Di suatu tempat yang tidak di ketahui, Seorang pria tua dengan wajah yang keriput termakan usia dengan janggut putihnya yang mencapai dada sedang duduk di atas kursi kayu yang nampak rapuh tapi masih kuat di duduki.
Terlihat pria tua itu sedang memperhatikan sebuah layar berbentuk persegi panjang seukuran 80×100 cm layaknya sebuah hologram, Namun terlihat burik dengan warna yang tidak jelas di depannya.
Layar itu menunjukkan seorang pemuda yang sedang duduk bersila sambil menyerap gumpalan hitam yang tak jauh di depannya. Begitu melihatnya wajahnya yang keriput kini menunjukkan senyum terlukis di bibirnya yang kering.
"Yang Mulia, Perjalananmu masih sangat jauh dan lama, Aku dan beberapa saudaraku yang lain sedang menantikan kedatanganmu" Ucap pria tua itu dengan wajah yang tidak bisa di gambarkan karena saking keriputnya.
"Kami menantikan kedatanganmu Yang Mulia." Ucapnya yang terdengar serak sambil bertekuk lutut, Tapi kemudian memuntahkan seteguk darah berwarna hitam di mulutnya.
Tak lama kemudian ia duduk kembali di kursi rapuh itu sambil memejamkan matanya, Pun masih dengan senyum di bibirnya sambil menjentikkan jarinya bersamaan dengan layar di depannya perlahan lahan memudar menjadi asap putih keabuan.
***
Satu hari berlalu
Saat ini Dirga masih di selimuti cahaya hijau dengan mata terpejam bersamaan dengan tubuhnya yang sedang di aliri energi murni. Kulitnya yang putih terlihat mengeluarkan cairan berwarna hitam tapi tidak banyak.
Bersamaan dengan itu, Udara di sekitarnya tiba tiba beriak dan muncul fluktuasi energi yang kuat dengan ledakan aura menyapu di dalam goa.
"Tring! Selamat tuan telah berhasil menerobos Ranah Pemurnian Qi Bintang enam"
Bersamaan dengan suara dering notifikasi system, fluktuasi energi berhenti dan masuk kedalam tubuhnya. Di depannya gumpalan hitam kini sedikit mengempis seukuran bola voli.
***
Seminggu kemudian...
Boms, Boms, Boms
Dari dalam tubuh Dirga terdengar suara ledakan teredam samar, Bersamaan dengan itu terjadi fluktuasi energi yang cukup besar muncul di sekitarnya, Lalu menerobos masuk ke dalam tubuhnya.
"Tring! Selamat tuan anda telah berhasil menerobos Ranah Pemurnian Qi Bintang tujuh"
"Tring! Selamat tuan anda telah berhasil menerobos Ranah Pemurnian Qi Bintang delapan"
"Tring! Selamat tuan anda telah berhasil menerobos Ranah Pemurnian Qi Bintang sembilan"
Dirga membuka matanya dengan anggukan puas ketika mendengar dirinya menerobos tingkat. ia Lalu berdiri berjalan mendekati tempat di mana Roh tadi muncul, Tiba tiba...
Pyar!
Suara seperti pecahan kaca terdengar ketika ia berjalan tadi, Terlihat Formasi yang berbentuk bintang emas telah pecah menjadi ribuan butir bintang kecil tak beraturan lalu menghilang kemudian.
Ia hanya menghela napas panjang. 'Aku masih sangat penasaran siapa yang membuat formasi hebat ini.' Ucapnya di hati.
Meskipun ia juga memiliki teknik yang sama, Tapi tingkatannya berbeda, ia yakin orang yang membuatnya pasti memiliki tingkatan yang lebih tinggi darinya.
Tak mau memikirkannya ia melenggang masuk dan mengambil cincin penyimpanan roh iblis tadi. Ketika membukanya ia mengerutkan keningnya.
Di dalamnya terdapat ribuan benda berbentuk bulat seukuran kelereng berwarna hitam pekat. "System apa ini?." Tanyanya karena ia tak tau, Bahkan dengan ingatan tubuh sekalipun.
"Tring! Kristal iblis, Kristal iblis di sebut juga inti kekuatan iblis yang sudah mati. Di dalamnya terdapat energi iblis yang pekat dan bisa membuat seseorang mengalami halusinasi tinggi ketika memegangnya."
"Halusinasi? kenapa aku tak mengalaminya?." Tanyanya sekali lagi karena ia tak mengalami halusinasi sedikitpun ketika memegangnya.
"Tring! Tuan memiliki energi mental sejati yang membuat pikiran dan jiwanya menjadi kokoh dan tidak bisa di halusinasi layaknya hipnotis. Hanya seseorang yang memiliki jiwa lemah yang mengalami halusinasi."
"Tring! Tuan bisa menyerapnya menjadi energi murni dan bisa menambah poin energi mental sejati."
"Hm? Menambah poin energi mental?...Bagaimana caranya?." Ucapnya bingung karena selama ini ia tidak tahu jika energi mentalnya bisa bertambah.
"Tring! Tuan tinggal memfokuskan pikiran layaknya meditasi, Dan secara otomatis system membantu menyerapnya."
"Oke." Ia segera mengeluarkan kristal iblisnya dan seketika ribuan kristal kecil menggunung di depannya dan hampir menyentuh langit langit goa.
Dirga segera duduk bersila sambil memejamkan matanya dan memfokuskan pikirannya dengan apa yang di lakukan system.Seketika saja tubuh Dirga memendarkan cahaya hijau samar, Dari dalam tubuhnya atau lebih tepatnya bagian dada muncul cahaya hijau menembak ke arah kristal iblis yang menumpuk itu.
Seketika ribuan kristal iblis langsung di selimuti cahaya hijau terang dan energi yang ada di dalamnya di tarik oleh cahaya hijau menuju Dirga.
Jika ada seseorang yang melihat Dirga menyerap kristal iblis mungkin mereka akan tercengang. Karena jika seseorang yang menyerap kristal iblis harus di sempurnakan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi aura iblis, Itupun harus memiliki Ranah yang tinggi.
Karena kristal iblis sangat sulit di temukan oleh semua orang, Di karenakan kristal iblis hanya muncul dari seorang iblis yang memiliki Ranah immortal ke atas. Semakin tinggi Ranahnya maka semakin besar energi yang terkandung di dalamnya.
Tapi, Hanya iblis yang berkekuatan Setengah Immortal awal-puncak saja yang memiliki kristal iblis.
Apalagi Ranah immortal, Sangat sulit untuk membunuhnya jika hanya mengandalkan serangan energi, kecuali di bantu dengan senjata atau Ranah seseorang harus lebih tinggi darinya.
Dirga hanya dengan panduan system ia bisa melakukannya, Apalagi ia memiliki Tubuh Semesta yang bisa menampung seluruh energi yang ada di alam semesta.
***
Satu hari kemudian.
Saat ini tubuh Dirga masih di selimuti cahaya hijau transparan, Tak lama kemudian ledakan teredam terjadi lagi di dalam tubuhnya yang menandakan ia menerobos kembali.
'Booms'
Saat itu juga terjadi kembali seperti kemarin di mana muncul fluktuasi energi yang lebih besar dari kemarin lalu masuk ke dalam tubuhnya.
"Tring! Selamat tuan anda berhasil menerobos Ranah Alam Bumi bintang satu."
Terlihat di depannya saat ini sudah kosong oblong. Dirga membuka matanya dengan napas keruhnya. Ia tersenyum puas ketika melihat tubuhnya yang kini di penuhi energi yang sangat kuat dari pada sebelumnya.
Jika ada seseorang yang melihat Dirga menerobos ranah dan tingkat secara berturut turut mungkin mereka ingin muntah darah. Bagaimanapun menerobos Ranah ataupun tingkat butuh waktu bertahun tahun.
Apalagi Dirga masih sangat muda tapi bisa menerobos ranah hanya dalam sehari, Bahkan terobosannya menggunakan sesuatu yang mengerikan bagi semua. Terlepas dari apa yang di perbuat oleh Dirga. Semua itu di bantu oleh system di tubuhnya.
"System cek status." Gumamnya lirih.
[ Nama: Dirga ]
[ Jenis Kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: Alam Bumi *1(+) ]
[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta
[ Energi mental sejati: 2.006 - ∞ ]
[ Keterampilan Teknik: –Tinju Mandraguna –Mata Surgawi Lv:awal –Jari Dewa Lv1 Formasi Bintang Kuno Lv1 ]
[ Kemampuan: - ]
[ Koin System: 500.000 ]
[ Elemen: Api (immortal). Kegelapan ]
[ Ruang Penyimpanan: « Di sembunyikan » ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Anak Umak
seharusnya udh bintang 2 tu
2024-03-08
0
Halu
Dari 7 jadi 6
Mabok ya
2023-10-13
0
Whats Shapt
kpn ea gk ngucapin settus terus
2023-09-30
0