Bab 10

"Kalau begitu maaf aku pergi dulu." Jawab Dirga tanpa ekspresi melangkahkan kakinya untuk pergi.

Makhluk Roh itu sedikit cemas melihat kesempatan yang mungkin tidak datang sekali lagi. Ia pun memikirkan apa yang ia harus lakukan agar manusia itu bisa membebaskan dari belenggu ini.

Seketika muncul pencerahan, Ia pun berkata kepada Dirga. "Manusia, Aku mempunyai benda yang mungkin berharga bagimu."

Dirga menghentikan kakinya lalu berkata tanpa menoleh. "Oh ya? apa itu?."

Dengan gigi terkatup ia berkata dengan sedikit gugup. "S-sebaiknya kamu lihat di sisi kanan batu itu, Jika kamu melihat ada cincin di sana itu akan menjadi milikmu."

Mendengar perkataannya membuat alisnya sedikit terangkat. "Apa kau tidak berbohong?".

"Tentu...Tentu saja aku tidak mungkin berbohong." Jawabnya sedikit gugup karena ia sempat melihat orang yang mengurungnya meletakkan benda bulat seperti cincin di sebelah batu itu.

Mendengar itu Dirga berjalan mendekati batu itu dan berjongkok. Beberapa saat kemudian ia melihat cincin berwarna perak yang tergeletak di sebelah batu itu. Di bawah cincin itu ia melihat sebuah kulit binatang yang masih terlihat cukup bagus.

Ia pun mengambil kulit binatang itu, Dahinya mengernyit karena ia melihat ada sebuah tulisan yang ia tidak mengerti.

"System, tulisan apa ini?." Tanyanya dengan nada lirih.

"Tring! Tulisan itu terbuat dari aksara kuno tuan. Jika tuan ingin tahu, system menjual buku Aksara Semesta yang bisa memiliki pengetahuan tentang tulisan di alam semesta."

"Ya ya beli Aksara itu." Jawabnya dengan cepat tanpa ragu.

"Tring! Mengkonsumsi Koin system 1.000.000 untuk membeli buku Aksara Semesta."

"Selamat tuan telah berhasil memahami Aksara yang ada di alam semesta."

"Apa? Satu juta koin system?." Ucap Dirga tersentak kaget melihat banyak koin systemnya yang hilang cuma untuk membeli buku. "Hah! Semoga saja monster di hutan ini masih banyak." Desahnya sambil tersenyum kecut tak menyangka membeli teknik membaca yang harganya cukup tinggi baginya.

Menatap kulit binatang itu Dirga pun membacanya dengan nada pelan. "Alam Langit". Berhenti sejenak dengan mengerutkan keningnya, ia pun melanjutkan ucapnnya. " System, Alam apa itu? apakah ada alam lain selain dunia ini?."

"Tring! Tuan alam semesta sangatlah luas. Dunia yang tuan tempati hanyalah setitik debu di alam semesta ini"

"Tring! Tuan akan tahu sendiri nanti."

Mendengar jawaban system yang menurutnya teka teki ia pun hanya mendesah tak percaya. Dirinya juga percaya dunia yang ia tempati seperti halnya setitik debu di antara alam semesta ini.

Tak mau memikirkannya lagi, Ia mengambil cincin itu ia pun membukanya dan seketika tercengang.

"Ba-batu...batu roh sebanyak ini?." Ucapnya kaget ketika melihat isinya.

Ia melihat batu roh berbagai kualitas dari rendah ke yang tertinggi menumpuk seperti gunung di dalamnya, Tak hanya itu saja, ada juga koin emas dan koin perak yang menggunung serta eliksir eliksir langka yang menggunung di dalamnya.

Ia menduga jika di dalamnya mungkin ada triliunan koin emas dan koin perak, serta milyaran batu roh di dalamnya. Tapi kemudian matanya tertuju pada sebuah buku bersampul coklat yang cukup tebal setebal buku ensiklopedia.

Ketika mengambilnya tiba tiba suara system terdengar di benaknya yang membuatnya kaget.

"Tring! Terdeteksi buku Formasi Bintang kuno. Apakah tuan ingin mempelajarinya? Ya/Tidak."

Dirga tercengang ketika mendengarnya, bukankah buku ini adalah teknik formasi yang menyegel makhluk roh iblis di depannya. Begitu memikirkannya ia pun menjawab tanpa ragu ragu.

"Ya! pasang teknik ini."

Seketika saja otaknya langsung di penuhi berbagai pengetahuan formasi array yang ada di bukunya.

"Tring! Selamat tuan telah berhasil mempelajari formasi bintang kuno. Level saat ini 0-10"

Makhluk roh iblis itu yang melihat manusia hanya berjongkok diam dengan seribu ekspresi membuatnya gugup. Bagaimanapun hanya manusia di depannya yang bisa membaskan segel ini.

"Manusia! Apa kamu sudah selesai?." Ucapnya yang membuat Dirga tersadar dari lamunannya.

Dirga segera memakai cincin itu, Ketika ingin memasukkan kulit binatang ia melihat ada tulisan lagi di baliknya.

"Jika kamu menemukan ini, Berkunjunglah ke Alam Langit"

Di bawah tulisan itu ada aksara lainnya lagi. "Aku menunggumu Yang Mulia"

Dirga mengernyitkan dahinya begitu membacanya. "Apa maksudnya ini? Dan siapa yang di panggil Yang Mulia?." Gumamnya bingung.

"Manusia apa yang kau pikirkan? Cepat! teteskan darahmu itu." Teriaknya sambil menekankan kegembiraannya.

Ia juga melihat manusia itu memakai sebuah cincin di jarinya. Dirinya juga menduga jika di dalamnya pasti ada sebuah benda berharga.

Dengan alis sedikit terangkat ia berkata. "Baiklah...Apakah di batu ini?." Sambil menunjuk batu seperti cowek di sisi kanannya.

"Betul betul, Cepat teteskan darahmu ke batu itu." Ucapnya dengan penuh semangat melihat manusia bodoh itu telah terjebak di perangkapnya.

Dirga tak melakukannya terlebih dahulu. Ia mengamati formasi yang menyegel makhluk itu dengan serius. Meskipun ia telah memiliki pengetahuan formasinya, Dirinya tidak dapat melihat celah sedikitpun atau cara menghancurkannya.

Ia juga mengetahui jika formasi ini menumpuk yaitu Formasi pertahanan dan formasi penyerapan. Jadi ia tahu jika formasi ini terus menerus menyerap esensi kekuatan makhluk di depannya, menyebabkan kultivasinya menurun terus menerus.

"Bocah apa kau mendengarku hah???." Ucap makhluk itu geram merasa di permainkan lagi oleh Dirga.

"Ya! aku sedikit mempermainkanmu." Jawab Dirga ringan.

"Sedikit?." Gumamnya ingin memaki manusia di depannya tapi urung karena melihat Dirga menggoreskan jarinya meneteskan darah kebatu itu.

"Hahaha! Bocah! Ternyata kau itu sangat bodoh dari orang terbodoh yang pernah aku lihat selama ini." Teriaknya lantang dengan tertawa keras mengabaikan tatapan bodoh Dirga.

Dirga hanya menggelengkan kepalanya melihat kebodohan makhluk itu lalu berkata dengan bibir berkedut. "Kau'lah yang bodoh Roh komandan iblis."

Makhluk itu yang mendengar perkataan Dirga seketika tertegun. 'Bagaimana dia bisa tahu diriku? apakah dia telah mencari informasi?.' Pikirnya aneh.

Ketika melihat manusia itu duduk bersila sambil menatapnya dengan senyum seringai tepatnya membuatnya mengerutkan kening.

Ketika ingin berkata, Tiba tiba saja batu itu memancarkan cahaya emas yang membuat matanya melotot membelalak lebar.

"Bagaimana bisa? Manusia! Siapa sebenarnya kamu hah?." Ucapnya dengan teriak lantang tapi tak di tanggapi oleh Dirga.

"Apa kau di suruh oleh tua bajingan itu? Bagaima-...Arghhh." Ucapannya terhenti ketika batu itu menembakkan laser cahaya emas ke arahnya membuat dirinya kesakitan.

"Bocah! Jangan senang dulu!...Masih banyak pasukanku di Alam Kegelapan...Hahahaha." Itulah ucapan terakhirnya sebelum menjadi gumpalan sebesar bola basket yang melayang di depan Dirga.

Dari tubuh Dirga muncul cahaya hijau yang langsung menembak ke arah gumpalan itu yang membuatnya bergetar sesaat lalu mengalirkan energi yang langsung di tarik menuju tubuh Dirga menjadikannya energi murni.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

spooky836

spooky836

energi murni ranah xnaik pun ranah pertapa tu sampah betol thor ni

2025-01-15

0

Panjul

Panjul

Ramaikan

2023-07-22

2

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

masih di hutan

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!