

System Rich Over Famous

 

BAB 5

"Kenapa mereka ya? Ah sudahlah bukan urusan ku juga," ucap Alfazro yang tidak terlalu peduli.

Baru beberapa meter

[Ding Ding]

[Misi baru]

[Meleraikan pertengkaran]

[Hadiah 3.000.000]

[Status misi: Sedang berlangsung]

"Weleh." Alfazro langsung berhenti dan melihat pertengkaran di belakang.

Alfazro berbalik dan menuju tempat pertengkaran itu.

Ia menurunkan tongkat sepedanya dan masuk dalam keramaian tersebut.

Beberapa dari mereka berusaha meleraikan pertengkaran itu, tapi mereka tak mau berhenti dan terus ingin menyerang lawannya.

Alfazro pun masuk di tengah-tengah pertengkaran itu dan mendorong keduanya hingga terjatuh.

"Berhenti!" teriak Alfazro.

Tapi kedua ingin bangun lagi tapi di tahan oleh orang-orang yang di sana.

"Bisakah kalian gunakan dengan cara berbicara dulu gitu, bertengkar seperti ini bulan hanya merugi diri sendiri, tapi masalahnya juga nggak selesai," ucap Alfazro.

"Iya benar itu, lebih baik bicarakan baik-baik, biar kami bantu selesaikan masalahnya, kalian berantam yang ada kalian saling terluka dan di bawa ke kantor polisi," ucap mereka.

"Iya benar itu," ucap orang-orang yang menyaksikan kejadian tadi.

"Tidak ada yang perlu di bicarakan! Dia yang salah duluan! Dia yang sudah merebut pacarku! Mana bisa di terima!" teriak pria yang sebelah kiri.

"Pacar aja pun, bukan istri," salah salah satu penonton manyun.

"Hey! Kau apa tahu, aku sudah memberikan apa yang dia pinta, aku sudah berikan semua untuk dirinya. Ku juga ingin menikahinya! Tapi tiba-tiba dia datang dan mengambil pacar ku! Mana aku terima!" teriak pria itu tak terima.

"Kenapa kau tidak tanyakan pada pacar mu saja? Kenapa dia malah pacaran dengan pria ini," ucap Albezro.

"Aku sudah tanya, dia bilang pria itu juga baik padanya dan memberi apa yang dia mau, dia bingung mau pilih yang mana antara kami berdua," jawab pria itu.

"Lalu di mana dia?" tanya Albezro.

"Aku akan telpon dia ke sini," ucap pria yang menjadi selingkuhan pacar pria yang sebelah kiri tadi.

Tuuut! Tuuut!

"Halo," jawab wanita itu.

"Jessy, bisakah kau datang ke sini sekarang?" tanya pria itu.

"Datang ke mana?" tanyanya.

"Datang ke jalan manggis."

"Untuk apa aku ke sana?" tanyanya bingung.

"Datang saja, aku ingin bicara dengan mu," ucap pria itu.

"Sayang, kamu nelpon siapa?" terdengar suara pria dari telpon Jessy.

Pria yang menelpon tadi terkejut karena terdengar suara seorang pria yang asing.

"Baiklah, aku juga ingin mengatakan sesuatu juga pada mu," ucap Jessy menutup panggilannya.

Akhirnya mereka pun bisa tenang sedikit, tapi tetap saja mereka saling bertatapan penuh dendam.

Tak lama kemudian, Jessy pun datang bersama seorang pria yang tubuhnya lebih besar dari kedua pria yang ia pacari.

"Jessy, siapa lagi yang kau bawa itu!" teriak pria pacar pertama Jessy.

"Maaf ya buat kalian berdua, aku sudah memilih dia sebagai tunangan ku, dia yang siap beri aku segalanya, sedangkan kalian tidak," ucap Jessy.

"Apa! Kau bilang aku tidak bisa memberi apa yang kamu mau? Memangnya dia beri apa pada mu?" tanya pacar pertama Jessy.

"Di sudah memberiku tas branded, baju dan kebutuhan ku, dia juga akan memberiku rumah untuk pertunangan kami nanti," ucap Jessy memeluk yang ia sebut mantannya itu.

Mereka berdua pun tak bisa berkata-kata lagi.

"Jadi begitu! Kau mencari pria yang lebih kaya! Dasar matre! Jika begitu, jangan mencari ku lagi!" teriak pria pacar pertama Jessy mendengus kesal. Ia pun pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Aku sudah tahu dari awal kalau kau matre, maka dari itu aku tidak memberikan apa pun lagi pada mu dan ingin memutuskan mu," ucap pria yang satunya.

"Siapa peduli dengan kalian! Dasar miskin!" denggus wanita itu.

"Ya sudah sayang, ayo kita pergi," ajak Jessy.

Mereka pun bubar sambil berceloteh, tempat itu pun kembali sepi di tinggalkan oleh para warga.

Alfazro pun meninggalkan tempat tersebut dan kembali menuju sepedanya.

[Ding Ding]

[Misi selesai]

[Selamat Anda mendapat penambahan saldo sebesar 3.000.000]

[Selamat Anda mendapatkan reward laptop]

Selamat Anda mendapatkan 10 poin

[Saldo \=5.650.000]

[Kecepatan \=6]

[Kelincahan \=6]

[Kekuatan \=6]

[Kecerdasan \=6]

[Level \=4]

[Poin \=20]

[Reward \= laptop]

Albezro melajukan sepedanya agar cepat sampai.

Tak lama kemudian, ia pun sampai di kostan. Alfazro masuk ke dalam dengan membawa sepedanya.

Ia mengangkat barangnya dan membawa turun. Alfazro duduk di atas ranjang.

[Klik di sini untuk membuka]

[Klik]

Alfazro mengkilk gambar laptop dan laptop itu menjadi nyata.

"Wah, aku punya laptop sekarang, kira-kira aku gunakan untuk apa ya? Untuk jualan? buka toko online? Jual beli saham? Benar juga, uang ku sudah ada beberapa juta, harga 100 lembar saham juga sudah bisa," ucap Alfazro.

"Tapi untuk pertama-tama, aku harus punya rekening juga dan data ku. Aku coba lihat di system' ada ala saja."

Alfazro melihat isi dalam systemnya, apa di sana bisa membuat rekening dan data pribadi yang sudah langsung terdata ke negara tanpa harus pergi mendaftar ke sipil dan ke bank.

"Wah, ternyata ada, sepertinya system' ini semuanya ada dan lengkap, apa yang di inginkan semua ada," ucap Alfazro tersenyum.

[Gunakan poin untuk membuat rekening saham]

Memuat…

Loading…

Mulai…

10%…

20%…

30%…

40%…

50%…

70%…

80%…