Dua Puluh

Di salah satu rumah sakit yang ada di ibu kota, tepatnya Rumah Sakit Niroga, terlihat seorang pria yang sedang terbaring koma dengan dipasang ventilator dan intubasi.

Ya, dialah Dilan Niroga, pria itu masih terbaring koma setelah ditemukan tak sadarkan diri di tepi sungai oleh sejumlah masyarakat, kebetulan hal itu diketahui oleh suruhan dari Pengacara Kenzi yang sedang ditugaskan untuk mencari keberadaan Dilan.

Mengapa Pengacara Kenzi menyembunyikan Dilan dari semua orang? Karena dia tidak mempercayai siapapun, apalagi setelah mendengar kabar bahwa Dilan dikabarkan meninggal karena kecelakaan tunggal, masuk ke dalam jurang.

Pengacara Kenzi terakhir berkomunikasi dengan Dilan adalah saat Dilan sedang berada dalam perjalanan menuju Villa Permata, saat itu Dilan bertanya kepada Pengacara Kenzi kapan Pengacara Kenzi akan pulang ke Indonesia, karena dia belum menandatangani surat-surat penting tentang surat kuasa yang berisikan bahwa jika seandainya Dilan mati, maka seluruh hartanya milik Selena. Karena Dilan sadar bahwa banyak orang yang menginginkan jabatan sebagai CEO di sana.

Flashback On...

"Pengacara Kenzi, kapan kamu akan pulang ke Indonesia?" tanya Dilan sambil memegang bunga mawar yang akan dia berikan pada Selena, saat itu Dilan dalam perjalanan menuju villa.

"Mungkin lusa saya akan pulang, Tuan. Masalah surat sudah saya persiapkan. Tuan hanya tinggal menandatangani saja diatas materai." jawab Pengacara Kenzi.

Pengacara Kenzi berkata lagi. "Tapi Tuan, apakah anda yakin akan menyerahkan seluruh harta Tuan untuk istri anda?"

"Tentu saja, dia adalah istriku, orang yang paling berharga didalam hidupku." Dilan sekalinya jatuh cinta, dia memang langsung bucin. "Hmm... ya sudah, aku sekarang lagi di kota D, dalam perjalanan ke Villa Permata, aku ingin istirahat."

"Baik, Tuan."

Setelah berteleponan dengan Pengacara Kenzi, Dilan pun tersenyum memandangi bunga yang sedang dia pegang, mencium bunga tersebut, tak sabar ingin dia berikan pada Selena.

Kemudian Dilan mendapatkan pesan dari Selena.

[Kamu sudah berada dimana? Jangan lama-lama, aku tak sabar ingin bertemu denganmu.]

Flashback Off...

Malam itu adalah terakhir kali Pengacara Kenzi berkomunikasi dengan Dilan, sebelum Dilan dinyatakan mati karena kecelakaan.

Hal yang membuat Pengacara Kenzi merasakan ada yang mengganjal adalah mengapa tiba-tiba mobil Dilan berada di jurang, padahal letak jurang bukanlah berada di jalur ke arah Villa Permata, jurang tersebut berada diperbatasan antara kota D dan kota M, padahal terakhir berkomunikasi dengan Dilan, Dilan bilang berada di kota D menuju Villa Pertama. Sementara letak jurang sangat berlawanan arah.

Faktanya memang benar, jasad yang telah rusak dikira Dilan itu adalah jasad orang lain, temannya Hendrik yang sengaja dibunuh oleh Hendrik untuk menggantikan Dilan, karena dia takut Justin akan marah padanya jika tahu jasad Dilan terdorong ke dalam sungai dan sampai kini dia masih mencari jasadnya Dilan.

Karena itu Pengacara Kenzi menggencarkan pencarian disekitar kota D, sehingga akhirnya Dilan telah ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri dan tubuhnya terluka.

Pengacara Kenzi sebenarnya sudah tiba di Indonesia dari saat Dilan telah dinyatakan meninggal, tapi dia tak memberitahu siapapun, karena semua orang yang ada di Niroga sudah pada tahu kalau Pengacara Kenzi akan pulang hari rabu.

Untuk saat ini Pengacara Kenzi tidak bisa mempercayai siapapun, karena memang banyak sekali orang-orang yang ingin menjadi pemimpin di Niroga, salah satunya beberapa pemegang saham di Niroga. Karena itu dia memilih bungkam, menunggu Dilan siuman, walaupun dokter bilang harapan Dilan untuk bertahan hidup sangat tipis.

Di rumah sakit, Dokter Roberto, selaku Direktur di Rumah Sakit Niroga, dia dan Pengacara Kenzi membuat satu buah ruangan khusus untuk merawat Dilan, yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Hanya mereka berdua yang tahu.

Pengacara Kenzi adalah seorang corporate lawyer atau pengacara perusahaan di Niroga, orang yang sangat dipercaya oleh mendiang Tuan Andre dalam mengurus perjanjian kerja sama antar perusahaan, pendirian perusahaan, perizinan produk, pengusulan hak cipta, dan termasuk dalam penyerahan kekuasaan ataupun ahli waris di Niroga.

"Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Pengacara Kenzi kepada Dokter Roberto.

"Detak jantungnya sangat lemah, semoga ada keajaiban yang bisa membuat Tuan Dilan terbangun." jawab Dokter Roberto.

Dokter Roberto berkata kembali. "Haruskah kita merahasiakan keberadaan Tuan Dilan kepada siapapun?"

"Ya, tentu saja. Nyawa Tuan Dilan sangat berbahaya jika ada yang tahu dia masih hidup. Jelas-jelas ini adalah pembunuhan, mereka ingin membunuh Tuan Dilan."

"Kira-kira siapa yang merencanakan pembunuhan terhadap Tuan Dilan?" Dokter Roberto menjadi penasaran.

Pengacara Kenzi menggelengkan kepala. "Aku pun tak tahu, karena banyak menginginkan posisi seperti Tuan Dilan."

"Lalu bagaimana dengan istrinya? Dia pasti akan sangat sedih telah kehilangan suaminya, haruskan kita tega menyembunyikan Tuan Dilan dari istrinya sendiri?" tanya Dokter Roberto kembali.

Terpopuler

Comments

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

ternyata Hendrik takut Justin memarahi dia akibat ceroboh dalam menangkap Dilan sehingga mayat Dilan dinyatakan Hilang ke sungai.

2024-04-15

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BENAR2 IBLIS SI HENDRIK, TEMAN SNDIRI JUGA DIHABISI .

2023-11-29

3

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SYUKURLH KENZI YG TEMUKN TUBUH DILAN..

2023-11-29

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!