Heyra mencoba mencari asal-usul hawa aneh itu. Ketika ia menatap Eryll di sebelahnya, wajahnya terlihat melipat, ujung alisnya sedikit menurun dengan bibir yang tertarik ke bawah. Itu ekspresi amarah yang pertama kali ia lihat muncul di wajah Eryll. Heyra tebak dari sanalah hawa aneh tersebut muncul.
“Eryll, kamu marah sama aku?” tanya Heyra, namun Eryll malah mengabaikan Heyra dan terus fokus menyalin materi yang ditulis oleh Pak Eko di whiteboard.
“Eryll?” Heyra mencoba memanggil Erylll sekali lagi, namun Eryll tetap mengabaikan dirinya. Heyra pun merasa sedikit sakit hati dengan Eryll. Tapi ia sendiri juga sadar akan kemarahan Eryll yang disebabkan oleh dirinya yang bandel ingin pergi ke kantin saat jam pelajaran.
Heyra pun dengan hati yang masih berdenyut-denyut sakit memilih untuk fokus memperhatikan pelajaran dan mencatat materi yang diberikan Pak Eko.
Lima menit sebelum bel istirahat berbunyi, Pak Eko memberikan sebuah tugas kelompok kepada siswa-siswa kelas 7E.
“Ada tugas untuk kalian semua.” Seisi kelas yang semula ramai langsung terdiam, sunyi senyap. Namun tak lama kemudian terdengar gelegar suara “Aaahhh.” yang cukup panjang yang berasal dari kelas itu sendiri
“Tugasnya berpasangan sebangku, kalian membuat tabel macam-macam gaya dan tuliskan rumusnya juga. Pekan depan kita cocokkan.”
Bel istirahat pun berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang pergi ke kantin, sebagian lagi tinggal di kelas untuk menikmati bekal mereka, dan sebagian lagi menyatu dengan lalu-lalang di koridor.
Eryll baru beranjak dari tempat duduknya ketika suasana kelas sudah mulai sepi. Heyra berpikir, “Eryll mau ke mana?” tanyanya dalam batin.
Tadi kan ia dan Eryll sudah pergi ke kantin, terlebih Eryll malah meninggalkan bungkus keripik kentang dan sekotak susu coklat di mejanya. Kira-kira hendak ke mana Erylll pergi? Heyra pun memutuskan untuk mengikuti Eryll.
“Er, kamu mau ke mana?” tanya Heyra yang berjalan tepat di belakang Eryll. Eryll tak menjawab, namun Heyra terus mengikuti langkah Eryll hingga berakhir di depan ruang kamar mandi perempuan, Eryll berhenti tepat di depannya.
Ia lalu membalikkan badan menghadap Heyra dengan muka yang tidak senang. “Kenapa sih kamu ngikutin aku terus, tau gak tadi kita hampir dihukum gara-gara kamu!” Eryll akhirnya buka mulut dengan kalimat pertamanya berhasil menusuk tepat di hati Heyra.
Heyra membalas dengan sedikit takut, “I-iya itu emang salahku, makanya aku mau minta maaf sama kamu. Tapi kamu kupanggil-panggil ga nyaut.” Heyra membalas.
Eryll lalu menghela napas kasar. “Tinggalin aku sendiri.” Eryll dengan cepat masuk ke dalam bilik kamar mandi lalu dengan sengaja membanting pintu kamar mandi hingga menimbulkan suara yang cukup mengagetkan. Namun untung saja kondisi kamar mandi saat itu sedang sepi sehingga tak ada yang memperhatikan mereka di sana.
Eryll pada dasarnya tidak bisa berpisah dengan Heyra sepenuhnya. Karena Ia dan Heyra sendiri duduk sebangku, apalagi tadi mereka diberikan tugas oleh Pak Eko untuk mengerjakan tugas kelompok bersama. Jadi paling tidak dalam seminggu mereka sudah harus berbaikan atau mereka tidak akan bisa mengerjakan tugasnya.
Malam harinya, waktu yang seharusnya digunakan untuk memikirkan jawaban dari pr yang harus dikumpulkan keesokan harinya malah digunakan Heyra untuk memikirkan bagaimana ia memulai chat dengan Eryll.
Heyra berkali-kali menghapus-ketik pesannya hingga ia frustasi sendiri dan memutuskan memulai percakapan dengan, “Eryll, gimana kabarmu? Aku bener-bener minta maaf soal yang tadi ya, pliss tolong maafin aku ya.”
Heyra dengan cepat menutup ponselnya lalu menyingkirkannya jauh-jauh ke tepi meja, takut jika tiba-tiba Eryll langsung membalas pesannya.
Heyra menarik napas panjang lalu menepuk kedua pipinya pelan. “Huh, ayo fokus belajar.”
Waktu mulai berlalu, beberapa soal matematika sudah berhasil Heyra kerjakan. Sejenak setelah ia memutuskan untuk rehat sejenak untuk meregangkan tubuhnya yang kaku, ponsel Heyra berbunyi tanda bahwa seseorang baru saja mengirimkan sebuah pesan kepadanya.
Ia membuka ponsel dan membaca bubble chat dari Eryll yang bertuliskan,
“Aku sehat, iya gapapa aku maafin.”
“Maaf juga tadi aku marah-marah, lagi pusing soalnya.”
Tanpa disadari ia tersenyum lega. Ia merasakan kelegaan di dadanya bagaikan padang rumput yang luas yang membentang sejauh mata memandang. Benar-benar bisa bernapas lega sekarang.
“Iya gapapa Ryll, ini salahku karena maksa ke kantin tadi.”
“Yaudah sekarang gimana kelompok IPA nya?” tanya Eryll mengalihkan topik pembicaraan.
“Ehm… kalo itu nanti dulu gimana? Aku masih ada tugas lain buat besok.”
“Owlh yaudah, mau aku bantuin? Tugas Matematika itu ya?” tanya Eryll.
“Iya, ehm… kalo ga ngerepotin gapapa.”
Malam itu mereka berbaikan, malam itu juga hubungan pertemanan di antara mereka semakin dekat. Belum pernah mereka chat-chat-an seperti ini sebelumnya. Belum pernah juga mereka saling membantu dalam mengerjakan tugas sekolah.
Eryll adalah orang yang lebih suka bekerja sendiri sedangkan Heyra terlalu malu untuk meminta bantuan.
-
Kebetulan sekali Eryll bisa berada di kelas yang sama dengan Heyra di kelas delapan. Sehingga dengan begini entah cepat atau lambat, Vindra dan teman-temannya yang juga berteman dekat dengan Heyra akan bisa mengenal Eryll lebih jauh lagi, syukur-syukur bisa berteman dengannya.
Memang pada awalnya Vindra, Umar, dan Bima hanya bisa mengenal Eryll melalui pembicaraan yang mereka lakukan bersama Heyra ketika di waktu senggang.
Tak pernah sekalipun mereka berbicara secara langsung dengan Eryll. Hanya cerita-cerita dari Heyra yang membuat mereka mengerti akan kepribadian Eryll yang cukup tertutup, bagaimana keaktifannya di dalam kelas, dan hobi-hobi yang biasa ia lakukan bersama Heyra.
Sebenarnya mereka memiliki kesempatan besar untuk mengenal Eryll lebih jauh lagi, tapi tak pernah satupun dari mereka yang memiliki inisiatif untuk melakukan hal seperti berkenalan dan mengobrol atau melakukan hal-hal yang membuat sebuah hubungan pertemanan bisa menjadi lebih dekat.
Tapi sepertinya hal itu sudah tak dibutuhkan lagi mengingat mereka akan segera berada di kelas yang sama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments