Bab 20

Saat ini hari sudah pagi,Seperti biasa, Meskipun hari sudah pagi, Hutan Terlarang masih terlihat sedikit redup seperti mendung seolah olah matahari enggan menyinari.

"Wushh!...Dhuarr!"

Suara ledakan terdengar ketika Dirga menyerang sebuah batu besar dengan energi pedangnya. Semalam ia hanya berlatih untuk meningkatkan ilmu pedang nya, Bagaimanapun ia sangat menyukai teknik berpedang.

Dirga mengklik statusnya dan kemudian muncul hologram berwarna biru di depannya.

[ Nama: Dirga ]

[ Jenis Kelamin: Pria ]

[ Usia: 17 Tahun ]

[ Kultivasi: Alam Langit *9 (+) ]

[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta ]

[ Energi mental sejati: 3.999/∞ ]

[ Keterampilan Teknik: –Tinju Mandraguna –Teknik Pedang Penghancur Langit –Alkemis Alam –Teleportasi Lv:menengah –Mata Surgawi Lv:menengah –Pernapasan Dewa Lv:menengah–Jari Dewa Lv7 –Formasi Bintang Kuno Lv6 ]

[ Kemampuan: «Disembunyikan» ]

[ Koin System: 84.240.000 ks ]

[ Elemen: Api (immortal). Kegelapan. Angin ]

[ Ruang Penyimpanan: « Di sembunyikan » ]

Dirga yang melihat koin systemnya bertambah ia pun mengklik tanda (+) di bagian kultivasinya. Baru saja mengklik pertama membuatnya mengumpat di dalam hati.

"Tring! Selamat Tuan anda berhasil menerobos ranah Raja Langit tingkat pertama. Koin system di kurangi 80 Juta."

'Sial! makin hari makin melunjak harganya' Gerutunya di dalam hati.

"Saatnya untuk melihatnya" Ucapnya sambil memasukkan pedang dan berjalan ke arah utara arah masuk lebih dalam.

Semalam ia sempat merasakan aura seseorang kuat dari arah itu, tapi kemudian menghilang begitu saja. Dirga yakin kalau aura itu bukan berasal dari monster ataupun iblis, melainkan manusia, Dirga yakin untuk hal itu.

Karena jaraknya sangat jauh dan indra spiritualnya tidak menjangkau, Bahkan dengan Mata Surgawi nya juga tak melihat apapun kecuali sekelompok monster yang berlarian tak jelas.

Baru saja berjalan sejauh seratus meter, Aura yang sama dengan semalam terdeteksi dengan indra spiritualnya. Ketika ingin teleportasi ke arah di mana aura tadi berasal, Tiba tiba auranya menghilang begitu saja.

"Sial! Siapa sebenarnya tadi? Aku yakin jika itu manusia!" Gumamnya sambil melirik ke utara yang jauh.

Saat ini ia harus waspada terlebih dahulu, Meskipun dia tahu kalau sosok tadi memiliki ranah yang tinggi darinya, Tetap saja ia masih belum yakin bisa melawannya.

Meskipun beberapa hari lalu ia bisa mengalahkan monster yang memiliki level yang jauh lebih tinggi darinya, Dirga tak serta merta menyerang begitu saja. Dia menyerang dengan mengandalkan otaknya untuk mencari kekurangan maupun kelebihan pihak lawan agar dirinya bisa menguasai pertarungan.

"Baiklah..Tak perlu dipikirkan lagi." Ucapnya dengan ringan.

"Groarrr!...Kiakkk!"

"Wushh!"

Tiba tiba suara raungan serta pekikan tajam, disertai siulan angin tajam mengarah padanya membuat dirinya tersadar dan secara reflek tubuhnya menunduk dengan tiarap.

"Kiakkk!"

"Wushh!"

Pekikan yang sama dengan siulan tajam mengarah kepadanya dari arah belakang. Dirga dengan cepat mengeluarkan pedangnya dan mengalirkan energi dan langsung membalikkan badannya bersiap untuk menyerang.

"Wushh!...Booms!, Bruakk!"

Suara ledakan bergema dengan ketika serangan tadi telah bertabrakan.

Tubuh Dirga terdorong sepuluh meter dengan tangannya yang bergetar sesaat sambil menahan pedangnya.

"Wushh"

"Sial! Monster ini lagi." Ucapnya geram dan langsung mengeluarkan Sayap Dewanya untuk menghindari sosok tadi yang menyerangnya.

"Wushh"

Dirga terbang tinggi dengan Sayap Dewanya sambil menjulurkan melambaikan pedangnya ke depan. Dan seketika di atas nya terlihat ratusan energi berbentuk pedang perak muncul dan langsung menyerang monster tadi.

"Wushh...Booms!, Slashh! Slashh!"

Tubuh monster itu terkena sayatan beberapa kali, Tapi tidak menghentikan laju lesatannya dan langsung menukik tajam ke arah manusia kecil yang memiliki sayap indah ini.

"Wushh...Slashh! Slashh! Slashh! Slashh!

Dirga mengulangi kembali dengan lambaian pedangnya untuk memberikan serangan. Walaupun ia terus di kejar, Tapi serangan Dirga membuat monster itu sedikit melambat. Jadi Dirga hanya memotong jaraknya sambil mengeluarkan serangan pedangnya terus menerus.

"Slashh!...Slash!, Booms!"

"Kiakkk!"

Suara tubuh terjatuh terdengar disertai dengan pekikan kesakitan. Tapi Dirga melihat monster itu kembali melesat ke arahnya dengan menambahkan kecepatannya.

"Oh? mau adu kecepatan?" Ejeknya dan seketika tubuhnya menghilang menyebabkan monster tadi yang melesat ke tempat Dirga hanya mencakar udara kosong.

Monster itu langsung marah dan melihat kalau di depannya tak jauh darinya ada manusia tadi sambil menatapnya dengan ekspresi datar. Dan seketika, Pertarungan kembali terjadi.

Sementara monster satunya hanya melihat diam sambil mendongak ke atas. Monster itu berbentuk beruang coklat, mirip dengan beruang masha and the bear, Hanya saja sedikit pucat dan memiliki taring gigi tajam yang menyembul keluar dari mulutnya.

Monster itu mendongak melihat manusia bersayap aneh itu. Sesekali melihat manusia itu berubah menjadi cahaya emas memanjang dan sesekali menghilang dari pandangannya.

Dirga yang melihat monster beruang pucat ini dahinya mengerut. 'Apa yang di lakukan monster bodoh ini?' Pikirnya dengan bingung.

Tapi kemudian dia terkejut dan berkata di hati. 'Bodoh! Monster ini memiliki level immortal tahap tinggi.'

Melihat monster itu yang juga sedang menatapnya dengan mulut terbuka, Dirga diam diam mengeluarkan bendanya dan melemparkannya sambil menambahkan serangan jari dewa nya.

Monster beruang itu yang melihat manusia mengeluarkan benda bulat ke arahnya hanya menatapnya dengan tatapan mengejek. Karena kulitanya sangatlah tebal dan kuat.

Beruang aneh itu segera mengambil benda bulat kecil sambil mengalihkan pandangannya ke atas di mana Dirga masih bertarung dengan monster satunya dengan tatapan hina seolah ia berkata dengan bangga.

'Kulitku sangat kuat dan tak bisa di tembus oleh benda tajam apapun, bahkan dewa pun tidak bisa.' Tapi kemudian...

"Dhuarr...Dhuarr"

Suara dua ledakan yang sangat keras terdengar begitu mengerikan. Dirga yang melihat monster bersayap itu mengalihkan pandangannya ke bawah, ia segera berteleportasi ke arahnya dan langsung menebas lehernya.

"Slashsh!"

"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil membunuh monster elang angin level immortal rendah. Koin system bertambah 50 Juta."

Dirga tak memperdulikan suara dering system. Ia menatap ke bawah dan langsung melepaskan serangan pedang dan jari dewanya. Karena ia mengetahui jika monster beruang itu belum mati, Jadi ia harus membunuhnya.

"Wushh!, Krakk! Booms!...Booms!...Booms!"

Suara ledakan sekali lagi terdengar ketika Dirga merilis serangannya secara berturut turut dan di akhiri dengan suara dering system di benaknya.

"Tring! Selamat tuan anda telah berhasil membunuh mosnter beruang bertaring dua level immortal tahap akhir puncak. Koin system bertambah 100 juta."

Dirga merasa lega begitu mendengar suara system, Bagaimanapun monster yang memiliki ranah setinggi itu membuatnya ngeri.

Tadi saat dirinya bertarung, ia melihat monster itu hampir menembakkan energi yang membuat gerak tubuhnya melambat. Untung dia bereaksi cepat dan langsung mepemparkan granatnya.

"Ck! Monster ini menyebalkan." Gerutunya lalu memasukkan kedua tubuh monster ke ruang penyimpanan.

Ia berjalan lebih dalam, Ia sangat penasaran dengan sosok tadi membuatnya semakin waspada. 'Siapa sebenarnya orang itu?'

Wajar karena ia waspada, Karena otak manusia dengan monster berbeda. Monster hanya mengandalkan instingnya untuk bertarung, Meskipun bisa menggunakan serangan energi itu cenderung lemah dari pada manusia.

Makanya semua orang sangat takut dengan sosok monster karena serangannya itu dari tenaga fisik bukan energi. Apalagi monster menyerang secara asal dan brutal.

Meskipun kedua serangan memiliki daya serang yang sama. Jika serangan berbentuk energi terkena seseorang hingga menyebabkan luka dalam, itu masih bisa di obati walaupun membutuhkan waktu yang lama.

Sedangkan serangan fisik, Seseorang tidak hanya bisa sembuh maupun cacat bahkan bisa dikatakan tewas. Hanya pil ataupun eliksir berharga lah yang bisa menyembuhkan walaupun membutuhkan waktu yang lama dari pada serangan energi.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Whats Shapt

Whats Shapt

knyuuik

2023-09-30

0

Taufik Hidayat

Taufik Hidayat

lah akhir y akhir, puncak ya puncak.

2023-07-26

1

Panjul

Panjul

gas pol

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!