Malam ini di sebuah Villa terlihat sepasang kekasih yang sudah melepaskan seluruh rasa cinta mereka di dalam kamar, terlihat Selena yang tak memakai pakaian sama sekali, dia memeluk tubuh Justin yang sedang menikmati sebuah rokok sambil duduk dipinggiran kasur, dia hanya mengenakan boxer saja.
"Sayang, ayolah kita melakukannya sekali lagi, aku sangat merindukanmu." Pinta Selena sambil merengek, seperti anak kecil yang sedang merengek ingin diberikan permen lollipop.
Selena meraba-raba tubuh Justin yang kekar, Justin hanya tersenyum kecut, dia mengeluarkan kepulan asap rokok dari mulutnya, setelah itu dia menyimpan rokok tersebut di asbak yang ada di nakas, lalu mencium bibir Selena. Mereka pun bercinta kembali.
Justin dan wanita berusia 26 tahun itu sudah berpacaran cukup lama sekali, mereka bersekongkol untuk merebut Niroga Group dari Dilan, karena tahu Dilan adalah pewaris satu-satunya penerus Niroga Group, maka dari itu Justin menyuruh Selena untuk mendekati Dilan.
Karena sifatnya yang serakah dan tak tahu diri membuat Justin sangat licik sekali, dia begitu terobsesi untuk menjadi pemilik Niroga Group.
Dan Justin lah dalang sebenarnya dibalik pembunuhan terhadap orang tuanya Dilan, walaupun dulu dia masih berusia 20 tahun, tapi dia memiliki akal yang sangat licik.
10 tahun yang lalu, Justin menyuruh pembunuh bayaran yang telah dia sewa bernama Hendrik untuk membunuh Dilan dan juga orang tuanya.
Tapi sayangnya Hendrik gagal membunuh Dilan, membuat Justin sangat murka sekali, sebab rencananya gagal ingin membuat kejadian 10 tahun yang lalu itu sebagai kecelakaan murni, karena Dilan telah menyaksikan sendiri bagaimana orang tuanya dibunuh secara keji.
Agar polisi berhenti mencari siapa tersangka atas pembunuhan yang menewaskan Tuan Andre dan Bu Lea, Justin terpaksa harus mengkambinghitamkan supir pribadinya Tuan Andre, kebetulan saat hari kejadian pembunuhan, supir pribadinya Tuan Andre meminta izin untuk tidak masuk bekerja karena putrinya sedang sakit saat itu.
Flashback On...
Supir pribadinya Tuan Andre adalah seorang laki-laki bernama Pak Arga, hanya dia satu-satunya orang yang bisa dikambinghitamkan, berpura-pura dengan alasan Tuan Andre memecatnya secara semena-mena, mungkin itu alasan mengapa Tuan Andre menyetir sendiri kala itu.
Saat itu Justin dan Hendrik menyekap Pak Arga disebuah gudang, Pak Arga memohon kepada Justin untuk melepaskannya.
"Aku mohon Tuan Justin, tolong lepaskan saya. Tolong jangan bunuh saya. Putri saya tidak punya siapa-siapa lagi selain saya." lirih Pak Arga dengan nada memohon. Kaki dan tangannya dalam posisi terikat.
Justin memperlihatkan sebuah video, dimana video tersebut memperlihatkan putrinya yang bernama Nathalie itu sedang bermain bersama teman-temannya disalah satu sekolah dasar.
"Anak buah saya sedang mengawasi putrimu, Pak Arga." Justin berkata sambil menyeringai licik.
Pak Arga terlihat panik sekali. "Tolong jangan sakiti putri saya, saya mohon Tuan, saya mohon!"
"Kau tau sendiri kan? Aku bisa membunuh Om Andre dan Tante Lea dengan begitu mudah, apalagi melenyapkan putrimu, aku bisa membuangnya ke penangkaran buaya."
Pak Arga terlihat sangat ketakutan mendengarnya, dia semakin terlihat panik. "Tolong jangan bunuh putri saya, Tuan. Saya akan melakukan apapun asalkan Tuan jangan membunuh putri saya."
Justin terkekeh, memang itulah yang Justin inginkan. "Kamu harus menyerahkan diri ke polisi dan mengatakan bahwa kamulah yang telah membunuh Om Andre dan Tante Lea, dengan alasan mereka memecatmu secara semena-mena."
Pak Arga tidak mungkin mau melakukannya. "Tapi Tuan..."
"Jika kamu menolak, hari ini juga kamu akan kehilangan putrimu untuk selamanya."
Dengan berat hati, Pak Arga terpaksa menyetujuinya demi melindungi orang yang paling berarti dalam hidupnya. "Ba-baik, Tuan. Aku akan melakukannya."
"Awas jangan coba-coba mengatakan yang sebenarnya pada polisi, aku akan selalu mengawasi putrimu." ancam Justin kepada Pak Arga.
Setelah itu, Pak Arga dengan hatinya yang sangat sedih dia mengantarkan Nathalie ke sebuah panti asuhan.
Pak Arga tak kuasa menitikkan air matanya ketika melihat Nathalie menangis memohon pada ayahnya untuk tidak meninggalkannya.
"Ayah, jangan tinggalkan Nathalie. Nathalie mohon!"
"Nathalie janji akan jadi anak yang baik dan penurut. Tolong jangan tinggalkan Nathalie."
"Ayah!"
Saat itu Nathalie menangis sesegukan ingin mengejar ayahnya, tapi dia ditahan oleh dua orang pengurus panti asuhan.
Pak Arga tak bisa berkutik apa-apa, karena dia sedang diikuti oleh Hendrik.
Setelah pergi dari panti asuhan, Pak Arga menyerahkan diri ke kantor polisi, harus mengakui sebuah kejahatan yang tak pernah dia lakukan.
Flashback Off...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Kekauzu
Ini mah waduh bukan waduh, hihihaha
2025-02-04
0
ninn✨
bucinya dilan ampe tolol deh 😩
2024-11-24
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒍 𝑱𝒖𝒔𝒕𝒊𝒏 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 👏👏
2024-10-11
0