Di villa itu Tania mulai menyadari ketidak beradaan Dion.Ia mulai sadar dari pagi hingga malam ia tak melihat Dion.Bahkan ketika pagi ini saat ia sedang sarapan pun ia tak melihat batang hidungnya Dion.Yang ia tau biasanya jam segini ia selalu melihat Dion bersama suster Rika sedang membawa Rian berjemur.Tapi tidak dengan pagi ini.Ia hanya melihat suster Rika saja yang membawa Rian jalan-jalan.Bahkan tadi ia sempat melihat pak Samsul yang membantu suster Rika.
Tania cepat-cepat menyelesaikan sarapannya.Lalu ia bergegas menghampiri suster Rika dan Rian.
"Sus bawa saja masuk!!!" perintah Tania yang datang tiba-tiba membuat suster Erika terkejut.
"Eghhh..." suster Erika reflek mengangkat bahunya karena terkejut.
"Bab...baik bu...." jawab suster Rika tak membantah sedikitpun karena rasa takutnya pada Tania.Apalagi dia sadar Dion tidak ada, Tania bisa melakukan apa saja padanya dan juga pada Rian.
Suster Rika mendorong kursi roda Rian dan membawanya masuk ke kamar.Tania mengikutinya dari belakang.
"Bu....bisa ibu bantu saya menaikkan bapak ke tempat tidur?" tanya suster Erika polos.
"Eh....enak saja!! berani sekali kamu nyuruh-nyuruh saya! saya sudah bayar mahal sama kamu.Kamu kerjakan tugasmu sendiri!!!" ucapan Tania terdengar ketus dan marah membuat Rian mengernyitkan dahinya.
Tania berdiri mendekati Rian tiba-tiba tangannya menarik rian dengan kasar, "lagian papa jangan manja dong..!! ayo bangun sendiri..!!" Perlakuan Tania membuat Rian hampir terjatuh untung suster Rika segera menangkap tubuhnya.
"Oh....Bapak,buk..ibu jangan buk.Kasihan Bapak,bapak belum bisa bu..." suster Rika gugup ia ketakutan melihat Rian hampir jatuh.untung saja ia segera menangkap tubuh tuannya.
*plak..plak*
Tania mendaratkan dua kali tamparan di pipi suster Rika.
Dengan susah payah suster Rika membawa Rian ke atas ranjang lalu membaringkan Rian disana.Tania hanya melihatinya sambil berkacak pinggang.
"Biarkan dia mampu* sekalian!!!" umpat Tania yang di dengar oleh Rian dan membuat matanya terbelalak mendengar umpatan Tania.Rian tak menyangka istri yang sangat di cintainya itu tega berkata demikian di hadapannya.
Raut muka Rian terlihat sedih.Ia benar-benar tak menyangka apa yang di pikirkanya belakangan ini benar adanya bahwa Tania telah berubah.
"Mana Dion?" tanya Tania matanya melotot pada perawat suaminya itu.Tania tahu Dion tak ada di villa itu yang membuat dia lebih berani.Tapi ia tak tahu keberadaan Dion.
"Tidak tahu bu..." suster Rika menunduk menjawab pertanyaan Tania.
Tania maju selangkah kemudian dengan kuat ia menarik rambut suster Rika yang di kuncir ke belakang itu.Ia tarik sangat kuat hingga tubuh suster Rika ikut tertarik ke belakang bersama rambutnya.Rian yang menyaksikan semua itu hanya diam saja,menyaksikan istrinya menyiksa perawatnya.Ternyata benar yang di katakan Dion bahwa tidak ada orang yang bisa di percaya di villa ini.Karena terus di siksa akhirnya suster Rika pun memberitahu Rika kalau Dion ke jakarta.Untuk mengurus ijin cutinya.
"Ah sialan!! kenapa dia tidak kembali saja ke jakarta untuk selamanya.kalau sampai dia terus di villa ini bagaimana aku bisa mendapatkan harta papanya,dia penghalang besar untuk rencanaku..!!" Tania berkata dalam hatinya dengan perasaan yang sangat kesal.Ia pun berlalu meninggalkan kedua orang itu begitu saja.
Tania menumpakah kan kekesalannya pada Evelin.Ia menelpon sahabatnya itu.Menceritakan semuanya.
"Dia ke Jakarta." kata Tania.
"Bagus dong,tidak ada lagi penghalang bagimu." suara Evelin dari seberang sana.
"Dia ke Jakarta hanya untuk dua hari saja.Untuk mengurus ijin cutinya beb,setelahnya ia akan lama berada di villa ini.Bagaimana bisa kamu katakan ini bagus?" suara Tania terdengar makin kesal.
"Aku dan Bobi punya rencana bagus seperti yang ku bilang kemarin.Aku nggak bisa cerita di telpon kamu kesini sekarang.Aku tunggu di tempat biasa." Evelin mengakhiri panggilan teleponnya.
Tania bersiap-siap ia menyambar tasnya.Lalu ke dapur mencari bik Imah.
"Bik,cari pak Samsul suruh dia keluarkan mobil saya!" Tania menyuruh bik Imah.
Wanita paruh baya itu setengah berlari mencari pak Samsul.Setelah ketemu dengan yang di cari bik Imah menyuruh pak Samsul mengeluarkan mobil Tania seperti yang di perintahkan sang nyonya.
"Sudah nyonya..." kata bik Imah setelah kembali ke dapur.
Tania lansung berjalan keluar dapur tanpa menoleh atau menjawab ucapan bik Imah.
"Nyonya mau saya antar??" tanya pak Samsul.
"Tidak perlu!!" jawab Tania singkat.Ia lalu masuk ke mobil dan pergi meninggalkan villa menuju tempat yang sudah di janjikan bersama Evelin.
Evelin tampak sudah menunggunya di tempat itu.Ia melambaikan tangannya pada Tania yang di lihatnya baru keluar dari mobil.
Setelah duduk bersama mereka memulai perbincangannya.
"Tania,berapa hari Dion ke jakarta?" tanya Evelin membuka percakapan.
"Suster idiot itu bilang cuma dua hari.Itu artinya besok dia telah kembali." jawab Tania.
"Tidak masalah masih ada waktu." Evelin mengerlingkan matanya dan tersenyum.
Tania mengerutkan dahinya, "apa maksudmu??"
"Tukar obatnya..!!!" seru Evelin.
"Obat Rian maksudmu??" tanya Tania pelan.
"Anak pintar....iyah...tukar obatnya dengan obat yang melemahkan syaraf-syarafnya biar dia semakin lumpuh.pertahankan agar dia tetap lumpuh." Evelin dengan semangat mengajari Tania.
"Lalu.." Tania tampak tak sabar mendengar apa yang akan di katakan Evelin selanjutnya.
" Kita mulai dari sekarang mumpung Dion nggak ada.Aku akan membawamu mengenalkanmu pada temanku yang bekerja di bagian farmasi dia ahlinya.Kamu bisa memesan obat itu padanya.kamu tukar obatnya.Bukankah kamu bilang suster itu dalam kendalimu kamu bisa mengandalkan dia." Evelin menjelaskan secara detail pada Tania.
"Terus-terus...." Tania makin tak sabar mendengarnya.
"Kamu cari aset-aset berharganya.surat-surat penting termasuk surat kepemilikan villa.Kamu ambil alih semua itu dan saat ada kesempatan paksa dia untuk menandatangani nya" Evelin berbicara dengan sangat serius.
Sedangkan Tania tampak mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Amazing...! ini ide yang luar biasa." ucapa Tania dengan wajah kegirangan.
"Terimakasih Eve kamu memang hebat." Tania berseru memuji sahabatnya.
"Jangan lupa berterimakasih dengan Bobi...dia yang mempunyai ide brilian ini!!" seru Evelin.
Tania tersenyum puas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
al-del
Baru tau kedok aslinya.
2023-08-05
2
Dark
licik kali 😑😑
2023-08-01
0
Tiara
wahhh ini rencana yg licik
2023-07-09
3