Delapan

Di dalam sel tahanan, terlihat seorang lelaki berusia 50 tahun sedang melihat foto-foto putrinya, ternyata laki-laki itu adalah Pak Arga.

Pak Arga sedang memandangi foto Nathalie yang masih berusia 17 tahun, saat itu Nathalie masih tinggal di panti asuhan, sehingga mantan napi yang pernah satu sel dengan Pak Arga mudah menemukan keberadaan Nathalie.

Tiga tahun yang lalu Pak Arga meminta tolong kepada temannya itu untuk memotret Nathalie, dia ingin bisa melihat bagaimana wajah putrinya yang sudah remaja. Karena teman dekat yang satu sel dengannya sudah habis masa tahanannya. Temannya itu bernama Pak Lesmana.

"Nathalie, ayah merindukanmu, nak." lirih Pak Arga sambil memandangi foto putrinya, sampai menitikkan air matanya.

Satu bulan lagi dia akan segera dieksekusi hukuman mati, siap tidak siap dia harus menghadapi kenyataan itu, hidupnya tidak akan lama lagi.

Bahkan laki-laki itu terlihat memperihatinkan, begitu terlihat kurus dan juga sering sakit-sakitan, mungkin karena sangat menderita selama tinggal di tempat berkumpulnya para penjahat yang sedang dihukum itu, apalagi Pak Arga batinnya sangat tersiksa menahan rasa rindu dan mencemaskan putrinya.

Hari ini Pak Lesmana sengaja mengunjungi Pak Arga, karena Pak Arga meminta Pak Lesmana untuk memotret Nathalie lagi walaupun dari kejauhan, dia ingin tau bagaimana penampilan putrinya setelah berusia 20 tahun, dan dia ingin tau juga bagaimana kehidupan putrinya yang malang itu.

"Maafkan saya Ga, ternyata panti asuhan itu sudah tidak beroperasi lagi. Sekarang sudah menjadi bagian lahan hotel." ucap Pak Lesmana kepada temannya itu.

"Jadi kamu gak tau dimana putriku sekarang?" Pak Arga terlihat begitu cemas.

Pak Lesmana menggelengkan kepala. "Saya gak tau."

Pak Arga sangat gelisah, dari dulu dia begitu tenang karena tahu Nathalie ada di panti asuhan, tapi sekarang dia tidak tahu dimana keberadaan putrinya.

Selama tiga tahun Pak Lesmana kerja di luar kota sehingga dia baru bisa menemui Pan Arga kembali tahun ini.

Menerima hukuman yang sama sekali bukanlah perbuatannya sangat menyiksa Pak Arga dari segi fisik maupun psikis, waktu 10 tahun tinggal di jeruji besi banyak sekali penderitaan yang dia alami.

Justin telah mencuri kehidupannya selama 10 tahun itu, seharusnya dia yang berada disini, bukan Pak Arga. Mungkin seandainya jika dia tidak dipenjara, dia sudah hidup menjadi seorang ayah yang sangat bahagia, bisa melihat bagaimana perkembangan dan pertumbuhan Nathalie dari usia 10 tahun sampai 20 tahun, pasti banyak moments yang berarti untuk dia lalui bersama sang putri tercinta, dan ingin memperjuangkan putrinya agar bisa memiliki pendidikan yang tinggi dan menjadi wanita yang sukses berkarir.

Namun, sayangnya semua itu hanyalah angan yang tidak bisa dia lewatkan bersama putrinya.

Percuma saja jika dia mengaku sekarang kalau dia bukanlah seorang pembunuh, yang ada orang akan menertawakannya, mengira dia gila karena takut dihukum mati. Dan dia tidak bisa menyebutkan nama Justin, dia takut Justin masih mengawasi putrinya.

Pak Arga menitikkan air matanya. "Seandainya jika suatu saat nanti kamu bertemu dengan putriku, tolong berikan surat ini padanya." Pak Arga menitipkan sepucuk surat pada Pak Lesmana.

Dia bukanlah seorang ayah yang kaya raya, tak bisa memberikan harta atapun warisan kepada putrinya, dia hanya memiliki sepucuk surat untuk Nathalie, untuk mewakili bagaimana besarnya kasih sayang yang dia punya untuk sang putri.

Setelah menerima surat itu, Pak Lesmana menepuk-nepuk pundak Pak Arga untuk menenangkannya. "Kamu yang sabar ya, semoga keajaiban datang membuatmu tidak jadi dihukum mati."

Pak Arga hanya menganggukan kepala, dia tak bisa membendung tangisannya, sangat merindukan Nathalie. Akankah keajaiban itu datang untuk dirinya?

...****************...

Di waktu yang bersamaan, terlihat juga ada seorang wanita yang tengah menangis histeris, bahkan dia nyaris pingsan, beruntung Justin sigap menangkap tubuh istri dari tuannya itu.

Sebuah akting yang sangat sempurna, Selena terlihat seperti seorang wanita yang sangat menyedihkan ketika melihat jasad suaminya tak utuh, dan tak berbetuk lagi. Nyaris hanya tersisakan tulang belulang.

"Kenapa kamu harus pergi meninggalkan aku, Dilan? Padahal kita baru saja menikah. Aku tidak tau bagaimana hidup aku jika harus tanpamu huhuhu..."

Para wartawan pun ikut terharu melihat kesedihan dari seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya.

Justin hanya tersenyum kecut, akhirnya semua rencananya berjalan dengan lancar, dia hanya menunggu hari dimana Niroga Group akan menjadi miliknya melalui Selena.

Terpopuler

Comments

If you write a novel, you have to finish it one by one, don't jump around like that, sorry, this is just my advice, don't be angry, okay.

2024-04-02

2

Patrick Khan

Patrick Khan

.pak lesmana teman yg baik😊

2024-03-20

0

Sabarina Sitepu

Sabarina Sitepu

saya akan berfikir berkali2 utk mengambil anak angkat...

2023-12-29

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!