RENCANA MENJEBAK DION

Malam itu selesai memeriksa keuangan dan mengerjakan sedikit tugas malamnya,Tania berjalan melintasi lobi yang beralas karpet merah tebal ke arah tangga menuju ruang olah raga dan kolam renang.Sambil menundukkkan kepalanya dia berjalan di sepanjang lorong di depan kamar-kamar tamu.Ketika sampai di kamar terakhir,Tania mengetuk pelan-pelan pintu kamar itu setelah dia mengamati sekeliling dan dia merasa yakin tidak ada orang di sekitar tempat itu.

Seseorang segera menarik tangan Tania ketika Tania akan melangkah masuk ke kamar itu.Dan orang itu adalah Bobi,pelatih berkuda dan tenis yang juga pekerja apa saja di vila itu.Lelaki itu bertubuh atletis dengan sorot mata yang tajam.

"Ku pikir kita akan bertemu saat makan malam," kata Tania.

"Kurasa pertemuannya kurang menyenangkan,jadi aku tidak datang." sahut Bobi.

Tania menatap Bobi dengan pandangan kekecewaan. "Kamu salah mas.Seharusnya mas datang ke pertemuan semalam.Mas,,,aku tidak bisa mempercayai ini,Dion sangat berubah sekarang.Dia berkali-kali mengucapkan kata maaf atas perbuatanya yang dulu.sekarang kami sudah berdamai kembali.

Wajah Bobi berubah muram."Kalau begitu cerita terus bagaimana dengan rencana kita sayang?"

Tania hanya mengangkat bahu dan itu hanya membuat Bobi kesal dan marah.

"Kamu ini gimana sih sayangku Tania," kata Bobi.

"Kamu dulu yang bilang anak itu pernah mengancam untuk membunuh papanya dan semua org yang ada di sini mendengar semua yang di katakannya.Semua yang akan kita lakukan sudah kita rencanakan dengan rapi,inilah rencana yang sudah kita susun:menghabisi suamimu dan menjebak anak itu.Kamu bilang itu sangat mudah."

"Manalah aku tahu kalau anak itu sudah berubah sayang?Waktu itu tingkahnya seperti orang gila.Mas tau kan gimana dia saat itu membuat persoalan sulit."Tania bicara panjang lebar.

"lalu?" Bobi bertanya sambil mengerutkan dahi dan menaikkan sebelah alisnya.

Tania terlihat berpikir sambil menggigit bibirnya.

"Kita tetap melanjutkan rencana kita,kita bunuh saja Rian dan kita buat seolah-olah Dion lah pelakunya.Itulah satu-satunya cara agar aku bisa menguasai semua harta kekayaannya.Karena semua orang akan menilai Dion seorang pembunuh tidak berhak atas warisan."

Lalu Bobi menjawab "tapi sekarang siapa yang mau percaya begitu saja kalau anak itu yang membunuh ayahnya?"

Bobi menuju tempat tidurnya dan menyandar kan badannya disana.Kemudian Tania mengikutinya dan menyandarkan kepalanya di bahu Bobi."Aku punya ide,tapi mungkin mas Bobi tidak akan setuju.Aku pernah menceritakannya padamu kan mas,,? anak itu selalu menceritakan cerita kebohongan pada papanya pada saat dia di sini dulu.Bahkan Dion mengatakan pada papanya aku mencoba menggodanya.Dion berusaha melakukan apa saja agar Rian berpihak kepadanya untuk memusuhiku,akan tetapi dia tidak berhasil melakukan itu.Tapi seandainya Dion menemukan alasan yang bisa di percaya Rian bahwa aku benar-benar menggodanya seperti yang dia katakan? apapun yang di ceritakannya pada papanya Rian tidak akan mempercayainya,?"

Bobi tertawa "hahaha" kemudian mencium bibir Tania dan kembali berkata "bodoh sekali kalau kamu beranggapan Rian tak akan percaya."

Tania duduk menegakkan badannya kemudian menatap Bobi dangan sengit. "Aku bukan type wanita penggoda.Mas tahu,,,pada saat Rian menikahiku dulu,dia meninggalkan semua hartanya pada Dion.Aku bahagia telah berhasil merebut Rian dari mereka.Dan aku merasa puas hidup bersamanya.Sampai kau datang kembali di kehidupan ku dan menggodaku,menumbuhkan kembali rasa cintaku padamu yg sempat ku kubur dalam-dalam di hatiku dulu.

Bobi bangkit melingkarkan kedua tanganya di pinggang Tania kemudian mencium leher jenjang wanita itu.Tania mendesah...

"katakanlah idemu sayang."

Tania berbalik menatap Bobi. "Seandainya aku bermain-main dengan Dion? dia pasti akan melapor ke papanya,tapi Rian tidak akan semudah itu mempercayainya.Sebab perubahan sikap Dion yang menjadi baik hanya akan terlihat seperti pura-pura saja bagi Rian.Dengan cara ini sepertinya kita bisa mengadu domba kedua orang itu seperti dulu.

Bobi tampak ragu-ragu.

"Terus,bagaimana kalau kita tidak berhasil sayang?"

Tania mencium Bobi. "Kita coba cara lain sayang.sekarang kita harus lebih hati-hati.Jangan sampai ada yanga mencurigai kita...."

Toh,kesempatan itu selalu ada," kata Bobi menyemangati Tania sambil meraih wanita itu ke dalam pelukannya.

"Kita harus bergerak cepat" kata Tania "Waktu kita tidak lama."

Kedua insan yamg sedang di mabuk asmara itu segera menuntaskan hasrat yang tertunda.

setelahnya Tania keluar dari kamar Bobi,dengan mengendap-endap dia berjalan menuju kamar Rian.

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂𝔂🖤

𝓐𝔂𝔂🖤

tukang selingkuh emang pantes diselingkuhin balik😌

2023-07-24

4

Pena Hitam

Pena Hitam

tania sableng 🤔

2023-07-19

1

mama Al

mama Al

siapa yang membunuh papanya

2023-07-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!