Tak lama kemudian ia menemukan goa yang tak jauh dari tempatnya tadi. Ia langsung mengeluarkan monster tadi dan mengulitinya untuk memakan dagingnya. Bagaimanapun dia sudah di hajar habis habisan oleh makhluk tadi.
"Tring! Selamat tuan memperoleh poin energi mental sejati 10..."
"Tring! Selamat tuan memperoleh poin energi mental sejati 10..."
"...."
Suara dering notifikasi system tiba tiba terdengar begitu ia mengunyah daging panggang kreasinya.Tapi Dirga tak memperdulikannya,Ia dengan lahap memakannya sampai habis.
'Sejak kapan masakanku sangat enak?' Pikirnya aneh. 'Ah mungkin karena teknik memasakku ini.' Tambahnya sambil tersenyum tipis dan langsung menyantap daging panggangnya kembali.
Dering notifikasi system terus terdengar di benaknya ketika memakan dagingnya hingga beberapa saat akhirnya berhenti menyentuh angka 1000.
"Tak kusangka daging ini kaya energi mental sejati, Sepertinya aku harus memanggangnya lagi." Gumamnya bersiap untuk memanggangnya lagi.
"Tring! Tak bisa tuan."
"Hm? Kenapa?" Ucapnya dengan alis mengkerut.
"Tring! Butuh monster yang sudah mencapai Ranah Saints tingkat tinggi untuk menambah poin energi mental sejati dan memiliki kandungan energi mental."
"Kenapa? Bukankah sama saja?" Tanyanya sekali lagi.
"Tring! Tubuh Tuan berbeda dari tubuh manusia biasa,Oleh sebab itu daging yang kaya energi mental sejati harus memiliki Ranah Saints dan selanjutnya."
"Tring! Jika tuan mengkonsumsi daging yang di bawah Ranah saints, itu tetap saja tak ada bedanya dengan daging biasa,Sekalipun kaya dengan energi mental sejati,Selain itu daging monster harimau bersayap juga sudah habis."
Bibir Dirga berkedut begitu mendengar penjelasan system. Dia tak menyangka jika tubuhnya memiliki ke istimewaan tersendiri.
"Apa?" Dirga tersentak begitu mendengar kalimat terakhir system yang membuatnya tanpa sadar menoleh ke tempat pengulitan tadi yang kini hanya tersisa tulang belulang yang menumpuk.
Tapi kemudian ia mengerutkan keningnya dan bergumam lirih. "Ranah Saints? Apa itu Ranah selanjutnya dari Ranah immortal?"
"Tring! Benar Tuan. Jika tuan ingin mengetahui Ranah setelah Ranah immortal,Sebaiknya Tuan mencapai Ranah immortal terlebih dahulu dan system akan memberitahunya nanti."
"Ck! Menyebalkan!" Kesalnya sambil mendecakkan lidahnya karena system pelit akan informasi.
Tak mau memikirkannya ia segera membuka statusnya.
[ Nama: Dirga ]
[ Jenis Kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: Alam Langit *1 (+) ]
[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta
[ Energi mental sejati: 3.999/∞ ]
[ Keterampilan Teknik: –Tinju Mandraguna –Teknik Pedang Penghancur Langit –Teleportasi Lv:menengah –Mata Surgawi Lv:menengah –Pernapasan Dewa Lv:awal –Jari Dewa Lv7 –Formasi Bintang Kuno Lv6 ]
[ Kemampuan: -Memasak tingkat dewa -Medis Kuno ]
[ Koin System: 85.740.000 ]
[ Elemen: Api (immortal). Kegelapan ]
[ Ruang Penyimpanan: « Di sembunyikan » ]
Dirga yang melihat statusnya cukup puas,Tapi ia mengerutkan keningnya dan berkata. "System apa kegunaan energi mental sejati ini? Apa hanya untuk pajangan saja?"
"Tring! Energi mental sejati juga bisa di gunakan untuk menyerang lawan.Tapi karena poin energi mental sejati masih kurang banyak,Jadi untuk saat ini tuan tidak bisa terkena serangan ilusi tingkat tinggi."
"Tring! Tuan juga tidak bisa terkena halusinasi dari iblis Ranah immortal tahap rendah."
Dirga hanya mangut mangut ketika mendengar penjelasan system dengan mulutnya yang membentuk huruf "O".
'Jika bisa membuat serangan dari energi mental,Lalu berapa poin yang harus kubutuhkan?' Pikirnya bingung.
"Tring! Tuan membutuhkan poin 5000 untuk bisa melakukan serangan."
"Ck! Ternyata kurang banyak." Decaknya kesal.
Tak mau bertanya lagi ia memutuskan untuk mengklik tanda (+) di bagian kultivasinya beberapa kali.
"Tring! Selamat Tuan anda berhasil menerobos tingkat kedua ranah Alam Langit."
"Tring! Selamat Tuan anda berhasil menerobos tingkat ketiga ranah Alam Langit."
"...."
"Tring! Selamat Tuan anda berhasil menerobos tingkat keempat ranah Alam Langit."
Segera udara di sekitarnya berfluktuasi hebat,Energi alam tak terbatas mengelilingi tubuhnya dan masuk ke dalam tubuh Dirga secara gila gilaan.
Beberapa tarikan napas kemudian ia membuka matanya sambil mengepalkan tinjunya yang di penuhi energi.
"Dengan kultivasiku saat ini, Dua tingkat di atasku bukanlah tandinganku." Gumamnya dengan senyum tipisnya.
"Oke,Saatnya untuk memasang teknik alkemis tadi!" Ucapnya lagi.
"Tring! Teknik Alkemis Alam sedang di pasangkan 10%...20%...50%...70%...80%...100%"
Segera otaknya di penuhi ribuan pengetahuan cara pembuatan pil pil menurut tekniknya. Tapi sedikit berbeda teknik alkemisnya dengan alkemis luar.
Jika alkemis luar menggunakan tungku penyulingan,Maka Dirga hanya membutuhkan energi alam yang tersedia untuk mengubah bahannya menjadi pil.
Setelahnya akhirnya prosesnya berhenti dengan diakhiri dengan suara dering system.
"Tring! Selamat tuan anda berhasil mempelajari teknik alkemis alam."
"Baiklah,Saatnya menguji teknik ini." Ucapnya lalu mengeluarkan bahan bahannya untuk menguji tekniknya.
Sebenarnya Dirga tidak tahu apa itu Alkemis,Tapi system menjelaskan alkemis adalah seseorang yang membuat pil. Tapi system tidak mengatakan jika orang yang membuat pil harus menggunakan tungku penyulingan.
Jika Dirga menunjukkan aksinya ini ke dunia liar mereka pasti tercengang dengan mata melotot.Karena seseorang yang menyuling pil harus menggunakan tungku penyulingan,Sedangkan Dirga hanya melambaikan tangannya ke udara dan seketika jadilah pil itu.
Sebenarnya cukup sulit bagi Dirga untuk membuat pil dengan cara ini,Bisa dilihat saat ini dahinya sudah di penuhi oleh keringatnya.
"7 Pil pemulihan tingkat 2 dan 3 Pil energi tingkat 1." Gumamnya menggelengkan kepalanya seraya mengambil hasil kreasinya.
Sebelumnya,ia tadi ingin langsung membuat pil tingkat 5 ke atas tanpa memikirkannya.Ia tak menyangka jika dirinya tidak berhasil,untung ada beberapa yang berhasil membuat pil tingkat 5.
Bagaimanapun pil tingkat seperti ini tidak berguna baginya.Tubuh Dirga berbeda dari tubuh orang biasa,Apalagi isi lautan energinya.
Jika dibandingkan dengan lautan energi milik Dirga,Itu seperti langit dan bumi tak pantas di sandingkan dengannya. Jika lautan energi seseorang hanya sebesar sungai,maka Dirga sangat besar dan ssluas laut,selain itu energi Qi nya terus mengalir dari waktu ke waktu.
Setelah beberapa saat,Dirga duduk dengan tubuhnya di basahi oleh keringat karena energinya yang terkuras untuk menyuling pil.
"18 Pil energi tingkat 4 dan 25 pil tingkat 5, Lumayan." Ucapnya ketika selesai menghitung pil buatannya.
Jika seorang master alkemis tahu kalau Dirga membuat pil sebanyak itu hanya dalam beberapa menit mungkin mereka ingin menangis saat itu juga.
Membuat pil setidaknya butuh waktu lima jam itupun hanya sekitar 2 atau 4 pil saja.Sedangkan Dirga cukup dengan waktu beberapa menit puluhan pil langsung jadi.
Tidak menutup kemungkinan jika master alkemis ingin berguru padanya,Apalagi ia membuat pil tanpa tungku penyulingan yang membuat mereka ingin membunuh sosok jenius seperti Dirga ini.
Sebenarnya membuat pil itu sangat mudah bahkan tanpa tungku pun bisa,Dari pengetahuan alkemis alam Dirga,syarat yang sebenarnya untuk membuat pil harus memiliki kekuatan jiwa serta mental yang kuat.
"Sebaiknya aku meningkatkan teknikku ini." Ucapnya setelah selesai memulikan energinya yang terkuras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Whats Shapt
cuuuk
2023-09-30
1
Taufik Hidayat
belum pernah gw baca alkemis tinggal melambaikan tangan trus jadi pil, mantep thor beda dari yang lain
2023-07-26
2
Odong Arak Bali
nopel apa ini,,, cuma parming doang di hutan
2023-07-25
0