BAB 12

Pria itu berusaha untuk menarik tangannya, akan tetapi tidak bisa. Pria itu menjadi heran dan bingung kenapa sekuat itu, padahal tubuh Alfazro tidak sebesar dirinya.

"Lepaskan!" teriak pria itu.

"Oh, lepaskan ya," ucap Alfazro melihat tangan pria itu, ia menariknya dengan kuat lalu melemparnya.

Bruuk!

"Aduuuuuh!" teriak pria itu memegang punggungnya yang sakit.

"Upsstt! Maaf, tadi kamu minta lepaskan, jadi aku lepaskan. Apa cara melepaskan ku elegan?" tanya Alfazro menyengir.

"Kau sepertinya minta di pukul seperti teman-teman mu tadi ya, kalau begitu rasakan ini," ucap teman pria yang baru ia bawa hari ini.

Pria itu pun melayangkan tinjunya ke arah Alfazro, dan Alfazro pun menghindarnya. Pria itu tentu saja tak sampai di situ, ia pun melayangkan tinjunya sebelah lagi, dan menendang Alfazro, dengan sigap Alfazro menghindar dan menghalangi pukulan dari pria itu.

Alfazro menundukkan tubuhnya lalu menendang kaki pria tersebut dan menarik kakinya membuat pria itu terjatuh, Alfazro pun langsung menghentakkan kakinya di kepala pria itu dengan kuat.

"Hey! Teman kita di serang! Ayo serbu!" teriak pria yang tadi di lempar Alfazro.

"Wah, gawat! Mereka ada banyak sekali, dengan kekuatan ku saat ini belum sanggup melawan mereka semua, lebih baik aku kabur saja dulu," ucap Alfazro. Ia pun lari dan segera naik motornya dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Awas kamu ya! Jika berani kau datang lagi maka aku akan mematahkan tulang belulang mu dan memberikan mu kepada harimau yang kelaparan!" teriak mereka sambil melempari kayu dan batu.

Tapi Alfazro sudah menjauh dan kembali menuju kost-annya.

"Mereka tadi ada sekitar 30 orang, aku belum sanggup melawan mereka sendirian, jika aku tidak bisa menghadapi langsung, jika begitu aku akan coba cara halus saja, aku harus beli sesuatu untuk mengerjai mereka," ucap Alfazro tersenyum.

Alfazro pun melajukan motornya menuju apotik, di sana ia mencari obat pencahar.

"He-he-he, dengan obat ini aku akan membuat mereka mencret," ucap Alfazro menyengir.

Alfazro juga pergi ke toko baju untuk membeli wig dan kaca mata bulat.

"He-he-he dengan begini aku akan berpura-pura menjadi penjual roti dan memasukkan obat pencahar ini ke dalamnya. Mereka nanti pasti ingin memakan roti ini dan juga pasti jika tidak mau bayar aku akan memberinya gratis," ucap Alfazro.

Alfazro juga membeli beberapa roti yang bentuk sangat menggugah selera lalu membawanya pulang.

Sesampainya di kost-annya, Alfazro menyiapkan roti. Alfazro membelahnya dan menuangkan obat tersebut ke dalamnya.

***l

Tak terasa malam pun tiba, Alfazro segera memakai wig, baju yang ia pakai agak sedikit robek lalu memakai kaca mata.

Tak lupa ia juga sudah menyiapkan meja untuk berjualan. Alfazro membawanya dengan menggunakan motornya.

"He-he-he, sepertinya mereka belum datang lagi, jadi aku tidak ketahuan." Alfazro membawa meja untuk ia menjual. Ia meletakkan roti-roti yang sangat menggugah selera itu di atas meja. Agar menghindarkan dari pembeli lain untuk membeli rotinya, Alfazro memberi harga yang mahal. Jadi meskipun mahal, mereka pasti akan tetap mengambil rotinya karena memang kasar.

"Semoga saja tidak ketahuan," ucap Alfazro celingak celinguk berharap para preman itu datang.

"Dek, berapa harga roti ini?" tanya seorang pembeli tergiur dengan roti yang cantik tersebut.

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

🦠🦠🦠🦠🦠🦠🦠🪱🪱🪱🪱🪱🪱🪱🐛🐛🐛🐛🐛🐛🪶🪶🪶🪶🪶🪶

2024-05-07

0

Yoni Hartati

Yoni Hartati

lanjut semangat ...

2023-07-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!