BAB 6

Pagi-pagi sekali Alfazro bangun, ia segera mandi dan berganti pakaian.

Pagi ini ia tampak beda karena biasanya ia jalan kaki, kini ia bisa mengendarai sepeda dan menggunakan sepatu baru meskipun di zaman ini, para anak muda sangat malu menggunakan sepeda, apa lagi anak sekolah.

Alfazro mengayuh sepedanya menuju sepeda, sesampainya ia di sekolah, Alfazro pun memarkirkan sepedanya di tempat parkiran roda dua.

Alfazro pun masuk ke dalam kelasnya tanpa rasa takut seperti biasanya.

Albezro duduk di kursi dan mengeluarkan buku pelajarannya, karena sebentar lagi kelas akan di mulai.

Andi, Leo dan Rendi terkejut karena melihat Alfazro baik-baik saja.

"Eh, bukannya semalam kita sudah memukulnya hingga dia terluka? Aku bahkan ketakutan mau sekolah hari ini," bisik Rendi.

Andi terdiam dan terus melihat ke arah Alfazro.

Andi berjalan mendekati Alfazro yang sedang membaca buku. Ia langsung menyambar buku tersebut.

"Hey! Apa yang kau lakukan!" ucap Alfazro membelalakkan matanya.

"Kenapa? Aku hanya ingin memastikan kau saja, seperti kau kau baik-baik saja ya, bagus jika begitu," ucap Andi merobek buku Alfazro.

Alfazro langsung menyambarnya bukunya sudah hampir robek tersebut.

Karena geram, Alfazro menarik tas Andi lalu mengeluarkan bukunya dan ia pun merobek buku Andi.

"Kau … beraninya kau merobek buku ku!" ucap Andi gantian terbelalak.

"Kenapa aku tidak berani, kau merobek buku ku kenapa aku harus diam saja? Kau pikir aku pengecut yang kau kenal itu?" ucap Alfazro bercekak pinggang.

"Sialan kau! Kau membuat ku marah!" teriak Andi yang melayangkan tinjunya ke arah Alfazro, Alfazro menangkap tangannya lalu memutarnya kebelakang.

"Aduuuuuh! Sakit! Sakit!" teriak Andi kesakitan.

"Mau ku tambah lagi? Atau ku patahkan saja tangan mu," ucap Alfazro menekan dengan kuat.

"Aduuuuuh! Sakit! Hey kalian berdua! Kenapa diam saja!" teriak Andi.

Rendi dan Leo menarik Alfazro agar ia melepaskan Andi.

Akan tetapi, Alfazro berbalik badan lalu mendorong Leo dan Rendi membuat mereka terjembab. Alfazro pun meninju Rendi dan Leo.

Dari belakang Andi melingkarkan tangannya di leher Alfazro dan menariknya dengan kuat. Yang mengherankan para murid tidak ada yang meleraikannya, rata-rata dari mereka sedang memvideokan pertengkaran mereka tersebut.

Albezro dan Andi tarik menarik, begitu juga dengan Rendi dan Leo.

Lagi asik menonton aksi tersebut, tiba-tiba saja wali kelas masuk ke dalam kelas dan terkejut melihat di dalam kelasnya sedang ada keributan.

"Ada apa iniiiiiii!" teriak Buk Feriani lantang. Seketika mereka terdiam.

Saat itu posisi mereka Alfazro ada di tengah, Rendi menarik kaki kiri, Leo Manarik kaki kanan dan Andi menarik leher Alfazro.

"Hey! BERHENTI KALIAN!" teriak buk Feriani geram.

Dengan terpaksa mereka melepaskan Alfazro.

"Kali ini kau beruntung! Lihat saja pulang nanti!" ancam Andi dengan suara pelan. Andi mengambil tasnya dan ingin duduk di kursinya.

"Hey! Siapa suruh kalian duduk!" seru buk Feriani dengan mata terbelalak dan wajah merah padam.

"Lalu apa lagi?" tanya Andi menekuk alisnya.

"Berdiri ke depan! Kalian yang sudah terlibat perkelahian berdiri di depan!" sergah buk Feriani menunjuk ke depan kelas.

Dengan wajah kesal, Andi, Rendi dan Leo berdiri ke depan.

"Kamu juga Albezro," ucap buk Feriani. Albezro pun berjalan ke depan berdiri di samping Andi.

"Ngapain kamu dekat-dekat aku!" ucap Andi ketus.

"Idih! Siapa juga mau dekat dengan mu, kalau kau nggak suka sana kau keluar saja!" balas Albezro.

"Ibu suruh kalian berdiri ya berdiri aja! Bukan suruh kalian ribut lagi!" hardik buk Feriani naik pitam. Seketika mereka pun diam.

"Dan untuk kalian semua! Hapus video tadi, ibu tidak ingin ada yang menguploadnya di media sosial! Jika ketahuan ada yang berani upload maka kalian di skors selama 6 bulan dan di nyatakan kalian gugur dalam ujian semester!" ucap buk Meli.

Di antara mereka yang ada yang terlihat panik. "Aduh gimana donk! Tadi aku buat siaran langsung," ucap murid yang lain berbisik dengan temannya.

"Aku juga," ucap mereka.

Mereka mengambil ponselnya dan cepat-cepat menghapusnya.

Akan tetapi posting itu sudah beberapa orang yang membagikannya sehingga itu akan tetap terus ada.

"Jadi apa yang kalian lakukan hingga bertengkar?" tanya buk Feriani mengintrogasi.

"Dia merobek buku saya buk! Lihat buku saja robek semua, bagaimana saya akan belajar," sungut Andi.

"Halah! Berlagak aja kamu, kalo buku kamu yang robek bisa beli lagi, lalu buku aku yang kau robek itu bagaimana kau menggantinya! Aku bekerja jadi tukang panggul di pasar sana agar bisa sekolah, kalau kamu sekolah di biayai orang tua kamu, tinggal enak sekolah aja, ini malah menganggu orang pula!" denggus Alfazro kesal.

"Siapa suruh kau miskin," ledek Andi.

"Kau pikir dengan kau kaya sekarang kau bakal kaya selamanya? Suatu saat nanti jabatan dan perusahaan Papamu bakal lengser dan bangkrut!" seru Alfazro.

"Siapa yang berani melengserkan jabatan papa ku? Siapa yang berani bangkrutin perusahaan Papa ku? Perusahaan Papa ku akan terus maju dan aku akan menjadi orang paling kaya, kalau kau miskin tambah miskin!" hina Andi tak mau kalah.

"Yang membuat lengser jabatan Papamu itu adalah selingkuhannya, yang membuat perusahaan papa mu bangkrut adalah aku," tekan Alfazro.

Dan mereka adu mulut di kelas membuat buku Feriani tak bisa berkata-kata. Pada akhirnya ia membiarkannya keduanya saling adu mulut dan mendengarkan celotehan mereka berdua hingga mereka puas.

'Anak ini kenapa bisa tahu kalau papa Andi selingkuh, waktu hari itu saat pulang sekolah dan ingin menjemput anakku pulang dari sekolah dasar aku melihat papa Andi bersama seorang wanita, aku malah berpikir jika itu adalah sekretarisnya, tapi memang agak janggal karena mereka duduk di depan tanpa pengemudi,' batin buk Feriani mengingat-ingat.

"Jadi bagaimana? Apa sudah cukup adu mulutnya?" tanya buk Feriani sambil melihat jam di dinding. 20 menit lagi mereka akan segera istirahat.

"Belum buk! Aku belum puas mencacinya!" ucap Andi.

"Mau kau caci bagaimana pun itu tidak akan merubah apa pun, lihat saja nanti, aku pastikan aku yang akan membuat perusahaan Papamu bangkrut lalu membuat kalian hidup di jalanan, bahkan hidup kalian lebih parah dari kehidupan ku saat ini, mau kau!" balas Alfazro.

"Kau itu miskin ya miskin aja, mana bisa membuat perusahaan papa ku bangkrut! Lihat saja nanti akan aku aduin ini pada Papa ku, agar kau di keluarkan dari sekolah," ucap Andi.

"Hey! Papa mu cuma pejabat, bukan kepala sekolah seenaknya mau mengeluarkan aku! Kalau kau berani ayo lakukan itu! Aku akan membongkar perselingkuhan Papa mu!" ancam Alfazro.

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬🤤🤤🤤🤤🤤🤤🤤🤤🥵🥵🥵🥵🥵🥵🥳🥳🥳🥳🥳🥳😡😡😡😡😡😡💯💯💯💯❤❤❤

2024-05-07

0

Mr. Cupu

Mr. Cupu

ini sih songong namanya, mentang-mentang punya sistem

2024-04-14

0

Dewirani Indayani

Dewirani Indayani

betul jadi binggug juga bacanya

2024-01-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!