EVELIN

Suasana begitu hening.Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka.Tania masih saja sibuk membalas pesan di hp nya.Sedangkan Dion sibuk mengemudi hingga mobilnya berhenti di halaman parkir sebuah butik khusus pakaian wanita.Dion menoleh pada Tania lalu bertanya, " apakah disini tempanya?" sebelum berangkat Tania memberikan sebuah alamat yang dia kirimkan ke ponsel Dion,lalu Dion mengikuti arahan alamat itu dengan google map.

Setelah turun dari mobilnya Tania terus berhambur masuk dalan butik itu.Iya hari ini dia ingin belanja baju untuk dirinya,sebelumnya dia meminta Rian untuk menemaninya akan tetapi Rian sangat sibuk sehingga tak bisa menemaninya.Akhirnya Rian pun meminta Dion untuk menemani istrinya.

Di dalam tampak Tania sedang memilih beberapa potong pakaian dan tampak seorang pelayan butik itu sedang melayaninya.di halaman butik sebuah mobil alphard keluaran terbaru tampak berhenti dan seorang gadis cantik berkulit putih bermata sipit terlihat keluar dari mobil itu sendirian tanpa di temani siapapun.Dia keluar kemudian menutup kembali pintu mobilnya dengan kuat sepertinya dia sedang menahan amarah.Gadis itu berjalan mendekati mobil Dion.Ia menatap Dion.Dalam hatinya berkata, " Tampan sekali dia,tapi sayang hanya seorang supir..." kemudian dia mendekati Dion yang sedang berdiri di samping mobilnya. " bisakah kamu menepikan mobil tuanmu ini,mobil ini menghalangi jalanku." Teriak gadis itu dengan ketus.Dion memang salah ia tidak menyadari mobil terparkir tepat di depan pintu utama butik itu. " oh maaf,maaf aku tidak sengaja.maafkan aku." Kata Dion sambil menunjukkan bahasa tubuhnya,ia menyatukan kedua tangannya di depan dadanya.Tapi gadis itu tidak menoleh padanya dan berlalu begitu saja.

Ketika Tania keluar dari ruang ganti untuk mencoba baju- baju yang di belinya ia di kejutkan dengan sosok gadis cantik di hadapannya.

" woww....Eve,kapan kamu kembali? kenapa tidak mengabariku?" mereka berpelukan dan saling mencium pipi. " Bahkan kemarin suamiku ke toko papamu tapi dia tidak memberitahu aku kalau kamu kembali." Tania melanjutkan kata-katanya.

" Mungkin suamimu lupa Tania,karena papa ku bilang suamimu mengundang kami datang ke villa dan katanya harus membawaku karena putranya ada disana." jawab gadis yang di panggil Eve itu.Nama gadis itu Evelin liem,gadis keturunan tionghoa bermarga liem.Putri seoarang pengusaha yang mempunyai toko minuman impor ternama di kota itu.Iya Evelin adalah putri dari Danu liem sahabat dari Rian yang kekayaannya bisa di bilang masih di bawah Rian.

" Oh....bagus kalau begitu Eve,mungkin mereka mau menjodohkankanmu.Bagus kalau begitu jadi kamu bisa membantuku nantinya." kata Tania dalam hati.

" kenapa kamu bengong Tania....oh ya,apa kah di depan itu supirmu? dia tampan tapi bodoh." kata Evelin kembali.Kemudian Tania tampak terkejut dengan ucapan Evelin,lalu ia meletakkan telunjuknya ke bibirnya sendiri, " hussstt,,, dia bukan supir.Dia anak tiriku."

" Oh ya??? Dia sangat tampan...." Evelin pun tampak terkejut.Kemudian mereka tersenyum.Lalu Tania menyuruh seorang pelayan untuk memanggil Dion. " Dion kenalkan ini temanku Evelin.Dia pemilik butik ini.Ini kesempatanmu untuk berkenalan dengan gadis pintar ini,karena biasanya dia tidak di sini dia kuliah di australi." Tania memuji-muji temannya di hadapan Dion.

" Evelin."

" Dion." mereka berjabat tangan cukup lama seakan-akan Evelin merasa terpukau dengan ketampanan lelaki di hadapannya itu. " ihhhh....sudah-sudah.Apaan sih kalian jadiin aku obat nyamuk aja". goda Tania pada mereka sambil melepaskan tangan keduanya.Mereka tersenyum malu-malu karena tingkah Tania.Setelah saling bertukar nomor ponsel dan membayar semua belanjaannya akhirnya Dion dan Tania permisi untuk kembali ke villa mereka.

Dion tampak tenang membawa mobilnya.Tania duduk di bangku sebelahnya.sepanjang jalan mereka tampak berbincang-bincang.Sesekali terdengar tawa renyah dari keduanya. " Bagaimana menurutmu Evelin?" tanya Tania.

" Cantik.elegan." jawab Dion datar.

" Kamu tertarik padanya Dion?" Tania kembali bertanya.

" Evelin sangat cantik lelaki mana yang tidak tertarik padanya,tapi aku belum memikirkan untuk sebuah hubungan sekarang,aku akan fokus pada kuliahku dulu." kata Dion sambil tetap menyetir tanpa menoleh pada Tania.

Beberapa menit kemudian mobil yang Dion kemudikan sudah berhenti tepat di halaman villa.Tampak bik Imah keluar dari dalam villa dan segera menghampiri sang nyonya dan membawa semua belanjaan sang nyonya ke dalam villa. " Langsung saja bawa masuk ke kamar ku bik." perintah Tania yang di jawab anggukan oleh bik Imah. " Baik nyonya." jawab bik Imah.Lebih dari sepuluh paper bag yang berisi baju-baju belanjaan Tania di letakkan bik Imah di dalam kamar itu Sudah kebiasaan bagi Tania untuk belanja barang sebanyak itu.Di dalam kamar sudah ada Rian yang tampak merapikan bajunya.Sepertinya dia akan bersiap-siap untuk pergi.

" Bagaimana hari mu sayang? kamu bersenang-senang di butik itu" tanya Rian dengan nada menggoda pada istrinya.Kemudian ia mencium bibir istrinya. " Mama sangat senang....sekali hari ini,makasih ya papa sayang." jawab Tania seraya melepaskan pelukan suaminya.

" Oh ya,papa mau kemana kok rapi banget." tanya Tania kemudian.

" Papa ada pertemuan penting dengan seseorang mah,papa akan membeli tanah dan membangun hotel nantinya di tempat itu.tepatnya di daerah Bogor dan akan papa buat tempat wisata juga nanti disana.kita akan percayakan seseorang nanti untuk mengelolanya." Rian menjelaskan panjang lebar pada istrinya.Tania tersenyum penuh kelicikan.Ia senang karena kekayaan suaminya akan terus bertambah.

" Baiklah hati-hati ya pa." katanya kemudian ia mencium tangan ssuaminya di balas kecupan mesra oleh Rian.

Sebenarnya banyak yang ingin Tania bicarakan pada Rian tentang Dion.Ia ingin bercerita tadinya kalau dia dan Dion baru saja bertemu Evelin.Tania berniat membujuk Rian untuk menjodohkan mereka.Tentunya bukan tanpa sebab,karena Evelin adalah temannya dan ia tahu gadis mata duitan itu juga pastinya ingin harta.Jadi gadis itu juga bisa mebantu melancarkan aksinya kelak jika di butuhkan.

Sementara Dion hendak keluar dari mobil ketika Bobi tiba-tiba datang menghampirinya. " Biar saya yang masukkan ke garasi tuan." kata Bobi yang kemudian menerima kunci mobil dari tangan Dion.Rasa cemburunya yang bangkit perlahan kini dapat dikendalikannya lagi.

Rian berjalan ke arah Dion. " Papa akan pergi sebentar ada urusan yang harus papa selesaikan."

" Oke pah,papa hati-hati.Kabari Dion bila terjadi sesuatu." kata Dion.

" Oh tentu saja Dion kamu benar-benar sudah dewasa sekarang.Sikapmu seperti seorang lelaki sejati." Dion tersenyum menatap papanya.

Bobi keluar membawa mobil lain.Mobil yang selalu di gunakan Rian.Bobi menatap sinis kedua orang itu.Seakan banyak tersimpan pikiran jahat di otaknya.Terkadang dia berpikir untuk melenyapkan saja Rian saat pergi hanya bersamanya.Apalagi sekarang mereka akan pergi agak jauh dari villa.Di tambah lagi mencari lokasi tanah itu pasti banyak kesempatan Bobi untuk mencelakai Rian.

Setelah Rian masuk ke dalam mobil,mobil pun melaju.Di perjalanan Bobi terus berkecamuk pikiran-pikiran jahat di otaknya.Apalagi ia begitu cemburu bila membayangkan Tania bersama Rian.Akankah hari ini juga Bobi melenyapkan Rian?....

TO BE CONTINUED....

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

Hmmm padal namanya bagus kok jadi Eve sih Thor?

2023-07-28

2

al-del

al-del

Kayanya gak sesuai deh namanya, gadis cantik sedemikian rupa penggambarannya, tapi namanya Eve!

2023-07-28

1

al-del

al-del

Kenapa tidak dengan kekasih gelapnya perginya?

2023-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!