MENCIUM IBU TIRI

Tania ingat,tahun lalu Dion datang dan tinggal bersama mereka selama dua minggu.Kenangan tentang kedatangan Dion saat itu membuat Tania merasa hari-hari yang di laluinya penuh dengan ketegangan yang tiada akhir bakal di alaminya lagi. "pah,,bersikaplah biasa saja saat papa menghadapi Dion nanti.Tapi jangan biarkan juga dia menimbulkan persoalan.Mama tidak mau lagi menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan lagi selama dia ada di sini nanti,sama seperti yang terjadi tahun lalu waktu dia berkunjung kesini.sikap nya sangat arogan".

Rian mencoba menjernihkan masalah itu. "Namun tidak semuanya yang terjadi itu yang tidak menyenang kan sayang,ada juga hal-hal baik yang dilakukan Dion".

"Tidak semuanya? Apa papa lupa waktu itu kalau Dion pernah mencoba untuk membunuh papa? Anak papa sendiri telah mencoba untuk membunuh papa!"

"Waktu itu kami lagi sama-sama emosi dan tidak mampu mengendalikan diri sayang" Rian menghela nafas lemah.

"Dan juga kejadian yang terjadi di restorant seafood waktu itu.Banyak orang yang mendengar Dion mengancam akan menghabisi papa saat itu!"Tania terus mengoceh di hadapan suaminya dia sengaja mengingatkan suaminya akan masalah yang terjadi tahun lalu antar Dion dan papanya.Dia sengaja menjelek-jelek kan Dion agar suaminya membenci anak itu.Dan untuk bisa memuluskan rencana nya nanti.

"Sayang,itu kan dulu...,dulu Dion kan masih anak-anak,usianya masih sangat muda,dan waktu itu dia pun sedang menghadapi masalah yang sangat sulit.Harus memilih antara aku atau ibunya.Sudahlah,,,enam jam lagi kereta api yang di tumpanginya datang.Masih banyak waktu untuk bersiap-siap untuk turun ke stasiun menjemputnya". Rian mengakhiri perdebatannya dengan sang istri tercintanya di meja makan di saat mereka sarapan pagi itu.

Mereka sarapan pagi itu di layani beberapa pelayan yg nampak sibuk di ruangan itu.Rian memakan sarapanya dengan tenang.Sesekali Rian bisa melihat istrinya memberi isyarat untuk bicara.

"ehemm,,,sayang,papa ke atas ya,habiskan sarapan mu dan bersiap-siaplah".Rian menatap istrinya kemudian meneguk segelas air putih hangat di hadapanya.Rian berdiri melangkah meninggalkan meja makan berjalan menuju balkon di atas di depan kamarnya.

Rian menatap jauh ke depan,pandangannya kosong.padahal di depannya pemandangan begitu indah,hamparan kebun bunga yang begitu indah.Pikiran Rian melayang mengingat semua kejadian masa lalu nya bersama Emilia dan Dion kecil yg begitu bahagia dulu,tapi hancur karna dia menghiatani Emilia.Dia bermain api dengan gadis muda nan cantik yang menjadi sekreraris nya saat dia masih berada di jakarta dulu.Saat itu Rian adalah CEO di perusahaan yg bergerak di bidang properti yg cukup terkenal.

Pikiran Rian mengalir begitu saja,sampai dia mengingat kejadian setahun lalu,saat Dion berlibur di villanya ini.Pada saat itu mereka memiliki konflik atara ayah dan anak,yang membuat mereka sama emosi dan mempertahan kan ego yang tinggi.Apa yg di katakan Tania di meja makan tadi bisa mempengaruhi pikirannya.

Suara langkah kaki seseorang menaiki tangga dan bunyi pintu berderit membuyar kan lamunan Rian.Tania masuk ke kamar dan mulai bersiap-siap.

Rian mencium pipi istrinya,kemudian mengantarnya ke mobil yang akan di pakai untuk menjemut Dion.Pak Samsul supir pribadi mereka sudah menunggu.Meskipun sudah mencoba untuk membesar- besarkan hati dan menenangkan pikiran Tania,Rian sendiri sebenarnya masih merasa sangat tidak tenang.Dia mencintai dua-duanya Dion maupun Tania.Rian cuma bisa menghibur dirinya,mudah-mudahan kemarahan Dion yang sangat besar itu semata-mata karena menunjukkan betapa Dion sangat menyayangi dan peduli padanya.

Kereta api terlambat datang satu jam dan itu membuat Tania sangat cemas.Tania menyadari segalanya akan berawal dengan kedatanga Dion ini.Tania duduk dengan gelisah.

Ketika kereta api tiba Tania segera bangkit dari tempat duduknya dan segera berjalan ke arah tempat kedatangan penumpang pak Samsul mengikuti di belakang Tania.

Tania segera memasang senyum dan melambai-lambaikan tangannya ketika dia melihat Dion berjalan sambil menyeret kopernya.

Kesan pertama ketika Tania bertemu Dion:pemuda itu tampak begitu muda dan menarik.Tampan,badannya tinggi,dan dadanya bidang.Namun jutek dan nampak lebih dewasa.Wajah itu tampak begitu serius!

"Dion!" sambut Tania.

"Senang sekali bisa bertemu denganmu lagi,ya Tuhan...kamu sudah sebesar ini!" Mungkin Tania akan terus berbasa-basi,kalau saja dia tidak di bikin terkejut.Sebab,setelah meletak kopernya,Dion memeluk dan mencium pipi ibu tirinya itu.Tadinya Tania membayangkan, Dion akan menyambut dingin kehadiranya dan dia siap menerima sikap itu.Tapi tindakan Dion tadi justru membuat persaan Tania menjadi tidak menentu.

"Hai, sungguh kejutan yang sangat menyenangkan," kata Dion "Aku membayangkan papa yang bakal menjemputku."

Ayahmu sebenarnya sangat ingin menjemputmu,tapi dia ada pertemuan yang sangat penting."sambung Tania.

Dengan tatapan penuh haru Dion berkata,"kamu pantas mendapatkan penghargaan."

"Aku!" Tania terkejut.

Dion menatap Tania lekat-lekat.Kita akan selesaikan persoalan sekarang.Sepanjang perjalananku kemari,pikiranku terus mengulang-ulang ucapan minta maaf yang akan ku sampaikan pada mu dan papaku.Betapa aku ini anak yang tidah tahu diri."

"Kamu berhak sepenuhnya untuk berbuat apa saja sesuai dengan keinginanmu.Jadi,tidak ada yang perlu di maafkan," ungkap Tania.

Dion menarik nafas lega sambil menghirup udara puncak yang begitu segar.Pak Samsul memasuk kan barang-barang bawa an Dion ke dalam bagasi mobil.Lalu pak Samsul duduk dan mengemudikan mobil itu.Dion dan Tania duduk di bangku belakang.

"Jauh dari rumah selama setahun membuat pikiranku jauh lebih dewasa." ucap Dion

"Dion aku senang sekali mendengar kamu berkata begitu,dan papamu pasti akan sangat bahagia sekali." Setelah beberapa saat terdiam Tania melanjutkan ucapanya "Bagaimana kabar mamamu?"

"baik-baik saja,mama titip salam untukmu." jawab Dion.

Tania menoleh,"mamamu baik sekali."

"ya dia wanita yang sangat baik" jawab Dion lirih.

Walaupun sudah menjadi sekretaris Rian sebelum Rian menjual semua perusahaanya,Tania belum pernah bertemu dengan Emilia,istri pertama Rian.Emilia memang tidak pernah berkunjung ke kantor.

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

wah2 jangan2

2023-08-11

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

ini mungkin dion seusia Tania ya

2023-08-11

0

Silvi Aulia

Silvi Aulia

hallo kak aku udah mampir nih ,bawa like dan subscribe,
jangan lupa buat mampir beri dukungan untuk karyaku 🙏😊

2023-08-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!