Empat

Dilan terkejut begitu merasakan ada sebuah benda menyentuh pelipisnya, rupanya pengemudi truk itu sedang menodongkan pistolnya ke arah Dilan.

Dilan langsung mengangkat kedua tangannya, dia memperhatikan pengemudi truk itu, sama sekali tidak kelihatan wajahnya karena memakai masker hitam.

Dilan mencari cara agar bisa lepas dari pria itu. Dengan cepat dia mencengkram tangan pria bermasker hitam, dan memutarnya sehingga pistol terjatuh.

Dilan segera keluar dari mobil, dan terlibat perkelahian hebat diantara mereka.

Bughh...

Bughh...

Keduanya saling menendang dan saling memukul, keduanya sama-sama kuat.

Dilan berhasil membanting tubuh pria bermasker itu hingga badannya terasa remuk jatuh mengenai aspal.

Dilan sedikit membungkukan badan,dia ingin melihat wajah orang yang ingin membunuhnya. Namun pria itu menendang perut Dilan begitu keras.

"Aaarggghhh..."

Dilan meringis kesakitan, memegang perutnya. Tendangan pria itu membuat perutnya terasa linu dan keram.

Pria bermasker membawa kembali pistolnya, dia menodongkan pistolnya ke arah Dilan.

Dilan berjalan mundur, dia baru sadar ternyata dirinya kini berada di jembatan, suara aliran air sungai begitu terdengar dibawah sana. Kepala Dilan terasa pusing akibat darah yang bercucuran di pelipisnya gara-gara kecelakaan tadi.

"Shhh..." Dilan sedikit meringis dengan pandangan matanya yang nampak samar-samar karena luka yang ada seluruh badannya.

Pria bermasker mengcekik leher Dilan.

"Hkkk...hkkk...hkkk..." Dilan nampak gelagapan, bahkan di hampir kehabisan nafas, Dilan berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman pria bermasker itu.

Pria bermasker mendorong Dilan, seketika tubuh Dilan terjun ke bawah, dia tak bisa berbuat apa-apa, karena tenaga pria itu begitu kuat.

Byurrrr...

Tubuh Dilan tenggelam masuk ke dalam sungai.

...****************...

Dilan terbangun dari pingsannya, dia segera bangkit, matanya beredar memperhatikan suasana disekitarnya, dia baru menyadari dirinya masih berada di atas jembatan.

"Mengapa aku ada disini?" Padahal seingat Dilan tadi tubuhnya didorong ke sungai oleh seorang penjahat.

Dilan nampak linglung seharusnya disana ada mobilnya yang sudah ringsek itu dan juga supir yang telah pingsan, tapi mengapa disana nampak bersih?

"Seharusnya disini ada mobil aku dan juga Pak Dirman, tapi kenapa bisa menghilang?" Dilan sama sekali tidak paham dengan kejadian yang telah dialami sekarang ini.

Dilan teringat Selena, dia tidak ingin Selena menunggunya terlalu lama. "Aku harus menghubungi Selena."

Namun, sayangnya dia tak menemukan ponselnya, membuat dia merasa kesal dan gelisah.

Dilan melihat ada sebuah mobil yang akan segera melintas, dia rasa tidak ada salahnya untuk meminta bantuan pada mobil tersebut.

Dilan melambaikan tangannya pada mobil itu. "Help me, please."

Tapi pengendara mobil itu seolah terlihat sangat acuh padanya, sama sekali tidak melirik ke arahnya. Membuat Dilan sangat kesal.

"Dia sangat tidak memiliki hati nurani." keluhnya.

Jarang sekali ada mobil yang melintas di jalan sana, mungkin terjeda satu atau dua jam, baru ada yang melintas lagi. Lagi-lagi Dilan melambaikan tangannya dan berteriak minta tolong, mereka semua begitu acuh, padahal sudah keempat kalinya dia melakukannya.

"Apa mereka sama sekali tidak memiliki sifat keperimanusiaan?" gerutunya.

Mengapa mereka bersikap seolah-olah tidak melihat dan mendengar suaranya, membuat Dilan sangat kesal.

"Apakah dia tidak tahu siapa aku? Aku adalah Dilan Niroga, aku pasti akan membalas mereka semua." Dilan terlihat emosi sekali.

Dan sekarang Dilan melihat ada ada sebuah mobil yang akan melintas kembali, kali ini Dilan nekad berdiri di tengah jalan untuk menghalangi jalan mobil tersebut, berharap pengemudi mobil itu akan menolongnya.

Dilan merentangkan tangannya sambil berdiri ditengah jalan, dia melihat mobil itu sedang melaju ke arahnya. Dilan terkejut saat melihat mobil tersebut ternyata melaju dengan kecepatan tinggi, membuat Dilan tak sempat menghindar.

"Arrrggghhh!"

Dilan nampak menganga, dia membulatkan matanya lebar-lebar ketika menyadari mobil tersebut melaju begitu saja melewati tubuhnya.

"Ada apa ini? Kenapa mobil itu menembus badanku?" Dilan terlihat sangat kebingungan.

Dilan menjadi merinding, "Apa mungkin mobil yang tadi melintas itu adalah mobil hantu?"

...****************...

Visual Dilan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***