Bab 5

Ketika kata itu jatuh. Udara di sekitar Dirga berubah menjadi hawa panas, Bahkan hawa panasnya lebih panas daripada tubuh monster laba laba itu.

Dahi Dirga di penuhi keringat dingin. Ia menggertakkan giginya menahan suhu panas yang menyelimutinya. 'Sial! ini lebih panas dua kali lipat dari monster itu.' Batinnya sambil menahan kesadarannya agar tidak pingsan.

Tak lama kemudian. Di depan Dirga tiba tiba ada semacam aliran energi yang kemudian membentuk sebuah bola kecil sekecil kelereng berwarna hitam pekat.

Setelah itu, Bola seperti kelereng yang memiliki panas yang luar biasa tiba tiba melesat masuk ke tubuhnya melalui dadanya.

"Arghh"

Seketika tubuh Dirga merasakan panas. Organ dalamnya seperti di obrak abrik oleh hawa panas tapi ia tetap mempertahankan kesadarannya.

Dua tarikan napas kemudian, Otot otot serta tulangnya bergerak gerak yang menandakan menerobos tahap lagi.

"Hahh!." Desahnya sambil mengatur napasnya lalu duduk bersila memejamkan matanya dengan posisi meditasi.

Di alam bawah sadarnya. Dirga melihat sebuah bola kecil yang sedang melayang layang lembut di atas lautan energinya.

"Sepertinya bola itu yang di sebut elemen api." Gumanya dengan tersenyum senang lalu kembali sadar.

Dengan penasaran, Dirga mencoba mengepalkan telapak tangannya lalu membukanya bersamaan dengan munculnya api berwarna hitam yang terlihat sangat panas.

Sudut mulut Dirga melengkung melihat elemen barunya. ia tak menyangka mendapatkan hadiah system yang menurutnya luar biasa. 'System cek statusku!.' Gumamnya di hati dan seketika layar hologram berwarna ungu muncul di depannya.

[ Nama: Dirga ]

[ Jenis kelamin: Pria ]

[ Usia: 17 Tahun ]

[ Kultivasi: Kelahiran*9 (+) ]

[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta ]

[ Keterampilan Teknik: –Tinju Mandraguna –Mata Surgawi Lv:awal ]

[ Kemampuan: - ]

[ Koin System: 100.000 ]

[ Ruang Penyimpanan: « Pedang Chaos,Cermin Kultivasi,10 Butir pil pemulihan Bintang 11 » ]

Melihat statusnya, ia tersenyum tipis puas apalagi koin systemnya yang baginya sangat banyak. "System naikkan kultivasiku!." Perintahnya sambil duduk bersila menunggu energi alam yang memasuki tubuhnya.

[Tring! Mengkonsumsi Koin System 90.000/100.000]

[Tring! Selamat tuan anda berhasil menerobos ranah Fondasi Tubuh Bintang satu.Koin system di kurangi 1.000]

[Tring! Selamat tuan anda telah menerbos tingkat kedua Ranah fondasi tubuh. Koin System di kurangi...]

[Tring! Selamat tuan anda telah menerbos tingkat tiga Ranah fondasi tubuh. Koin System di kurangi...]

[Tring!

[Tring!

[Tring!

[Tring! Selamat tuan anda menerobos Ranah Penyempurnaan Roh tingkat pertama.Koin system di kurangi 10.000/60.000]

[Tring! Selamat tuan anda menerobos tingkat dua Ranah Penyempurnaan Roh.Koin System di kurangi...]

[Tring!

[Tring! Selamat tuan anda menerobos tingkat delapan Penyempurnaan Roh. Koin system saat ini 10.000]

Seketika saja di sekitar tubuh Dirga terjadi fluktuasi energi besar besaran. Energi alam yang di sekitarnya terkumpul dan memadat lalu memasuki tubuh Dirga melalui atas kepalanya yang jika di lihat lebih dekat ada sebuah pusaran kecil berwarna hitam yang menyedot semua energi alamnya.

Energi alam Dirga saat menerobos berbeda dengan energi alam layaknya orang lain. Jika orang lain menerobos tingkat maupun ranah, energi alamnya akan memasuki tubuh dengan perlahan lahan. Berbeda dengan Dirga.

Energi alamnya tidak langsung memasuki tubuhnya melainkan diam di sekitarnya kemudian memadat lalu menjadikan energinya lebih murni atau bisa dikatakan kalau energinya memiliki kandungan dua kali lipat lebih kuat bahkan cenderung meninggi.

Membuka matanya Dirga menghela napas panjang keruh dari rongga hidungnya. "Meskipun aku tidak bisa menggunakan serangan energi, Setidaknya aku masih memiliki fisik yang kuat." Ucapnya dengan percaya diri.

Seseorang bisa melakukan serangan berbasis energi harus memiliki Ranah Pemurnian Qi terlebih dahulu.

Mengalihkan pandangannya ke ruang penyimpanannya. Dirga mengambil sebuah cermin kecil berbentuk oval disertai bingkai berwarna merah maroon.Tak lama kemudian muncul pemberitahuan system.

[Cermin Kultivasi: Cermin yang memiliki dunia dimensi di dalamnya. Ruang dimensi Cermin kultivasi memiliki wilayah seluas satu distrik serta memiliki ketebalan energi 100 kali lipat lebih murni dari pada dunia luar. Di dalamnya terdapat hukum ruang dan waktu, Jika satu minggu di dalamnya sama dengan satu hari di dunia luar]

Melihat deskripsi panel system membuat dahinya berkerut membuatnya sangat penasaran, Apalagi ia membaca panelnya jika di dalamnya memiliki wilayah seluas satu distrik, Membuatnya tidak sabar ingin bertanya.

"System, bagaimana cara memasukinya?." Tanyanya.

[Tuan tinggal meneteskan darah ke bingkai cermin kultivasi]

Dahi Dirga berkerut mendengar jawaban system. 'Ada yang seperti itu?'. Pikirnya.

Karena dalam ingatan tubuh tidak ada seperti yang dikatakan system, Tak mau memikirkan lebih lama ia menggigit jari manisnya dan meneteskan darahnya ke bingkai cermin.

Seketika saja cermin itu mengeluarkan cahaya merah redup dan berubah menjadi gumpalan cahaya kecil lalu masuk ke tubuhnya melalui lengan kanannya.

Dirga hanya merasakan ada sebuah energi yang cukup besar bersemayam di tubuhnya dan juga cara memasuki Cermin kultivasi. Penasaran ia pun memfokuskan pikirannya untuk membuka.

Dan seketika di depannya muncul pusaran lubang lonjong berwarna hitam seperti gerbang. Dengan senyum di bibirnya ia perlahan memasukinya.

Ketika ia sudah masuk, Senyum di bibirnya menghilang di gantikan dengan mata melotot tak percaya melihat di depannya.

"I-ini? Kenapa hanya ada padang pasir di sini?." Katanya dengan sedikit memekik.

Karena awalnya ia menduga di dalamnya pasti ada alam yang indah serta menenangkan jiwa, Ternyata ia salah, malah di dalamnya hanyalah padang pasir yang luas.

"Brengsek! Apakah kau menipuku system?." Makinya marah merasa di bohongi oleh system.

[Tring! System tak pernah berbohong tuan]

"Tak berbohong kepalamu! Bukankah kau mengatakan jika di dalamnya-

[Tring! System tak mengatakan jika di dalamnya ada sebuah benda atau apalah itu. System hanya mengatakan jika Cermin Kultivasi hanya memiliki wilayah yang luas]

System menyela ucapan Dirga membuatnya kesal, Apalagi ketika ia mendengarkan system yang menurutnya sedang mempermainkan dirinya.

"Bajingan! Kau, Ah!." Ia memutuskan perkataanya, Ia tak tau harus menjawab seperti apa.

[Dari pada tuan seperti orang stres tujuh keturunan. Lebih baik tuan berposisi meditasi dan membayangkan sebuah kota ataupun istana yang tuan bayangkan, Kecuali makhluk hidup, apalagi makhluk hidupnya yaitu wanita]

"Huh Kau ini!." Desahnya kesal tapi ia menuruti kata system dan memejamkan matanya.

Setelah beberapa tarikan napas kemudian ia membuka matanya dan tercengang melihat apa yang ada di depannya.

Sebuah istana megah berwarna perak di dominasi emas terpampang di depannya di sertai dengan taman taman indah di sekelilingnya. Dan di dekatnya ada gubuk gubuk dan kolam kolam dengan air yang sangat jernih di sekelilingnya.

Selain itu,Tak jauh dari istana megahnya.Di sebelah kanannya ada sebuah bangunan kotak yang cukup besar dan tingginya menjulang ke atas awan putih indah.

Itu adalah Gedung Pencakar Langit!

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

Hewan Pertama yg disimpan , ilang kmane tuh....!?

2024-03-16

0

Halu

Halu

Bebal amat sih dari beberapa bab kemapuan \teknik teleport ga di cantumin

2023-10-13

1

Anggraini Nacita

Anggraini Nacita

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!