Sembilan Belas

"Maaf, aku tidak bisa menerima jabatan yang kamu tawarkan itu."

Nathalie sudah beberapa kali menolak jabatan yang akan diberikan oleh Dilan kepadanya. Bagaimana mungkin seorang gadis biasa seperti dirinya menjadi CEO di Niroga.

Tapi Dilan tak akan menyerah, dia terus saja membujuk Nathalie agar mau memenuhi permintaannya. Sampai kemanapun Nathalie pergi, Dilan selalu mengikutinya.

Termasuk sekarang ini, Nathalie sedang menjalani interview disalah satu restoran yang ada di ibu kota, sayangnya interviewnya gagal hanya karena tiba-tiba Dilan nongol dan duduk diatas meja, membuat Nathalie kaget sampai refleks mengatakan. "Astaga, kenapa kamu duduk disitu?"

Personalia disana mengira Nathalie gadis gila yang melamar pekerjaan. "Kamu sedang berbicara dengan siapa?"

Nathalie menghela nafas, dia menatap tajam ke arah Dilan. Baginya bisa melihat seorang hantu itu bukanlah berkah, tapi bencana.

Dilan hanya tersenyum meledak Nathalie, dia berdiri di belakang personalia yang memiliki kepala botak itu, lalu memutar-mutar tangannya seperti sedang memutar bola.

Nathalie sangat geram melihatnya. "Emm... nggak, Pak. Aku gak bicara dengan siapa-siapa." Nathalie menjawab pertanyaan dari personalia tersebut.

Tapi tetap saja Nathalie tak bisa berkonsentrasi dalam interview hari ini, karena Dilan masih saja mengganggunya.

Sehingga Nathalie tidak diterima bekerja di restoran tersebut, hal itu membuat Nathalie sangat kesal kepada Dilan.

Bahkan Dilan mengikuti Nathalie ke kamar mandi, dia sudah duduk di wastafel sambil menumpang kan kaki.

"Sampai kapan kamu akan menggangu aku?" tanya Nathalie dengan kesal.

"Sampai kamu bersedia menjadi CEO di Niroga." Jawab Dilan dengan santai.

"Aku hanyalah lulusan SMA, bagaimana bisa aku menjadi CEO?" Nathalie merasa hal itu tak masuk akal untuknya, menjadi cleaning servis aja dia sangat bersyukur, walaupun dulu dia sempat kuliah selama dua tahun, tapi terpaksa berhenti karena kendala biaya.

"Apa kamu tau Richard Branson? Dia adalah pengusaha terkenal lulusan SMA, bahkan dia bisa menjadi seorang CEO yang sangat sukses." Dilan mencoba meyakinkan Nathalie.

Nathalie masih dalam diamnya, dia terlihat kebingungan apa dia dia harus menerima tawaran dari Dilan atau tidak.

"Dengan kamu menjadi seorang CEO, kamu akan memiliki kekuasaan, kamu bisa menyewa banyak bodyguard untuk menjaga kamu. Aku akan menjamin keamanan kamu, dan dengan begitu aku yakin selingkuhan istri aku ada di bagian Niroga." Entah itu diantara para pemegang saham atau orang yang memiliki jabatan tinggi di Niroga.

"Tapi aku gak tau bagaimana cara bekerja seorang CEO?"

"Aku yang akan membantumu."

Nathalie menghela nafas, haruskah dia menerima tawaran Dilan sebagai CEO di sana. Mungkin dengan Dilan mengetahui siapa orang yang sudah membunuhnya dan urusannya selesai di dunia ini, dia akan secepatnya pergi. "Mengapa bukan Pak Justin yang menjadi pengganti kamu? Bukannya dia adalah kepercayaan kamu?"

"Aku sangat mempercayainya, dia sudah seperti kakakku sendiri, tapi masalahnya hanya kamu satu-satunya orang yang bisa melihat aku dan hanya kamu yang bisa bekerjasama denganku saat ini."

"Tapi bagaimana caranya aku bisa menjadi CEO disana? Apa semua yang ada disana akan menerima kehadiran aku? Lalu bagaimana dengan istrimu?"

Dilan tersenyum smrik, tentu saja dia sudah memikirkannya dengan sangat matang. "Tentu saja, aku tau bagaimana caranya agar kamu menjadi CEO, karena itu aku membutuhkan salah satu anggota tubuhmu."

"Anggota tubuh yang mana maksudmu?" Nathalie tak paham dengan ucapan Dilan.

Dilan tersenyum jail, dia berjalan mendekati Nathalie, membuat Nathalie reflek mundur, sehingga punggungnya mentok di dinding.

"Kamu mau apa? Jangan macam-macam!"

Dilan tertawa gemas, dia mengangkat tangan kanan Nathalie. "Aku membutuhkan tanganmu yang ini. Kamu pikir aku mau anggota tubuhmu yang mana?"

Nathalie sangat merasa lega dia pikir Dilan membutuhkan anggota tubuh yang lain dalam bentuk modus. Walaupun dia belum paham Dilan akan apakan tangan kanannya.

Dilan menyentil kening Nathalie. "Pasti otakmu mengarah kesana."

"Kesana apanya?" Nathalie tak ingin Dilan tahu pikiran me-sumnya.

"Hari ini pengacara aku akan pulang ke Indonesia, kita harus bergerak cepat." ucap Dilan, setelah itu dia pun pergi ke kamar mandi.

Dilan memang telah menyuruh Pengacara Kenzi untuk mempersiapkan surat-surat penyerahan seluruh hartanya untuk Selena, tapi berhubung Pengacara Kenzi masih di Singapura, Dilan belum sempat menandatangani seluruh berkas penyerahan harta dan jabatan terhadap Selena.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEMOGA GK KDULUAN JUSTIN YG CULIK KENZI .

2023-11-29

4

Bunny sweety

Bunny sweety

lega rasanya karna belum sempat di tanda tangani

2023-08-26

2

LENY

LENY

NAH RASAKAN SELENA WANITA LICIK GAK JD DPT HARTA

2023-08-09

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!