BAB 4

Sesampainya di tempat yang ia tuju, benar ada sebuah rumah kecil yang di sewakan.

"Pak, apa rumah ini di sewakan?" tanya Alfazro kepada seorang bapak-bapak yang mendekatinya karena terlihat Alfazro berdiri di depan kostannya.

"Iya."

"Berapa satu bulan?" tanyanya.

"500 ribu."

"Ya udah, aku mau," ucap Alfazro.

Bapak itu pun membuka kunci rumah tersebut, cukup untuk 2 orang rumah sekecil itu, tapi itu tidak masalah, karena ia tinggal sendirian.

Alfazro merogoh sakunya dan memberikan uang tersebut kepada pemilik kostan.

"Terima kasih, semoga betah ya, yang pastinya nggak nunggak," ucap bapak tersebut.

"Eh, iya Pak." angguk Alfazro.

[Ding Ding]

[Saldo Anda di kurang 500.000]

[Sisa saldo Anda 2.900.000]

Alfazro pun masuk ke dalam rumah tersebut dan mengangkat semua barang-barangnya masuk ke dalam kostannya.

Alfazro melihat keluar yang sebentar lagi matahari akan tenggelam.

Alfazro pun mandi dan bertukar pakaiannya. Alfazro pun pergi keluar menuju ke pasar.

Sampailah di pasar, Alfazro melihat ke kiri dan kanan, ia ingin membeli sepatu.

"Hey! Kamu ingin mencuri ya!" tiba-tiba saja seorang bapak-bapak menghampiri Alfazro membuat Alfazro menjadi bingung.

"Mencuri? Aku tidak ingin mencuri," jawab Alfazro menyangkalnya.

"Lalu apa yang kau lakukan dengan gerakan mencurigakan seperti itu?" tanya bapak itu melotot.

"Emangnya salah aku lihat baju? Aku kan juga ingin beli," ucap Alfazro balik melototi bapak tersebut.

"Kalau mau beli mana uang mu?" tanya bapak itu mengulurkan tangannya.

Alfazro menepis tangan bapak tersebut. "Untuk apa bapak mengulurkan tangan bapak? Ingin minta uang ya," ucap Alfazro.

Orang-orang yang ada di sana tertawa membuat bapak itu seolah-olah seperti di ledek membuat ia geram.

"Kamu ya! Masih kecil tapi tidak sopan sama yang lebih tua! Kamu minta di hukum rupanya!" ucap bapak itu ingin menjewer telinga Alfazro, tapi Alfazro menepis tangan bapak itu.

"Kau yang sudah tidak sopan duluan karena mengatakan aku pencuri, aku bisa melaporkan mu pada polisi atas tuduhan pencemaran nama baik," ucap Alfazro dengan lantang.

"Dasar anak kecil yang bau jagung aja belagu kamu! Sana kamu polisi kalau berani!" tantang bapak tersebut sambil bercekak pinggang.

"Oh kau pikir aku nggak berani ya," ucap Alfazro mengambil ponselnya lalu menelpon nomor khusus polisi.

"Nih lihat, aku telpon nomor polisi," ucap Alfazro memperlihatkan ponselnya yang sedang menelpon nomor polisi.

"Halo pak, di sini saya ingin membuat laporan jika saya ingin melaporkan kasus pencemaran nama baik. Baik pak. ya ya saya tunggu," ucap Alfazro berbicara dengan polisi yang sengaja ia speaker.

"Hey! Apa-apaan ini! Kau benaran menelpon polisi, kau tidak takut di tangkap jika kau sebenarnya mempermainkan polisi?" ucap bapak itu.

"Kenapa? Bapak takut ya," ucap Alfazro mengangkat alisnya.

"Siapa bilang aku takut, kau yang mempermainkan polisi begini kau yang tidak takut di penjara!" tukas bapak itu melipat tangannya.

"Kalau tidak takut ya sudah, tunggu saja polisi datang," ucap Alfazro.

"Sial! Anak ini sungguh berani bermain dengan polisi!" ucap bapak itu pun pergi meninggalkan tempat tersebut dengan ketakutan.

"Ck! Kita lihat siapa yang ketakutan di sini," ucap Alfazro tersenyum sinis.

"Hey Dek, bapak itu sudah pergi, bagaimana nanti polisi datang?" tanya salah satu penjual mainan tersebut merasa khawatir.

"Tidak apa-apa, itu hanya rekaman suara polisi aja kok, bukan betulan, jadi polisi tidak akan datang," jawab Alfazro santai sambil memilih mainan untuk ia beli.

"Haishhhh, kamu mengagetkan ku saja," ucap penjual itu.

"Aku mau sepatu yang aku pilih ini Pak," ucap Alfazro.

"Baiklah," ucap bapak itu memasukkan sepatu yang di beli Alfazro dan memasukkan ke dalam plastik dan menghitungnya.

"Semuanya 100 ribu," ucap bapak itu.

"Baiklah, ini uangnya." Alfazro merogoh uang dari kantong uang hasil untung balon tadi.

"Terima kasih banyak, sering-sering beli di sini, nanti bapak kasih diskon," ucap bapak itu.

[Ding Ding]

[Saldo Anda di kurang 100.000]

[Sisa saldo Anda 2.800.000]

"Wah terima kasih banyak ya Pak," ucap Alfazro membawa sepatu yang banyak itu dan menyangkutkan di sepedanya.

Saat lewat, Alfazro melihat ada jual baju di pinggir jalan, ia pun mampir untuk membeli baju.

"Pak, baju yang ini berapa?" tanya Alfazro memegang baju kaos.

"Itu harganya 50," ucap penjual.

"Hm, aku mau dua dan sendal ini satu," ucap Alfazro.

"Semuanya 150 ribu ya," ucap penjual itu. Alfazro merogoh kantongnya dan memberi sisa beli mainan tadi kepada penjual tersebut.

"Terima kasih," ucap penjual itu menerimanya uang dari Alfazro.

[Ding Ding]

[Saldo Anda di kurang 150.000]

[Sisa saldo Anda 2.650.000]

Alfazro kembali mendayung sepedanya untuk segera pulang ke rumahnya.

Saat di perjalanan, ada beberapa orang saling bertengkar, entah apa permasalahannya.

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡🔥🔥🔥🔥💧🔥💧💧💧💧💧💧☄☄☄☄☄🌞🌞🌞🌞🌞🌞🪐🌞🪐🌞

2024-05-07

0

Mr. Cupu

Mr. Cupu

kok bisa anak kecil dibilang bau jagung? apa anak kecil di sana sering berkaitan dengan jagung thor? atau hanya ingin tampil beda aja?

2024-04-14

2

pauzi aja

pauzi aja

cakep

2023-07-26

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!