Dirga ketakutan melihat apa yang di ucapkan eksitensi tak di ketahui itu. Selain itu tubuhnya memiliki aroma yang busuk menusuk hidungany serasa ingin muntah tapi tidak bisa.
"Hahaha, Apakah kamu takut manusia kecil?." Ejeknya dengan seringainya sambil melambaikan tangannya.
Seketika belasan makhluk yang serupa dengannya di belakangnya sambil menatapnya dengan penuh membunuh yang mengerikan.
"Kalian! serang manusia kecil itu dan jangan sampai membunuhnya." Ucapnya memberi perintah.
"Baik tuan." Ucapnya serempak patuh, lalu menuju ke manusia kecil yang di tunjuk oleh tuannya.
Dirga semakin ketakutan melihatnya, Satu saja membuatnya tidak bisa bergerak kini muncul belasan dengan aura yang lebih rendah menekan tubuhnya dari segala arah.
'Sial! apa yang harus aku lakukan? makhluk apa ini sebenarnya?.' Batinnya merasa ketakutan dengan bermandikan keringat di tubuhnya.
"Manusia! Berani beraninya kamu memasuki kawasan ini? aku akan mencambukmu dengan keras." Ucap salah satu dari mereka sambil mengeluarkan pecut panjang berwarna merah di selimuti cahaya hitam pekat.
Cetar!...Cetar!...Cetar!
Tubuh Dirga seketika merasakan sakit yang luar biasa akibat cambukan makhluk aneh ini. 'Sial, Siapa mereka sebenarnya? kenapa bisa ada di sini?.' Batinnya sambil menahan tubuhnya yang merasa sakit.
Mereka terus menyiksa tubuh Dirga, Ada yang meninjunya ada yang menggunakan benda tajam seperti pedang atau belati membuat beberapa kulitnya sedikit mengelupas.
Meskipun siksaannya mengerikan Dirga merasa tubuhnya seperti di gigit semut. Jika mereka hanya satu mungkin Dirga tertawa mengejek mereka, ini ada belasan makhluk yang mencambuknya membuatnya hanya menggertakkan giginya.
Tak lama kemudian tubuhnya yang di lukai sayatan tiba tiba saja tertutup dengan sendirinya membuat mereka menghentikannya dengan dahi berkerut.
"Ada apa?." Tanya makhluk tadi yang memberikan perintah kepada mereka.
"Tuan, Tubuh manusia laknat ini sangat aneh, Ketika kami menyiksanya tidak lama kemudian lukanya kembali menutup." Ucap salah satu dari mereka dengan ekspresi aneh.
Mendengar ucapannya membuatnya mengerutkan keningnya, Lalu berjalan menghampiri Dirga yang kini pakaiannya telah terkoyak compang camping akibat ulah mereka.
Makhluk itu mengerutkan keningnya sambil melihat tubuh Dirga yang kini seperti manusia sehat wal afiat. Mengeluarkan pedangnya yang berwarna merah kehitaman dan langsung menebaskan ke arah dada Dirga menyebabkan kulitnya sedikit sobek.
Dirga hanya menggertakkan giginya kesal ketika melihat tubuhnya seperti di jadikan bahan percobaan. 'Brengsek! Apakah mereka menjadikan tubuhku menjadi esperimen?.' Kutuknya di hati merasa kesal.
Pemimpin Makhluk itu mengerutkan keningnya ketika melihat luka sayatan di tubuh Dirga yang kini perlahan lahan menutup dengan sendirinya.
'Teknik apa yang di gunakan bocah ini? Kenapa sangat aneh sekali?.' Batinnya merasa aneh melihat manusia kecil yang di jadikan santapannya.
"Bocah! Apa sebenarnya ini? kenapa kulitmu bisa kembali dengan sendiri?." Teriaknya seperti orang bodoh.
Dirga serasa ingin muntah saat mendengarkan ucapannya itu. Bukan karena apa, Selain tubuhnya yang mengeluarkan bau busuk mulutnya ketika berbicara juga mengeluarkan bau yang lebih busuk daripada tubuhnya.
"Makhluk jelek! Mulutmu bau sekali, Apakah kau tidak pernah gosok gigi?." Jawab Dirga tanpa sadar kini bisa mengeluarkan suaranya.
Makhluk aneh itu tertegun mendengar jawaban manusia kecil itu yang tak pantas menjadi lawannya sama sekali.
"Omong kosong! Kuberi tahu kepadamu, Aku selalu gosok gigi secara teratur setiap harinya, Bagaimana manusia laknat sepertimu berani mengatakan mulutku bau!." Sanggahnya dengan teriak keras menyebabkan bau yang keluar dari mulutnya semakin menyebar di sekitarnya.
Dirga mengerutkan keningnya begitu mendengar perkataan makhluk aneh ini yang menurutnya seperti orang bodoh. Tapi kemudian ia melihat para bawahannya malah menghirup udara di sekitarnya dengan raut wajah yang tidak bisa di jelaskan.
'Bagaimana mereka malah menghirup bau busuk makhluk jelek ini? apakah bau mulutnya sumber vitamin mereka?.' Ucapnya di dalam hati tercengang melihat mereka yang seolah olah menikmati bau yang di keluarkan dari mulut makhluk aneh itu.
'Eh-?.' Batinnya baru tersadar kalau tubuhnya baru terbebas dari kekangan penindasan aura mereka.
Ketika ingin melarikan diri dengan teleportasinya, tiba tiba suara system di benaknya.
"Tring! Misi System! "
"Musnahkan semua Jiwa iblis jahat dengan pedang chaos!"
"Hadiah:Kotak misterius."
"Gagal:System menghilang dari tubuh tuan"
Mendengar suara system membuat wajahnya berubah jelek serasa ingin memakinya.
'System, apakah tidak ada misi lain selain ini?.' Dirga serasa ingin menangis melihatnya. Penindasan aura mereka saja bisa membuat tubuhnya tidak bisa bergerak, Apalagi ia di beri misi untuk memusnahkannya.
Lama menunggu tidak ada jawaban dari system membuatnya semakin kesal.
"Bocah, Apa yang kau pikirkan? tidak usah di pikirkan lebih lanjut, Tidak lama kemudian tubuhmu akan menjadi milikku Hahaha." Ucapnya dengan tertawa lebar sambil berjalan meninggalkan Dirga dengan para bawahannya sambil bersiul tak jelas.
Dirga yang melihat pemimpin makhluk aneh itu pergi, segera mengeluarkan pedangnya lalu menebaskan ke arah leher mereka.
Slassh,Slassh,Slassh,Slassh
Kepala empat dari mereka terpisah dari tubuhnya, Tidak ada yang menyadarinya karena semuanya fokus melihat kepergian makhluk yang di panggil tuan oleh mereka.
Melihat adanya kesempatan Dirga menghilang dan muncul di tempat mereka yang sekiranya berkerumun memudahkan untuk menebas lehernya.
Slassh,Slassh,Slassh,Slassh,Slassh
Dirga melesat lagi dan muncul di tempat berbeda lalu menebaskan pedangnya.
Slassh,Slassh,Slassh
"Manusia! Manusia itu membunuh kawan kita! Cepat bunuh manusia laknat itu!." Pekik salah satu dari mereka sambil menunjuk ke arah Dirga yang sedang menebaskan pedangnya ke arah mereka.
Tapi sebelum ada yang maju tiba tiba mereka melihat manusia itu menghilang bersamaan dengan kepalanya sendiri yang tiba tiba terputus dari tubuhnya dengan mata membelalak lebar tak percaya mati di bunuh oleh manusia kecil ini.
Sebelum mereka kocar kacir, Dirga segera melesat sambil mengerahkan pedangnya menyebabkan kepala mereka terputus secara tiba tiba.
Slassh,Slassh,Slassh
Kini tersisa Dirga seorang diri yang berdiri kokoh dengan pedangnya yang berlumuran darah berwarna hitam.
"Brengsek, Sudah mati saja mengeluarkan bau busuk." Kutuknya sambil menjepit hidungnya dengan tangannya lalu menjentikkan jarinya dan seketika tubuh mereka lenyap habis tak tersisa bahkan darahnya pun tidak ada.
Pemimpin makhluk aneh itu telah kembali dan tertegun ketika melihat manusia itu telah membunuh bawahannya dan kini membakar tubuh mereka dan lenyap dari pandangan.
"Hentikan!, Apa yang kau lakukan hah?." Teriaknya marah sambil mengeluarkan pedangnya dan melesat ke arah Dirga.
Dirga yang melihatnya mau tak mau harus melawannya. 'Sial ini akan sedikit merepotkan.' Gumamnya di hati sambil melesat dengan pedangnya.
"Wushh"
Dentang
Percikan api dan suara seperti tabrakan logam terdengar. Tubuh keduanya sama sama mundur selusin langkah.
Tatapan terkejut dari makhluk aneh itu tak bisa sembunyikan ketika tubuhnya di paksa mundur oleh serangan manusia kecil itu.
Tapi itu hanya sesaat lalu berkata dengan sombong. "Tak kusangka kau memiliki sedikit kemampuan, Tapi itu saja tidak lebih."
Dirga yang mendengarnya malas meladeninya lalu melesat dengan pedangannya.
Dentang,Dentang,Dentang,Dentang,Dentang
Mereka berdua saling menyerang satu sama lain, Meskipun begitu makhluk aneh itu terkejut melihat kekuatan dari manusia itu, Apalagi dirinya selalu di pukul mundur akibat serangan manusia itu.
Tak berbeda dengan Dirga, Selain tubuhnya yang bergetar sesaat, tangannya kini serasa sensasi mati rasa akibat adu pertahanan pedangnya.
Melihat makhluk itu hanya berdiri linglung ia segera menghilang.
"Wushh"
Melihat manusia kecil itu yang tiba tiba menghilang begitu saja membuat wajahnya seketika menegang.
'Sial dimana dia?.' Batinnya dengan cemas.
Ketika menoleh kebelakang ia melihat manusia kecil itu kini sedang menebaskan pedang ke arah lehernya dengan wajah tanpa dosa sambil berkata yang ingin memakinya sebulan penuh. "Maaf tidak sengaja."
'Slassh'
Kepalanya terbelah dari tubuhnya dengan mata terbelalak lebar menatap bodoh ke arah manusia kecil itu dengan raut wajah tak percaya tewas di tangan mangsanya sendiri.
"Tring! Selamat...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Whats Shapt
percuma jdi mc klo pwnakut
2023-09-30
1
Panjul
💪💪💪
2023-07-22
2
Edi Sudrajat
ok lanjut
2023-07-07
0