Bab 7

Dirga ketakutan melihat apa yang di ucapkan eksitensi tak di ketahui itu. Selain itu tubuhnya memiliki aroma yang busuk menusuk hidungany serasa ingin muntah tapi tidak bisa.

"Hahaha, Apakah kamu takut manusia kecil?." Ejeknya dengan seringainya sambil melambaikan tangannya.

Seketika belasan makhluk yang serupa dengannya di belakangnya sambil menatapnya dengan penuh membunuh yang mengerikan.

"Kalian! serang manusia kecil itu dan jangan sampai membunuhnya." Ucapnya memberi perintah.

"Baik tuan." Ucapnya serempak patuh, lalu menuju ke manusia kecil yang di tunjuk oleh tuannya.

Dirga semakin ketakutan melihatnya, Satu saja membuatnya tidak bisa bergerak kini muncul belasan dengan aura yang lebih rendah menekan tubuhnya dari segala arah.

'Sial! apa yang harus aku lakukan? makhluk apa ini sebenarnya?.' Batinnya merasa ketakutan dengan bermandikan keringat di tubuhnya.

"Manusia! Berani beraninya kamu memasuki kawasan ini? aku akan mencambukmu dengan keras." Ucap salah satu dari mereka sambil mengeluarkan pecut panjang berwarna merah di selimuti cahaya hitam pekat.

Cetar!...Cetar!...Cetar!

Tubuh Dirga seketika merasakan sakit yang luar biasa akibat cambukan makhluk aneh ini. 'Sial, Siapa mereka sebenarnya? kenapa bisa ada di sini?.' Batinnya sambil menahan tubuhnya yang merasa sakit.

Mereka terus menyiksa tubuh Dirga, Ada yang meninjunya ada yang menggunakan benda tajam seperti pedang atau belati membuat beberapa kulitnya sedikit mengelupas.

Meskipun siksaannya mengerikan Dirga merasa tubuhnya seperti di gigit semut. Jika mereka hanya satu mungkin Dirga tertawa mengejek mereka, ini ada belasan makhluk yang mencambuknya membuatnya hanya menggertakkan giginya.

Tak lama kemudian tubuhnya yang di lukai sayatan tiba tiba saja tertutup dengan sendirinya membuat mereka menghentikannya dengan dahi berkerut.

"Ada apa?." Tanya makhluk tadi yang memberikan perintah kepada mereka.

"Tuan, Tubuh manusia laknat ini sangat aneh, Ketika kami menyiksanya tidak lama kemudian lukanya kembali menutup." Ucap salah satu dari mereka dengan ekspresi aneh.

Mendengar ucapannya membuatnya mengerutkan keningnya, Lalu berjalan menghampiri Dirga yang kini pakaiannya telah terkoyak compang camping akibat ulah mereka.

Makhluk itu mengerutkan keningnya sambil melihat tubuh Dirga yang kini seperti manusia sehat wal afiat. Mengeluarkan pedangnya yang berwarna merah kehitaman dan langsung menebaskan ke arah dada Dirga menyebabkan kulitnya sedikit sobek.

Dirga hanya menggertakkan giginya kesal ketika melihat tubuhnya seperti di jadikan bahan percobaan. 'Brengsek! Apakah mereka menjadikan tubuhku menjadi esperimen?.' Kutuknya di hati merasa kesal.

Pemimpin Makhluk itu mengerutkan keningnya ketika melihat luka sayatan di tubuh Dirga yang kini perlahan lahan menutup dengan sendirinya.

'Teknik apa yang di gunakan bocah ini? Kenapa sangat aneh sekali?.' Batinnya merasa aneh melihat manusia kecil yang di jadikan santapannya.

"Bocah! Apa sebenarnya ini? kenapa kulitmu bisa kembali dengan sendiri?." Teriaknya seperti orang bodoh.

Dirga serasa ingin muntah saat mendengarkan ucapannya itu. Bukan karena apa, Selain tubuhnya yang mengeluarkan bau busuk mulutnya ketika berbicara juga mengeluarkan bau yang lebih busuk daripada tubuhnya.

"Makhluk jelek! Mulutmu bau sekali, Apakah kau tidak pernah gosok gigi?." Jawab Dirga tanpa sadar kini bisa mengeluarkan suaranya.

Makhluk aneh itu tertegun mendengar jawaban manusia kecil itu yang tak pantas menjadi lawannya sama sekali.

"Omong kosong! Kuberi tahu kepadamu, Aku selalu gosok gigi secara teratur setiap harinya, Bagaimana manusia laknat sepertimu berani mengatakan mulutku bau!." Sanggahnya dengan teriak keras menyebabkan bau yang keluar dari mulutnya semakin menyebar di sekitarnya.

Dirga mengerutkan keningnya begitu mendengar perkataan makhluk aneh ini yang menurutnya seperti orang bodoh. Tapi kemudian ia melihat para bawahannya malah menghirup udara di sekitarnya dengan raut wajah yang tidak bisa di jelaskan.

'Bagaimana mereka malah menghirup bau busuk makhluk jelek ini? apakah bau mulutnya sumber vitamin mereka?.' Ucapnya di dalam hati tercengang melihat mereka yang seolah olah menikmati bau yang di keluarkan dari mulut makhluk aneh itu.

'Eh-?.' Batinnya baru tersadar kalau tubuhnya baru terbebas dari kekangan penindasan aura mereka.

Ketika ingin melarikan diri dengan teleportasinya, tiba tiba suara system di benaknya.

"Tring! Misi System! "

"Musnahkan semua Jiwa iblis jahat dengan pedang chaos!"

"Hadiah:Kotak misterius."

"Gagal:System menghilang dari tubuh tuan"

Mendengar suara system membuat wajahnya berubah jelek serasa ingin memakinya.

'System, apakah tidak ada misi lain selain ini?.' Dirga serasa ingin menangis melihatnya. Penindasan aura mereka saja bisa membuat tubuhnya tidak bisa bergerak, Apalagi ia di beri misi untuk memusnahkannya.

Lama menunggu tidak ada jawaban dari system membuatnya semakin kesal.

"Bocah, Apa yang kau pikirkan? tidak usah di pikirkan lebih lanjut, Tidak lama kemudian tubuhmu akan menjadi milikku Hahaha." Ucapnya dengan tertawa lebar sambil berjalan meninggalkan Dirga dengan para bawahannya sambil bersiul tak jelas.

Dirga yang melihat pemimpin makhluk aneh itu pergi, segera mengeluarkan pedangnya lalu menebaskan ke arah leher mereka.

Slassh,Slassh,Slassh,Slassh

Kepala empat dari mereka terpisah dari tubuhnya, Tidak ada yang menyadarinya karena semuanya fokus melihat kepergian makhluk yang di panggil tuan oleh mereka.

Melihat adanya kesempatan Dirga menghilang dan muncul di tempat mereka yang sekiranya berkerumun memudahkan untuk menebas lehernya.

Slassh,Slassh,Slassh,Slassh,Slassh

Dirga melesat lagi dan muncul di tempat berbeda lalu menebaskan pedangnya.

Slassh,Slassh,Slassh

"Manusia! Manusia itu membunuh kawan kita! Cepat bunuh manusia laknat itu!." Pekik salah satu dari mereka sambil menunjuk ke arah Dirga yang sedang menebaskan pedangnya ke arah mereka.

Tapi sebelum ada yang maju tiba tiba mereka melihat manusia itu menghilang bersamaan dengan kepalanya sendiri yang tiba tiba terputus dari tubuhnya dengan mata membelalak lebar tak percaya mati di bunuh oleh manusia kecil ini.

Sebelum mereka kocar kacir, Dirga segera melesat sambil mengerahkan pedangnya menyebabkan kepala mereka terputus secara tiba tiba.

Slassh,Slassh,Slassh

Kini tersisa Dirga seorang diri yang berdiri kokoh dengan pedangnya yang berlumuran darah berwarna hitam.

"Brengsek, Sudah mati saja mengeluarkan bau busuk." Kutuknya sambil menjepit hidungnya dengan tangannya lalu menjentikkan jarinya dan seketika tubuh mereka lenyap habis tak tersisa bahkan darahnya pun tidak ada.

Pemimpin makhluk aneh itu telah kembali dan tertegun ketika melihat manusia itu telah membunuh bawahannya dan kini membakar tubuh mereka dan lenyap dari pandangan.

"Hentikan!, Apa yang kau lakukan hah?." Teriaknya marah sambil mengeluarkan pedangnya dan melesat ke arah Dirga.

Dirga yang melihatnya mau tak mau harus melawannya. 'Sial ini akan sedikit merepotkan.' Gumamnya di hati sambil melesat dengan pedangnya.

"Wushh"

Dentang

Percikan api dan suara seperti tabrakan logam terdengar. Tubuh keduanya sama sama mundur selusin langkah.

Tatapan terkejut dari makhluk aneh itu tak bisa sembunyikan ketika tubuhnya di paksa mundur oleh serangan manusia kecil itu.

Tapi itu hanya sesaat lalu berkata dengan sombong. "Tak kusangka kau memiliki sedikit kemampuan, Tapi itu saja tidak lebih."

Dirga yang mendengarnya malas meladeninya lalu melesat dengan pedangannya.

Dentang,Dentang,Dentang,Dentang,Dentang

Mereka berdua saling menyerang satu sama lain, Meskipun begitu makhluk aneh itu terkejut melihat kekuatan dari manusia itu, Apalagi dirinya selalu di pukul mundur akibat serangan manusia itu.

Tak berbeda dengan Dirga, Selain tubuhnya yang bergetar sesaat, tangannya kini serasa sensasi mati rasa akibat adu pertahanan pedangnya.

Melihat makhluk itu hanya berdiri linglung ia segera menghilang.

"Wushh"

Melihat manusia kecil itu yang tiba tiba menghilang begitu saja membuat wajahnya seketika menegang.

'Sial dimana dia?.' Batinnya dengan cemas.

Ketika menoleh kebelakang ia melihat manusia kecil itu kini sedang menebaskan pedang ke arah lehernya dengan wajah tanpa dosa sambil berkata yang ingin memakinya sebulan penuh. "Maaf tidak sengaja."

'Slassh'

Kepalanya terbelah dari tubuhnya dengan mata terbelalak lebar menatap bodoh ke arah manusia kecil itu dengan raut wajah tak percaya tewas di tangan mangsanya sendiri.

"Tring! Selamat...

Terpopuler

Comments

Whats Shapt

Whats Shapt

percuma jdi mc klo pwnakut

2023-09-30

1

Panjul

Panjul

💪💪💪

2023-07-22

2

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

ok lanjut

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!