DI BAWAH INTIMIDASI TANIA

Suster Erika terus mengikuti Tania dari belakang.Setelah sampai di depan pintu kamarnya Tania segera masuk.Di lihatnya suster Erika masih diam berdiri di depan pintu.Lalu dengan cepat Tania menarik tangan suster Rika dengan sangat kasar.

"Masukkkk!!?" kata Tania tegas.

" I..i..iya bu ada apa?" jawab suster Erika lemah.

"Awwhh!" suster Erika memekik keras saat rambut nya yang panjang di tarik kuat oleh Tania.Gadis yang memakai seragam setelan berwarna putih dengan rambut terikat ke belakang itu hampir saja tersungkur di lantai.

"Sakit,bu!" pekik suster Erika pada Tania.

"Aku gak akan memperlakukan kamu kayak gini kalau kamu mau nurutin semua perintahku!!" sentak Tania pada suster Erika.

Wanita itu tidak punya rasa kasihan sedikitpun pada gadis di hadapannya.Hanya karena ia ingin menanamkan rasa takut pada bawahannya dan ingin di akui kalau dialah yang berkuasa.

"Sakit? kamu merasa sakit suster?" kata Tania dengan nada mengejek.

"Ik,,,i,,iya bu..." suster Rika menjawab dengan suara tersengal-sengal karena menahan nyeri di lengannya.

"Jadi,,,lain kali apapun yang ingin kamu lakukan pada lelaki tua bangka itu kamu harus lakukan atas seijin ku! bukan atas perintah orang lain.Ingat aku yang membayarmu bukan mereka.kamu ingat perjanjian kita di rumah sakit itu bukan....kenapa aku memilihmu hah!!!!" Tania menghardik lalu mencengkeram dagu gadis itu dengan kasar bahkan kuku-kukunya pun sampai menggores pipi suster Erika.

"Ik..ik..iyaaah!" pekik suster Erika kesakitan.

Mata suster Rika berkaca-kaca.otaknya berputar,kini ia mengingat kembali obrolannya pertama kali dengan Tania saat di rumah sakit.

***POV (suster Erika)

Saat itu Dion sedang menyelesaikan urusan administrasi,karena Rian akan di bawa pulang pagi itu.Mereka berencana menyewa seorang perawat dari rumah sakit itu.Saat Tania sedang berjalan keluar ke halaman rumah sakit karena Bobi menelponya dari penjara.Setelah mengakhiri panggilannya dengan Bobi,saat hendak masuk ke dalam lobby rumah sakit tiba-tiba Tania mendengar seseorang sedang berbicara di telepon.Pandangan Tania tertuju pada seorang gadis yang duduk di kursi taman rumah sakit itu.Dengan mengenakan seragam perawat,sudah bisa di tebak apa pekerjaan gadis itu.Tania memasang pendengaran kupingnya tajam-tajam untuk mendengar obrolan gadis ibu.

"Iya,,,iya,,,bapak bawa dulu ibuk ke rumah sakit,nanti masalah biayanya biar Rika pinjam sama teman atau atasan Rika ya pak.."ucap gadis itu yang ternyata suster Erika.

Tania tak dapat mendengar suara dari lawan bicaranya suster Erika.

"Ya udah,bapak tenang aja nanti masalah biaya secepatnya Rika kirimkan.Yang penting ibuk cepat di obati dan segera di operasi juga kalau nanti Rika sudah dapat uang.." ucap gadis itu lagi dengan lawan bicaranya di telepon.

Dengan mendengarkan obrolan itu Tania bisa menyimpulkan bahwa gadis itu dalam kesusahan dan sangat membutuhkan uang.Tania mendekati suster Rika yang saat itu tengah mengelap air matanya dengan sapu tangan dan berusaha memperlihatkan wajahnya seolah ia sedang tidak apa-apa.

Tania mendekat lalu berkata, "kamu tidak apa-apa,,?"

"Eeeehhhh!!!" Suster Erika tersentak.Ia kaget dengan Tania yang tiba-tiba ada di sampingnya.

"Tidak apa-apa." jawab Rika dengan wajah menunduk.

Tania memegang lembut dagu gadis itu lalu mengangkatnya ke atas, "aku melihat ada air mata yang keluar,kamu pasti sedang tidak baik-baik saja."

Gadis itu menatap wajah Tania dan di balas dengan senyuman oleh Tania,lalu ia berkata, "Kamu bekerja disini bukan??."

Suster Rika mengangguk.lalu Tania melanjutkan ucapannya, "bagus!! ceritakan masalahmu aku akan membantumu.percaya padaku!"

Suster Rika mengernyitkan dahi.

Lalu ia bertanya pada Tania. "Kenapa ibu mau membantu saya?"

"Karena saya juga membutuhkan bantuanmu." jawab Tania.

"Maksud ibu?" tanya suster Erika penasaran.

"Suami saya sakit dan di rawat disini,hari ini saya akan membawanya pulang.Saya membutuhkan perawat untuk mengurusnya di rumah.Jika kamu setuju saya akan memilih kamu.Sekarang katakan,apa kamu butuh uang???berapa yang kamu butuhkan berikan nomer rekeningmu sekarang juga saya transfer." Tania menjelaskan dengan detail.

sementara suster Erika ia merasa terharu dengan kebaikan Tania sudut matanya berair.Lalu dengan lembut ia menceritakan semua masalah nya pada Tania.Tania mengambil ponselnya.Membuka sebuah aplikasi Bank lalu mengirim uang ke rekening yang di sebutkan suster Rika dengan nominal seratus juta.

Kemudian Tania menunjukkan bukti transaksinya pada suster Rika.Suster Rika terkejut sekaligus senang.

"Segini cukup untuk biaya operasi ibumu?" tanya Tania yang terdengar sedikit sombong.Kesombongan Tania tidak masalah untuk suster Rika.Karena menurutnya,hari ini ia telah bertemu dewi penolong bahkan ia menganggap Tania adalah malaikat tak bersayap yang dikirim Tuhan untuk menolongnya.Mata suster Rika terbelalak melihat nominal uang yang ia sendiri tak pernah punya.

"cu,,cukk,,cukup bu sangat cukup,,," jawabnya terbata-bata karena gugup.

"Itu uang untuk kamu sebagai perjanjian kerja sama kita.Gaji kamu saya akan tetap memberikannya." Tania berkata dengan tersenyum smirk di bibirnya.

"Kalau begitu anggap saja saya berhutang pada ibu." ucap suster Rika dengan polosnya.

"Baiklah kamu punya hutang dengan saya.Aku tidak punya banyak waktu,siapa namamu,aku akan bicara pada atasanmu." kata Tania tegas.

"Erika Maharani." jawab suster Erika.

*******

Di dalam kamar Tania suster Erika menangis.Seseorang yang ia anggap sebagai malaikat tak bersayap ternyata tak lebih dari seekor srigala.Tapi gimana pun ia punya hutang yang tidak sedikit pada Tania.Jadi mau tidak mau,senang maupun tidak ia harus menuruti semua perintah Tania.

"Jadi kamu sudah mengerti apa tugas kamu sekarang?? kamu hanya merawat dan menjaga si tua itu dan menuruti semua perintah dari saya.mengerti...!!!!" hardik Tania pada suster Erika.

suster Rika tertunduk ia tak memiliki pilihan lain.

"Baik bu,,,saya bersedia.." jawab surter Rika pelan.

"Oke kalau begitu ayo kita kembali ke kamar Rian.Ambil selimut itu dan bawa kesana agar mereka tidak curiga pada kita.Dan jangan lupa bersihkan air matamu jangan sampai Dion curiga..!!" perintah Tania yang langsung di turuti oleh suster rika.

Tania berjalan melenggang kangkung diikuti suster Rika di belakangnya.mereka menuju kamar Rian.

Di dalam kamar itu tampak Dion masih setia menunggu sang papa di sampingnya.Ia menoleh saat di lihatnya kedua perempuan itu masuk.

"Kenapa lama sekali suster?suster tidak boleh kayak gini,nggak boleh berlama-lama meninggakkan papa.Bagaimana kalau tidak ada saya dan papa terjatuh lalu siapa yang akan menolongnya??" Dion bertanya dengan sedikit kesal.

Mendengar pertanyaan Dion reflek suster Rika pun menoleh ke arah Tania.Yang membuat Tania tak suka dan langsung melotot ke arahnya.Kemudian secepatnya ia merubah ekspresi wajahnya semanis mungkin lalu bicara pada Dion, "owwhhh,,,itu Dion aku menyuruhnya mencari selimut yang cocok buat papa pake,karena kalau malam udara terasa dingin sekali,kasihan papa."

Dion menatap ibu tirinya itu.

"Tapi suster Rika kerjanya memang lambat...!!!" Tania kemudian melanjutkan ucapannya dengan nada sedikit membentak pada suster Rika.

"Lain kali jangan begitu lagi ya sus!!" ucap Tania lagi dengan tegas.

"Ik,,ii,,iya bu,maaf mas,bu maafkan saya." jawab suster Rika dengan ketakutan melihat sorot mata tajam Tania.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Ara Julyana

Ara Julyana

🤣🤣🤣

2023-08-05

0

al-del

al-del

Eeh, lenggang kangkung inget lagu dangdut lgi aku 😅

2023-08-05

1

al-del

al-del

Serigala yang berbulu domba .... jadi inget lagu dangdut aku 😁

2023-08-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!