Empat Belas

Nathalie ingin merasakan suasana di sekitar apartemen sana, sehingga dia keluar dari apartemen tersebut, Nathalie tak sengaja berpapasan dengan seseorang yang baru saja keluar dari apartemen sebelahnya Nathalie.

Mata Nathalie membulat ketika mengetahui siapa tetangganya itu, seorang aktor terkenal yang baru saja dia lihat iklannya tadi, Nino Fernandes.

Nino adalah teman semasa kecilnya Nathalie alias cinta pertamanya Nathalie, dulu mereka tinggal di panti asuhan yang sama. Nino adalah sosok teman yang sangat baik dan selalu menghibur Nathalie, sehingga karena kehadiran Nino, Nathalie bisa melupakan kesedihannya yang ditinggal pergi begitu saja oleh ayahnya.

Sayangnya, waktu Nino berusia 15 tahun, dia diadopsi oleh orang kaya, sehingga mereka tak pernah bertemu lagi, padahal dulu Nino bilang dia berjanji akan selalu menemuinya, bahkan dia pernah bilang suatu saat nanti kalau dia sukses dia akan melamar Nathalie

"Nino." sapa Nathalie, dia tersenyum lebar ketika tak sengaja berpapasan dengan Nino. "Kamu masih ingat kan sama aku, aku..."

Nathalie tak melanjutkan perkataannya ketika melihat seorang wanita keluar dari apartemennya Nino.

Nino menatap dingin pada Nathalie. "Kamu siapa?"

Entah Nino berpura-pura tidak mengenalinya atau mungkin memang dia sudah melupakan wajah Nathalie.

"Siapa dia, sayang?" tanya wanita itu sambil merangkul Nino.

"Aku tidak tahu." jawab Nino dengan nada ketus. Setelah berkata begitu, Nino pun pergi bersama kekasihnya, masuk ke dalam lift.

Hal itu membuat Nathalie sangat sakit hati, ternyata Nino benar-benar sudah melupakan dirinya.

Tapi wajar saja jika Nino telah lupa, sekarang ini pria itu memiliki segalanya, paras yang tampan, karir yang cemerlang, dan juga memiliki banyak uang. Kini Nathalie hanyalah butiran debu yang tak ada artinya.

Nathalie pergi ke mini market yang tak jauh dari apartemen tersebut, dia membeli minuman bersoda disana, sambil duduk kursi yang ada di depan mini market. Itu adalah uang terakhir yang dia punya, hidupnya memang benar-benar miskin.

"Hm seorang pria memang sering lupa diri ketika dia berada diatas, makanya wajar jika dia tak ingin mengingat aku. Bahkan dia melupakan semua janjinya yang dia ucapkan dulu padaku." gerutu Nathalie, saking kesalnya dia menendang kaleng kemasan bersoda itu.

Klontang...

Nathalie terbelalak ketika melihat kaleng yang dia tendang mengenai kepala seseorang yang tengah sibuk mengirim pesan, ternyata orang itu adalah Justin, asisten pribadinya Dilan.

"Waduh!" Nathalie langsung berlari menghampiri Justin yang tengah memegang kepalanya.

Justin menatap kesal pada Nathalie, membuat Nathalie menjadi gugup.

"Maafkan saya, saya gak sengaja menendangnya tadi, saya pikir tidak akan mengenai anda, Pak Justin."

Justin terdiam, begitu menyadari kalau Nathalie adalah mantan cleaning servis yang dipecat semena-mena oleh Dilan.

"Kamu mantan cleaning servis di Niroga itu kan?"

"Iya, betul sekali Pak."

Dari awal bertemu dengan Nathalie, Justin merasa Nathalie tak asing untuknya, walaupun dia lupa lagi pernah melihat Nathalie dimana.

"Ya sudah, tidak apa-apa, kamu tidak perlu minta maaf."

Nathalie sangat bernafas lega, "Terimakasih banyak Pak. Kalau begitu aku pergi dulu."

"Tunggu dulu!" Cegah Justin.

"Kenapa Pak?"

"Boleh aku tau siapa namamu?"

Nathalie tak paham mengapa Justin ingin mengetahui namanya, "Namaku Nathalie Anastasya."

Setelah berkata begitu, Nathalie pun pergi meninggalkan Justin. Sementara Justin masih terdiam memandangi punggung Nathalie yang jaraknya semakin menjauh darinya.

"Nathalie Anastasya?" Mengapa nama itu sama persis dengan anak mantan supir ayahnya Dilan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***