Ketika kata itu jatuh. Udara di sekitar Dirga berubah menjadi hawa panas, Bahkan hawa panasnya lebih panas daripada tubuh monster laba laba itu.
Dahi Dirga di penuhi keringat dingin. Ia menggertakkan giginya menahan suhu panas yang menyelimutinya. 'Sial! ini lebih panas dua kali lipat dari monster itu.' Batinnya sambil menahan kesadarannya agar tidak pingsan.
Tak lama kemudian. Di depan Dirga tiba tiba ada semacam aliran energi yang kemudian membentuk sebuah bola kecil sekecil kelereng berwarna hitam pekat.
Setelah itu, Bola seperti kelereng yang memiliki panas yang luar biasa tiba tiba melesat masuk ke tubuhnya melalui dadanya.
"Arghh"
Seketika tubuh Dirga merasakan panas. Organ dalamnya seperti di obrak abrik oleh hawa panas tapi ia tetap mempertahankan kesadarannya.
Dua tarikan napas kemudian, Otot otot serta tulangnya bergerak gerak yang menandakan menerobos tahap lagi.
"Hahh!." Desahnya sambil mengatur napasnya lalu duduk bersila memejamkan matanya dengan posisi meditasi.
Di alam bawah sadarnya. Dirga melihat sebuah bola kecil yang sedang melayang layang lembut di atas lautan energinya.
"Sepertinya bola itu yang di sebut elemen api." Gumanya dengan tersenyum senang lalu kembali sadar.
Dengan penasaran, Dirga mencoba mengepalkan telapak tangannya lalu membukanya bersamaan dengan munculnya api berwarna hitam yang terlihat sangat panas.
Sudut mulut Dirga melengkung melihat elemen barunya. ia tak menyangka mendapatkan hadiah system yang menurutnya luar biasa. 'System cek statusku!.' Gumamnya di hati dan seketika layar hologram berwarna ungu muncul di depannya.
[ Nama: Dirga ]
[ Jenis kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: Kelahiran*9 (+) ]
[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta
[ Keterampilan Teknik: –Tinju Mandraguna –Mata Surgawi Lv:awal ]
[ Kemampuan: - ]
[ Koin System: 100.000 ]
[ Ruang Penyimpanan: « Pedang Chaos,Cermin Kultivasi,10 Butir pil pemulihan Bintang 11 » ]
Melihat statusnya, ia tersenyum tipis puas apalagi koin systemnya yang baginya sangat banyak. "System naikkan kultivasiku!." Perintahnya sambil duduk bersila menunggu energi alam yang memasuki tubuhnya.
[Tring! Mengkonsumsi Koin System 90.000/100.000]
[Tring! Selamat tuan anda berhasil menerobos ranah Fondasi Tubuh Bintang satu.Koin system di kurangi 1.000]
[Tring! Selamat tuan anda telah menerbos tingkat kedua Ranah fondasi tubuh. Koin System di kurangi...]
[Tring! Selamat tuan anda telah menerbos tingkat tiga Ranah fondasi tubuh. Koin System di kurangi...]
[Tring!
[Tring!
[Tring!
[Tring! Selamat tuan anda menerobos Ranah Penyempurnaan Roh tingkat pertama.Koin system di kurangi 10.000/60.000]
[Tring! Selamat tuan anda menerobos tingkat dua Ranah Penyempurnaan Roh.Koin System di kurangi...]
[Tring!
[Tring! Selamat tuan anda menerobos tingkat delapan Penyempurnaan Roh. Koin system saat ini 10.000]
Seketika saja di sekitar tubuh Dirga terjadi fluktuasi energi besar besaran. Energi alam yang di sekitarnya terkumpul dan memadat lalu memasuki tubuh Dirga melalui atas kepalanya yang jika di lihat lebih dekat ada sebuah pusaran kecil berwarna hitam yang menyedot semua energi alamnya.
Energi alam Dirga saat menerobos berbeda dengan energi alam layaknya orang lain. Jika orang lain menerobos tingkat maupun ranah, energi alamnya akan memasuki tubuh dengan perlahan lahan. Berbeda dengan Dirga.
Energi alamnya tidak langsung memasuki tubuhnya melainkan diam di sekitarnya kemudian memadat lalu menjadikan energinya lebih murni atau bisa dikatakan kalau energinya memiliki kandungan dua kali lipat lebih kuat bahkan cenderung meninggi.
Membuka matanya Dirga menghela napas panjang keruh dari rongga hidungnya. "Meskipun aku tidak bisa menggunakan serangan energi, Setidaknya aku masih memiliki fisik yang kuat." Ucapnya dengan percaya diri.
Seseorang bisa melakukan serangan berbasis energi harus memiliki Ranah Pemurnian Qi terlebih dahulu.
Mengalihkan pandangannya ke ruang penyimpanannya. Dirga mengambil sebuah cermin kecil berbentuk oval disertai bingkai berwarna merah maroon.Tak lama kemudian muncul pemberitahuan system.
[Cermin Kultivasi: Cermin yang memiliki dunia dimensi di dalamnya. Ruang dimensi Cermin kultivasi memiliki wilayah seluas satu distrik serta memiliki ketebalan energi 100 kali lipat lebih murni dari pada dunia luar. Di dalamnya terdapat hukum ruang dan waktu, Jika satu minggu di dalamnya sama dengan satu hari di dunia luar]
Melihat deskripsi panel system membuat dahinya berkerut membuatnya sangat penasaran, Apalagi ia membaca panelnya jika di dalamnya memiliki wilayah seluas satu distrik, Membuatnya tidak sabar ingin bertanya.
"System, bagaimana cara memasukinya?." Tanyanya.
[Tuan tinggal meneteskan darah ke bingkai cermin kultivasi]
Dahi Dirga berkerut mendengar jawaban system. 'Ada yang seperti itu?'. Pikirnya.
Karena dalam ingatan tubuh tidak ada seperti yang dikatakan system, Tak mau memikirkan lebih lama ia menggigit jari manisnya dan meneteskan darahnya ke bingkai cermin.
Seketika saja cermin itu mengeluarkan cahaya merah redup dan berubah menjadi gumpalan cahaya kecil lalu masuk ke tubuhnya melalui lengan kanannya.
Dirga hanya merasakan ada sebuah energi yang cukup besar bersemayam di tubuhnya dan juga cara memasuki Cermin kultivasi. Penasaran ia pun memfokuskan pikirannya untuk membuka.
Dan seketika di depannya muncul pusaran lubang lonjong berwarna hitam seperti gerbang. Dengan senyum di bibirnya ia perlahan memasukinya.
Ketika ia sudah masuk, Senyum di bibirnya menghilang di gantikan dengan mata melotot tak percaya melihat di depannya.
"I-ini? Kenapa hanya ada padang pasir di sini?." Katanya dengan sedikit memekik.
Karena awalnya ia menduga di dalamnya pasti ada alam yang indah serta menenangkan jiwa, Ternyata ia salah, malah di dalamnya hanyalah padang pasir yang luas.
"Brengsek! Apakah kau menipuku system?." Makinya marah merasa di bohongi oleh system.
[Tring! System tak pernah berbohong tuan]
"Tak berbohong kepalamu! Bukankah kau mengatakan jika di dalamnya-
[Tring! System tak mengatakan jika di dalamnya ada sebuah benda atau apalah itu. System hanya mengatakan jika Cermin Kultivasi hanya memiliki wilayah yang luas]
System menyela ucapan Dirga membuatnya kesal, Apalagi ketika ia mendengarkan system yang menurutnya sedang mempermainkan dirinya.
"Bajingan! Kau, Ah!." Ia memutuskan perkataanya, Ia tak tau harus menjawab seperti apa.
[Dari pada tuan seperti orang stres tujuh keturunan. Lebih baik tuan berposisi meditasi dan membayangkan sebuah kota ataupun istana yang tuan bayangkan, Kecuali makhluk hidup, apalagi makhluk hidupnya yaitu wanita]
"Huh Kau ini!." Desahnya kesal tapi ia menuruti kata system dan memejamkan matanya.
Setelah beberapa tarikan napas kemudian ia membuka matanya dan tercengang melihat apa yang ada di depannya.
Sebuah istana megah berwarna perak di dominasi emas terpampang di depannya di sertai dengan taman taman indah di sekelilingnya. Dan di dekatnya ada gubuk gubuk dan kolam kolam dengan air yang sangat jernih di sekelilingnya.
Selain itu,Tak jauh dari istana megahnya.Di sebelah kanannya ada sebuah bangunan kotak yang cukup besar dan tingginya menjulang ke atas awan putih indah.
Itu adalah Gedung Pencakar Langit!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Putra_Andalas
Hewan Pertama yg disimpan , ilang kmane tuh....!?
2024-03-16
0
Halu
Bebal amat sih dari beberapa bab kemapuan \teknik teleport ga di cantumin
2023-10-13
1
Anggraini Nacita
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-09-18
0