Saat perjalanannya menuju lebih dalam Hutan Terlarang, Entah berapa banyak monster yang ia bunuh setiap kali menyusuri hutan membuat senyumnya mengembang karena koin systemnya bertambah banyak.
Meskipun ada sedikit kemacetan tadi, ia tetap bisa melenyapkan monsternya. Saat ini ia berdiri tenang sambil mengatur napasnya.
Di depannya ada seekor monster singa warna hitam yang memiliki tinggi satu meter dengan giginya yang tajam. Terlihat monster itu lemah karena ke empat kakinya bergetar seolah ingin ambruk saja.
Terlihat di sekujur tubuhnya ada beberapa luka menganga menampilkan dagingnya yang di selimuti darah.Monster singa hitam itu menatap kedepan dengan ekspresi ngeri.
Awalnya ia meremehkan kekuatan manusia kecil itu untuk bermain main sebentar. Dan tak terduga bahwa manusia kecil di depannya sangat hebat apalagi melihat pedang perak dengan gagang kusam yang tergenggam di tangan manusia itu.
Padahal menurutnya kulitnya tidak bisa di tembus oleh senjata apapun atau setajam apapun, Tidak terduga ternyata pedang manusia itu memiliki kekuatan luar biasa, bahkan bisa menyebabkan kulitnya luka menganga lebar. Entah sudah berapa lama dia bertarung sengit dengan manusia ini.
"Groarrr!"
"Wushh!...Jleb! Serrrr!"
Setelah mengerang marah, Tiba tiba leher bawah monster itu telah di tusuk pedang yang entah bagaimana datangnya pedang itu.
Dirga yang baru menusukkan pedang ke leher monster itu segera mencabut kembali pedangnya dan mengangkat pedangnya tinggi tinggi sambil menyuntikkan energinya.
"Slashh!"
Kepala monster itu terbelah menjadi dua menyebabkan darahnya menciprat membasahi pakaiannya.
"Tring! Selamat Tuan anda telah membunuh monster Raja singa hitam level immortal tahap rendah. Koin system bertambah 5 juta dan bonus 5 granat api"
"Ck! Menyebalkan." Decaknya sambil memasukkan tubuh monster lalu pergi begitu.
Hari sudah menjelang gelap, Saat ini Dirga melanjutkan berjalan untuk mencari sungai menyeegarkan tubuhnya serta mencuci pakainnya yang penuh noda darah.
Setelah lama mencari keberadaan sungai akhirnya ia menemukannya dan langsung menceburkan dirinya.
Byur!
"Ahh...segarnya." Ucapnya dengan perasaan bahagia.
Setelah beberapa saat ia duduk di batu pinggir sungai sambil melihat panel statusnya.
[ Nama: Dirga ]
[ Jenis Kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: Alam Langit *5 (+) ]
[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta
[ Energi mental sejati: 3.999/∞ ]
[ Keterampilan Teknik: –Tinju Mandraguna –Teknik Pedang Penghancur Langit –Alkemis Alam –Teleportasi Lv:menengah –Mata Surgawi Lv:menengah –Pernapasan Dewa Lv:awal –Jari Dewa Lv7 –Formasi Bintang Kuno Lv6 ]
[ Kemampuan: «Disembunyikan» ]
[ Koin System: 174.240.000 ks ]
[ Elemen: Api (immortal). Kegelapan. Angin ]
[ Ruang Penyimpanan: « Di sembunyikan » ]
Dirga cukup puas dengan kekuatannya, Tanpa sadar tatapannya menuju ke ruang penyimpanan system.
Dirga mengambil sebuah benda kecil berbentuk bulat seukuran mercon asap di sertai dengan sumbu hitam yang tampak terbuat dari besi lunak. Dirga mengamatinya dengan alis mengkerut karena ia tak tau benda apa ini.
"System apa ini?" Tanya nya kepada system.
"Tring! Benda itu adalah granat tuan"
"Bom? benda sekecil ini kau sebut granat?" Tanyanya sekali lagi dengan menyatukan alisnya bingung.
"Tring! Benar Tuan itu adalah granat. Jika tuan menarik sumbu hitam itu, maka granat itu menimbulkan ledakan di susul dengan satu ledakan lagi. Batas waktu meledak adalah 4 detik."
"Hm? apa itu berarti granat ini menimbulkan dua ledakan?." Tanyanya memastikan.
"Tring! Benar tuan. Tapi hanya ledakan pertama yang menimbulkan ledakan mematikan terhadap makhluk hidup. Satu detik kemudian menyusul ledakan yang kedua, yang hanya menimbulkan kerusakan terhadap makhluk maupun benda mati."
"Oh, Berarti hanya ledakan pertama yang bisa membuat manusia mati? sedangkan yang kedua hanya menimbulkan luka dalam, apakah begitu?" Tanyanya lagi.
"Tring! Benar Tuan. Tuan bisa melakukannya pada seseorang yang memiliki Ranah dibawah ranah saintse, Kecuali memakai armor pelindung tingkat immortal yang hanya menimbulkan cedera dalam 70%."
Mendengar perkataan terakhir system membuat senyumnya menghilang. "Tapi tidak masalah lah...Cedera 70% juga tidak apa apa." Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya dengan tersenyum kecut. "Sekarang tingkatkan level menengah pernapasan dewa!" Imbuhnya sekali lagi.
"Tring! mengkonsumsi 35 juta koin system untuk meningkat kan Teknik Pernapasan Dewa ke level menengah."
"Peningkatan segera di proses 1%...30%...50%...70%...100%."
"Tring! Selamat Tuan proses peningkatan telah berhasil."
Segera pendengaran Dirga merasa sangat tajam,Bahkan suara jangkrik bersahutan berjarak lima ratus meter pun ia dengar begitu jelas.
Membuka matanya sambil menghembuskan napas ringannya.
"Tring! Butuh 90 juta koin system untuk meningkatkan ke level tinggi."
Dirga tak memperdulikan tawaran system layaknya sales motor, Lalu ia berkata dengan ringan. "Tingkatkan kultivasiku sekarang juga!"
"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil menerobos tingkat ke enam ranah Alam Langit. Koin system di kurangi..."
"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil menerobos tingkat ke tujuh ranah Alam Langit. Koin system di kurangi..."
"Tring!...
Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil menerobos tingkat ke sembilan ranah Alam Langit. Koin system di kurangi..."
Segera muncul fluktuasi energi besar besaran di sekitar Dirga lalu tak lama kemudian masuk ke dalam tubuhnya secara gila gilaan. Dirga sangat merasakan perasaan sejuk dan tenang. Ia belum pernah pernah merasakan perasaan ini setelah masuk ke dunia antah barantah.
'Booms, booms, booms, booms'
Suara ledakan teredam terdengar dari dalam tubuhnya yang menandakan terobosannya berhasil.Tak lama kemudian ia membuka matanya dengan wajah tegang.
Bagaimana tidak? Di depannya kini ada ratusan monster berbagai bentuk serta besar kecilnya yang sedang menatapnya dengan tatapan permusuhan. Selain itu monster di depannya juga memiliki level yang tinggi yaitu Ranah Pertama tingkat rendah sampai sembilan puncak.
Tidak ada dari mereka yang memiliki ranah rendah, Meskipun ia bisa membantai semuanya, Ia cukup malas untuk beranjak dari meditasinya.
Seketika ia menemukan ide. "Bukankah ada granat?" Ucapnya sambil mengeluarkan granatnya untuk menguji coba.
"Monster bodoh!" Ejeknya sambil menarik sumbunya yang mengeluarkan suara... "Syutt!" ...Lalu melemparkannya ke arah gerombolan monster itu dan...
"Booms...Dhuarr"
Suara dua ledakan yang cukup keras terdengar setelah lima detik menunggu.
"Tring! Selamat Tuan telah membunuh 329 monster berbagai ranah. Koin system bertambah 71 Juta."
Setelah suara dering notifikasi system, ia mengalihkan pandangannya ke depan dan seketika Dirga tercengang melihat daya ledakan itu. Saat ini di depannya ada sebuah kawah yang sangat lebar dengan panjang nyaris lima ratus meter dengan kedalaman yang hampir seratus meter.
Dirga juga melihat masih ada sekumpulan monster atau lebih tepatnya puluhan monster yang selamat tapi terluka sedikit. Meskipun di katakan selamat, Monster itu tidak memiliki tu uh yang utuh.
Ada yang tinggal dua kakinya, ada yang tinggal separuh badannya bahkan ada yang tidak memiliki kaki sekalipun meskipun dengan merangkak susah payah.
Para monster itu menatap Dirga dengan tatapan ngeri. Ketika sedang putus asa mereka melihat manusia muda di depannya menjentikkan jarinya.
Seketika wajah mereka menegang dengan melolong suara rendah,Tapi tidak ada yang menanggapinya hingga membiarkan tubuh mereka di lahap habis oleh Api hitam.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Whats Shapt
njinkk
2023-09-30
1
jingga
terlalu bertele-tele
2023-08-17
1
Panjul
lanjut
2023-07-22
1