
73
Eps 73 Selalu Ada Kesempatan
74
Eps 74 Apartemen Baru
75
Eps 75 Nginap Di Apartemen
76
Eps 76 Rencana Dinner
77
Eps 77 Rencana Dinner part 2
78
Eps 78 Cemburu Menguras Hati
79
Eps 79 Melepas Rindu
80
Eps 80 Kecurigaan Naomi
81
Eps 81 Terciduk Lagi
82
Eps 82 Tak Ada Lagi Kesempatan
83
Eps 83 Terlibat Cekcok
84
Eps 84 Frustasi
85
Eps 85 Titik Terang
86
Eps 86 Akhirnya
87
Eps 87 Bagaikan Second Lead
88
Eps 88 Tak Menyangka!
89
Eps 89 Menolak Namun Tubuh Berkhianat
90
Eps 90 Dikta Anugerah Adhitama
91
Eps 91 Tidak Tau Tempat
92
Eps 92 Pamit
93
Eps 93 Fakta Mencengangkan
94
Eps 94 Terkuak!
95
Eps 95 Variasi
96
Eps 96 Keputusan
97
Eps 97 Ilham Keterlaluan! (Mama Nancy)
98
Eps 98 Kekaguman Mama Nancy
99
Eps 99 Penyatuan Lagi
100
Eps 100 Mama Nancy Merindukan Dikta
101
Eps 101 Mama Nancy Gagal Diet
102
Eps 102 Naomi Sakit Hati
103
Eps 103 Keceplosan
104
Eps 104 Terungkap
105
Eps 105 Larangan Mutlak Mama Nancy
106
Eps 106 Menggoda Iman
107
Eps 107 Hanya Karena Gadis Belia
108
Eps 108 Berdamai Dengan Keadaan
109
Eps 109 Piknik
110
Eps 110 Cinta yang Tak Main-main
111
Eps 111 Siapa Pelaku Pembunuh Ibu?
112
Eps 112 Memperkenalkan Monita di Depan Umum
113
Eps 113 Berita Miring
114
Eps 114 Licik
115
Eps 115 Penasaran
116
Eps 116 Rahasia Naomi
117
Eps 117 Amarah Mama Nancy
118
Eps 118 Rencana Ilham
119
Eps 119 Fakta Kematian Ibu
120
Eps 120 Aku Talak Kamu!
121
Eps 121 Perang Batin Karena Eden
122
Eps 122 Ungkapan Cinta Andre
123
Eps 123 Inilah Saatnya!
124
Eps 124 Hampir Saja!
125
Eps 125 Mahakarya Ilham
126
Eps 126 Benar-benar Bedah
127
Eps 127 Tak Peduli Lagi
128
Eps 128 Pertunangan Eden
129
Eps 129 Akhir Kisah Naomi
130
Eps 130 Calon Pewaris Tahta
131
Eps 131 Suami Posesif
132
Eps 132 Suami Impian
133
Eps 133 Bahaya Mengintai
134
Eps 134 Ilham Tidak Sebodoh Itu
135
Eps 135 Hukuman
136
Eps 136 Pertemuan Tak Terduga
137
Eps 137 Sekilas Tentang Kisah Cinta Segiempat
138
Eps 138 Kelahiran Kedua
139
Eps 139 Diculik
140
Eps 140 Kebersamaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!