KEMBALI UNTUK PAPA

Dion masih berada di kampusnya.Ia menunggu hasil dari permohonannya.Setelah bangun tidur pagi-pagi tadi ia langsung berkemas,sarapan seadanya lalu berangkat ke kampus.

Luna menghampirinya dari kejauhan ia sudah melambai-lambaikan tangannya.Di antara teman yang lain Luna memang yang paling dekat dengan Dion.Kali ini Luna menghampiri Dion tidak sendiri ia bersama Vikky dan Dias.Mereka semua teman-teman satu lokal Dion.Para calon dokter muda.

"Hai bro..." sapa Vikky dan Dias pada Dion mereka berjabat tangan.

"Hai..." Balas Dion tanpa semangat.

"Kita-kita udah tau masalah yang lagi elo hadapin.Luna udah cerita banyak sama kita,sabar ya bro ambil hikmahnya saja" ucap Rikky sambil menepuk pundak Dion.

"Kita doa in semoga papa elo cepat sembuh." Dias menimpali ucapan Vikky.

" Thanks you bro kalian semua memang teman yang sangat baik." ucap Dion yang mulai bisa sedikit tersenyum.

Seorang pegawai tampak menghampiri Dion dan kawan-kawannya.Lalu pegawai itu berkata sambil membungkukkan badannya, "permisi,mas Dion di panggil ke kantor rektorat." kata pegawai itu.

" Oh iya mas,makasih ya." jawab Dion seraya menepuk pundak pegawai tadi.

"Teman-teman aku kesana dulu," ucap Dion pada ketiga temannya.

Setelah sekitar lima belas menit Dion akhirnya keluar dari ruangan itu.Ia tampak membawa amplop putih di tangannya.

ketiga temannya masih menunggunya.

"Gimana-giman???" tanya mereka penasaran.

"Berhasil..!!" seru Dion bahagia.

"Maaf teman-teman,gue nggak bisa lama-lama,gue musti balik ke apartement untuk ngemasin barang-barang gue.karena kalian tahu kan,gue bakalan agak lama ninggalin apartement gue." Dion berbicara pada ketiga temannya itu.

"Jadi elo anggap kita-kita ini apa,,??kita sahabat elo Dion...," kata Luna.

"Kita bertiga mau bolos hari ini demi elo kita mau ikut ke apartement elo buat bantuin elo...." ucap Dias meyakinkan.

Dion tak bisa menolak keinginan teman-temannya.Karena pikir Dion ini adalah hari terakhir kebersamaan mereka.Mungkin akan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa bertemu kembali atau bahkan tidak.Karena mungkin saat teman-temannya sudah menjadi dokter Dion bahkan belum menjadi apa-apa.Memikirkan itu membuat wajah Dion berubah murung.Ia sedih harus mengubur impiannya.Tapi disisi lain ia juga bahagia surat permohonan cuti nya telah di kabulkan jadi ia bisa merawat sang papa dengan tenang.

Mereka bertiga masuk dalam mobil Dion dan meninggalkan mobilnya di halaman kampus.Mereka memang memiliki mobilnya masing-masing karena sejatinya mereka juga anak-anak orang kaya semua.

Setelah sampai di apartemen Dion mereka membantu membereskan barang-barang Dion.Sambil sesekali terdengar canda tawa dari mereka.Luna tampak merasa sedih ia memeluk Dion saat mereka berpamitan untuk kembali ke kampus karena pekerjaan membantu Dion telah usai.Secara bergantian mereka memeluk dan memberi semangat pada Dion.Setelah itu mereka semua keluar dan memanggil taxi untuk mengantar mereka kembali ke kampus.

Tinggalah Dion seorang diri di dalam apartementnya.Rasa sedih kembali menggelayuti hatinya.Ia teringat sang papa dan juga mamanya.Saat di puncak biasanya ia juga sesekali menelpon mamanya hanya untuk saling menanyakan kabar.

Emilia sebenarnya sangat menyayangi putranya.Juga sangat perhatian.Tapi semenjak ia tahu Dion berada di villa papanya,Emilia merasa malas menghubunginya hanya sesekali ia akan menelpon putranya itu untuk bertanya kabar.

Luka di hati Emilia belum sepenuhnya sembuh.Setiap Dion bercerita soal villa atau apapun tentang Rian Emilia selalu mengalihkan pembicaraan.Dari situ Dion tahu bahwa hati sang ibu masih terluka.

Dion mengambil gawainya.Lalu menekan panggilan ke nomor kontak bertuliskan *my mom*

panggilan terhubung.

"Hallo sayang bagaimana kabarmu,kamu sehat,kamu sudah makan bagaimana kuliahmu kapan kamu ke Jakarta?" suara sang mama memberuntun Dion dengan berbagai macam pertanyaan seakan tak memberikan kesempatan untuk Dion berbicara.

"Dion di Jakarta mah" jawab Dion.

"Oh ya bagus itu sayang,kamu harus lebih memikirkan kuliahmu," Emilia kembali lagi berbicara.

Dion tampak ragu-ragu.Ia ingin menjelaskan masalahnya yang sedang di hadapinya tapi ia juga takut kalau sang mama kecewa padanya.

"Mah...." lirih Dion."

"Ada apa sayang,katakan sama mama...." Emilia merasa penasaran.

Lalu pelan-pelan Dion mulai menceritakan kejadian yang menimpa Rian dan kondisi Rian sekarang.Dion juga mengatakan tentang niatnya ke Jakarta untuk urusan cuti.Dion pun bercerita ia akan merawat papanya dan mengelola villa itu selama sang papa sakit.Dion mengatakan tidak ada orang yang bisa di percaya di villa itu.Emilia tidak marah.Ia mengerti maksud putranya.Sebelumnya ia sempat syok mendengar kondisi Rian sekarang, mungkin masih ada rasa cinta di hatinya untuk mantan suaminya itu.Setelah lama mereka berbincang panggilan pun di akhiri.

Kini beralih Dion menhubungi suster Rika.Ia ingin tahu kondisi papanya hari ini.

*panggilan vidio tersambung*

Terlihat di layar ponselnya suster Rika mengarahkan kamera ponsel ke arah Rian tanpa aba-aba dari Dion suster Rika sudah tahu apa yang harus di lakukannya.

"Hallo papa,bagaimana kabar papa hari ini? papa sudah makan?sudah minum obat?" Dion terus bicara walaupun ia tahu sang papa tak akan bisa menjawabnya.

Tiba-tiba dari layar ponselnya terlihat Rian menggerakkan tangannya seperti memanggil Dion lalu Rian pun menangis.Seketika raut muka Dion pun berubah sangat sedih lalu ia berkata, "iya...iya...Dion akan KEMBALI UNTUK PAPA,papa jangan menangis lagi.besok pagi-pagi sekali Dion akan pulang." Dion tak sanggup lagi menahan air matanya untuk tidak keluar.

"Sekarang papa istirahat ya." tak sanggup lagi Dion menahan kesedihannya melihat papanya.Ia langsung memutuskan panggilannya.Ia tak mau sang papa melihatnya menangis.Tubuh Dion luruh kelantai.Punggungnya bersandar di pinggir ranjangnya.Ia menangis tersedu-sedu.Air matanya tumpah semua membasahi pipinya.Bayangan wajah papanya yang tak berdaya semakin membuatnya menangis.Entah berapa lamanya Dion menangis sampai ia tertidur di lantai tanpa ia sadari.

Terpopuler

Comments

Raudhatul Jannah Lubis

Raudhatul Jannah Lubis

mampir lagi kk😊
dua iklan mendarat utk kakak😊

2023-08-25

1

al-del

al-del

Aku kok kesel sama si Rian ini, setelah tau di berselingkuh.

2023-08-05

1

al-del

al-del

Tidak mudah memang menyembuhkan luka dalam hati ...

2023-08-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!